Tak lama kemudian saat Min Hui mencari Quan Quan, tiba-tiba lampu mati lalu muncul proyeksi pemandangan bintang yang indah yang dinyalakan oleh Xin Qi.
"Apa kau suka? Anggap saja ini hadiah karena kau menjagaku selama beberapa hari ini."
"Cukup indah."
Tapi Xin Qi bisa melihat kalau Min Hui masih mengkhawatirkan Bai An, terutama proyek Pemodelan Jantung AI-nya. Min Hui mengakuinya, dia memang khawatir kalau proyek itu bakalan gagal diterapkan.
Proyek itu sudah seperti anak baginya. Dia melihat proyek itu berkembang dan tumbuh selangkah demi selangkah. Jika Bai An sampai terjual ke perusahaan lain, entah apakah Min Hui bisa meneruskan proyek ini atau tidak.
"Biar kubantu," ujar Xin Qi.
Min Hui tak percaya kalau Xin Qi bisa membantunya. Dia sudah tahu dari Cindy kalau para dewan direksi mereka sulit dibujuk untuk mengakuisisi Bai An.
Xin Qi meyakinkan kalau dia serius. Min Hui cuma perlu bekerja sesuai ritmenya dan mengerjakan segala hal yang perlu dikerjakan untuk mengembangkan proyeknya.
Keesokan harinya, Min Hui ketiduran dalam perjalanan di mobil, dan Hardy malah sengaja memutar mobil agak kasar biar Min Hui oleng sehinga Xin Qi harus bergerak sigap untuk menyelamatkan kepala Min Hui dari benturan.
Dan tepat saat itu terjadi, Min Hui mendadak bangun yang jelas saja membuat mereka berdua langsung saling menjauh canggung. Namun tepat saat itu juga, Min Hui tiba-tiba mendapatkan telepon dari Dokter Zhou yang sontak membuat Xin Qi refleks menempelkan kupingnya ke Min Hui untuk menguping percakapan mereka.
Bahkan begitu mendengar Min Hui berkata kalau dia akan menemui Dokter Zhou sebentar lagi, Xin Qi langsung mencubitnya dengan cemburu. Dia bahkan mendadak ingin ikut ke rumah sakit Jiaren, tapi Hardy mengingatkan bahwa dia hari ini ada janji dengan pihak bank. Iiish! Menyebalkan! Xin Qi sontak cemberut ngambek kayak anak kecil nggak dibeliin mainan baru.
Dokter Zhou ternyata memanggilnya untuk curhat tentang Zi Zhu. Menurut Min Hui, itu karena perasaan Zi Zhu pada Dokter Zhou sangat tulus. Semakin dia tulus, semakin dia takut menyakiti dirinya sendiri. Zi Zhu memberikan 100% perasaannya pada Dokter Zhou, karena itulah, dia pasti mengharapkan hal yang sama dari Dokter Zhou.
Oh, dokter Zhou mengerti. Jadi yang harus dia lakukan adalah mengerahkan segenap upaya untuk membuat Zi Zhu yakin bahwa perasaannya pada Zi Zhu juga 100%.
Sialnya, Min Hui malah bertemu lagi dengan Qi Rang. Awalnya Min Hui berniat mengabaikannya, namun tiba-tiba Qi Rang membahas tentang Bai An dan keinginannya untuk mengakuisisi Bai An. Dia bahkan mengaku sudah bertemu dengan Ketua Dewan Yuanlai yang baru dan menggunakan informasi itu untukmemancing Min Hui ikut dengannya.
Min Hui yang begitu emosi sekaligus penasaran, akhirnya mau juga mengikuti Qi Rang yang membawanya ke dermaga yang sepi. Min Hui mengancamnya untuk menghentikan usahanya mengakuisisi Bai An karena jika dia sungguh mengakuisisi Bai An, maka Min Hui akan mengundurkan diri.
Proyek terbesar Bai An saat ini adalah Pemodelan Jantung AI, dan Min Hui adalah penanggung jawab proyek itu. Jika dia mengundurkan diri, maka proyek itu juga otomatis akan terhenti. Dia tak yakin kalau Qi Rang akan bisa menemukan penggantinya dalam waktu cepat.
Qi Rang santai menghadapi ancamannya, dia tahu betul kalau Min Hui sendiri tidak mungkin rela begitu saja melepaskan proyek ini. Benar, Min Hui mengakui kalau dia memang tidak rela melepaskan proyek ini, tapi dia lebih tidak mau melihat muka Qi Rang, orang yang membuatnya merasa jijik setiap detik.
Mendengar itu, Qi Rang malah tambah kurang ajar menyentuh Min Hui yang sontak saja membuat Min Hui refleks menamparnya. Qi Rang malah tambah ganas mel3c3hkan Min Hui hingga Min Hui akhirnya menggunakan keahlian bela diri yang selama ini dia pelajari untuk melumpuhkan Qi Rang.
Xin Qi tadi sempat melihat Min Hui pergi bersama Qi Rang dan langsung membuntuti mereka saking cemasnya, tapi gara-gara Hardy kelamaan, Xin Qi pun jadi terlambat datang. Saat akhirnya dia menemukan mereka, dia mendapati Qi Rang sudah pingsan dan Min Hui masih gemetaran hebat. Xin Qi pun langsung memanggil Hardy untuk membereskan masalah Qi Rang.
Min Hui masih gemetaran biarpun mereka sudah aman di rumahnya Xin Qi, dan baru bisa sedikit tenang saat Xin Qi menggenggam tangannya dengan lembut. Dia yang sedari tadi terus berusaha untuk tidak menangis, akhirnya bisa langsung menangis dalam pelukan Xin Qi sampai kecapekan dan ketiduran.
Tak lama kemudian, Min Hui terbangun dan mendapati Xin Qi setia menjaganya di lantai sembari menggenggam tangannya. Sepertinya dia harus membelikan kemeja baru untuk Xin Qi soalnya kemejanya Xin Qi yang sekarang jadi kotor oleh makeup-nya yang luntur gara-gara tangisannya tadi.
"Baguslah kau masih bisa bercanda," ujar Xin Qi sambil beranjak bangkit dari lantai, tapi kakinya mendadak kram sehingga dia oleng ke sofa dan otomatis membuat wajah mereka jadi berdekatan dan membuat Min Hui jadi canggung karenanya.
"Terakhir kali aku melihatmu menangis seperti itu adalah saat kita putus lima tahun yang lalu."
"Pak Xin Qi, lima tahun yang lalu itu tidak bisa disebut putus, melainkan kau mencampakkanku secara sepihak."
"Itu sebabnya aku juga terus menebus kebodohanku."
Min Hui refleks tersenyum mendengarnya. Xin Qi pun senang dan lega melihatnya sudah bisa tersenyum kembali. Kalau begitu, apakah sekarang Min Hui sudah bisa memberitahunya tentang apa sebenarnya yang terjadi antara dirinya dan Cheng Qi Rang.
Min Hui akhirnya menceritakan segala kejadian yang terjadi lima tahun yang lalu, kejadian yang membuatnya dicap sebagai wanita nakal yang suka merayu sembarang pria, kejadian yang membuatnya difitnah bahwa dia merayu Cheng Qi Rang tapi gagal, dan pada akhirnya membuat dirinya dipecat dari Guan Chao.
Lima tahun yang lalu... Min Hui baru lulus kuliah dan berhasil diterima kerja di Guan Chao sesuai harapannya. Waktu itu Cheng Qi Rang, masih menjabat sebagai wakil direktur Litbang. Waktu itu, dia masuk perusahaan bersamaan dengan Lin Xi Yue.
Kebetulan dia dan Qi Rang satu almamater, Qi Rang juga sering mendengar tentangnya dari profesor mereka karena Min Hui merupakan mahasiswi yang berprestasi. Waktu itu Min Hui berpikir bahwa karena hubungan senior-junior mereka inilah, Qi Rang sangat ramah padanya dan memperhatikannya.
Karena Qi Rang juga baik pada semua karyawan baru, makanya Min Hui tidak waspada terhadapnya. Qi Rang bahkan mengikutsertakannya dalam sebuah proyek besar walaupun dia belum lama masuk perusahaan.
Waktu itu Min Hui dengan polosnya berpikir bahwa Qi Rang tertarik pada kemampuannya... hingga kemudian terjadi kejadian itu pada suatu malam saat Min Hui lembur.
Malam itu tiba-tiba Qi Rang memanggilnya ke dalam ruangannya. Dia pikir kalau dia dipanggil untuk urusan kerjaan. Namun ternyata Qi Rang malah memaksanya minum miras lalu tiba-tiba saja Qi Rang mulai menyentuhnya, dan berusaha memp3rk0s4nya.
Min Hui berhasil melawan dan langsung melarikan diri, dan mendapati Xi Yue ternyata ada di depan pintu, jelas menyaksikan perbuatan Qi Rang barusan. Setelah itu Min Hui mengadukan perbuatan Qi Rang ke bagian personalia dengan meminta Xi Yue menjadi saksinya.
Namun yang tak disangkanya, pada saat-saat terakhir, Xi Yue justru berbalik mengkhianatinya dan memihak Qi Rang. Sontak saja kesaksian bohong Xi Yue membuat semua orang langsung menuduh Min Hui sebagai cewek nakal perayu atasan demi naik jabatan.
Xin Qi jadi bingung, kalau Min Hui sudah tahu orang seperti apa Qi Rang itu, lalu kenapa pada pesta yang dulu, Min Hui malah mendekatinya. Min Hui mengaku bahwa itu karena Qi Rang adalah anaknya Dokter Cheng, satu-satunya dokter di negeri ini yang memiliki wewenang terhadap katup mitral.
Dia melakukan itu demi menyelamatkan Quan Quan. Kondisi Quan Quan waktu itu sudah sangat kritis, dan Qi Rang menuntutnya melakukan itu, baru dia akan memohon pada ayahnya untuk mengoperasi Quan Quan.
Xin Qi jadi merasa bersalah. Dia tidak ada di sisi mereka saat mereka sangat membutuhkannya. Parahnya lagi, dia bahkan mengucap kata-kata menyakitkan pada Min Hui.
"Maaf, Min Hui. Aku tidak bisa menebus ketidakhadiranku di masa lalu. Namun aku sudah kembali sekarang, aku tidak akan mengizinkannya menindasmu. Aku tidak akan membiarkan ini berlalu begitu saja."
Min Hui tidak setuju kalau Xin Qi mau balas dendam pada Qi Rang. Tidak layak menyia-nyiakan waktu untuk orang semacam Qi Rang. Orang itu biarpun tampak ramah, tapi dia bisa menjadi sangat buas saat terpaksa. Dia tidak ingin Xin Qi terganggu oleh orang seperti itu.
Xin Qi santai meyakinkan Min Hui untuk tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, biar dia sendiri yang akan menyelesaikan sisanya.
Bersambung ke episode 23
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam