Sinopsis Drama Cina The Love You Give Me Episode 15

Xin Qi mendatangi kamarnya Min Hui dan Quan Quan. Quan Quan menyambutnya dengan antusias lalu curhat tentang Min Hui yang kemarin janji mau kemping dengannya tapi ternyata sampai sekarang tetap tidak pergi. Para orang dewasa selalu saja membohongi anak kecil.

Tepat saat itu juga, Min Hui muncul dan langsung kesal melihat Xin Qi. Mau apa dia datang kemari? Xin Qi mengaku mau membicarakan hal penting dengannya, dan hal penting yang dia maksud adalah dia memutuskan untuk menyerah akan masalah perebutan hak asuhnya Quan Quan.

Dia akui awalnya dia memang ingin merebut Quan Quan, namun setelah beberapa lama berinteraksi dengan mereka, dia menyadari bahwa Min Hui merupakan sosok yang takkan bisa tergantikan bagi Quan Quan. 

Dia tidak ingin Quan Quan dipaksa untuk memilih antara mama atau papanya di usia sekecil ini. Selain itu, dia tahu kalau Min Hui tidak bisa hidup tanpa Quan Quan. Dia cuma menginginkan satu syarat. Yaitu diizinkan bertemu dengan Quan Quan minimal seminggu sekali.

Min Hui setuju. Namun bahkan sebelum dia sempat tanda tangan, Xin Qi mendadak meminta izinnya untuk membawa Quan Quan pergi bermain besok. Min Hui menolak, hari ini kan mereka sudah bertemu, jadi jatah menemui Quan Quan seminggu sekalinya sudah habis. Tidak ada negosiasi lagi.

Qi Rang kesal mengonfrontasi Xi Yue terkait postingan foto-foto itu karena dia yakin kalau Xi Yue-lah pelakunya. Ujung-ujungnya mereka jadi bertengkar hebat yang berujung Xi Yue mengancam akan membongkar hubungan mereka pada keluarga mertuanya Qi Rang.

Ancaman yang tampak jelas menakutkan bagi Qi Rang sehingga dia buru-buru mengubah sikapnya menjadi sok baik dan romantis merayu Xi Yue, dia bahkan akhirnya mengizinkan Xi Yue untuk pergi ke konferensi AI di Shanghai itu. Rayuan gombalnya dengan cepat berhasil menenangkan si bodoh Xi Yue.

Keesokan harinya, Cao Mu menelepon Min Hui dan Quan Quan untuk mengabarkan bahwa dia menyewakan mobil beserta segala keperluan kemping untuk mereka. Hah? Min Hui heran, kapan dia pernah bilang tentang masalah kemping pada Cao Mu?

Cao Mu mendadak pura-pura budek. Pfft! Pasti ini ulahnya Xin Qi. Untungnya si anak pintar Quan Quan dengan cepat berkata pada Mommy-nya bahwa dialah yang memberitahu Cao Mu, dan Cao Mu langsung mengiyakannya.

Min Hui masih bingung, kapan Quan Quan ngasih tahu Cao Mu? Untungnya Quan Quan dengan cepat mengalihkan pikiran Min Hui dengan membujuk Min Hui untuk cepat-cepat pergi kemping sekarang juga.

Tempat kemping mereka di pantai, Quan Quan antusias banget. Tapi saat Min Hui menelepon Cao Mu lagi hanya untuk mengomentari segala detil perlengkapan yang Cao Mu siapkan untuk kemping, Cao Mu malah bingung sendiri.

Jelas saja Min Hui jadi bingung dan curiga, dan kecurigaannya semakin menguat saat tiba-tiba saja Xin Qi 'kebetulan banget' muncul juga di sana. Hmm, beneran cuma kebetulan kah? Dia memang sedang jalan bersama calon kliennya, tapi Min Hui sadar betul kalau pertemuan ini bukan sekedar kebetulan.

Xin Qi diam-diam mengisyaratkan si calon klien untuk pergi, dan untungnya si calon klien langsung memahami maksudnya dan bergegas pergi. Min Hui masih kesal, tapi berhubung Quan Quan merengek ingin membangun tenda bersama papanya, Min Hui akhirnya mengalah dan membiarkan ayah dan anak itu bekerja sama.

Quan Quan selalu berusaha cari-cari kesempatan untuk mendekatkan mereka, tapi Min Hui selalu menjauh setiap ada kesempatan. Quan Quan memaksa Min Hui untuk duduk di kursi, tapi saat Min Hui mau menyender, dia malah oleng. Xin Qi refleks ikut terjatuh menindihnya. Quan Quan sontak bersorak kegirangan. Xin Qi pun senang, tapi Min Hui buru-buru beranjak bangkit dengan kesal dan menolak dibantu.

Quan Quan pantang menyerah, setelah tenda selesai dibangun, dia memaksa Papa dan Mommy untuk duduk bersama di tenda lalu dia lompat-lompat di kasur angin yang otomatis membuat Papa dan Mommy oleng ke arah satu sama lain dan pastinya membuat mereka jadi semakin canggung.

Min Hui membiarkan ayah dan anak itu bermain pasir dengan riang gembira, dan saat itulah dia menyadari betapa putranya sangat bahagia bersama papanya, menyadari kalau putranya memang membutuhkan papanya.

Malam harinya, Min Hui mengonfrontasi Xin Qi tentang segala macam tipuannya ini, tapi Min Hui tidak marah kok. Dia tahu kok Xin Qi baik pada Quan Quan, makanya dia tidak mengusir Xin Qi.


Dokter Zhou melihat postingan Min Hui yang upload foto-foto Quan Quan bermain di pantai. Hampir semuanya foto-foto solo Quan Quan. Namun ada satu foto yang menarik perhatiannya, walaupun tidak terlalu jelas, namun tampak terlihat setengah badan Xin Qi di foto itu.

Dokter Zhou jadi semakin sedih menyadari bahwa sehebat apa pun pertengkaran mereka, tapi Min Hui tidak akan bisa terlepas dari Xin Qi karena mereka akan selalu terikat oleh Quan Quan. 

Tiba-tiba Zi Zhu muncul lagi, terang-terangan menyatakan bahwa dia datang untuk mengejar Dokter Zhou, pastinya. Tapi dengan cepat dia bisa melihat kalau Dokter Zhou lagi sedih, karena itulah, dia langsung menyeret Dokter Zhou ke suatu tempat untuk menghiburnya, dan tempat yang dia maksud ternyata nonton bioskop, film horor.

Jelas niatnya biar dia bisa pura-pura ketakutan dan berlindung pada Dokter Zhou setiap kali hantunya muncul kayak para pasangan lain di sekitar mereka, tapi Dokter Zhou malah terus menghindarinya. Zi Zhu kecewa. Dasar pelit. 

 

Zi Zhu tak peduli dan langsung saja nekat menangkap lengan Dokter Zhou. Eh Dokter Zhou malah ceramah ilmiah tentang hantu dan betapa tidak masuk akalnya film yang sedang mereka tonton ini. Pasangan yang duduk di hadapan jadi kesal mendengarnya, dan si pria langsung membentak Dokter Zhou karena merusak suasana romantisnya dengan pacarnya.

Setelah filmnya usai, Zi Zhu langsung menelepon temannya untuk menceritakan kejadian barusan dan dengan heboh berkata kalau dia jadi semakin gemas dan suka sama Dokter Zhou gara-gara ceramah ilmiahnya tadi. Saking asyiknya ngobrol, dia baru sadar beberapa detik kemudian kalau Dokter Zhou ada di belakangnya dan mendengar semua yang dia katakan barusan. 

Zi Zhu akhirnya terus terang mengaku ke Dokter Zhou bahwa dia memang sengaja pura-pura ketakutan biar dia bisa kontak fisik dengan Dokter Zhou agar mereka bisa semakin dekat. Namun dia tidak menyangka kalau Dokter Zhou tidak termakan oleh umpannya ini.

Tapi dia sungguh membawa Dokter Zhou kemari untuk menghiburnya karena dia tahu kalau Dokter Zhou sedang sedih karena wanita yang disukainya. Dia tahu kalau Dokter belum merelakan wanita itu, tapi tidak masalah, Zi Zhu yakin bahwa suatu hari nanti, Dokter Zhou pasti akan menyerah. Zi Zhu akan menantikan hari itu.

"Kau yakin sekali hari itu akan datang? Aku saja tidak yakin."

"Tentu saja aku yakin. Pemeran utama kedua di serial televisi selalu begitu. Aku yakin akhir cerita di dunia nyata juga akan begitu."

"Pemeran utama kedua? Apa maksudnya?"

"Apa kau tidak pernah menonton serial televisi. Pemeran utama kedua adalah tipe orang yang berkorban tapi tidak mendapatkan balasan. Orang seperti ini, mau tidak mau harus menyerah akan cintanya. Tapi tidak masalah, bagi dia, kau hanya pemeran utama kedua yang malang. Namun bagiku, kau sudah pasti pemeran utama pria. Aku pasti akan membuatmu mendapatkan akhir cerita yang penuh kebahagiaan," ujar Zi Zhu dengan senyum riangnya.

Sekilas, Dokter Zhou tampak mulai terpesona, namun dengan cepat dia melepaskan tangannya, tapi dia mulai melunak terhadap Zi Zhu dengan mengajaknya makan bersama. Dia yang traktir sebagai balasan atas nonton film horor barusan. Wah! Zi Zhu senang banget, akhirnya ada perkembangan kecil dalam hubungan mereka.

Begitu kembali ke hotel, Min Hui mendadak mendapat telepon dari Cao Mu yang baru tiba di hotel tapi kedengarannya lagi emosi. Berhubung Quan Quan sudah ketiduran, Xin Qi usul agar Quan Quan tidur di kamarnya dulu sampai Min Hui kembali nanti.

Min Hui setuju menitipkan Quan Quan ke penjagaan papanya lalu bergegas pergi menemui Cao Mu yang sedang melampiaskan emosinya dengan minum-minum, dan ini gara-gara Jia Jun yang sampai sekarang belum menghubunginya sama sekali gara-gara pertengkaran kecil mereka.

Namun saat Min Hui sengaja menggodanya dengan mengusulkan agar mereka putus saja, Cao Mu sontak menolak dengan canggung. Sebenarnya dia memang ada salah juga sih dalam perkara, tapi tetap saja dia menolak mengaku salah, pokoknya kalau pasangan lagi tengkar, maka itu artinya, harus cowok yang salah.

Min Hui tidak setuju, pria dan wanita sama-sama manusia, siapa yang salah, maka dia harus mau mengakui kesalahan dan meminta maaf, itu baru benar. Cao Mu penasaran, bagaimana dengan Min Hui. Jika dia salah pada Xin Qi, apa dia akan meminta maaf duluan?

Min Hui sontak canggung mendengarnya, eh tapi... hubungannya dengan Xin Qi kan tidak sama dengan hubungan Cao Mu dan Jia Jun. Cao Mu tak percaya. Tidak sama apanya? Xin Qi menyukai Min Hui dan begitu pula sebaliknya. Mereka bahkan punya anak bersama. Hubungan mereka kuat. Min Hui ngotot menyangkal, mana mungkin mereka saling menyukai, jangan bicara sembarangan.

"Jika tidak menyukaimu, lalu untuk apa dia menyiapkan begitu banyak strategi?"

"Itu semua khusus untuk Quan Quan, bukan untukku."

"Oooo... dasar buta! Jangan sampai kau melewatkan cinta karena berpura-pura tegar."

Cao Mu sudah mabuk saat akhirnya dia kembali ke kamar hotelnya, masih kesal, tapi akhirnya dia mau juga menurunkan harga dirinya dan menghubungi Jia Jun duluan, meminta maaf tapi kemudian mewek heboh tidak terima diabaikan Jiang Jun hanya karena pertengkaran kecil mereka lalu tiba-tiba saja dia menyatakan akan mengabaikan Jiang Jun juga lalu mematikan sambungan mereka begitu saja tanpa sedikitpun memberi Jiang Jun kesempatan untuk bicara.

Saat mau menjemput Quan Quan di kamarnya Xin Qi, Min Hui malah mendapati ayah dan anak itu lagi asyik bermain perang-perangan. Bahkan saking asyiknya, Quan Quan ngotot menolak kembali ke kamar mereka sambil pasang muka melas pada Mommy-nya.

Min Hui akhirnya mengalah membiarkan ayah dan anak itu bermain sepuasnya, sementara dia sendiri sibuk menyiapkan materi presentasi besok. Tak lama kemudian, saat Xin Qi baru saja menidurkan Quan Quan, dia mendapati Min Hui juga ketiduran di sofa.

Dengan lembut dia membopong Min Hui ke kamar, tapi saat dia baru saja membaringkannya, Min Hui tiba-tiba terbangun. Suasana di antara mereka seketika berubah intens. Xin Qi langsung mendekatkan wajahnya untuk mencium Min Hui... saat tiba-tiba saja Quan Quan bergerak dalam tidurnya. Pfft! Batal deh.

Xin Qi seketika melepaskan diri dengan canggung. Berhubung sudah malam dan sebaiknya tidak membangunkan Quan Quan, Xin Qi berinisiatif menyuruh mereka tidur di sini saja, sementara dia sendiri pergi memesan kamar lain.

Epilog:

Suatu pagi, Min Hui dibangunkan dengan k3cvpan mesra oleh Xin Qi di sebuah kamar hotel, dia juga sudah menyiapkan sarapan untuknya. Min Hui bermanja ria minta digendong danXin Qi dengan senang hati membopongnya ke sofa.

Sudah lebih dari tiga bulan mereka tinggal di sini, Xin Qi penasaran kapan Min Hui akan ikut dengannya ke Amerika. Dia tahu kalau Min Hui tidak rela pergi dari sini, tapi dia janji akan sering-sering membawa Min Hui berlibur ke sini setiap kalimereka ada waktu senggang nanti.

Min Hui jelas canggung mendengarnya, maka dia cuma mengiyakan saja lalu cepat-cepat mengalihkan perhatian Xin Qi dengan bermanja minta susu, padahal di belakang Xin Qi, dia benar-benar galau.

Bersambung ke episode 16

Post a Comment

0 Comments