Recap The Kinnaree Conspiracy Episode 16 [FINAL]

Kinnaree begitu sedih atas kematian Hong Shin Sae, tapi ujung-ujungnya malah menyalahkan Pudsorn. Dia langsung mengirim orang untuk mengambil jamur itu dari Pudsorn dan memerintahkan mereka untuk membvnvhnya.

Untungnya Pudsorn dan Jeeb berhasil kabur, tapi mereka gagal mempertahankan jamur itu. Untungnya mereka cepat bertemu In dan Robaire yang saat itu tengah mencari mereka, dan Pudsorn refleks melemparkan dirinya ke dalam pelukan Robaire, In jadi cemburu dan patah hati karenanya.

Jan tertangkap oleh In dalam usaha pelariannya bersama Clara. Clara masih ingin melindunginya, tapi Jan akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri. Hmm, jelas hubungan Clara dan Jan lebih dari sekedar hubungan majikan dan pelayan. Kayaknya ayah bayinya Clara adalah Jan.

Jadilah Jan disidang di pengadilan dengan tuduhan membvnvh Kapten Jean. Tapi Eiang dan Clara dengan cepat melindunginya. Kesaksian Clara dan Eiang, walaupun agak berbeda, namun intinya sama, Kapten Jean jauh lebih setan daripada setan beneran. Kekejamannya bahkan bisa meningkat berkali-kali lipat saat dia sedang mabuk. Jadi dia memang pantas mati atas karmanya sendiri.

Sejak mereka menikah, hidup Clara bagai di neraka. Sebagai istri, tentu saja dia yang paling mengetahui semua rahasia busuk suaminya. Bukan cuma Clara dan Oun yang jadi korbannya Kapten Jean, bahkan Eiang pun pernah diperk0s4 dengan kejam oleh Kapten Jean.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui penderitaan mereka. Clara pun tidak pernah memberitahu ayahnya karena percuma. Selama ini ayahnya sangat amat memuja, bahkan mendewakan Kapten Jean sehingga dia hanya mempercayai apa pun yang diucap Kapten Jean.

Pada malam kejadian itu, Kapten Jean pulang dalam keadaan mabuk seperti biasanya, namun dia tampak sangat aneh. Malam itu dia memakai pakaian perempuan Siam, namun entah kenapa malam itu dia jauh lebih kejam daripada biasanya, apalagi setelah meminum wine yang Eiang sajikan untuknya.

Eiang mengaku bahwa adalah usahanya melindungi Clara dan bayinya dari kekejaman Kapten Jean, dia terpaksa harus menvsvk Kapten Jean dengan keris yang dipakai Kapten Jean. Kapten Jean mati tepat saat Jan baru datang, Jan kemudian membantunya membuang mayatnya ke sungai. Setelah itu, Eiang melakukan segala cara untuk membuat kesan seolah orang lain-lah pelakunya.

Tapi Clara dengan cepat melindungi Eiang dengan mengklaim bahwa dia sendiri yang menvsvk Kapten Jean saat Kapten Jean tengah mennyiksanya. Sisa ceritanya sama dengan Eiang, bahwa Jan baru datang tepat saat Kapten Jean sudah mati dan seterusnya, termasuk berakting jadi istri yang berduka.

Tapi Jan juga langsung angkat bicara melindungi Clara dengan mengklaim bahwa dia sendiri yang membvnvh Kapten Jean karena dendam kesumatnya terhadap Kapten Jean atas apa yang Kapten Jean lakukan pada mendiang istrinya, Oun. Hmm, entah siapa yang jujur, siapa yang bohong, tapi intinya ketiga orang ini terlibat.

Pudsorn jatuh ke dalam perangkap Kinnaree yang dengan mudahnya menculiknya dan ngamuk-ngamuk kayak orang gila menyalahkan Pudsorn sebagai orang yang mengubah pikiran Hong Shin Sae dan membuat Hong Shin Sae meninggalkannya.

Dia juga mengakui semua kejahatannya terhadap Kapten Jean. Akar masalah mereka sih sebenarnya karena masalah uang, dua-duanya sama-sama orang licik, tapi sebenarnya Kinnaree duluan yang mengkhianatinya hanya karena Kapten Jean menuntut pembayaran hutang.

Dan sekarang, Kinnaree juga berniat membvnvh Pudsorn dengan cara yang sama seperti Kapten Jean. Choi dengan kejinya mencekoki Pudsorn dengan racun itu sampai Pudsorn muntah darah ke mukanya Kinnaree.

In dan Robaire dengan cepat menemukannya, sayangnya mereka gagal menangkap Kinnaree karena Choi menyandera Pudsorn. Untungnya setelah mereka cukup jauh, mereka akhirnya melepaskan Pudsorn.

Kondisinya benar-benar kritis. Mee panik bukan main mencari penawarnya, untungnya belakangan ini dia belajar ilmu medis dengan serius sehingga dia bisa dengan cepat menentukan obat mana untuk menawar racun.

Awalnya kondisi Pudsorn malah tampak memburuk setelah meminum obat itu, In dan Mee sontak jejeritan panik bukan main. Tapi beberapa detik kemudian, Pudsorn akhirnya sadar dan memuntahkan, bahkan menyemburkan semua racun yang ada di dalam tubuhnya.

Sementara itu, Robaire dan Saen berhasil menghadang Kinnaree. Dia sendirian karena pisah jalan dengan Choi. Awalnya dia masih mencoba melawan, tapi saat Saen memberitahunya bahwa ayahnya Kinnaree sudah ditangkap duluan, Kinnaree langsung menyerah.

Dua hari lamanya Pudsorn koma. Saat akhirnya dia sadar, dia mendapati seluruh keluarganya ada di sampingnya, begitu lega dan bahagia karena dia akhirnya siuman.

Tak lama kemudian, Ayahnya Kinnaree dijatuhi hukuman mati. Setelah itu giliran Kinnaree yang diadili atas pembvnvhan beberapa orang. Pudsorn juga turut dipanggil untuk memberikan kesaksiannya, dan jelas saja Kinnaree kaget melihatnya masih hidup.

Kinnaree mengakui semua kejahatannya. Berkat kedekatannya dengan Clara, Kinnaree mengetahui kekejaman Kapten Jean pada Clara. Karena itulah dia memanfaatkan kesetiaan Eiang pada Clara dengan memberinya racun itu dengan dalih bahwa itu hanya obat tidur. Baik Clara maupun Eiang sama-sama tidak tahu menahu perihal racun itu.

Memang, jika digunakan dalam jumlah yang sangat sedikit, efeknya cuma akan membuat orang tertidur. Namun pada malam kejadian itu, Eiang secara tak sengaja menumpahkan racun itu kebanyakan ke dalam wine-nya Kapten Jean. Makanya setelah Kapten Jean meminumnya, bukannya langsung tertidur, dia malah berubah jadi menggila bagai monster... hingga akhirnya terjadilah insiden itu.

Terkait rencana pembvnvhan terhadap Raja, Jan dan Aurangaya Putra bersaksi bahwa Kinnaree dan ayahnya adalah dalang di balik segalanya. Hakim pun memvonis Kinnaree bersalah dan dihukum public shaming keliling seluruh negeri agar tidak ada seorang pun yang mengikuti jejaknya. Kinnaree cuma bisa tetrawa bagai orang gila mendengar vonisnya.

 Terkait kematian Kapten Jean, Robaire mewakili orang-orang Perancis meminta maaf pada semua orang atas segala kejahatan Kapten Jean terhadap orang-orang Siam dan meminta Hakim untuk tidak memvonis siapa pun atas kematian Kapten Jean.

 

Tapi dengan harga dirinya yang terlalu ketinggian, Kinnaree jelas tidak mau menjalani hukuman public shaming itu, sehingga kemudian dengan bantuan Choi, dia menyelundupkan racun itu ke dalam penjara lalu bunuh diri dengan memakai Kain Yang Kinnaree yang merupakan sumber dari semua masalah itu. Choi juga ikut mati bersamanya.

Segalanya sudah selesai, Jan akhirnya bisa berkumpul kembali bersama ibunya. Dia dan Clara pun akhirnya bisa bersama. Ayahnya Clara sekarang sudah bisa menerimanya, bahkan memberinya modal untuk memulai bisnis.

Suatu hari, In didatangi Robaire yang datang untuk berpamitan karena dia mendapat perintah pindah tugas ke Bangkok. Entah apakah nantinya dia akan ikut Wichayen ke Lavo atau dikirim kembali ke Perancis.

Dia mengaku bahwa dia juga sudah berpamitan pada Pudsorn dan juga menyatakan perasaannya pada Pudsorn. Tapi dia tidak memaksa, dia sadar kalau Pudsorn menyukai orang lain dan hanya menganggapnya sebagai teman.

Informasi itu sontak membuat In menjadi percaya diri dan mantap untuk mendatangi Pudsorn dan melamarnya sesegera mungkin sebelum dia juga berangkat ke Lavo setelah mendengar kabar tentang situasi di Lavo. Pudsorn masih jual mahal, tapi jelas dia sebenarnya cuma malu-malu tapi mau.

~THE END~

Komentar:
Sebenarnya aku suka ide ceritanya. Hanya saja perkembangan plotnya terus muter-muter ke sana kemari dengan episode yang terlalu panjang dan durasi per episode yang panjang juga padahal kasus yang perlu diselesaikan dalam drama ini cuma satu dan bukan jenis kasus yang wow banget juga sih, apalagi pelakunya sudah terungkap di pertengahan episode, tapi orang-orangnya yang bikin ribet dan mbulet, jadinya, kadang agak membosankan.

Kadang peralihan satu scene ke scene yang lain, terasa aneh dan terlalu tiba-tiba. Mendadak mereka begini, mendadak mereka begitu, ujung-ujungnya ya cuma muter lagi ke teori yang sebenarnya sudah dibahas sebelumnya.

Biarpun ML dan FL punya chemistry tapi karena hubungan mereka yang terus bertengkar hebat setiap episode, dengan In yang terus menerus teriak-teriak kayak orang gila, merendahkan dan menghina Pudsorn terus menerus tanpa mau mencari tahu kebenaran dari kematian istrinya, heran aja kok mau Pudsorn berakhir sama cowok kasar macam In. 

Pertengkaran mereka bahkan tidak terlihat cute sama sekali dan membosankan sampai sering ku-skip. Biarpun In punya alasan untuk itu, tapi tetap saja caranya salah dan nggak masuk akal.  

Malah yang paling kusukai dari drama ini adalah para karakter pendukungnya. Mee, walaupun nggak pernah serius, tapi dia kakak tiri yang baik dan tetap mau berusaha di balik semua kekurangannya. Jeeb, walaupun bacot banget dan suka bikin heboh, tapi dia benar-benar menyayangi nonanya. Semua ibu di drama ini juga keren.

Hanya saja kadang aku merasa scene mereka nggak terlalu penting, dan heran aja kenapa semua orang di drama ini hobi teriak-teriak? Nggak lagi marah pun, mereka tetap teriak-teriak. Kayaknya nggak afdol kalau nggak teriak.

Drama ini bisa lebih menarik dan lebih greget seandainya episodenya lebih pendek, tidak terlalu banyak scene nggak penting, orang-orangnya nggak bertele-tele dan nggak terlalu keras kepala.

Post a Comment

0 Comments