Recap The Kinnaree Conspiracy Episode 9

Si gadis tulis berniat mau membayar Pudsorn dengan perhiasan Rubi miliknya. Ya walaupun niatnya baik, tapi tetap saja Pudsorn tidak bisa menerimanya, apalagi dia curiga dengan asal usul perhiasan mahal itu, berpikir kalau si gadis tuli pasti mencurinya. Pudsorn langsung mengomelinya dan mengusirnya dengan kesal, dan si gadis tuli biarpun diam saja, tapi jelas dia mengerti dan mendengar ucapannya.



Pudsorn yang semakin curiga padanya, dia mencoba mengetesnya dengan memecahkan guci dan si gadis tuli itu sontak kaget, jelas membuktikan kalau dia tidak tuli. Pudsorn langsung menginterogasinya... hingga akhirnya si gadis tuli bicara dan mengaku bahwa namanya adalah Veena dan dia berasal dari Chola, India. Tapi karena keterbatasan bahasa, dia tidak bisa menjawab pertanyaan mereka lebih banyak. 

Pudsorn cs mendatangi Clara lagi untuk menanyainya tentang bisnisnya Kapten Jean karena Pudsorn curiga kalau Kapten Jean punya bisnis lain yang mungkin tidak mereka ketahui. Biasalah, namanya orang kaya pasti tidak puas dan terus ingin menambah uang dan kekayaan mereka dengan cara apa pun.

Cara apa yang paling cepat untuk menghasilkan uang? Pastinya, dengan menjadi lintah darat. Bisnis yang benar-benar bisa menghasilkan uang banyak dengan cepat dan tanpa perlu kerja keras tapi juga sekaligus bisa menciptakan banyak musuh.

Clara membenarkan, tapi dia mengklaim bahwa suaminya melakukan itu demi menolong orang lain yang membutuhkan. Sebenarnya dia tidak setuju dan sudah pernah memperingatkan suaminya tentang itu, tapi Kapten Jean keras kepala.
 

Apakah suaminya punya catatan tentang daftar para pengutang atau tidak, Clara sama sekali tidak tahu dan tidak pernah melihat ada buku semacam itu. Eiang menduga bahwa salah satu pengutang mungkin adalah Kapten Paul.

Pernah suatu hari Eiang melihat Kapten Paul datang, tampak tidak sabaran dan kesal akan sesuatu, dan saat menyadari Kapten Jean sedang tidak di rumah, Kapten Paul langsung pergi dengan kesal.
 

Pudsorn cs pun langsung pergi mendatangi Kapten Paul lagi, tapi Kapten Paul menyangkal keras dan menegaskan pada mereka bahwa kekayaannya sama besarnya dengan Kapten Jean, jadi dia sama sekali tidak perlu berhutang pada siapa pun.

Dia mendatangi Kapten Jean waktu itu hanya untuk menuntut kembali orangnya yang direbut Kapten Jean. (Halah! Ngomongnya ngalor-ngidul. Kemarin dia bilang tidak ada masalah apa pun sama Kapten Jean, sekarang malah sebaliknya). 

Terkait masalah bisnis rentenirnya Kapten Jean, Kapten Paul mengarahkan mereka untuk mencurigai orang lain, Tuan Chay si pemilik rumah bordir, mengklaim kalau dialah pengutang terbesar Kapten Jean.
 


Tapi saat mereka mendatangi Tuan Chay, dia bersikeras menyangkal dan dengan angkuhnya menantang mereka untuk menunjukkan bukti atas tuduhan mereka. Tuan Chay sendiri merasa di atas angin karena dia punya bekingan kuat dan berkuasa. Hmm, siapakah bekingannya?

Parahnya lagi, Tuan Chay mendadak nafsu melihat Pudsorn yang cantik, ingin menjadikan Pudsorn istrinya. Tapi setelah mendengar Pudsorn adalah orang yang membeli kebebasan si gadis tulis, Tuan Chay sontak cemas dan panik, takut si gadis tulis akan membocorkan rahasianya ke Pudsorn. 

Para anak buahnya santai mengingatkan bahwa si gadis tuli itu tidak bisa bicara, jadi apa yang bisa dia bocorkan ke orang lain? Hmm, mencurigakan, mencurigakan, sepertinya ada bisnis gelap yang tersembunyi di balik bisnis rumah bordirnya ini.
 

Di istana, Kinnaree sengaja mendekati Saraphee saat dia hendak melakukan dharma dengan alasan meminta pengajaran Saraphee tentang dharma, tapi jelas dia sedang menguji Saraphee tentang kasus kematian wanita istana itu.

Saraphee dengan cerdik menjawab secara ambigu bahwa pelakunya pasti akan tertangkap, tidak ada kejahatan yang sempurna di dunia ini, tak peduli sepintar apa pun pelakunya, sia pasti meninggalkan jejak.
 


Kinnaree langsung sadar Saraphee sedang menyerangnya secara tak langsung dan sontak saja dia langsung kesal sama Choi, menyadari kalau Saraphee pasti punya petunjuk dan Choi pasti berbohong tentang kertas pembungkus racun yang dia bilang sudah dibakar itu.
 
 
Saraphee yakin betul tentang apa yang dilihatnya dari reaksinya Kinnaree tadi. Karena itulah, dia memerintahkan Lookchan untuk mendatangi Pudsorn. Di tengah jalan, dia dihadang anak buahnya Jin Hook yang diperintah Choi untuk mencuri barang bawaannya karena mereka meyakini Kain Yang Kinnaree itu ada di sana.
 
 
Untungnya dia tidak kenapa-kenapa berkat Saen yang datang menolongnya tepat waktu, sayangnya Sean gagal menyelamatkan barang bawaan Lookchan, malah tangannya jadi terluka gara-gara pertarungan tadi.
 
 
Tapi Kinnaree kecele, buntelan itu bukan berisi Kain Yang Kinnaree. Parahnya lagi, Choi terus menerus membuat Kinnaree kecele saat dia melihat Saraphee mendatangi seorang petugas istana lain dengan membawakan sebuah kotak yang jelas berisi kain.

Kinnaree jadi mengira kalau itu Kain Yang Kinnaree, makanya dia langsung ikut nimbrung dengan alasan memberi hadiah untuk si petugas istana dan meminta mereka untuk memperlihatkan kotak kain itu padanya, tapi ternyata isinya bukan Kain Yang Kinnaree.
 
 
Hmm, tapi yang tidak Kinnaree ketahui, sebenarnya Kain Yang Kinnaree itu memang ada di dalam kotak itu, hanya saja disembunyikan di bagian bawah. Saraphee secara khusus meminta si petugas istana untuk mencari tahu pemilik Kain Yang ini.
 

Lookchan dan Saen mendatangi rumah Pudsorn untuk mengobati Saen, sekaligus menyampaikan pesan rahasia dari Saraphee yang meminta Pudsorn untuk menyelidiki kandungan yang ada pada kertas pembungkus racun itu.

Mengingat kejadian yang baru-baru ini terjadi di istana, kemungkinan target si pencuri tadi adalah Kain Yang Kinnaree, dan kemungkinan pembunuh Kapten Jean berhubungan dengan pemilik Kain Yang Kinnaree itu.
 

Karena sekarang mereka memiliki dua petunjuk yang berbeda, jadi mereka sepakat untuk bagi tugas. Pudsorn menyelidiki racun ini, sedangkan In menyelidiki Tuan Chay.

In menugaskan Saen dan Mee pergi ke rumah bordirnya Tuan Chay, dan dari sana, mereka mendapati bahwa bisnisnya Tuan Chay berhubungan dengan bisnis jud1nya Jin Hok. Di sinilah Saen bertemu dengan si pencuri dan langsung melawannya habis-habisan. 

Suasana ribut bukan main, saat Saen dan para anak buahnya sibuk bertarung dengan para anak buahnya Jin Hook, Mee dan yang lain malah sibuk sendiri mengumpulkan semua uang yang tercecer di lantai. Pfft!
 

Pada saat yang bersamaan, In dan Robaire yang patroli di luar, tak sengaja berpapasan dengan Jan yang kebetulan bekerja di sekitar sini. Jan sontak panik melarikan diri dan akhirnya ketiga pria itu ikut terjebak di tengah kekacauan pertarungan di kasino.

Dalam pertarungan mereka, Robaire melukai tangan Jan. Tapi saat dia hampir mau melumpuhkan Jan, In dengan cepat menghentikannya dengan melempar seorang pekerja kasino ke Robaire.

Jan berhasil melarikan diri berkat itu, dia bahkan dibantu oleh Choi yang sebenarnya memang sedang mencarinya. Sejak Jan menyelamatkan Kinnaree waktu itu, Kinnaree ingin sekali mempekerjakan Jan. 

Makanya sekarang Choi memberitahu Jan untuk menemui Nyonya-nya di hutan Dinso. Jika Jan bersedia bekerja pada nyonya-nya, maka Jan akan diberikan perlindungan. Tapi Jan tidak menjawab tawaran pekerjaan itu dan langsung kabur.

Setelah pertarungan yang cukup sengit, Saen akhirnya berhasil juga menaklukkan dan menangkap semua orang termasuk Jin Hok dan Tuan Chay.
 
 
In juga sebenarnya berhasil menghadang Jan di gang sepi, dia bisa menangkapnya dengan mudah, tapi karena status Jan yang sekarang, ditambah belum adanya bukti yang cukup untuk membuktikan Jan tidak bersalah, yang mungkin saja bisa mengancam keselamatan negara mereka, In akhirnya memutuskan untuk melepaskannya sembari memperingatkannya untuk tidak sampai tertangkap atau dia akan menjadi penyebab utama negara mereka dijajah Perancis.

Tapi saat Robaire muncul tak lama kemudian, dia melihat ceceran darahnya Jan dan langsung pergi mengejar Jan sehingga In terpaksa harus mengikutinya.
 
 
Dalam usahanya melarikan diri, Jan nekat menyelinap masuk ke rumah orang bule terdekat, tidak sadar kalau itu rumahnya Kapten Paul yang langsung nafsu begitu melihat penampilan fisik Jan yang tampan dan gagah.
Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments