Recap A Familiar Stranger Episode 9, Episode 10 & Episode 11

Suatu pagi, Han Sheng mendatangi kamarnya Shi Qi untuk meletakkan sepot bunga di mejanya.Tak sengaja angin berhembus kencang menerbangkan beberapa kertas di meja.

Han Sheng pun memungut kertas-kertas itu bertepatan dengan Shi Qi yang baru datang. Tenyata kertas-kertas itu berisi lukisan dan kaligrafi. Dari situlah, Han Sheng mengetahui kalau istrinya ternyata pintar melukis dan merangkai kata, dan lebih senang lagi mengetahui istrinya menyukai bunga pemberiannya.


Han Sheng sengaja mengambil kaligrafinya untuk dibandingkan dengan kaligrafinya Shen Qin yang asli dan mendapati kedua tulisan tidak sama. Penasihat Militer juga mendapati banyak sekali keanehan tentang Shen Qin. 

Berbagai informasi yang dia dapat tentang Shen Qin, semuanya menunjukkan bahwa Shen Qin adalah orang yang sangat temperamental dan egois, sangat bertolak belakang dengan Shen Qin yang sekarang ini.

Selain itu, dia dengar bahwa Shen Qin memiliki alergi bunga yang cukup parah. Sedangkan Shen Qin yang ini malah suka sekali dengan bunga. Aneh sekali. Makanan-makanan kesukaan Shen Qin (yang asli) juga sangat berbeda dengan makanan-makanan kesukaan Shen Qin istrinya Han Sheng.

Sama sekali tidak ada informasi tentang adanya saudara kembar di kediaman Perdana Menteri, jadi kemungkinan besar Shen Qin yang menjadi istrinya Han Sheng ini adalah Shen Qin palsu.

Tapi kalau istrinya Han Sheng yang ini adalah wanita yang dia selamatkan 3 tahun yang lalu, wajah kedua wanita itu kan sangat berbeda. Han Sheng yakin bahwa rahasia yang istrinya sembunyikan darinya adalah tentang identitasnya.

Penasihat Militer penasaran, bagaimana Han Sheng akan menghadapi situasi ini jika memang benar wanita ini adalah Shen Qin palsu? Han Sheng santai, ya tidak masalah, berarti wanita itu adalah istrinya yang sebenarnya.
 

Hujan turun dengan deras. Saat Han Sheng mengecek kamar istrinya, dia malah mendapati kamar istrinya bocor. Jadi Han Sheng langsung saja menggotong Shi Qi ke kamarnya. Dia beralasan agar Shi Qi tidur sementara di sini sampai kamarnya selesai diperbaiki nanti, tapi secara tak langsung mengisyaratkan Shi Qi untuk tidur seranjang dengannya, eeeeh, Shi Qi malah nggak peka dan lebih memilih tidur di kursi panjang. Pfft!
 


Han Sheng kesal banget, tapi beberapa saat kemudian, dia bahagia sekali melihat wajah damai istrinya dalam tidurnya. Namun tetap saja dia tidak suka dengan pisah ranjang mereka. Maka keesokan paginya, dia langsung memerintahkan Penasihat Militernya untuk mencincang kursi panjang itu jadi kayu bakar. Wkwkwk!


Pangeran Ning akhirnya baru mengetahui bahwa token giok yang ada padanya itu adalah palsu, dan jelas saja dia jadi kesal karena merasa terkhianati.
 


Han Sheng baru mendapat kabar keberadaan seseorang yang cukup penting dalam kasus kematian Putra Mahkota. Kabar itu dengan cepat sampai ke Pangeran Ning, dia bisa langsung menduga kalau sekarang ini Han Sheng sudah pasti tidak ada di rumah demi mengejar orang tersebut.
 
 
Kesempatan! Pangeran Ning pun langsung mendatangi kediaman Han Sheng dan langsung menarik paksa Shi Qi masuk kamar, mencoba menggoda Shi Qi dan mengonfrontasinya perihal token giok palsu itu yang jelas saja membuat Shi Qi panik ketakutan dan langsung diam-diam mengambil teko teh sebagai senjata pertahanan diri.

Tiba-tiba terdengar suara orang-orang mendekat, Pangeran Ning malah tambah nekat mau buka pintu biar mereka dilihat semua orang. Panik, Shi Qi akhirnya nekat menghantam kepala Pangeran Ning sekuat tenaga pakai teko teh di tangannya sampai Pangeran Ning pingsan.
 
 
Saat akhirnya Pangeran Ning sadar tak lama kemudian, dia malah kaget mendapati Shi Qi tengah mengarahkan gunting ke mukanya tapi kepalanya yang kena pukul sekarang sudah diperban dan Shi Qi minta maaf atas perbuatannya tadi. 

Pangeran Ning jelas bingung dengan keanehan sikap Shen Qin/Shi Qi ini. Pangeran Ning bahkan jadi takut sama Shi Qi sehingga saat dia berniat kabur tapi Shi Qi menyuruhnya balik, Pangeran Ning langsung menurut dengan patuh.
 
 
Shi Qi dengan tenang mengancam Pangeran Ning untuk tidak berbuat macam-macam, apalagi sampai membuat orang lain tahu kalau dia masuk ke kamarnya dan Han Sheng. Karena jika tidak, maka pihak yang paling dirugikan sudah pasti Pangeran Ning sendiri.

Kaisar mungkin bisa mentolerir ke-playboy-annya, tapi tidak mungkin beliau akan senang jika mengetahui bahwa Pangeran Ning ada affair dengan istri seorang jenderal.

Pangeran Ning benar-benar tercengang mendengarnya, "bagaimana bisa kau berubah begitu banyak? 
Apa kau masih Shen Qin yang kukenal?"
 
 
Errr... sepertinya Shen Qin/Shi Qi yang sekarang ini justru membuat Pangeran Ning jadi semakin tertarik padanya. Bahkan saat Shi Qi mengusirnya lewat pintu belakang, Pangeran Ning tiba-tiba menyatakan bahwa Shen Qin/Shi Qi sebentar lagi akan menjadi janda, setelah itu dia akan merebut Shen Qin kembali jadi miliknya. Hmm, kata-kata yang sangat mencurigakan.
 
 

Benar saja, begitu Han Sheng tiba di tempat yang disebutkan dalam informasi itu, tiba-tiba saja dia diserang sekelompok orang. Untungnya Shi Qi cepat datang menyelamatkannya. Namun sayangnya, seorang pemanah berhasil memanah Shi Qi, dan kedua kalinya si pemanah men3mbak, Han Sheng langsung pasang badan melindungi Shi Qi sehingga dia juga terkena panah, tapi Han Sheng tetap mengerahkan segenap kekuatannya untuk memacu kudanya secepatnya dan menyelamatkan istrinya. Dia bahkan menyuruh tabib untuk menyelamatkan istrinya lebih dulu.
 
 

Jelas saja Han Sheng marah pada Penasihat Militernya yang sudah ceroboh karena menerima informasi yang salah dan membiarkan istrinya pergi ke tempat berbahaya itu.

Penasihat Militer sungguh merasa bersalah atas semua kelalaiannya, namun tak pelak kejadian hari ini membuatnya jadi mulai mempercayai istrinya Han Sheng. Siapa pun identitasnya yang sebenarnya, dia pasti sedang dalam kesulitan. 
 
 
Menggenggam lembut tangan istrinya yang masih terbaring pingsan, Han Sheng pun tak peduli lagi siapa pun identitas istrinya yang sebenarnya asalkan dia selamat.
 


Pastinya para bandit tadi adalah orang-orangnya Pangeran Ning, makanya sekarang Pangeran Ning murka gara-gara kegagalan tadi. Apalagi saat dia mendengar bahwa istrinya Han Sheng terkena panah beracun sehingga dia langsung membvnvh si ketua bandit.
 
 
Shen Qin jelas tidak senang dengan reaksi Pangeran Ning ini. Dengan agak sinis dia mengingatkan Pangeran Ning bahwa wanita itu sekarang sudah menjadi istrinya jenderal. Dia bahkan mengorbankan nyawanya demi melindungi suaminya, tapi ucapannya itu malah membuat Pangeran Ning jadi semakin kesal padanya.
 
 
Shi Qi akhirnya terbangun karena mimpi buruk tentang Han Sheng yang menanyakan identitasnya. Shi Qi sontak panik mencari cermin namun mendapati wajahnya masih belum berubah. Namun tiba-tiba saja Shen Qin muncul dan mengancamnya untuk menemukan token giok yang asli untuknya.
 


Di luar, Han Sheng dan Penasihat Militer tengah mendiskusikan kasus kemarin. Penasihat Miiter kesulitan mencari informasi pemilik anak panah tersebut dan juga misteri di sekitar token giok itu.

Tiba-tiba saja Shi Qi lari dalam keadaan histeris dan ketakutan sehingga Han Sheng harus memeluknya erat-erat untuk menenangkannya. Shi Qi bertanya apakah ada orang masuk, tapi Han Sheng bilang tidak ada. Aneh, apa Shi Qi tadi cuma bermimpi?
 

Han Sheng lalu membopong Shi Qi kembali ke kamar dan menyuapinya obat. Bahkan setelah beberapa waktu kemudian, biarpun Shi Qi sudah mulai pulih, Han Sheng masih rutin menyuapi obat untuk Shi Qi tak peduli biarpun Shi Qi protes ingin minum sendiri.

Han Sheng bahkan bersikeras membantu menggantikan perbannya Shi Qi. Dia sangat lembut dan penuh perhatian, menarik Shi Qi begitu dekat dengannya sehingga membuat Shi Qi jadi sangat gugup.

Han Sheng jadi terbawa suasana hingga dia hampir menc1vm Shi Qi, tapi Shi Qi dengan cepat menghentikannya dengan alasan lapar. Baiklah, Han Sheng dengan penuh pengertian tak mendesaknya lebih jauh dan langsung beranjak pergi untuk mengambilkan makanan untuk Shi Qi.
 

Han Sheng benar-benar bahagia melihat keluarga kecilnya. Dulu ayahnya pernah bertanya prajurit berperang demi melindungi apa. Sekarang Han Sheng mengerti jawabannya.
 
 
Kamarnya Shi Qi sudah selesai diperbaiki, Han Sheng jelas tak senang, tapi apa boleh buat. Karena Shi Qi bersikeras untuk pindah ke kamarnya sendiri, dia terpaksa harus menerimanya.

Namun dia ingin mereka mengadakan upacara pernikahan ulang. Dia ingin mereka menjalankan semua ritual pernikahan yang seharusnya dilakukan yang sebelumnya tidak mereka lakukan.


Namun Shi Qi jelas ragu karena dirinya yang sekarnag bukan dirinya yang sebenarnya. Dia bukan Shen Qin, dia Shi Qi, tapi dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menjelaskan situasi ini pada Han Sheng.

Melihat keraguannya, Han Sheng langsung menariknya mendekat dan menc1vmnya mesra...hingga mereka berakhir di ranjang.
 
Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments