Recap A Familiar Stranger Episode 7 & Episode 8

Shen Qin puas melihat tanda titik merah di lengannya Shi Qi sudah tiada, racun musim semi yang dia campur ke arak mereka sukses. Dia harus melakukan ini, karena hanya jika Han Sheng menyentuh Shi Qi, baru Shi Qi akan bisa membantunya mendapatkan liontin giok Putra Mahkota yang ada pada Han Sheng.

Shi Qi jadi tidak tenang menyadari kejadian semalam ternyata karena efek obat (Hmm, kayaknya bukan cuma karena obat deh). Pada saat yang bersamaan, Han Sheng juga baru menyadari araknya dicampur obat berkat penasihat militernya yang curiga. 

Begitu pulang, Shi Qi langsung memberitahu Han Sheng bahwa kemarin mereka dibius. Han Sheng tanya siapa pelakunya dan Shi Qi refleks menjawab Shen Qin. Pfft! Menyadari kesalahannya, Shi Qi akhirnya mengklaim bahwa dirinya lah yang membius minuman mereka.

Namun tentu saja dia tidak bisa menjelaskan alasannya. Yang pasti karena kejadian semalam itu karena efek obat, jadi Shi Qi menyarankan Han Sheng untuk tidak lagi memikirkan kejadian semalam. Selain itu, efek obat itu akan kembali bereaksi setiap bulan. Jadi, pada saat itu terjadi, Shi Qi mengusulkan agar mereka saling menghindar saja.

Han Sheng tak senang...tak senang karena Shi Qi ternyata menganggap kejadian semalam murni cuma karena efek obat. Karena itulah, dia menolak menanggapi usulan Shi Qi dan langsung pergi begitu saja.

Dia mendiskusikan masalah ini penasihat militernya dan yakin sekali bahwa ada sesuatu yang sedang Shi Qi/Shen Qin sembunyikan darinya. Namun Penasihat Militer yakin kalau Shen Qin bukan wanita yang Han Sheng temui 3 tahun yang lalu, dia putrinya perdana menteri.

Kemungkinan yang membius Han Sheng adalah idenya perdana menteri dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang barang-barang milik Putra Mahkota yang ada pada Han Sheng.
Han Sheng tak yakin kalau istrinya membiusnya untuk melakukan 'itu' dengannya. Lagipula, istrinya jujur mengakui kalau dia membiusnya, dan...jujur dia akui kalau dia memilih untuk percaya pada istrinya.

Penasihat Militer tak setuju dengan sikap Han Sheng ini. Bagaimana kalau Shen Qin benar-benar menyembunyikan niat buruk padanya? Jangan asal mempercayai seseorang, pada akhirnya Han Sheng sendiri yang akan terluka nantinya.

"Ketika apa yang kau lihat berbeda dari apa yang hatimu katakan, apakah kau akan mempercayai matamu atau hatimu?" renung Han Sheng.

Malam harinya, Shi Qi mendatangi Ying Xiu dan berterus terang tentang identitasnya. Tentu saja awalnya Ying Xiu tak percaya, tapi kemudian Shi Qi mampu menyebutkan berbagai hal tentangnya yang tidak diketahui orang lain selain Shi Qi.

Saat inilah Ying Xiu baru melihat tahi lalat di ujung mata yang merupakan ciri khas wajah Shi Qi, dan akhirnya dia pun percaya kalau orang yang di hadapannya ini benar-benar Shi Qi yang entah bagaimana bertukar wajah dengan Shen Qin.

Shi Qi pun menceritakan segalanya pada Ying Xiu. Ying Xiu prihatin mendengar apa yang terjadi padanya, tapi menurutnya, fakta kalau sekarang Shi Qi akhirnya bisa bertemu lagi dengan pria yang diam-diam dicintainya selama ini adalah sebuah takdir yang membahagiakan.

"Tapi aku sekarang orang lain."

Benar juga sih. Apa yang akan Shi Qi lakukan kalau Han Sheng nantinya mengetahui semua ini. Ying Xiu benar-benar prihatin pada sahabatnya yang harus menghadap masalah pelik ini.

Penasihat Militer yakin banget kalau Shen Qin itu mata-mata, makanya keesokan harinya, dia sengaja berstrategi memperlihatkan giok milik Putra Mahkota pada Shi Qi, bahkan terang-terangan meletakkannya di rak terbuka.

Tak pelak itu membuat Shi Qi jadi galau. Apalagi kemudian dia melihat tanda merah dari Shen Qin lagi, kali ini ditempelkan di tanghulu yang dibeli Yuan Bao di pasar barusan. Shi Qi pun langsung pergi menemui Shen Qin untuk memperingatkan dan mengancamnya untuk tidak menyentuh anggota keluarga Han Sheng. 

Jika tidak, dia mengancam akan merusak wajahnya Shen Qin yang ada padanya ini sehingga Shen Qin tidak akan bisa kembali ke Pangeran Ning dengan menggunakan wajahnya ini. Dia tahu apa yang Shen Qin inginkan dari kediaman Han Sheng, tapi dia menolak menyerahkannya ke Shen Qin karena ini kan sesuatu yang diinginkan Pangeran Ning, jadi tidak ada hubungan dengan Shen Qin.

Karena Shi Qi tidak mau menyerahkan barangnya padanya, maka Shen Qin pun langsung menghubungi Pangeran Ning untuk mengklaim bahwa dia sudah menemukan barangnya. 

Keesokan harinya, Shi Qi mendapat pesan anonim yang isinya singkat padat jelas, menyuruhnya untuk membawa barang yang diinginkan Pangeran Ning. Shen Qin benar-benar pergi membawa giok itu ke Pangeran Ning tanpa sadar kalau Han Sheng mengetahui perbuatannya.

Sekalian dia berniat memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu apa sebenarnya hubungan giok itu dengan kematian Putra Mahkota, tapi sayangnya, Pangeran Ning langsung mencurigai niatannya dan langsung menarik Shi Qi ke pangkuannya.

Jelas saja Shi Qi langsung panik melepaskan diri darinya dengan alasan tidak baik jika dilihat orang. Namun Pangeran Ning sama sekali tak peduli dan terus berusaha menggodanya...hingga Shi Qi nekat melindungi dirinya dengan mengayunkan tusuk kondenya ke Pangeran Ning dan mengancam akan membvnvh dirinya sendiri.

Pangeran Ning berhasil menghindar, namun tak pelak perbuatan Shi Qi ini membuat Pangeran Ning jadi tambah agresif menyudutkan dan menguncinya ke tembok dan berusaha menc1vmnya.

Shi Qi tidak mampu lagi melawannya dan akhirnya cuma bisa pasrah, namun untungnya, di saat kritis ini, Han Sheng mendadak muncul sambil menempelkan b3l4ti ke leher Pangeran Ning, tak gentar sedikit pun biarpun yang dia hadapi adalah seorang pangeran demi menyelamatkan istrinya. Dia langsung mengambil tusuk konde istrinya dari tangan Pangeran Ning sebelum kemudian membopong istrinya pergi dari sana.

Dia tidak marah, tetap tenang dan sabar saat menanyai Shi Qi tentang apa sebenarnya alasan Shi Qi menemui Pangeran Ning. Dia bahkan tidak memaksa saat Shi Qi diam saja tak menjawab pertanyaannya walaupun dia sebenarnya kesal juga.

Suatu malam, Shi Qi akhirnya mendatanginya dan jujur menjelaskan bahwa Perdana Menteri... errr... maksudnya ayahnya (Shen Qin) dan Pangeran Ning mendesaknya untuk mencari barang milik Putra Mahkota. Dia tidak mampu menolak perintah itu, makanya dia terpaksa menuruti mereka.

Namun dia sadar kalau dia salah dan tidak seharusnya melakukan kejahatan itu. Karena itulah, dia sudah menulis surat cerai. Han Sheng ceraikan saja dia. Setelah mereka bercerai, maka dia akan kembali ke tempatnya semula.

Selain itu, token giok yang dia berikan ke Pangeran Ning itu sebenarnya palsu. Yang asli dia kembalikan ke Han Sheng. Shi Qi mau pamit, tapi masih ada yang perlu Han Sheng tanyakan padanya.

"Selain masalah ini, apakah ada hal lain yang kau sembunyikan dariku?"

"Ada."

"Apa itu?"

"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang."

Baiklah. Han Sheng pun langsung merobek-robek surat cerai itu sembari menyatakan bahwa dia akan menunggu Shi Qi untuk mengungkapkan rahasia yang dipendamnya. Sebelum Shi Qi mengungkapkan rahasianya, Shi Qi dilarang meninggalkannya.

Han Sheng bahagia banget dengan kejujuran Shi Qi. Begitu Shi Qi keluar, dia langsung menebarkan potongan-potongan kertas itu ke udara sambil tersenyum lebar sekali...dan baru sadar beberapa detik kemudian kalau Shi Qi ternyata belum pergi. Wkwkwk! Malunya!

Dia kembali cuma untuk mengambil tusuk kondenya, Han Sheng pun langsung menyerahkan benda itu tanpa berani kontak mata dengannya. Malu.

Yang tidak Shi Qi ketahui, sebenarnya token giok yang dia palsukan itu sebenarnya juga token giok palsu. Namun fakta ini jelas membuktikan bahwa Pangeran Ning memang benar ada keterlibatan dengan kematian Putra Mahkota. Berarti yang harus Han Sheng lakukan sekarang adalah membuktikannya.

Penasihat Militer sungguh tidak menyangka kalau Istrinya Han Sheng ternyata sama sekali tidak mengkhianati Han Sheng, malah justru membantu mereka. Dia harus meminta maaf karena sudah mencurigainya.

Jujur dia akui bahwa Istrinya Han Sheng sebenarnya sangat baik. Dia memperlakukan semua orang di kediaman ini dengan baik, bahkan para pelayan selalu memujinya.

"Jika dia jujur padaku, aku pasti akan mempercayainya. Namun dia menolak bicara," keluh Han Sheng.
Jangan khawatir, Penasihat Militer akan memikirkan cara lain untuk menguji Shi Qi agar mereka bisa mengetahui kebenarannya. Namun kali ini Han Sheng menolak menggunakan triknya, dia sendiri yang akan menguji istrinya.

Han Sheng pun langsung pergi ke pasar, berniat mau mencari tanghulu, tapi setelah beberapa lama berkeliling, dia tidak menemukan satu pun penjual tanghulu. Namun tepat saat itu juga, ada anak kecil yang lewat di depannya, membawa dua tusuk tanghulu. Han Sheng pun tanpa ragu membujuk anak kecil itu untuk menjual tanghulu itu padanya.

Eeeeh, si anak malah langsung mengadu ke ayahnya, menuduh Han Sheng mau mencuri tanghulu-nya. Sontak saja semua orang di pasar langsung menunjuk-nunjuk Han Sheng sebagai pencuri tak bermoral. Akhirnya Han Sheng pulang dengan kesal dan memerintahkan Penasihat Militernya untuk mencarikan dua tusuk tanghulu.

Begitu mendapatkannya, Han Sheng dengan agak canggung menyodorkanya ke Shi Qi sambil berbohong ke Shi Qi kalau dia tak sengaja bertemu dengan penjual tanghulu di pasar, jadi dia beli dua tusuk...buat Yuan Bao. Pfft! Tapi karena anak-anak tidak boleh makan terlalu banyak makanan manis, jadi yang satu tusuk untuk Shi Qi saja.

Dia langsung pergi setelah itu, tapi diam-diam mengintip dari kejauhan saat Shi Qi memberikan satu tusuk tanghulu-nya untuk Yuan Bao. Han Sheng bahagia sekali melihat keluarganya sangat akrab. Akan tetapi... Han Sheng benar-benar penasaran memikirkan istrinya dan segala keanehannya, apakah mungkin dua orang bisa memiliki wajah yang sama persis?

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments