Episode 6: Jarak, Saat Masih Ada Kau Di Kota Lain.
Sang Zhi beralasan kalau dia nekat pacaran sama pacar online karena terpengaruh godaan orang-orang di sekitarnya yang juga pacaran, dan dia mengucapkannya sambil melirik Jia Xu. Pfft!
"Maksudmu aku? Anak kecil, kenapa kau picik sekali. Kau tidak boleh pacaran, orang lain juga tidak boleh?"
"Bukankah pacaran di hadapanku, seperti sedang menantangku?"
"Baiklah, anggap saja kau benar.Aku tidak akan membahas tentang hal ini kelak. Namun mengenai pacar tuamu yang menyuruhmu untuk menemuinya ke Yihe, kebetulan sekali, aku juga orang Yihe, jadi kalau sampai aku tahu kalau kau pergi mencarinya sebelum kau dewasa... takutnya kau tidak akan bisa melihat bagaimana wujudmu saat dewasa," ancam Jia Xu. Sang Zhi mengiyakannya saja dengan senang hati.
Selama beberapa waktu berikutnya, mereka pun fokus pada les fisikanya Sang Zhi. Di bawah bimbingannya, Sang Zhi pun berkembang pesat hingga akhirnya, suatu hari, Jia Xu memberinya nilai hampir sempurna di soal yang dia kerjakan.
Yang jadi masalah, karena sekarang Sang Zhi sudah pintar fisika, Jia Xu pun tidak akan lagi mengajarnya. Sang Zhi jelas tidak senang tidak bisa rutin bertemu dengannya lagi, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.
Memperhatikan ekspresinya, Jia Xu pun berusaha menghiburnya dengan memintanya untuk mengirimkannya nilai hasil ujiannya nanti.Jika nilai ujiannya bagus, Jia Xu berjanji akan memberinya hadiah. Oke, Sang Zhi setuju.
Les selesai, mereka pun turun dan Jia Xu langsung sigap membantu kedua orang tua Sang Zhi memasang segala pernak-pernik tahun baru Imlek. Mereka mengundangnya untuk makan malam tahun baru bersama mereka besok, tapi Jia Xu menolak dengan sopan dengan alasan bahwa dia ingin merayakannya di kampus, beralasan bahwa kampus sekarang juga merayakan tahun baru dengan meriah.
Sang Zhi yang awalnya antusias, seketika kecewa lagi dengan penolakannya. Dia ingin memberikan angpao untuk Jia Xu, tapi melihat sikapnya hari ini, sepertinya Jia Xu juga akan menolak angpaonya kalau dia kasih terang-terangan.
Dia akhirnya berinisiatif menulis ucapan selamat tahun baru untuk Jia Xu di kertas origami yang kemudian dia bentuk jadi bintang, memasukkannya ke amplop merah disertai dengan sebungkus permen, lalu tanpa sepengetahuan semua orang, dia diam-diam memasukkan angpao itu ke dalam saku jaketnya Jia Xu.
Apakah Jia Xu benar-benar merayakan tahun baru di kampus. Hmm, jelas
tidak. Nyatanya dia menghabiskan malam tahun baru dengan main game
sendirian di asrama. Dia hanya tidak enak hati untuk ikut merayakan
bersama keluarga lain. Namun dia tak lupa mengirim chat ucapan selamat
tahun baru untuk muridnya, Sang Zhi.
Karena semua orang di keluarga Sang masih meyakini kalau Sang Zhi
beneran punya pacar daring, Papa dan Mama Sang sontak curiga saat HP-nya
Sang Zhi berbunyi, mengira itu pesan dari pacar online-nya. Mereka baru
percaya dan lega saat Sang Yan mengecek pesan itu dan mengonfirmasi
bahwa itu beneran dari Jia Xu.
Namun raut wajah Jia Xu seketika berubah murung saat tiba-tiba saja dia mendapatkan pesan dari panti jompo Yihe, mengabarkan bahwa kondisi ayahnya tiba-tiba memburuk dan cukup parah, karena itulah, dia diminta untuk segera kembali ke Yihe. (Karena inikah dia selalu bekerja keras setiap hari? Tapi kenapa ini dia kesannya tidak mau kembali ke Yihe kalau di sana masih ada ayahnya?)
Jadilah Jia Xu harus bergegas pulang kampung malam itu juga. Saat orang lain bersenang-senang bersama keluarga masing-masing, dia malah harus mengalami masalah ini. Saat menunggu pesawat, tak sengaja Jia Xu menemukan angpao yang diam-diam dimasukkan Sang Zhi di sana. Sebuah hadiah sederhana namun ketulusannya berhasil membuat Jia Xu bisa sedikit tersenyum.
Beberapa waktu kemudian, Sang Zhi mendapatkan kiriman hadiah dari Jia Xu atas nilai ujian fisikanya yang sekarang telah meningkat pesat. Saat inilah Sang Zhi baru tahu dari Sang Yan bahwa Jia Xu sudah pulang ke Yihe sejak malam tahun baru. Namun dia merahasiakan detil alasan kepulangannya dan hanya beralasan bahwa dia ada urusan keluarga.
Sang Zhi jelas kaget mendengar dia pulang semendadak itu, tanpa pamit padanya lagi, tapi dia agak sedikit lega juga saat Sang Yan berkata bahwa Jia Xu pasti akan kembali ke Nanwu untuk acara wisuda nanti.
Kejadian hari ini mengingatkannya akan masa SMP-nya. Waktu itu dia sudah lama tidak bertemu Jia Xu, tapi karena tak ingin berterus terang, jadi dia menelepon kakaknya dan mencoba memancingnya untuk pulang, dan tak sengaja menguping kalau Jia Xu juga mau pergi ke arah yang sama dengan rumah keluarga Sang.
Sang Zhi senang banget mengira kalau Jia Zhu akan ikut pulang bersama Sang Yan. Dia sudah menunggu dengan antusias di rumah sambil makan strawberry kesukaannya, namun saat akhirnya Sang Yan pulang tak lama kemudian, dia ternyata sendirian. Ternyata Jia Xu tadi harus kembali bekerja karena mendapat panggilan dadakan dari tempat kerjanya. Sang Zhi jadi kecewa.
Kembali ke masa kini... Sang Zhi membuka hadiah kiriman Jia Xu yang ternyata sebuah boneka anjing hitam yang lucu dan mirip dengan gambar anjing mirip Sang Yan yang pernah Jia Xu lihat di buku tugas karangannya Sang Zhi.
Sang Zhi pun langsung menelepon Jia Xu dan berusaha meminta alamat Jia Xu di Yihe karena dia juga ingin mengirimkan hadiah balasan untuk Jia Xu, tapi Jia Xu keukeuh menolak, dengan penuh pengertian menyuruh Sang Zhi untuk menyimpan sendiri uang sakunya, dan meyakinkan Sang Zhi bahwa dia sudah cukup senang dengan niat baik Sang Zhi terhadapnya.
"Kudengar kakakku bilang bahwa kau akan kembali untuk acara wisuda?" tanya Sang Zhi.
"Iya. Kau mau datang?"
"Mau."
Baiklah. Sampai jumpa nanti. Bye-bye."
"Bye-bye."
Hadiah yang mau Sang Zhi kirimkan untuk Jia Xu adalah sebuah dasi. Tapi karena Jia Xu menolak dikirimi hadiah, Sang Zhi akhirnya memutuskan untuk menyerahkan ini nanti saja sebagai hadiah wisuda.
Jelas dari keadaannya yang sendirian di rumah, keluarganya Jia Xu hanya tinggal ayahnya yang sekarang dirawat di rumah sakit. Usai menutup teleponnya, Jia Xu tiba-tiba kedatangan tamu, seorang wanita muda bernama Jiang Ying.
Entah siapa dia. Wanita itu tampak jelas terobsesi pada Jia Xu, tapi Jia Xu jelas tidak menyukainya. Dia tegas menolak membiarkan Jiang Ying masuk, tapi juga tidak mengusirnya secara terang-terangan. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya terikat pada Jiang Ying, sebuah belenggu yang tampak jelas ingin dia putus.
Jiang Ying tahu tentang kondisi ayahnya Jia Xu, tapi dari pilihan kata-katanya, jelas dia tidak punya hormat terhadap ayahnya Jia Xu, tapi dia tetap ingin membantu biaya pengobatan ayahnya Jia Xu.
Dia bahkan ingin datang ke acara wisudanya Jia Xu, tapi Jia Xu tegas menolak semuanya. Tapi wanita itu sepertinya masa bodo dengan segala penolakan Jia Xu, bersikeras ingin terus bertemu Jia Xu dan senang Jia Xu sudah pulang kampung, yang itu artinya, mereka akan sering bertemu. Dia benar-benar tidak sadar... errr... atau mungkin tidak peduli dengan ketidaknyamanan Jia Xu terhadapnya.
Hari wisuda pun tiba. Sesuai janjian mereka, Sang Zhi antusias ikut merayakan wisuda kakaknya, tapi tujuan utamanya pastinya untuk Jia Xu. Mungkin karena cukup lama tidak bertemu, Sang Zhi seketika terpesona dan malu-malu begitu bertemu Jia Xu.
Dari percakapan ayahnya dan Jia Xu, dia mendengar bahwa Jia Xu akan menetap di Yihe dan sudah dapat pekerjaan di sana. Dia punya kesempatan memberikan buket bunga untuk Jia Xu dengan alasan bahwa ini hanya hadiah untuk guru fisikanya, tapi tidak ada kesempatan untuk memberikan kado dasinya.
Saat teman-temannya penasaran tentang Sang Zhi, Jia Xu memperkenalkannya sebagai 'Meimei' saja. Namun kemudian Sang Zhi mendengar percakapan Jia Xu dengan beberapa temannya, yang intinya, mereka sekarang harus berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Ada yang kembali ke kampung halaman, ada yang tidak, dan mungkin akan sulit bertemu di masa depan.
Sang Zhi jadi sedih, apakah itu artinya dia dan Jia Xu juga akan sulit bertemu di masa mendatang? Jia Xu dengan manisnya meyakinkan Sang Zhi bahwa Sang Zhi beda. orang lain tidak sama dengan 'Meimei-nya' yang baik ini, Meimei yang diam-diam memasukkan angpao tahun baru untuknya, Meimei yang datang ke acara wisudanya dan memberinya buket bunga.
Jia Xu janji akan datang menemui Sang Zhi kalau dia ada waktu luang, dia bahkan langsung berinisiatif mengajak Sang Zhi foto berdua selayaknya foto pasangan.
Malam harinya, Jia Xu merayakan kelulusan bersama semua teman-temannya di bar, tapi dia doang yang minum cola karena biasanya dia memang tidak minum miras. Walaupun selalu tersenyum sepanjang waktu, namun tampak jelas Jia Xu sedih harus berpisah dengan teman-temannya sebentar lagi, teman-teman seperjuangan yang bersamanya selama 4 tahun kuliah.
Teman-temannya, terutama Sang Yan, sebenarnya mengkhawatirkan Jia Xu, dia sepertinya tahu tentang kondisi keluarga Jia Xu, namun tidak mengetahui alasan Jia Xu pulang kampung.
Tak lama kemudian, Jia Xu kesusahan memapah Sang Yan yang teler pulang. Karena sekarang dia tidak punya tempat tinggal setelah keluar dari asrama kampus, Mama Sang pun menyuruhnya untuk menginap di sini saja.
Jia Xu awalnya menolak karena sungkan, tapi Mama Sang memaksa, bahkan langsung memerintahkan Sang Zhi untuk mengambilkan handuk dan sikat gigi baru.
Bersambung ke episode 7
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam