Sinopsis The Love You Give Me Episode 9

Dokter Zhou semakin angkuh pada Xin Qi saat Min Hui kembali dan langsung memuji masakannya. Xin Qi jadi semakin cemburu.

Usai Dokter Zhou pulang tak lama kemudian, Xin Qi langsung mengonfrontasi Min Hui, tidak terima Min Hui membawa pulang pacarnya sembarangan. Lagi-lagi dia menggunakan Quan Quan sebagai alasan, mengklaim kalau perbuatan Min Hui ini bisa menyakiti perasaan Quan Quan. 

Min Hui sekali lagi menegaskan kalau Dokter Zhou itu cuma teman baiknya sekaligus dokter penanggung jawabnya Quan Quan, tapi Xin Qi ngotot menolak percaya. Ya terserahlah, Min Hui tak peduli apa pun yang Xin Qi pikirkan, yang pasti Dokter Zhou sudah lama menjadi temannya, Quan Quan menyukainya dan begitupun sebaliknya. Inilah faktanya, tak peduli Xin Qi bisa menerimanya atau tidak.

Bosnya Min Hui mendadak berubah pikiran menolak memberi modal untuk pemodelan jantung AI yang seharusnya Min Hui kerjakan usai uji klinis kedua proyek Mist selesai. Dia malah menyuruh Min Hui untuk membantu mengerjakan proyeknya Ding Yi Feng atau cari dana investasi dari luar sendiri. Intinya, dia lagi butuh duit cepat dari proyek lain yang bisa Le ih cepat dipasarkan, sedangkan proyeknya Min Hui masih butuh waktu terlalu lama untuk dipasarkan.


Min Hui kesal, jelas dia lebih memilih opsi kedua dan menolak membantu proyeknya Ding Yi Feng. Tapi dari mana dia bisa mendapatkan dana investasi yang dia butuhkan? Jumlahnya cukup besar dan pengembangan programnya akan makan waktu 5 tahun. Apa ada investor yang mau? Dia tidak mau minta ke Xin Qi, soalnya dia yakin banget, 90 persen, kalau Xin Qi pasti akan menolaknya.

Cao Mu tidak setuju dan menyemangatinya untuk mencoba bicara dulu dengan Xin Qi. Biarpun temperamen Xin Qi memang buruk, tapi penilaiannya dalam masalah bisnis cukup tajam dan profesional. Dia pasti tertarik pada Teknologi Pemodelan Jantung AI. Cao Mu punya ide cara terbaik untuk membujuk Xin Qi.

Iiiiih! Min Hui sebenarnya ogah banget untuk melakukan idenya Cao Mu, tapi dia juga tidak punya ide lain, terpaksalah dia melakukannya juga.

Malam harinya saat Xin Qi pulang, dia malah bingung mendapati Min Hui sudah menyiapkan berbagai hidangan makan malam mewah, pakai baju pelayan apa-apa pelayan anime, bahkan melayaninya makan. 

Lucunya, saking herannya dengan kelakuan Min Hui, waktu Min Hui mau membantu mengikatkan serbet ke lehernya, Xin Qi sontak panik menolak dan langsung melepaskan serbetnya, mungkin takut dicek3k. 

Dia bahkan curiga kalau Min Hui mungkin menaruh racun di steak-nya. Min Hui sampai harus meyakinkannya bahwa semua ini sama sekali tidak beracun dengan cara mencicipinya di hadapan Xin Qi.

Tapi Xin Qi tahu betul ada yang tidak beres dan langsung to the point bertanya, "katakan, kau mau minta apa dariku?"

Akhirnya! Min Hui bisa berhenti berakting dan berterus terang kalau dia butuh modal untuk pengembangan Teknologi Pemodelan Jantung AI. Masalahnya, bosnya menolak memberinya modal karena Direktur He cuma tertarik pada proyek yang bisa menghasilkan uang cepat. Bosnya itu sama sekali tidak punya keberanian dan tidak punya visi tentang potensi proyek ini.

"Jadi maksudmu, aku punya visi dan keberanian?" tanya Xin Qi.

"Tentu saja," jawab Min Hui mantap. 

Jawaban yang sontak membuat senyum Xin Qi merekah. Hehe. Tapi sayangnya, Min Hui terlambat mengatakan semua ini sekarang karena sekarang modal perusahaannya hendak dia investasikan untuk proyek skrining kanker milik perusahaan Guan Chao. Bahkan mereka sudah sampai ke tahap membicarakan detilnya.

"Guan Chao? Kenapa kau bisa bekerja sama dengan orang semacam Cheng Qi Rang?!" kesal Min Hui.

Xin Qi sampai kaget mendengar kemarahannya, heran dia, kenapa Min Hui selalu emosi setiap kali mendengar nama Cheng Qi Rang? Min Hui menolak membahas masalah ini lebih jauh, entah kenapa, dan kembali fokus untuk membujuk Xin Qi tentang proyek Teknologi Pemodelan Jantung AI yang jelas-jelas lebih terdepan daripada skrining kanker.

"Tapi siklus pengembangan mereka cuma butuh waktu satu setengah tahun. Dari sudut pandangku, pendapatan mereka lebih tinggi. Aku juga harus bertanggung jawab pada beberapa pemegang saham lain. Jika kau bisa menunggu, paling lama setengah tahun, setelah modal Blue Jay kembali, aku bisa mempertimbangkannya."

"Bagaimana jika aku bisa memperpendek waktu pengembangannya menjadi dua tahun?"

"Tidak mungkin."

"Beri aku sedikit waktu. Beri aku dua minggu. Dua minggu lagi, baru kau beri keputusan. Bagaimana?"

Xin Qi tak memberinya jawaban pasti, tapi sedari tadi dia tidak nyaman dengan satu hal... kostum pelayannya Min Hui. Pfft! Xin Qi langsung menyuruhnya untuk ganti baju dan Min Hui sontak lari ke kamar untuk mengganti bajunya.

Demi mempersingkat waktu pengembangan Teknologi Pemodelan Jantung AI, Min Hui pun mulai rutin lembur sehingga Xin Qi yang harus menjaga Quan Quan seorang diri.

Namun saat Dokter Zhou mengetahui dari Min Hui kalau Quan Quan dijaga Xin Qi, dia jadi khawatir dan langsung pergi mengecek Quan Quan dengan alasan kalau Min Hui yang memintanya, padahal tidak sama sekali.

Jelas saja Xin Qi jadi kesal dengan kedatangannya, apalagi dia dan Quan Quan lagi asyik main perang-perangan saat itu. Dari sini kentara sekali perbedaan Xin Qi dan Dokter Zhou dalam masalah mengasuh Quan Quan. 

Dokter Zhou, yaaaah, namanya juga dokter, pastinya kekhawatiran utamanya adalah keselamatan pasien. Dia tidak senang saat melihat Quan Quan bermain terlalu aktif, karena takut penyakitnya kambuh, tapi kesannya jadi seolah dia terlalu mengekang.

Padahal Xin Qi yang juga seorang pasien penyakit jantung juga memahami batasan-batasan dan tahu kapan dia harus berhenti. Quan Quan pun bahagia bermain bersama Xin Qi.

Namun karena selama ini Dokter Zhou yang selalu bersama mereka, pastinya dia lebih memahami segala hal tentang Quan Quan dan Min Hui dibanding Xin Qi, dan fakta itu jelas membuat Xin Qi tak senang.

Saat Xin Qi memesankan pizza untuk Quan Quan, Dokter Zhou santai memberitahunya kalau Quan Quan tidak suka pizza dan langsung memasakkan makanan-makanan kesukaan Quan Quan. 

Kesal, Xin Qi langsung terang-terangan mengonfrontasi tentang perasaan Dokter Zhou pada Xin Q. Namun Dokter Zhou menolak berterus terang, malah balas mengembalikan pertanyaan itu ke Xin Qi dan menanyakan apa sebenarnya alasan Xin Qi tinggal di sini, karena dia yakin sekali kalau Xin Qi pasti punya maksud lain selain demi Quan Quan.

Canggung, Xin Qi mengklaim kalau dia tinggal di sini memang demi Quan Quan. Masalah bagaimana perasaannya pada Min Hui, itu adalah urusannya sendiri. Lagian kan Min Hui ibu dari anaknya.

"Dan dia akan tetap menjadi ibu dari anakmu saja (bukan kekasih)," balas Dokter Zhou sengit.

Saat akhirnya Min Hui pulang malam harinya, Xin Qi sontak kesal mengofrontasinya tentang Dokter Zhou, mengira Min Hui menyuruh Dokter Zhou datang ke sini untuk mengawasinya. Min Hui jelas bingung apa maksudnya, jelas-jelas dia tidak pernah menyuruh Dokter Zhou mengawasi Xin Qi. Ah! Xin Qi akhirnya paham kalau Dokter Zhou berbohong tentang masalah ini.

Namun bahkan sekalipun sudah pulang, Min Hui masih harus lanjut kerja. Dia benar-benar bertekad menyelesaikan desain struktur dan jalur penerapan perangkat lunak dalam kurun waktu dua minggu. Dengan begini, maka pengembangan selanjutnya akan bisa dia selesaikan dalam kurun waktu dua tahun saja.

"Jadi kau memintaku untuk memberimu waktu dua minggu karena kau akan lembur setiap hari hanya demi ini?"

"Ini impian terbesarku."

Akhirnya malam itu, mereka berdua mulai bekerja sama mendiskusikan masalah proyek pemodelan jantung AI ini. Sesekali mereka tak sengaja menyadari kedekatan mereka dan jadi canggung karenanya. Min Hui tampak jelas diam-diam terpesona mengagumi Xin Qi, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan emosinya.

Selama beberapa hari berikutnya selama dua minggu, Min Hui dan timnya sibuk bekerja lembur setiap hari, kadang pula dia lembur sendirian karena tidak tega melihat timnya kecapekan dan menyuruh mereka pulang duluan, sedangkan Xin Qi benar-benar berdedikasi menjaga Quan Quan seorang diri selayaknya ayah yang baik.

Bukan cuma ayah yang baik, dia juga bersikap seperti suami yang baik. Saat akhirnya Min Hui bisa pulang, dia mendapati sekotak makanan disertai pesan penyemangat yang disiapkan Xin Qi khusus untuknya.


Setelah dua minggu lamanya bekerja keras, Min Hui akhirnya berhasil menyelesaikan desain strukturnya. Untuk merayakannya, Cao Mu mengajaknya minum-minum. Namun pada akhirnya Min Hui malah jadi mabuk berat. Cao Mu tidak sanggup mengurusnya sendirian, jadi dia menghubungi Dokter Zhou untuk menjemput Min Hui.

Kebetulan saat mereka baru tiba di lobi apartemen, Xin Qi juga baru pulang kerja dan jelas saja dia cemburu melihat mereka. Dia langsung menarik Min Hui dari Dokter Zhou dan mengusir Dokter Zhou. Dia mengabaikan peringatan Dokter Zhou bahwa Min Hui punya masalah lambung, tapi setelah dia menidurkan Min Hui di kasurnya Quan Quan, dia mendapati Min Hui benar-benar sakit perut.

"Dia sungguh memahamimu," kesal Xin Qi sebelum kemudian pergi mengambil obat lambung.

Min Hui baru membuka mata saat Xin Qi menyuruhnya minum obat, samar-samar dia melihat wajah Xin Qi, wajah tampan yang kontan mengingatkannya akan masa lalu mereka yang indah, kenangan indah yang sontak membuatnya terbawa perasaan sehingga dia langsung mencium Xin Qi. 

Xin Qi sangat amat terkejut sehingga dia cuma bisa membeku di tempat sampai Min Hui sendiri melepaskan ciumannya lalu jatuh tertidur. Namun tak pelak kejadian barusan membuatnya bahagia.


Keesokan harinya, Min Hui bangun kesiangan dan begitu melihat Xin Qi yang lagi duduk di meja makan, dia langsung teringat ciuman semalam yang sontak membuatnya shock. Eh tapi, dia bingung, itu ingatan atau mimpi yah?

Tapi melihat sikap Xin Qi yang sepertinya santai-santai saja, Min Hui memutuskan kalau yang semalam itu pasti cuma mimpinya doang. Pasti cuma mimpi! Baru melihat jam, dia hampir saja panik mengira Quan Quan belum bangun.


Namun Xin Qi santai memberitahunya kalau dia sudah mengantarkan Quan Quan ke sekolah dan sudah memintakan izin ke kantornya Min Hui, tentu saja, dia mengirim pesan pakai ponselnya Min Hui, biar tidak ketahuan kalau mereka tinggal bersama. Dia bahkan sudah menyiapkan air madu untuk Min Hui, itu baik untuk lambung pasca mabuk.

Tapi Xin Qi penasaran, "kau selalu begini kalau mabuk?"

Waduh! Min Hui panik, "memangnya apa yang kulakukan padamu?"

"Tidak ada," bohong Xin Qi, "memangnya kau mau melakukan sesuatu padaku?"

"Mana mungkin! Tapi... aku... aku ingin tanya padamu. Apa semalam... aku melakukan 'itu' padamu?"

PFFT! Xin Qi sontak menyemburkan kopi yang tengah diminumnya, tepat ke laptop di hadapannya.

Epilog:

Epilog kali ini adalah tentang kenangan pacaran mereka lima tahun yang lalu yang diingat Min Hui sebelum dia mencium Xin Qi dalam mabuknya.

Kisah couple kedua:

Cao Mu stres memikirkan Chen Jia Jun hingga dia minum-minum sampai mabuk. Dia benar-benar merindukan Jia Jun dan kebersamaan mereka di rumah ini sebelumnya.

Namun beberapa hari kemudian, dia mendapatkan kiriman makanan disertai pesan manis dari Jia Jun. Saat dia hendak pulang kerja, tiba-tiba dia menyadari kalau dia dikuntit orang dan langsung saja menghajar orang itu.

Namun ternyata dia Jia Jun yang membuntutinya hanya untuk meminta maaf sekali lagi. Cao Mu sebenarnya senang, tapi seperti biasanya, dia sok jaim yang malah disalahartikan oleh Jia Jun bahwa dia masih ngambek. Makanya setelah meminta maaf, Jia Jun langsung kabur lagi. Pfft! Cao Mu sebal, dia bahkan belum ngomong apa-apa. Dasar pria polos.

Kisah couple ketiga:

Dokter Zhou mulai risih dengan Zi Zhu yang terus membuntutinya dan meneleponnya setiap saat seperti pacar posesif, makanya kemudian dia memblokir Zi Zhu. Zi Zhu kesal, tapi tidak masalah, dia pantang menyerah.

Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments