Pagi-pagi, Yao Yao sudah dapat telepon kejutan dari seseorang. Yao Yao langsung bangun dengan antusias lalu cepat-cepat ganti baru dan turun. Ternyata telepon itu dari Xun Ran yang dipindah tugaskan ke kepolisian Jiang Zhou selama kurang lebih setahun.
Mereka lalu naik ke apartemennya Yao Yao. Xun Ran memberitahu Yao Yao tentang angka-angka misterius yang dia yakini ada makna tertentu tapi bahkan para ahli pun sama sekali tidak bisa memecahkan misteri angka-angka itu.
Karena para ahli berkata bahwa dalam pemecahan angka-angka, mereka harus menemukan kunci yang tepat tapi jika tidak ada maka itu sama saja seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Dia pernah memberitahu Jin Yan tentang masalah ini tapi Jin Yan sama sekali tidak bereaksi apapun. (eh kapan Xun Ran ganti model rambut yah? perasaan waktu belum naik ke apartemennya Yao Yao rambutnya ga kayak gitu deh?).
Yao Yao lagi-lagi dapat kiriman paket yang dialamatkan ke Simon Bo. Xun Ran heran kenapa suratnya Jin Yan dikirim ke Yao Yao?
Karena biasanya Jin Yan tidak ada di rumah dan bahkan sekalipun dia ada di rumah biasanya dia tidak mau membuka pintu, jawab Yao Yao.
"Oh, aku lupa memberitahumu. Dia tinggal di lantai atas"
Xun Ran jadi semakin sedih mendengar mereka tinggal dalam satu gedung yang sama. Xun Ran bertanya-tanya apakan Yao Yao dan Jin Yan ada hubungan khusus.
Yao Yao menyangkalnya dan berkata kalau dia hanya asistennya Jin Yan. Xun Ran tidak percaya tapi Yao Yao tetap bersikeras. Lagipula, dunianya Jin Yan sangat berbahaya dan karena itulah dia tidak berani dekat dengan Jin Yan. Mendengar itu, Xun Ran langsung memberitahunya bahwa dia akan selalu berada di sisi Yao Yao.
Yao Yao lalu ingin mengajak Xun Ran makan siang bareng tapi tiba-tiba Jin Yan meneleponnya dan memerintahkannya untuk datang ke sebuah makam sekarang juga. Yao Yao memutuskan untuk mengabaikan Jin Yan...
Tapi pada akhirnya, dia pergi juga menemani Jin Yan ke makam itu dimana mereka melihat Mai Chen menangis didepan makam Wan Wei.
Jin Yan terang-terangan menuduh Mai Chen sebagai pembunuh Wan Wei. Jin Yan menduga kalau Mai Chen sudah tahu tentang perasaan Wan Wei padanya.
Malam itu, Mai Chen mendatangi Wan Wei di kamarnya untuk mengambil keuntungan darinya. Tapi Wan Wei menolaknya, akhirnya Mai Chen marah sampai membunuh Wan Wei di bak mandi.
Mai Chen langsung menyangkal keras. Memang benar kalau malam itu dia mendatangi Wan Wei di kamarnya, tapi dia datang untuk menyatakan cintanya pada Wan Wei.
Dia sudah jatuh cinta pada Wan Wei sejak pandangan pertama. Tapi dia tidak berani menyatakan cintanya pada Wan Wei karena dia hanyalah seorang pegawai rendahan yang gajinya kecil dan tidak punya apa-apa.
Tapi malam itu, saat mereka menghadiri pesta, dia melihat Wan Wei melihat ke arahnya. Hal itulah yang membuatnya punya keberanian untuk mendatangi Wan Wei di kamarnya untuk menyatakan cinta.
Wan Wei tampak sangat terharu dan bahagia mendengar pernyataan cintanya, tapi dia juga tampak gelisah dan akhirnya meminta Mai Chen untuk memberinya waktu berpikir.
Mai Chen akhirnya kembali ke kamarnya dengan sedih tapi setelah itu dia tidak tahu apalagi yang terjadi karena dia tiba-tiba merasa pusing, mungkin karena kebanyakan alkohol yang dia minum di pesta dan akhirnya tertidur.
Dan keesokan harinya saat dia terbangun, dia malah diberitahu rekan-rekannya kalau Wan Wei mati bunuh diri.
"Kau menyatakan cinta pada wanita yang kau sukai dan dia bilang dia butuh waktu untuk berpikir tapi pada malam yang sama dia bunuh diri. Apa menurutmu hal ini tidak aneh dan kau menerima semua ini begitu saja?"
"Tentu saja tidak" Mai Chen mengaku setelah kejadian itu, dia membicarakan masalah ini dengan manager Lin.
Dia memberitahu manager Lin kalau Wan Wei tidak mungkin bunuh diri apalagi malam itu dia sempat bertemu Wan Wei. Tapi manager Lin malah bilang kalau malam itu Mai Chen mabuk jadi dia tidak bisa melihat keanehan sikap Wan Wei.
Lagipula, semua orang juga tahu kalau beberapa bulan ini, Wan Wei memang tidak stabil dan punya banyak tekanan gara-gara penjualannya yang tidak terlalu baik.
"Atau mungkin cinta yang akan kuberikan padanya tidak cukup untuk membuatnya tinggal di dunia fana ini"
Dalam perjalanan pulang, Yao Yao bertanya apakah Jin Yan mempercayai omongan Mai Chen tadi? Belum sempat ada jawaban dari Jin Yan, Zi Yu tiba-tiba menelepon Yao Yao untuk memberitahunya kalau dia sudah menemukan diary rahasia onlinenya Wan Wei.
Pada malam kematiannya, Wan Wei menulis dalam diary onlinenya tentang pernyataan cinta Mai Chen padanya malam itu.
Pria yang selama ini Wan Wei kagumi memang Mai Chen dan karena itulah pernyataan cinta Mai Chen membuatnya begitu bahagia... tapi dia ragu apakah dia masih punya kesempatan untuk kembali dan menebus dosanya.
Jin Yan menduga mungkin pesan bunuh diri itu, Wan Wei tulis sebelum Mai Chen menyatakan cintanya. Dalam pesan bunuh dirinya, Wan Wei terdengar sangat putus asa.
Tapi dalam tulisan diary online-nya ini, dia terdengar ragu akan bunuh dirinya. Mungkin berkat pernyataan cinta Mai Chen, Wan Wei memutuskan untuk tidak jadi bunuh diri. Tapi keputusan itu juga yang akhirnya malah membuatnya terbunuh.
Saat mereka kembali ke rumah Yao Yao, Yao Yao menulis semua petunjuk di papan. Beberapa bulan sebelum dia mati, Wan Wei tampak sangat depresi.
Semua orang menduga kalau hal itu dikarenakan tekanan pekerjaan atau mungkin juga karena dia punya masalah dalam hubungan cinta. Tapi nyatanya, emosi dan sikap aneh Wan Wei sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah kerja ataupun cinta. Kemungkinan dia terlibat dalam suatu urusan gelap entah apa.
Pada malam kematiannya, Wan Wei menghadiri pesta sebelum akhirnya kembali ke kamarnya sekitar jam 10. Sebelum tengah malam, dia menulis pesan bunuh diri. Lalu kemudian, Mai Chen datang menyatakan cintanya dan dia berada disana kurang lebih 20 menitan.
Lalu setelah Mai Chen pergi, Wan Wei menulis di diary onlinenya sekitar kurang lebih 30 menitan. Polisi menetapkan waktu kematian Wan Wei antara jam 2.30 sampai 3.30 dini hari. Jadi pelakunya pasti orang yang mendatangi kamar Wan Wei sekitar jam-jam tersebut.
Sementara Yao Yao sibuk membuat deduksi, Jin Yan malah mengamati ada sebuah cangkir lain yang biasanya tidak ada di meja.
Saat dia menanyakannya pada Yao Yao, Yao Yao mengkonfirmasi kalau tadi Xun Ran datang berkunjung kemari karena mulai sekarang dia dipindah tugaskan di kota ini. Jin Yan langsung cemburu.
Jin Yan lalu menulis beberapa petunjuk di papan: teman sekamar, gaun warna hitam, anting-anting dan pelakunya adalah salah satu diantara rekan kerjanya Yao Yao.
Yao Yao tidak mengerti maksud semua petunjuk itu tapi Jin Yan berkata kalau dia menyerahkan kasus ini pada Yao Yao jadi Yao Yao sendiri yang harus memecahkan petunjuk ini.
Keesokan harinya, Yao Yao mengamati foto-foto Wan Wei saat dia masih hidup dan menghadiri pesta sampai foto saat dia mati di bak mandi.
Yao Yao mendapati ada yang aneh. Saat Wan Wei menghadiri pesta, dia mengenakan gaun warna biru dan memakai anting-anting.
Tapi saat dia mati, dia mengenakan gaun warna hitam dan tidak memakai anting-anting. Sementara petunjuk tentang teman sekamar, Yao Yao jadi mulai mencurigai Xue Qing yang malam itu tinggal sekamar dengan Wan Wei.
Saat bertemu Xue Qing di kamar mandi, Yao Yao langsung terang-terangan menginterogasi Xue Qing tentang alibi Xue Qing saat Wan Wei bunuh diri malam itu.
Xue Qing tampak sangat tegang mendengarnya tapi kemudian dia mengaku kalau malam itu dia sebenarnya sedang berselingkuh dengan manager Fu di kamarnya manager Fu.
Xue Qing sama sekali tidak curiga kalau Yao Yao sedang menyelidiki kematian Wan Wei, dia hanya menduga kalau Yao Yao menanyainya atas perintah Jin Yan yang menyelidiki perselingkuhannya dengan manager Fu ini.
Tapi walaupun sudah mendapatkan beberapa petunjuk baru, Yao Yao masih saja bingung. Jin Yan tampaknya mengetahui hal lainnya yang belum Yao Yao ketahui tapi dia tidak mau memberitahu apapun. Yao Yao langsung berusaha merayunya, dengan apa lagi kalau bukan dengan ikan. Ha!
Rayuannya sukses membuat Jin Yan buka suara. Dia memberi Yao Yao petunjuk tentang apa kira-kira alasan si pembunuh menyuap keluarga korban untuk tidak melakukan otopsi.
Yao Yao mencoba memikirkannya dan akhirnya menyadari kalau mungkin si pembunuh melakukan itu untuk menutupi sesuatu dalam tubuh Wan Wei.
Karena di tubuh Wan Wei tidak ditemukan bekas luka apapun maka kemungkinan si pembunuh mengontrol Wan Wei dengan semacam obat tidur atau semacamnya yang pastinya akan terdeteksi kalau jenazah Wan Wei diotopsi.
Tapi Jin Yan tidak sependapat dengannya, kalau cuma obat tidur yang terdeteksi maka hal itu sama sekali tidak akan membuat orang curiga karena bisa saja mereka mengira kalau Wan Wei bunuh diri dengan cara dobel, menyayat lengan dan minum obat tidur.
Kalau begitu apa alasan yang sebenarnya? tanya Yao Yao. Jin Yan menduga bahwa alasannya adalah sesuatu yang jauh lebih kuat daripada cuma sekedar obat tidur... yaitu narkoba. Tapi tidak mungkin seseorang ingin membunuhnya hanya karena dia pecandu obat-obatan terlarang.
Jin Yan lalu memberitahukan dugaannya ini pada bu presdir. Dia bahkan menduga kalau ada jaringan pereadaran narkoba di perusahaan ini.
Bu presdir tidak percaya, mana mungkin ada hal-hal seperti itu di perusahaan ini. Tapi Jin Yan sangat yakin dengan dugaannya dan menyarankan bu presdir untuk melaporkan masalah ini ke kantor polisi dulu.
Begitu pak kepala polisi mendapat laporan tentang kasus ini, ia langsung menunjuk Xun Ran untuk menangani masalah ini karena dia sudah diberitahu tentang Xun Ran yang pernah bekerja sama dengan Prof. Bo dan kasus kali ini pun akan dibantu oleh Prof. Bo.
Malam harinya, Yao Yao memikirkan tentang angka-angka misterius-nya Xun Ran. 8-9-9-13-14-15-19 (baca sesuai nomor urut abjad) H-I-I-M-N-O-S. Sekilas memang tampak membingungkan, tapi tiba-tiba Yao Yao teringat tentang nama english-nya Jin Yan yaitu Simon Bo. Dia langsung menyusun huruf-huruf itu hingga bisa dibaca jadi 'HI SIMON'.
Yao Yao langsung pergi ke kamarnya Jin Yan untuk menyerahkan misteri angka yang berhasil dipecahkannya itu. Tapi ternyata Jin Yan sudah mengetahuinya. Dia lalu memberitahu Yao Yao bahwa angka-angka itu bukan ditulis oleh Sun Yong (si pembunuh berantai yang membunuhi dan memutilasi anak-anak remaja) tapi oleh orang lain.
Jin Yan menduga mungkin orang lain yang menulis angka-angka itu adalah orang yang sudah terlebih dulu tahu tentang siapa si pembunuh atau mungkin juga... dialah yang memicu keinginan terdalam Sun Yong untuk membunuh orang.
"Orang ini punya ketertarikan yang aneh padaku. Dia dengan sengaja memicu atau memprovokasi adanya kasus-kasus yang pasti akan menarik perhatianku. Dia dengan sengaja meninggalkan berbagai petunjuk tentang dirinya sebelum aku memecahkan kasus, agar dia bisa merasakan kesuksesan karena berhasil mendahuluiku"
Yao Yao tidak mengerti kalau Jin Yan memang ditarget oleh orang segila dan seberbahaya itu lalu kenapa Jin Yan tidak melaporkannya ke polisi. Apalagi Jin Yan tidak tahu siapa orang itu?... atau jangan-jangan Jin Yan sebenarnya sudah tahu siapa si psiko itu?
Jin Yan dan Zi Yu masuk ke sebuah ruang rahasia di dalam kantornya Zi Yu. Mereka lalu video call dengan seorang wanita agen FBI (err... agen FBI-nya bisa bahasa Cina yah? &ahaha, kok dia bisa ngerti Jin Yan ngomong bahasa Cina tapi dianya tetep ngomong bahasa Inggris?).
Jin Yan lalu minta jawaban si agen FBI tentang
'Flower Cannibal Serial Killer' yang bernama Tommy. Si agen FBI berkata kalau Tommy sudah berhasil mereka tangkap berkat bantuan Jin Yan dan sekarang dia sudah dipenjara di penjara yang penjagaannya paling ketat se-Amerika jadi tidak mungkin Tommy melarikan diri.
Dia bahkan mengecek langsung ke penjara itu dan Tommy benar-benar masih terkurung di penjara itu, dia bahkan tidak diperbolehkan menerima pengunjung. Ternyata Jin Yan menanyakan tentang Tommy karena orang yang menguntitnya mirip Tommy. Tapi si agen FBI yakin kalau Tommy bukan orang yang menguntit Jin Yan.
Jin Yan juga yakin kalau si penguntit memang bukan Tommy tapi dilihat dari caranya meniru Tommy, ada kemungkinan dia punya hubungan dengan Tommy. Jin Yan meminta agar mereka mengadakan investigasi gabungan.
Si agen ragu karena Jin Yan sekarang sudah kembali ke Cina jadi tidak mungkin pihak FBI akan mengabulkan keinginan Jin Yan. Tapi beberapa saat kemudian setelah dia rapat bersama para atasannya, mereka memutuskan untuk mengabulkan keinginan Jin Yan.
Tapi dalam investigasi gabungan ini, Jin Yan tidak diizinkan untuk berpartisipasi sebagai konsultan tapi sebagai korban.
|
Tommy si kanibal flower |
Jin Yan setuju-setuju saja. Dia mau pergi, tapi si agen tiba-tiba tanya, siapa dia (wanita)? Jin Yan pura-pura bodoh, maksudnya? dia siapa?
Si Agen FBI tak percaya, aduh ga usah pura-pura deh Simon. Dari semua ekspresi wajah, emosi dan bahkan warna bajunya Jin Yan yang sekarang ini agak berbeda daripada dulu. Jadi dia sangat yakin kalau Jin Yan pasti punya cewek.
Di kantor polisi, Xun Ran memimpin rapat membahas kasus ini. Mereka membahas apa kira-kira alasan Wan Wei memakai 2 gaun yang warnanya berbeda malam itu.
Menurut keterangan Mai Chen, saat dia menyatakan cinta pada Wan Wei, Wan Wei masih memakai gaun warna biru. Berkat pernyataan cinta Mai Chen, gaun biru itu memiliki makna yang jauh lebih besar.
Dan karenanya dia memutuskan untuk mengganti bajunya. Walaupun Wan Wei mati di kamarnya tapi mereka menduga kalau malam itu Wan Wei mengganti bajunya untuk keluar entah kemana.
Jin Yan bersama tim polisi dan Yao Yao mendatangi TKP. Jin Yan masuk ke kamar yang Wan Wei gunakan sebelum dia mati, dia tampak mencari-cari sesuatu. Jika malam itu Wan Wei benar-benar memutuskan untuk bunuh diri maka pasti ada cara yang sudah dia pikirkan untuk mengakhiri hidupnya. Hmm... mari kita teliti pesan bunuh dirinya Wan Wei.
Dalam pesan bunuh dirinya, Wan Wei mengatakan
'Maafkan kelemahanku dan izinkan aku untuk menikmati kekosongan dan kepuasan untuk yang terakhir kalinya, titik permulaan dan akhir kegelapan'.Yao Yao menduga mungkin Wan Wei berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan overdosis narkoba dengan tujuan agar semua orang tahu penyebab kematiannya dan pada akhirnya mengungkapkan perdagangan narkoba yang terjadi di perusahaannya.
Tapi kemudian, berkat pernyataan cinta Mai Chen, Wan Wei ingin memulai hidup baru yang bahagia. Jadi apa langkah pertama yang Wan Wei lakukan?
"Menyingkirkan obat-obatannya" jawab Yao Yao
Dimanakah Wan Wei menyingkirkan obat-obatan itu? Entah apa yang Jin Yan pikirkan, tapi tiba-tiba saja dia menggali tanah di sekitar pohon dan... walah! obat-obatan terlarang itu beneran ada disana. (dari mana dia tahu?).
Jin Yan berkata kalau si pembunuh pasti tidak tahu kalau Wan Wei membuang obat-obatan terlarang ini.
Saat Yao Yao kembali ke kantor, dia bertemu Pei Ze yang memberitahunya kalau dia akan mengadakan pesta penyambutan untuk Yao Yao, besok malam jam 8, di rumah Pei Ze.
Yao Yao jelas saja langsung ragu tapi Pei Ze meyakinkannya kalau mereka tidak akan sendirian, semua orang juga akan datang. Yao Yao akhirnya setuju untuk datang.
Bersambung ke episode 8
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam