Saat Lu Chen kembali ke markasnya, Gui Xiao tiba-tiba ditelepon kedua mertuanya yang mengundangnya untuk bertemu, pertemuan antar kedua keluarga. Walaupun sebenarnya tegang banget, tapi Gui Xiao setuju, hanya saja, dia hanya bisa mengajak ibunya karena ayahnya sedang tidak berada di Beijing.
Sebelum pergi, Gui Xiao memberitahukan masalah ini ke Lu Chen, berharap Lu Chen akan memberinya pendapat yang membangun, eh Lu Chen malah cuma menyuruhnya untuk santai saja.
Ibunya juga sama saja, cuma ngasih saran 'santai saja', padahal kan Gui Xiao gugup banget, takut meninggalkan kesan buruk pada kedua mertuanya. Tapi begitu bertemu, kedua keluarga ternyata langsung akrab dan pertemuan itu pun berjalan dengan lancar.
Lu Chen pulang hari sabtu lalu menemani Gui Xiao periksa ke rumah sakit. Suami tidak diperbolehkan masuk, jadi dia hanya bisa menunggu di lobi. Namun tak lama kemudian, Gui Xiao tiba-tiba meneleponnya untuk memperdengarkan detak jantung bayi mereka padanya. Lu Chen begitu bahagia sampai-sampai dia tidak punya kosa kata untuk mengungkapkan bagaimana perasaannya.
Tepat setelah Gui Xiao selesai periksa, tak sengaja mereka bertemu dengan Dokter Xu yang tanya apakah Gui Xiao sudah memberitahukan detil pemeriksaan kehamilannya pada Lu Chen.
Jelas saja Lu Chen langsung penasaran maksudnya dan menuntut jawaban jujur Gui Xiao, jawab yang benar. Gui Xiao meyakinkan bahwa dia sudah pernah memberitahu Lu Chen, dia anemia dan hipotirod, tapi dia sudah minum obat. Jangan khawatir, banyak kok ibu hamil yang menderita hipotiroid, bukan cuma dia.
Sungguh cuma itu doang. Tapi Lu Chen merasa Gui Xiao cuma memberitahukan sebagian saja dan dia jelas tidak senang, mereka baru menikah tapi Gui Xiao cuma memberitahukan hal-hal baik saja, itu tidak baik, suami-istri harus saling berbagi hal baik dan hal buruk juga. Gui Xiao langsung manja memeluknya, meyakinkannya kalau ini bukan masalah besar dan bisa dia atasi sendiri.
7 bulan kemudian, kandungan Gui Xiao sudah semakin besar. Namun tiba-tiba saja Lu Chen mendapatkan misi baru yang mengharuskannya untuk ke Qining dalam batas waktu yang tidak ditentukan.
Terpaksalah mereka harus hidup terpisah lagi. Tapi tidak masalah, komunikasi mereka tetap lancar dan Gui Xiao juga rutin mengirimkan hasil USG dan foto selfie-nya padanya.
Tapi dengan cepat Lu Chen sudah harus fokus kembali ke pekerjaannya saat dia mendapat laporan adanya benda mencurigakan di tempat pembuangan akhir. Begitu dia tiba, sudah ada Ming Yu yang bertugas menjinakkan bom itu, jadi Lu Chen yang bertugas mencari orang-orang nekat yang menerobos ke tempat itu hanya untuk mencari barang mereka yang tak sengaja terbuang.
Namun tepat setelah Lu Chen menemukan orang-orang itu, tiba-tiba terdengar ledakan dari tempatnya Ming Yu. OMG! Untungnya dia memakai baju pelindung sehingga dia masih hidup, namun kakinya terluka cukup parah sehingga harus dioperasi dan memakai pen baja.
Ming Yu sengaja tidak memberitahu Xiao Nan dan Duan Ruo tentang masalah ini agar tidak membuat mereka khawatir. Namun Duan Ruo sebenarnya merasa ada yang aneh dari Ming Yu karena biasanya Ming Yu sangat amat sibuk, tapi beberapa hari ini malah rutin menelepon.
Gui Xiao sudah hampir melahirkan sekarang, tapi sepertinya sang suami tidak akan bisa hadir saat bayi mereka lahir nanti. Sementara Lu Chen pergi menjalankan misinya di stasiun kereta, Gui Xiao pergi memeriksakan kandungannya.
Kali ini dokter kandungan yang menanganinya adalah Dokter Xu karena dokter kandungannya yang sebelumnya sedang sakit. Setelah melihat hasil pemeriksaan darahnya, Dokter Xu menyarankan agar Gui Xiao dirawat di rumah sakit saja mulai sekarang.
Akan sulit bagi Gui Xiao untuk pergi ke rumah sakit jika tiba-tiba dia kontraksi di rumah, apalagi di rumahnya cuma ada anak kecil. Karena itulah, Gui Xiao memanggil Hai Dong untuk menitipkan Xiao Nan padanya selama dia dirawat di rumah sakit.
Namun baru juga satu hari dia tinggal di rumah sakit, Dokter Xu tiba-tiba memanggilnya keluar karena ada ayahnya yang datang untuk menjemputnya pergi ke Qining... karena terjadi sesuatu yang buruk pada Lu Chen, dia sedang berusaha untuk diselamatkan sekarang ini.
Hampir mau melahirkan, malah tiba-tiba terjadi masalah seberat ini. Jelas saja Gui Xiao jadi panik dan stres. Bahkan setibanya di bandara Qining, tiba-tiba saja dia mengalami kontraksi. Untungnya Dokter Xu ikut menemaninya dan menjaganya sepanjang perjalanan, menyemangatinya dan menguatkannya untuk bertahan dan tetap tegar demi bayinya.
Setibanya di rumah sakit, mereka melihat Lu Chen masih koma. Gui Xiao berusaha keras bertahan di antara sakitnya untuk menghampiri suaminya dan dengan berlinang air mata menyuruhnya untuk bangun.
Tapi sekarang frekuensi kontraksinya Gui Xiao sudah semakin sering sehingga dia harus segera dibawa ke ruang bersalin. Sebenarnya Dokter Xu tidak boleh ikut masuk, namun setelah dia menjelaskan segala detil tentang kondisi Gui Xiao, akhirnya dia diperbolehkan masuk untuk menangani Gui Xiao.
Beberapa lama kemudian, Lu Chen akhirnya membuka mata tepat bersamaan dengan terdengarnya tangisan bayi mereka yang baru lahir. Gui Xiao melahirkan seorang putri melalui persalinan normal.
Saat Gui Xiao bangun tak lama kemudian, Dokter Xu memberitahunya bahwa Lu Chen sudah melewati masa kritis, tapi sekarang tidur lagi karena masih dalam pengaruh bius. Gui Xiao lega, dia kira kalau Lu Chen tidak akan bisa bertemu dengan bayi mereka.
Dipikir-pikir, dia dan Lu Chen selalu berjodoh, sekarang pun mereka dirawat di rumah sakit yang sama. Syukurlah sekarang segalanya sudah baik-baik saja, Gui Xiao pun terharu melihat bayi mereka.
Dan syukurlah keesokan harinya, Dokter Xu datang mengabarkan bahwa Lu Chen sudah sadar lalu mengantarkan Gui Xiao ke ruang rawatnya Lu Chen. Dia langsung menyandarkan kepalanya di bantalnya Lu Chen dan dengan penuh haru memberitahunya bahwa putrinya Lu Chen sudah lahir.
Dia memberitahu Lu Chen bahwa demi Lu Chen, ayahnya memberinya perlakuan istimewa dengan membawanya kemari naik pesawat. Jika tidak, mungkin putrinya Lu Chen akan lahir di kereta. Bertahun-tahun dia menjadi putri ayahnya, tapi pada akhirnya, Lu Chen-lah yang mendapatkan kehormatan khusus dari ayahnya.
"Tapi kuberitahu kau, aku tidak ingin lagi menerima perlakuan khusus ini lagi seumur hidupku. Kita sepakat, ya. Tidak akan ada lain kali."
Gui Xiao lalu berceloteh riang tentang pengalaman melahirkannya, Lu Chen mendengarkannya dengan antusias, tapi dengan cepat dia ngantuk lagi karena efek biusnya. Gui Xiao pun menciumnya sebelum kemudian membiarkannya tidur.
Gui Xiao sendiri tertidur setelah dokter memeriksanya dan dalam tidurnya, dia memimpikan masa lalu mereka, masa-masa awal mereka pacaran yang begitu indah, hingga kemudian hubungan mereka mulai merenggang karena jarak yang jauh dan kurangnya waktu untuk berkomunikasi dengan baik, hingga akhirnya hubungan mereka kandas, dan baru bertemu kembali beberapa tahun kemudian.
Bersambung ke episode 28
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam