Sinopsis Road Home Episode 8

Waktu itu tim SWAT menemukan sebuah bom di sebuah koper, Lu Chen-lah yang maju menjinakkan bom tersebut dan semua orang di dalam gedung langsung dievakuasi, termasuk Gui Xiao. Mungkin agar tidak membuat semua orang khawatir, tim SWAT tidak memberitahu mereka alasan yang sebenarnya.

Gui Xiao dan Duo Ruo pun akhirnya santai memutuskan untuk pergi jalan-jalan tanpa menyadari bahwa Lu Chen adalah pahlawan yang telah menyelamatkan mereka dari ledakan bom.


Kembali ke masa kini...

Pada hari ke-8 pasca Imlek, Lu Chen baru saja bisa pulang dan memejamkan mata sejenak, eeeh, ayahnya malah mendadak muncul dan langsung mengomelinya tentang masalah pembatalan pernikahannya. 

Seperti biasanya, dia ayah yang manipulatif dan narsis, menilai dirinya sangat amat berjasa dalam membesarkan Lu Chen tanpa ingat segala keburukan yang dia lakukan pada Lu Chen, makanya sekarang dia menuntut Lu Chen untuk berbakti padanya.

Tapi begitu Lu Chen berkata bahwa Lu Chen sendiri yang akan membayari seluruh hutangnya dan dia tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, Ayah mendadak sumringah dan langsung berubah sikap jadi lebih baik pada Lu Chen, tapi tetap narsis menilai dirinya berhasil mendidik anak dengan baik.

Tapi Lu Chen tidak tahan menghadapinya dan langsung pergi begitu saja. Dia langsung menuju ke rumah Hai Dong untuk numpang tidur sebentar sekaligus meminjam setelan jasnya Hai Dong, untuk dia pakai bertemu wali kelasnya Xiao Nan sore nanti, tapi berhubung dia tidak menjelaskan apa-apa ke Hai Dong, jadi Hai Dong mengira kalau dia mau ketemu calon mertua dan langsung menyiapkan setelan jas yang bagus untuknya.

Sebelum pergi menjemput Gui Xiao, Lu Chen terlebih dulu ke restorannya Xiao Shan untuk menemui Min Shan hanya untuk menyelesaikan perkara hutang. Min Shan masih saja bersikeras membujuknya untuk menikah, tapi Lu Chen langsung saja menandatangani surat hutangnya lalu menegaskan bahwa dia TIDAK PERNAH SEKALIPUN tertarik pada Min Shan.

Setelah itu, dia langsung pergi dan menyerahkan sisa penyelesaian masalah ini ke Xiao Shan. Xiao Shan menegaskan pada Min Shan bahwa dia tidak mempermasalahkan perkara hubungan masa lalunya Min Shan dengan Hai Dong, tapi dia mengancam akan buat perhitungan pada Min Shan kalau Min Shan tidak mau berhenti mengganggu Lu Chen.

Lu Chen tidak pernah bersalah pada siapa pun, tidak pula pada Min Shan. Sejak awal sampai akhir, Min Shan-lah yang perbuatannya tidak benar. Dia menegaskan bahwa perkara ini selesai sampai di sini, hubungan mereka hanya sebatas hubungan hutang dan pengembalian hutang. Titik.

 

Lu Chen lalu pergi menjemput Gui Xiao. Setibanya di depan rumah Wali Kelas, mereka sudah ditunggu oleh Adik Sepupunya Gui Xiao dan istrinya yang akan menemani mereka untuk bicara dengan Wali Kelas.


Yang menyambut mereka adalah Anaknya Wali Kelas yang sontak kaget sekaligus senang begitu melihat Lu Chen, dia ingat Lu Chen karena dulu, Lu Chen-lah yang menyelamatkannya dan teman-temannya dari gunung.

Waktu itu dia dan teman-temannya sedang wisata kelulusan di gunung, tapi kemudian terjebak badai, untungnya mereka terselematkan oleh tim SWAT, dan Lu Chen adalah salah satu dari polisi SWAT yang menyelamatkan mereka. Sayangnya, Lu Chen sama sekali tidak mengingatnya. 

Dia mengaku ke Gui Xiao bahwa dia biasanya ingat garis beras tugas-tugas yang dia pernah lakukan, tapi dia sama sekali tidak ingat dengan orang-orang yang dia selamatkan. Apalagi misi penyelamatan di gunung waktu itu banyak orang, ditambah dengan kekacauan cuaca dan situasi, mana mungkin bisa mengingat wajah orang-orangnya satu per satu.

Sepanjang perjalanan, Gui Xiao dengan riang berceloteh tentang kenangan masa kecilnya di kampung halaman mereka ini. Dia penasaran apakah sekarang Lu Chen merasa tempat ini asing setelah sekian lama tinggal di Qining?

Lu Chen mengakuinya, bisa dibilang, dia memang merasa agak asing terhadap Beijing. Selama beberapa tahun dia di Qining, dia hanya pernah pulang tidak lebih dari 5 kali.

"Selamat datang kembali ke rumah."

"Sebenarnya dalam lima kali kepulanganku, aku melihatmu dua kali."

"Kenapa seingatku cuma satu kali? Yang waktu aku baru kuliah, kau kembali waktu itu."

"Kedua kali saat kau minta putus."

"Jadi kau pulang waktu itu?" Gui Xiao seketika merasa bersalah mendengarnya. 

Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di depan restoran, berniat makan bersama sepupu dan sepupu iparnya Gui Xiao, tapi kedua orang itu ketinggalan jauh. Gui Xiao berniat mau menelepon sepupunya, tapi seketika itu pula dia menyadari Lu Chen tengah menatapnya dengan intens.

Lu Chen akhirnya memberitahu Gui Xiao bahwa masalah pernikahannya dengan Min Shan sudah selesai. Gui Xiao tentu saja langsung tersenyum lebar saking bahagianya dan Lu Chen pun otomatis tersenyum senang melihat senyumannya.

Lu Chen tiba-tiba menarik lembut kepala Gui Xiao mendekat padanya, ingin menciumnya... saat tiba-tiba saja sepupunya Gui Xiao memencet klakson keras banget. Pfft! Dasar pengganggu.

Gui Xiao berniat mentraktir mereka semua makan enak, tidak masalah biarpun mahal, eh tapi saat dia mau bayar, pelayan malah memberitahu bahwa Lu Chen sudah membayari semuanya (aww, dia masih ada beban hutang besar, gaji juga tidak seberapa, masih membayari makanan di restoran semahal ini).

Malam itu, Gui Xiao tidak bisa tidur memikirkan Lu Chen, akhirnya dia mengalihkan pikirannya dengan bekerja. Sama dengannya, Lu Chen juga tidak bisa tidur saking bahagianya dan akhirnya memutuskan mengalihkan pikirannya dengan membongkar mesin mobil.

Hai Dong dan Hai Jian Feng datang tak lama kemudian dengan membawakan makanan dan bir. Namun yang tidak Hai Jian Feng sangka, dari pertemuan inilah, dia baru mengetahui hubungan masa lalu Lu Chen dan Gui Xiao, wanita yang masih Jian Feng sukai sampai sekarang. Jelas saja Jian Feng jadi frustasi mendengarnya hingga dia langsung minum-minum sampai teler.


Melihat Jian Feng sekarang ini, membuat Hai Dong jadi teringat dengan dirinya sendiri, saat dia minum-minum sampai hampir mati pada hari pernikahan Meng Xiao Shan dengan Qin Feng saking sedihnya. Hai Dong penasaran, pernahkah Lu Chen menangis karena Gui Xiao?

Lu Chen mengaku pernah. Waktu Gui Xiao minta putus, dia mencoba menelepon Gui Xiao berkali-kali, tapi berkali-kali pula Gui Xiao me-reject teleponnya, hingga pada akhirnya Lu Chen tidak berani menelepon lagi, khawatir Gui Xiao akan dimarahi keluarganya karena terlalu sering ditelepon.


Enam bulan setelah putus, sekitar tahun 2012, dia punya sedikit waktu untuk pulang ke Beijing, cuma sehari. Dia enggan pulang ke rumah, dia mencoba mengirim pesan, mengajak Gui Xiao bertemu, tapi Gui Xiao menolak. 

Akhirnya waktu itu, dia hanya menangis sedih di depan stasiun kereta sepanjang malam, lalu kembali ke Qining keesokan harinya. Tidak ada seorang pun yang tahu kalau dia sempat pulang waktu itu.


Lu Chen punya hadiah baju baru untuk Xiao Nan. Dia tidak bisa membelikan yang merk bagus karena uangnya harus digunakan untuk bayar hutang selama dua tahun ke depan, tapi dia tetap bertekad membelikan baju baru untuk Xiao Nan karena memang ini adalah tradisi.

 

Setelah itu, dia mengajak Xiao Nan makan mie daging sapi di kedai langganannya bersama Gui Xiao dulu. Bahkan sekalipun dia sudah lama tidak ke sini, tapi pemilik kedai masih ingat sama dia dan gadis kecil yang dulu sering dia bawa kemari.

Kebetulan gadis kecil yang dia pikirkan nge-chat saat itu, menanyakan keadaan Xiao Nan (alasan doang). Yan Chen mengklaim bahwa Xiao Nan kangen sama Gui Xiao (padahal dia sendiri yang kangen. Hehe).

"Aku juga kangen," ujar Gui Xiao dalam chat-nya.

"Akan kubawa dia menemuimu."

"Tidak perlu, aku saja yang ke sana melihatnya, sekalian mau menemui Meng Xiao Shan."

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments