Sinopsis Road Home Episode 9

Lu Chen sengaja tidak memberitahu Xiao Nan kalau Gui Xiao mau datang. Kebetulan saat mereka kembali ke bengkel, para pekerja bengkel mau pergi memancing. Lu Chen langsung saja mengusir Xiao Nan dengan cara menyuruhnya untuk ikut memancing, dia bahkan menyuruh mereka untuk mentraktir Xiao Nan makan setelah memancing, biar Xiao Nan pergi lebih lama. (Hehe, dasar Kapten Lu)

Saat Gui Xiao datang tak lama kemudian dan tidak melihat Xiao Nan, Lu Chen santai saja beralasan bahwa Xiao Nan pergi memancing, karena yaaaa, biasalah anak kecil gampang lupa, dan mungkin Xiao Nan akan pulang agak malam.


Lu Chen lalu membawa Gui Xiao masuk ke kamarnya tanpa menyadari Bibi bagian keuangan bengkel melihat mereka dan langsung melaporkannya ke Ibunya Lu Chen.

Gui Xiao masih ingat dengan jelas saat pertama kali dia datang ke kamarnya Lu Chen dulu. Pembicaraan tentang masa lalu ini membuat Lu Chen mulai terbawa suasana, teringat saat mereka pertama kali bertemu kembali di pom bensin setelah bertahun-tahun lamanya.

Dia langsung membelai wajah Gui Xiao dan memeluknya erat tak peduli biarpun pintu kamar tidak ditutup. Dia langsung mendekatkan wajahnya untuk mencium Guo Xiao... saat tiba-tiba saja Xiao Nan muncul membuka pintu. Pfft! Malu banget!

Xiao Nan sendiri jadi canggung menyadari dirinya mengganggu mereka. Lu Chen cepat-cepat mengatasi situasi ini dengan mengajak Xiao Nan ke pasar untuk membeli lebih banyak bahan makanan untuk makan bersama Gui Xiao nanti.

Jadilah Gui Xiao menunggu sendirian di kamar. Namun tiba-tiba Ibunya Lu Chen datang dengan alasan mau mengganti sprei-nya Lu Chen, padahal alasan yang sebenarnya, pastinya untuk melihat ceweknya Lu Chen.

Ibu masih kurang setuju dengan pembatalan pernikahan Lu Chen dan Min Shan, makanya sikap Ibu jadi agak kurang ramah pada Gui Xiao. Walaupun Ibu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi Gui Xiao bisa merasakan kalau Ibu tidak menyukainya, jadi Gui Xiao pun buru-buru cari-cari alasan untuk menghindar.

Dia tidak tahu harus ke mana, akhirnya cuma bisa menunggu di gerbang bengkel dengan kedinginan. Untungnya Paman satpam bengkel melihatnya dan dengan ramah menyambutnya ke ruangannya. 

Namun untungnya saat Ibu pamitan pergi tak lama kemudian, sikapnya mulai barubah jadi lebih ramah, bahkan mengundang Gui Xiao untuk datang ke rumah mereka dan makan bersama Lu Chen kapan-kapan.


Saat Lu Chen kembali tak lama kemudian, dia malah mendapati Gui Xiao berada di ruang satpam dan langsung khawatir saat Gui Xiao memberitahu bahwa ibunya tadi datang. Dia khawatir Gui Xiao marah karena sikap ibunya, tapi Gui Xiao meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak marah, Ibunya Lu Chen baik kok.

Ibu bahkan mengundang mereka makan di rumah, tapi tentu saja Gui Xiao agak ragu juga untuk pergi ke rumah Lu Chen sekarang, tapi tidak enak juga kalau mereka tidak datang, Gui Xiao bingung harus bagaimana.

Lu Chen meyakinkannya untuk tidak khawatir, dia sendiri yang akan menjelaskannya pada Ibu, lebih baik sekarang mereka makan di sini, dia sudah membeli banyak bahan makanan, sayang kan kalau tidak termakan.

Sempat ada masalah gara-gara pelanggan yang bikin ulah, tapi untungnya Lu Chen berhasil menyelesaikannya dengan cepat, lalu membawa Gui Xiao ke dapur untuk memasak bersamanya. Dia benar-benar lembut pada Gui Xiao dan semakin pintar flirting. Mereka belum resmi balikan, tapi interaksi mesra mereka udah kayak sepasang kekasih.

Hai Dong juga datang tak lama kemudian, sementara Lu Chen sibuk di dapur, Gui Xiao ngobrol dengan Hai Dong. Dari Hai Dong-lah, Gui Xiao semakin banyak mengetahui latar belakang keluarga Lu Chen dan penderitaan Lu Chen di tangan ayah kandungnya sendiri sejak dia masih kecil.

Usai makan malam, Lu Chen dan Gui Xiao mengantarkan Hai Dong pulang. Hai Jian Feng yang menyambut mereka, dan Hai Dong langsung nyerocos mabuk, seenaknya mengumbar rahasia Jian Feng pada mereka bahwa Jian Feng diam-diam menyukai Gui Xiao sejak SMP dan masih sampai sekarang, Jian Feng bahkan masih menyimpan fotonya Gui Xiao di kamarnya. Seandainya Lu Chen tidak kembali, mungkin Jian Feng masih punya kesempatan untuk bersama Gui Xiao.

Duh! Jian Feng sampai malu dan tak enak hati sama mereka berdua. Lu Chen tampak tenang-tenang saja, tapi jelas dia cemburu saat dia, dengan senyum menakutkannya, menuntut Jian Feng untuk menyerahkan fotonya Gui Xiao padanya. 

Jian Feng ketakutan dan sontak lari masuk rumah untuk mengambilkan fotonya Gui Xiao. Itu adalah foto yang bahkan Gui Xiao sendiri saja tidak pernah memilikinya, dia ingat foto itu diambil oleh guru mereka, mungkin Jian Feng mendapatkannya dari guru.

Foto sudah dikembalikan, Lu Chen lalu mengantarkan Gui Xiao ke rumah Xiao Shan. Tapi sepanjang jalan, Lu Chen jelas masih cemburu sama Jian Feng. Dipikir-pikir, seandainya waktu itu Gui Xiao tidak pernah ke Qining, mungkin Lu Chen tidak akan kembali ke Beijing.

Tapi Gui Xiao mengakui bahwa tujuan utamanya ke Qining memang untuk menemui Lu Chen. Bahkan sekalipun waktu itu mobil mereka tidak dicuri, Gui Xiao akan tetap mencari Lu Chen. Dua tahun yang lalu dia pernah meminta nomornya Lu Chen dari sepupunya Lu Chen, dan dia menghafalnya.

"Aku bahkan bisa menyebutkan nomornya secara terbalik," ujar Gui Xiao.

"Coba sebutkan."

"Sekarang sudah lupa."

"Langsung lupa begitu melihatku? Telepon aku sebelum tidur."

"Oke. Aku pergi."


Gui Xiao memberitahu Xiao Shan tentang pertemuannya dengan Ibunya Lu Chen tadi. Xiao Shan menyarankannya untuk tidak banyak bertemu dengan kedua orang tua Lu Chen karena mereka benar-benar jenis orang yang sulit diajak bergaul. Xiao Shan yang punya kecerdasan emosional yang tinggi saja, malas menghadapi kedua orang tua Lu Chen.

Dia penasaran, sekarang setelah semua rintangan di antara mereka sudah teratasi, apakah mereka sudah membicarakan bagaimana hubungan mereka? Gui Xiao mengaku belum, tidak masalah, pelan-pelan saja.

Tak lama kemudian, Xiao Shan sudah tidur, tapi Gui Xiao tidak bisa tidur memikirkan Lu Chen. Akhirnya dia pergi ke balkon dan menelepon Lu Chen sesuai kesepakatan mereka tadi. Namun yang tak disangkanya, ternyata Lu Chen malah belum pergi.

Saat Gui Xiao mengaku masih ingin melihatnya, Lu Chen tiba-tiba naik ke atap mobil sehingga Gui Xiao bisa melihatnya dari kejauhan. Sayangnya mereka tidak bisa lama-lama karena Lu Chen tiba-tiba melihat ada orang yang datang. Lu Chen pun pamit dan kali ini dia benar-benar pergi.


Karena tadi mereka tidak sempat berbincang banyak, sekarang Lu Chen penasaran banget dengan apa sebenarnya pekerjaan Gui Xiao. Namun berhubung tidak bisa menanyakannya sekarang, jadi dia memaksa Xiao Nan untuk memberitahunya tentang apa saja yang dia ketahui tentang pekerjaan Gui Xiao.

Xiao Nan tidak begitu yakin juga sih sebenarnya, tapi sepertinya pekerjaan Gui Xiao berhubungan dengan investasi, tapi cuma itu yang dia ketahui, dia tidak mengerti detilnya bagaimana.

Keesokan harinya, Xiao Shan membangunkan Gui Xiao pagi-pagi dan memberitahu kalau Lu Chen sudah datang. Gui Xiao awalnya tak percaya, tapi Xiao Shan meyakinkan kalau dia tidak bohong, Lu Chen beneran datang dengan membawakannya sarapan.

Dia memang tidak bohong, Lu Chen sudah ada di halaman rumah, sedang bermain dengan anjingnya Xiao Shan. Gui Xiao langsung sumringah begitu melihatnya.

Lu Chen dengan cepat menjelaskan bahwa dia harus segera kembali bekerja dan tidak akan bisa dihubungi selama beberapa hari ke depan karena ada misi rahasia. Gui Xiao mengerti.

Tapi mungkin khawatir Gui Xiao akan berpikir macam-macam, jadi Lu Chen pun menjelaskan lebih lanjut bahwa sifat pekerjaannya ini agak istimewa dan sangat rahasia, makanya dia jarang bisa dihubungi dan tidak bisa memberitahu detil pekerjaannya juga.

Kali ini mereka tidak bisa bicara lebih banyak karena mereka sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Gui Xiao juga sebentar lagi harus pergi dinas lagi. Karena itulah, nanti setelah Gui Xiao pulang dinas, Lu Chen ingin mereka membicarakan segalanya.

"Membicarakan apa?" bingung Gui Xiao.

"Pekerjaanmu, pekerjaanku, situasi dasar keluargaku, rencana pemindahan kerja, gajiku, serta aset pribadiku." (Pfft! Mau menikahi Gui Xiao kah?)

Lu Chen benar-benar serius mau membahas masalah ini dengan sejelas-jelasnya mengingat dulu mereka tidak pernah membicarakan semua ini. Sekarang Lu Chen harus pergi.

Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments