Sinopsis The Forbidden Flower Episode 22

Benar saja, pria tampan dan bersuara merdu yang disebut Ding Xiao Ran ternyata benar-benar Xiao Han. Xiao Ran beneran serius naksir Xiao Han sampai membuntutinya ke mana-mana, dan dia semakin kagum saat mengintip Xiao Han membeli seekor ikan cacat dengan harga normal padahal ikan itu sebenarnya dijual dengan harga sangat murah karena cacat karena Xiao Han bertekad untuk menyembuhkan ikan cacat itu.

Xiao Ran bahkan punya kamera DSLR untuk memotret crush-nya. Awalnya dia memotret dari kejauhan saja, tapi semakin lama dia mulai semakin berani mendekat dan terang-terangan memotretnya di toko bunga tepat saat Xiao Han menoleh padanya.


Xiao Ran berusaha mengajaknya ngobrol dan menunjukkan hasil potretnya, tapi Xiao Han dingin mengabaikannya yang pastinya membuat orang jadi canggung. Xiao Han bahkan diam-diam memberi kode ke pegawainya untuk mengusir Xiao Ran secara halus.

He Ran awalnya tidak tahu... sampai saat dia melihat foto crush-nya Xiao Ran di kameranya. Karena Xiao Ran masih belum tahu namanya, He Ran refleks memberitahu bahwa pria ini namanya Xiao Han, tapi dia berbohong bahwa dia tidak kenal, mengklaim bahwa dia cuma pernah mendengar namanya, padahal diam-diam menangis merindukan Xiao Han.

Tapi dia tidak bisa senang dengan Xiao Han yang menyusulnya kemari, maka saat Xiao Ran mencari-cari alasan untuk mendatangi toko bunga lagi, He Ran juga ikut muncul di sana. Keduanya sontak berkaca-kaca begitu bertemu, tapi Xiao Han dengan cepat memutus kontak mata mereka. 

Suasana benar-benar tegang. Bahkan Xiao Ran pun bisa merasakan ada yang aneh dengan mereka, tapi He Ran bersikeras mengklaim tidak mengenal Xiao Han, dia bahkan terang-terangan menyindir dan menjelek-jelekkan Xiao Han.

He Ran beralasan kalau dia datang cuma untuk beli bunga mawar dan membeli semua bunga mawar yang ada di sana. Tak gentar, Xiao Han memberikan 300 batang bunga mawar itu untuknya gratis.

Terang saja Xiao Ran jadi kesal situasi ini, maka begitu kembali ke asrama, dia langsung mengonfrontasi He Ran. He Ran yang sebelumnya agak lebih ramah sama Xiao Ran, kali ini mulai bersikap posesif kembali dengan terang-terangan menyuruh Xiao Ran menyerah saja karena Xiao Han tidak akan mungkin menyukai Xiao Ran. 

Dia bahkan berbohong bahwa Xiao Han sudah punya anak yang berusia 9 tahun yang dulu pernah belajar melukis padanya, dan saat Xiao Ran tak mempercayainya, He Ran menyuruh Xiao Ran untuk menanyakannya langsung saja pada Xiao Han, bilang pada Xiao Han bahwa dia yang bilang.

Tentu saja, Xiao Han selalu menuruti apa pun keinginan He Ran seperti biasanya dan mengiyakan saja kebohongan apa pun yang dikatakan He Ran, mengklaim Quan Quan sebagai anaknya. Bahkan saat Xiao Ran menanyakan apa hubungan Xiao Han dan He Ran, Xiao Han menyuruhnya untuk bertanya langsung saja pada He Ran, pokoknya semuanya berdasarkan perkataan He Ran.


Xiao Ran yang keheranan dengan situasi aneh kedua orang itu, langsung mendiskusikan masalah ini dengan kedua teman sekamarnya tanpa He Ran. Kedua temannya bisa langsung menyimpulkan bahwa He Ran dan Xiao Han pasti dulu pernah punya hubungan.

Dilihat dari situasi, kemungkinan sekarang sudah putus. Akan tetapi, kedua temannya tetap pesimis kalau Xiao Ran akan bisa mendapatkan Xiao Han mengingat kedua orang itu sepertinya masih menyimpan perasaan pada satu sama lain, dan jelas He Ran tidak akan rela melepaskan Xiao Han pada wanita lain dilihat dari sikap sinisnya kemarin, mereka kan juga tidak tahu sedalam apa hubungan masa lalu He Ran dan Xiao Han. Karena itulah, kedua temannya menyarankannya untuk menyerah saja.

He Ran sendiri mendadak mendatangi toko bunga dan langsung mengonfrontasi Xiao Han tentang tujuannya datang menyusulnya ke kota ini. Xiao Han santai beralasan kalau ini cuma kebetulan saja, dia bisa datang ke mana pun yang dia mau. Lagipula, apa dia bahkan pernah mendatangi He Ran? 

Kesal, He Ran sontak merebut bunga mawar yang sedang Xiao Han pegang dan mengonfrontasinya perihal Xiao Ran yang jelas-jelas melakukan segala cara untuk mendekati Xiao Han. 

"Bukankah itu sama sepertimu dulu?" serang Xiao Han, "kau muncul di sisiku tanpa mengucap sepatah kata lalu kemudian pergi tanpa mengucap sepatah kata juga. Apa maksudnya ini? Kalau sudah tidak ada urusan lain, silahkan pergi."

He Ran begitu emosi hingga dia mencengkeram tangkai mawar berduri itu terlalu kuat tanpa memedulikan tangannya yang berdarah, "aku tidak ingin mendengar namamu dari mulut wanita lain! Aku tahu aku brengsek, aku minta maaf, tapi aku tidak ingin mendengar namamu dari mulut wanita lain!"

"Jangan membuat masalah. Cepat pulang," usir Xiao Han sembari berusaha menahan air matanya. Dia menyuruh pegawainya untuk mengambilkan plester untuk lukanya He Ran, tapi He Ran menolaknya dengan penuh emosi dan langsung pergi.


Tapi begitu di luar, penyakitnya tiba-tiba kambuh dan hampir saja pingsan. Apalagi saat dia hendak mengambil obatnya, beberapa orang tak sengaja menubruknya sehingga obat-obatnya berhamburan, diperparah dengan hujan yang mendadak turun. Akhirnya He Ran hanya bisa menangis sedih di bawah hujan. 

Tiba-tiba seorang pria muncul memayunginya. He Ran hampir saja senang mengira dia Xiao Han, tapi ternyata dia Yuan Qi. Tanpa mengetahui hubungan Yuan Qi dengan ibunya, He Ran pun menyapanya ramah. Yuan Qi mengaku bahwa dia kembali ke Xijing untuk menghadiri upacara wisudanya. Tapi dia penasaran ada apa dengan He Ran sampai jadi seperti ini?

"Aku patah hati."

"Sungguh kebetulan. Aku juga."

Akhirnya kedua orang yang bernasib sama itu pun pulang bersama, dan tak lama setelah itu, seseorang memungut botol obatnya He Ran yang terlupakan di jalan. (Hmm, Xiao Han kah yang mengambilnya?)

Hari ini Yuan Qi wisuda, pastinya kakaknya datang. Si Gemuk juga turut merayakan dengan membooking tempat di restoran usai wisuda nanti. Xiao Li melihat He Ran juga datang membawakan buket bunga untuk Yuan Qi dan jelas saja pemandangan itu membuat Xiao Li benar-benar salah paham mengira He Ran adalah pacarnya Yuan Qi, dan jelas saja Xiao Li tidak setuju, He Ran adalah pacarnya Xiao Han.

Geli menyadari kakaknya salah paham, Yuan Qi meyakinkan Xiao Li bahwa He Ran adalah juniornya di kampus, bukan pacarnya, pacarnya adalah orang lain.


Xiao Ran juga kebetulan ada di sana sebagai salah satu panitia acara wisuda. Sebenarnya dia masih belum mau bicara dengan He Ran, tapi temannya mendesaknya untuk berbesar hati lalu mengajaknya untuk bercengkerama dengan semua orang.


Adik sepupunya Yuan Qi juga datang, bahkan datang dengan membawa Han Yu (mereka satu band). Saat He Ran mau foto bersama Yuan Qi, Han Yu mendadak muncul di tengah mereka dengan cemburu, masih meyakini kalau Yuan Qi adalah saingan cintanya. Dia bahkan langsung berusaha merayu He Ran, sama sekali tidak peduli biarpun He Ran sebal sama dia.

Berhubung banyak yang datang, Xiao Li ajak saja semua orang untuk makan malam bersama merayakan kelulusan adiknya. Si Gemuk datang datang saat semua orang sudah berkumpul di ruang privat. Namun begitu melihat He Ran, Si Gemuk malah kaget dan canggung... karena ternyata dia juga mengundang Xiao Han yang baru datang saat itu.

Bersambung ke episode 23

Post a Comment

0 Comments