Recap The Forbidden Flower Episode 10 & Episode 11

He Ran mulai khawatir dengan dirinya sendiri karena belakangan ini dia merasa gejala penyakitnya mulai kembali. Firasat buruknya semakin memburuk saat ikan yang dia beli waktu itu, mendadak loncat keluar dari akuriumnya, He Ran berusaha menyelamatkannya secepatnya tapi ikan itu sudah mati.

Dia benar-benar takut akan berakhir mati seperti ikan ini. Dia sangat mencintai Xiao Han dan tidak ingin meninggalkannya. Kalau Xiao Han tahu kalau dia punya penyakit parah, Xiao Han pasti akan sangat sedih. Apakah lebih baik sekarang dia meninggalkan Xiao Han?

Dan akhirnya, setelah... errr, entah berapa lama dia kabur dari rumah tanpa menyadari betapa panik dan khawatirnya orang-orang di rumahnya, He Ran pun mulai menyalakan kembali HP-nya dan mendapati banyaknya misscall dan pesan permintaan maaf dari ibunya. Saat ibunya menelepon lagi, He Ran akhirnya memutuskan untuk mengangkatnya dan setuju untuk pulang besok.

Malam harinya, He Ran dengan berat hati berpamitan sekaligus memutuskan hubungan mereka. Xiao Han tidak marah atau apa, hanya diam saja, tidak pula menanyakan apa alasan He Ran memutuskan hubungan mereka.

He Ran mencoba mencairkan suasana dengan menanyai Xiao Han tentang mantannya dan penasaran apakah Xiao Han masih mencintainya, tapi Xiao Han tidak menjawab secara detil dan hanya mengklaim bahwa hubungan masa lalunya hanya sebuah pengalaman, bukan cinta atau sejenisnya (Lalu apakah yang sekarang cinta?).

He Ran berusaha meyakinkannya bahwa dia pasti akan mendapatkan gadis lain yang lebih baik dan lebih pantas untuknya, tapi Xiao Han hanya menyuruhnya untuk tidur saja. He Ran sontak menangis diam-diam karenanya.

Tapi mereka tetap berpisah dengan baik-baik. Bahkan keesokan harinya, Xiao Han tetap mengantarkan He Ran pergi sampai dia mendapatkan taksi. He Ran berusaha terlihat tegar Xi hadapannya, padahal begitu sudah cukup jauh, dia sontak menangis sedih.

Ibu tentu saja senang putrinya akhirnya pulang. He Ran setuju untuk patuh dan pergi ke Xijing, tapi dia punya satu permintaan. Yaitu agar Ibu tidak menyelidikinya. Hmm, tapi sepertinya Ibu sudah mulai menyelidiki.

Suatu hari saat mendatangi pesta yang diadakan Han Yu, He Ran melihat bunga yang sontak mengingatkannya akan kenangannya bersama Xiao Han. Tapi tiba-tiba ada dua orang wanita yang menyapanya.

Kedua wanita itu bukan temannya, tapi mereka tahu siapa He Ran dan tahu rumor tentang keluarganya He Ran. Ternyata mendiang Ayahnya He Ran mati bunuh diri, dan beberapa tahun yang lalu, He Ran sakit sangat parah dan harus rutin kemoterapi hingga kepalanya botak (sering anemia, sakit gigi, kepala botak, kemoterapi, apa dia sakit leukemia?). Mereka menggosip bahwa biarpun sekarang He Ran sudah sembuh, tapi menurut dokter, penyakit itu bisa saja kambuh kembali.

Suatu hari, Paman Han tiba-tiba mendatangi rumahnya Xiao Han karena ingin melihat koleksi tanamannya Xiao Han. Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah lukisan Bunga Gerbera. Jelas dia tahu kalau itu lukisannya He Ran dan fakta kalau belakangan ini He Ran suka mempelajari tanaman, seketika membuat Paman Han curiga kalau Xiao Han punya hubungan dengan He Ran.

Dia tidak menanyakan apa pun ke Xiao Han, tapi dia langsung menyuruh orang untuk menyelidikinya. Dari hasil penyelidikan orang suruhannya, dia mengetahui bahwa ternyata Ibunya He Ran diam-diam menyelidiki Xiao Han.

Paman Han akhirnya langsung mengonfrontasi He Ran tentang masalah ini dan memberitahu dia tentang ibunya yang juga menyelidiki Xiao Han. He Ran jelas panik meyakinkan Paman Han bahwa dia dan Xiao Han sudah putus dan dia janji tidak akan menemuinya lagi. 

Dia hanya berharap semoga ibunya tidak akan tahu dan tidak akan mengganggu Xiao Han, dan memohon agar Paman Han membantunya. Prihatin, Paman Han pun akhirnya setuju untuk membantunya.

Hari ini He Ran harus pergi ke Xijing. Namun yang tak disangkanya, saat dia melihat ke taman rumahnya, dia mendapati taman itu sekarang penuh dengan Bunga Gerbera. OMG! He Ran seketika sadar kalau ini adalah bunga-bunga yang Xiao Han tanam untuknya, selama ini Xiao Han tahu kalau ini adalah rumahnya. Fakta itu sontak membuat He Ran tak kuasa menahan tangisnys.

Jelas sejak awal, Xiao Han juga sama seperti He Ran, jatuh cinta padanya sejak pandangan pertama, hanya saja Xiao Han selalu ragu-ragu dan menahan diri, tapi sebenarnya dia selalu memperhatikan He Ran, memberikan apa pun yang dia miliki untuk He Ran, dan memberikan kehangatan dan kenyamanan yang He Ran butuhkan. 

Malah sebenarnya, bunga kaktus waktu itu benar-benar mekar saat fajar. Tapi saat dia hendak membangunkan He Ran, dia melihat surat penerimaan masuk universitasnya He Ran yang terjatuh dari tasnya He Ran.

Fakta itulah yang membuat Xiao Han menyembunyikan masalah mekarnya bunga kaktus, menyadari sebentar lagi mereka akan berpisah saat tiba waktunya, dan karena itu pula dia tidak marah dan tidak pula menanyakan apa pun saat He Ran minta putus.

Dia sudah mulai merencanakan untuk membuat kebun Bunga Gerbera itu sejak saat mereka mendatangi pasar bunga. Ini adalah hadiah perpisahannya untuk He Ran, secara tak langsung memberi pesan pada He Ran untuk mengejar kehidupan yang He Ran inginkan. Semua ini awalnya sempat membuat He Ran jadi ragu untuk pergi ke Xijing, tapi pada akhirnya dia sadar kalau dia harus tetap pergi.


Entah berapa lama mereka terpisah sejak He Ran pergi ke Xijing. Dia tetap ketus pada semua orang, sangat misterius dan tertutup hingga membuat teman-teman sekamarnya penasaran, terutama hubungannya dengan Han Yu yang nggak jelas.

Dalam usahanya menghindari Han Yu, He Ran tak sengaja bertemu dengan seorang pria baru yang punya hobi seni yang sama dengannya. Pria itu langsung tertarik pada He Ran, dan anehnya, entah dari mana dia bisa langsung tahu nama He Ran. Tapi He Ran memperlakukannya sama seperti caranya memperlakukan teman-temannya yang lain, ketus dan dingin.

Tapi kemudian mereka bertemu kembali saat He Ran melihat-lihat apartemen untuk dia sewa, jelas dia ingin pindah dari asrama gara-gara ketiga teman sekamarnya yang terlalu kepo. Rumah ini adalah rumah pria itu. He Ran jelas mengira pria itu punya maksud tidak baik padanya, makanya dia mendadak berubah pikiran tentang sewa rumah ini.

Han Yu memaksa He Ran untuk datang ke acara ultahnya, berharap dia bakalan datang dengan dandan cantik, tapi He Ran malah sengaja datang dengan memakai baju santai, bahkan hadiah yang dia berikan adalah sebuah kalung emas besar ala kalungnya mbah-mbah nyentrik. Wkwkwk!

Yang tidak He Ran sangka, di sana, dia malah bertemu lagi dengan pria yang tadi. Kebetulan dia adalah sepupunya temannya Han Yu, namanya Zhang Yuan Qi. Di sinilah, Yuan Qi mulai menyadari kesalahpahaman He Ran terhadapnya dan buru-buru menjelaskan tentang dirinya yang ternyata mengenal He Ran karena dulu dia pernah bertemu mendiang ayahnya He Ran saat dia masih belajar melukis.

Ayahnya He Ran dulu pernah memperlihatkan foto-fotonya He Ran, wajah He Ran sendiri tidak banyak berubah sejak kecil, makanya Yuan Qi mengenalinya. Ayahnya He Ran adalah idolanya Yuan Qi, makanya Yuan Qi antusias banget saat melihat He Ran di sini, tapi dia sungguh tidak ada maksud aneh-aneh terhadap He Ran.

Informasi itu sontak membuat He Ran berubah sikap menjadi lebih ramah padanya, dan meminta maaf atas sikap buruknya pada Yuan Qi. Mereka pun akhirnya bisa ngobrol dengan lebih nyaman dan He Ran akhirnya memutuskan untuk tetap menyewa rumahnya Yuan Qi.

Dia tetap menolak saat Yuan Qi menawarinya untuk bergabung dengan klub seni, tapi dia dengan senang hati menyetujui untuk menyumbangkan beberapa lukisannya untuk dipamerkan di acara pameran amal klub seni dan menyumbangkan hasil penjualannya.

Yang jadi masalah, orang-orang yang mengambil koleksi lukisannya, datang saat dia sedang tidak berada di kamar asrama karena saat itu sedang sibuk pindahan, dan teman sekamarnya secara tak sengaja memberikan semua lukisannya padahal ada satu lukisan yang tidak seharusnya diberikan dan itu sontak membuat He Ran panik bergegas lari ke tempat pameran untuk menyelamatkan satu lukisannya yang paling berharga.

Untungnya dia berhasil menyelamatkan lukisan itu tepat waktu. Sebenarnya ada orang yang ingin membelinya, tapi He Ran menolak menjualnya tak peduli berapa pun yang ditawarkan si pembeli... karena itu ternyata lukisan Xiao Han di tengah taman Bunga Gerbera (Ih keren banget lukisannya).

"Dia tak ternilai harganya di dalam hatiku."

Yuan Qi mengenali bangunan yang menjadi latar belakang lukisan itu, bangunan yang berada di tengah Danau Pusat di Desa Xiaozhou, dan sontak penasaran apa makna dari lukisan pria yang berada di tengah taman Bunga Gerbera tersebut.

"Karena bahasa bunga Gerbera adalah tidak takut kesulitan, kejarlah kehidupan yang kau inginkan. Dia sedang memberitahuku, kejarlah kehidupan yang kau inginkan, aku mendoakanmu."

Selama kepergian He Ran, ternyata Xiao Han memelihara ikan mas lagi, kali ini bahkan lebih banyak di akuarium yang lebih besar dengan tetap mempertahankan akuarium kecilnya He Ran di dalamnya.

Suatu hari, Han Yu kembali ke kotanya dan tak sengaja bertemu Xiao Han yang sedang bekerja jadi tukang kebun yang dia kenali sebagai kerabatnya Quan Quan, dia langsung cerewet mengajaknya ngobrol, tapi Xiao Han dingin seperti biasanya.

Bahkan saat mendengar He Ran juga mau datang, Xiao Han langsung buru-buru menghindar. Mereka hampir saja bertemu, sayangnya mereka saling melewatkan satu sama lain.

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments