Sinopsis New Life Begins Episode 8 - Part 1

Shangguan Yan berusaha meyakinkan semua orang bahwa jika dia dan Yin Zheng menikah, maka itu bisa menyelesaikan masalah adiknya dan Li Wei. Adiknya tidak perlu kembali ke Xinchuan dan juga bisa menyelamatkan Li Wei dari pernikahan yang tidak diinginkannya ini. Selain itu, pernikahan mereka nantinya bisa sangat menguntungkan bagi aliansi kedua wilayah. Bukankah ini solusi yang bagus bagi semua orang?

Mendengar itu, Yin Zheng langsung menggenggam tangan Li Wei dan menyatakan perasaannya pada Li Wei di hadapan semua orang. Biarpun dia dan Li Wei menikah karena perintah, namun dia benar-benar tulus menyukai Li Wei. Tidak masalah biarpun Li Wei tidak menyukainya, dia tidak akan pernah memaksa Li Wei. 
 

 
Terkejut mendengar pernyataan Yin Zheng, Li Wei pun meyakinkan Shangguan Yan bahwa biarpun dia menikah karena terpaksa, namun Yin Zheng selalu baik padanya. Dia juga baru tahu perasaan Yin Zheng padanya, karena itulah, dia ingin mereka mencoba bersama, dia tidak ingin berpisah begitu saja dengan Yin Zheng.
 
 
Untungnya Shangguan Jing juga cepat datang menyelamatkan semua orang dari situasi tak nyaman ini dengan meminta kakaknya untuk tidak memisahkan Yin Zheng dan Li Wei, dan meminta kakaknya untuk mengizinkannya kembali bersama Yin Qi dan mengakhiri segala keributan ini.

Dia akui kalau Yin Qi sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Walaupun Yin Qi itu tidak tampan, bodoh, temperamennya buruk, tidak lembut, tidak perhatian, fisiknya lemah, tapi... bisa dibilang, dia termasuk orang baik.

Yin Qi juga tidak berani padanya, jadi dia bisa melewati hari-hari di Xinchuan dengan tenang. Dan juga, Shangguan Jing akui kalau dia sebenarnya cukup menyukai Xinchuan karena dia memiliki teman yang baik seperti Li Wei di sana. Karena itulah, dia memohon pada Shangguan Yan untuk tidak lagi mempersulit semua orang.

Shangguan Yan akhirnya mengalah. Tapi, dia masih punya satu syarat terakhir sebelum melepaskan adiknya. Dia akan melepaskan adiknya kembali ke Xinchuan, hanya jika Yin Qi berhasil membuat adiknya tersenyum dan tertawa seperti dulu sebelum dia menikah dengan Yin Qi.
 
 
Yin Qi jadi bingung bagaimana harus membuat Shangguan Jing tertawa. Di tengah kebingungannya ini, dia malah melihat Yin Zheng dan Li Wei masih bergandengan tangan. Yin Zheng dan Li Wei bahkan tidak menyadarinya gara-gara sama-sama bengong sepanjang jalan, dan sontak saja begitu mereka sadar kalau masih berpegangan tangan, mereka langsung melepaskan diri dengan canggung.

Yin Zheng ingin membahas masalah penyataan cintanya tadi, tapi bahkan sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Li Wei mendadak menyela dan meyakini kalau Yin Zheng tadi cuma berbohong biar bisa menghindari pernikahan dengan Shangguan Yan.

Hadeh! Yin Zheng jadi frustasi dan kesal sampai-sampai sakit perutnya kambuh. Sebagai kakak yang baik dan perhatian, Yin Qi sadar betul kalau Yin Zheng seharian ini sebenarnya sedang ngambek gara-gara Li Wei. Tapi sayangnya, tetap saja Li Wei nggak nyambung.


Frustasi memikirkan cara membuat Shangguan Jing tersenyum, membuat Yin Qi jadi tidak bisa tidur semalaman. Bahkan keesokan paginya, matanya jadi kayak mata panda. Akhirnya dia berinisiatif keluar untuk belajar pada pria Danchuan tentang cara menyenangkan istri.

Dia ingat kalau Jing pernah berkata tentang pertunjukkan teater mengubah wajah yang sangat terkenal di Danchuan, jadi dia memutuskan untuk mempelajari itu. Yang tak disangkanya, pelatihannya sangat susah, gurunya juga galak banget. Dia hampir menyerah, tapi Yin Zheng dan Su Shen dengan lihainya menipunya untuk tetap terkurung di sana sampai dia bisa.
 
 

Malam harinya, Yin Zheng ngobrol berdua dengan Li Wei di bawah pohon sakura. Li Wei berkata bahwa dia mengerti jika Jing tidak ingin kembali ke Xinchuan karena bagaimanapun, tempat ini adalah rumah Jing, di tempat ini, Jing bisa hidup dengan bebas, tidak seperti di Danchuan.

Ucapan Li Wei itu membuat Yin Zheng terpaku, menyadari kalau Li Wei sendiri pasti merindukan rumahnya. Dia jadi bertanya-tanya, setelah perjanjian pernikahan mereka berakhir nantinya, apa rencana Li Wei setelah pulang kampung nanti?
 

Li Wei menjawabnya sembari mengajak Yin Zheng bertanding mematahkan ranting, "mungkin menikah, hidup seperti orang tuaku. Pria itu harus bisa memasak makanan enak. Jika ada kesulitan, kami bisa saling membantu, saling berdiskusi, tidak saling meninggalkan satu sama lain. Semoga orang itu... adalah orang yang kusukai dan menyukaiku." 

Saat Li Wei mengucap kalimat terakhirnya itu, dia mengatakannya sembari menatap Yin Zheng, dan seketika itu pula dia mendadak melamun, bingung akan perasaannya sendiri terhadap Yin Zheng sampai-sampai dia lupa dengan pertandingan mematahkan rantingnya. Saat inilah, Yin Zheng dengan sengaja mematahkan rantingnya, sengaja mengalah pada Li Wei.
 

Keesokan harinya, Yin Qi mulai melakukan pertunjukkan mengubah wajahnya, tapi pertunjukkan yang dilakukannya nggak banget, cuma muter sana muter sini nggak jelas, sampai-sampai Jing hampir saja mau kabur. 

Yin Qi sontak panik mengejarnya dan setulus hati meminta maaf atas permintaannya tentang selir waktu itu. Dia mengaku bahwa dia membuat kue bulan isian pedas waktu itu sungguh untuk membuat Jing bahagia.

Dia juga tahu kalau Jing kesulitan hidup jauh dari keluarganya di Xinchuan, dia membuat kue bulan pedas itu karena dia pikir kalau Jing pasti sangat merindukan rumahnya. Dia sungguh hanya ingin membuat Jing bahagia.

"Yang pernah kukatakan sebelumnya, apa kau ingat?" tanya Shangguan Jing.

Yin Qi bingung yang mana. Eh tapi jangan salah paham, dia justru ingat semua yang pernah Jing katakan padanya sejak pertama kali mereka bertemu, makanya dia bingung perkataan mana yang Jing maksud.

Aww, dia manis sekali... dan fakta kalau Yin Qi mengingat semua hal yang pernah dia katakan itu akhirnya berhasil juga membuat Shangguan Jing tersenyum lebar. Yin Qi sontak girang banget sampai-sampai dia melompat-lompat heboh seperti anak kecil yang mendapat mainan baru dan refleks memuji Shangguan Jing sangat cantik kalau tersenyum.
 
 

Shangguan Jing akhirnya mantap memutuskan untuk kembali ke Xinchuan. Shangguan Yan pun membuat jamuan perpisahan dengan semua orang sebelum melepaskan adiknya. Yin Zheng sekalian memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan laporan rencana pengendalian banjir yang sudah dia rancang.

Rencananya cukup bagus, Shangguan Yan pun langsung setuju. Dia lalu mengajak semua orang untuk mulai makan dan minum-minum. 
 

 
Padahal cuma minum satu cangkir kecil, tapi Yin Zheng langsung teler sampai membuat semua orang kerepotan memapahnya kembali ke kamar. Wkwkwk! Su Shen sampai kecapekan setelah memapahnya. Setelah Yin Zheng dibaringkan ke kasur, semua orang pun pergi, meninggalkan Li Wei yang harus mengurus Yin Zheng sendirian.

 
Saat Li Wei kembali dari mengambil kain untuk mengusap wajah Yin Zheng, dia malah mendapati Yin Zheng mendadak bangun dan sedang duduk melamun lalu tiba-tiba saja dia bertanya..."Apa kau membenciku?"

"Tidak."

"Perintah pernikahan. Tidak ada perasaan sama sekali. Tidak menyukaiku sama sekali. Itu yang kau katakan pada Tuan Putri Danchuan."

"Bukankah itu pada awalnya? Kita memang dipaksa menikah pada awalnya."

"Bagaimana dengan sekarang?"

"Kau sendiri yang bilang padaku untuk tenang selama beberapa hari ini. Setelah kau bertugas di pemerintahan, kau akan mengantarku pulang. Kau adalah tuanku, aku adalah pelayanmu. Mana ada pelayan yang menyukai tuannya."
 
 
"Kau masih membenciku."

"Aku tidak membencimu!"

"Jika tidak benci, bisakah kau sedikit saja menyukaiku?" pinta Yin Zheng penuh harap.

Li Wei jelas tercengang mendengar permintaan itu, "aku... aku tidak yakin."
 

Maka Yin Zheng langsung saja menciumnya, dan Li Wei sama sekali tidak melawannya. Tapi kemudian Yin Zheng ambruk dan tertidur karena mabuk. Li Wei begitu shock dan bingung hingga dia langsung menutupi Yin Zheng dengan selimut lalu kabuuuuuurrrrrr.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments