Sinopsis My Lethal Man Episode 4

Sementara Xing Cheng tengah menculik Kakek Zhuang, Man Ning mulai mengepaki baju-bajunya. Namun saat dia tengah melipat jaket denim yang dia pakai waktu kecelakaannya bersama Xin Yan, dia tak sengaja menemukan sebuah bros, yang yang dititipkan Xin Yan padanya sebelum dia meninggal dunia.

 

Man Ning seketika galau teringat permintaan terakhir mendiang dan hutang nyawanya terhadap mendiang. Tepat saat itu juga, tak sengaja dia mendengar percakapan Jia Kai dan sekretarisnya tentang sampel darahnya Man Ning tidak berfungsi.

Jia Kai jadi kesal apalagi mereka sudah tidak bisa mengambil sampel darah baru, jadi dia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk memaksa mereka menguji sampel darah itu sampai berhasil apa pun caranya. 

Man Ning jadi khawatir dan langsung menelepon Xing Cheng untuk memperingatkannya, tapi Xing Cheng lagi-lagi, tidak bisa dihubungi. Kali ini malah nomornya tidak aktif. Man Ning jadi semakin khawatir padanya.

Setelah harus berputar-putar demi menghindari para sekuriti yang mengejar mereka, Xing Cheng dan Yuan Shuai akhirnya berhasil sampai di parkiran. Namun tepat saat itu juga, tiba-tiba mereka harus menyembunyikan diri di balik salah satu mobil karena melihat Jia Kai datang.

Saat inilah mereka mendengar percakapan Jia Kai dan sekretarisnya bahwa ternyata mereka mengetahui tabrakannya Xin Yan, makanya mereka bingung dengan kedatangan Xin Yan dan curiga kalau dia bukan Xin Yan yang asli (Hmm, apakah mungkin dia dalang dibalik tabrak larinya Xin Yan dan Man Ning?).

Tapi tepat saat itu juga, kaki Kakek Zhuang terlepas dari ikatannya dan refleks menendang mobil sehingga menghidupkan alarm mobil yang sontak saja membuat Jia Kai curiga. Xing Cheng dan Yuan Shuai buru-buru pindah tempat bersembunyi ke balik tiang. 

Tapi Jia Kai benar-benar orang yang pantang menyerah, tidak menemukan orang di balik mobil, dia langsung mendekati tiang terdekat. Namun untungnya sebelum mereka ketahuan, Man Ning mendadak muncul dan mengerem mobilnya tepat di hadapan Jia Kai, otomatis melindungi Xing Cheng dan menghilangkan kecurigaan Jia Kai.

Tak lama kemudian setelah segalanya sudah aman, Xing Cheng sontak meng-kabedon dan mengonfrontasi Man Ning. Tapi kali ini Man Ning tak takut lagi padanya dan balas mengonfrontasi tujuan Xing Cheng menculik Kakek Zhuang.

Tentu saja tujuan Xing Cheng adalah menghancurkan perusahaan. Jika Man Ning pergi, maka tidak akan ada yang bisa mewarisi saham yang ditinggalkan mendiang Ibunya Xin Yan dan tidak ada orang yang pantas untuk menjadi pemilik Lanhai Yi Xing.

Karena dia tidak bisa mengabulkan keinginan mendiang, jadi lebih baik dia hancurkan saja semuanya. Kenapa juga Man Ning kembali, bukankah dia sudah bilang untuk tidak kembali? Ini bukan tempat Man Ning kembali.

Tak gentar, Man Ning langsung blak-blakan menanyakan siapa sebenarnya Xing Cheng. Setelah beberapa lama mengenal Xing Cheng, Man Ning yakin kalau Xing Cheng bukan orang yang serakah ingin menguasai harta atau perusahaan orang. 

Jadi apa sebenarnya tujuan Xing Cheng yang sebenarnya? Kenapa Xing Cheng harus melibatkannya dalam apa pun rencananya ini? Berhubung Xing Cheng sudah terlanjur melibatkannya sampai sejauh ini, jadi lebih baik Xing Cheng jujur saja padanya. Siapa sebenarnya Xing Cheng?

"Aku adalah orang yang paling mencintai Zhuang Xin Yan di dunia ini," ujar Xing Cheng (terus kenapa kamu selama ini menghilang dari hidup Xin Yan? Aneh!)

Xing Cheng menegaskan bahwa dia rela melakukan apa pun dengan Xin Yan, rela menghancurkan segalanya demi Xin Yan. Dia hanya ingin membantu mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi hak dan milik Xin Yan. Jika tidak bisa, maka akan dia hancurkan perusahaan keluarga Zhuang.

Tapi semua ini sekarang sudah tidak ada hubungan dengan Man Ning lagi, jadi lebih baik Man Ning kembali saja ke Italia. Dia bahkan langsung mendorong Man Ning kembali ke mobil, tapi Man Ning sontak bertahan dan melawannya, dan menyatakan... "aku akan tetap di sini untuk melindungimu!" (Aww)

Dia tahu kalau dia tidak mungkin bisa menjadi Zhuang Xin Yan yang asli, tapi setidaknya dengan wajahnya yang mirip dengan Xin Yan, dia bisa mengambil identitasnya Xin Yan dan bisa menggunakan itu untuk melindungi Xing Cheng. Seperti yang dia lakukan di rumah sakit tadi. Xing Cheng tidak boleh menghancurkan Lanhai karena itu adalah kerja keras Xin Yan dan kedua orang tuanya.

"Dia pasti berharap kau bisa melindungi mereka. Aku juga kembali juga demi memenuhi keinginan terakhirnya."

Xing Cheng sontak tercengang sekaligus tersentuh mendengarnya... hingga akhirnya dia mulai lebih terbuka pada Man Ning dan  memberitahunya tentang rencananya terhadap Kakek Zhuang sebenarnya bukan menculik, melainkan memindahkan Kakek Zhuang ke rumah sakit lain agar dia diperiksa dan ditangani oleh dokter profesional lain.

Xing Cheng curiga dengan perawatan Kakek Zhuang di rumah sakit yang ini. Dokter mendiagnosis penyakit gagal ginjal Kakek Zhuang sudah sangat akut dan butuh transplantasi, tapi sejak awal Xing Cheng memperhatikan mesin Hemodialisis (mesin khusus cuci darah) malah sangat jarang digunakan. 

Karena itulah, Xing Cheng curiga ada orang yang sengaja untuk menunda pengobatan Kakek Zhuang. Tujuannya apa? Tentu saja memanfaatkan kesempatan saat Kakek Zhuang koma untuk mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Dan susah pasti, orang tersebut adalah salah satu anggota keluarga Zhuang. 

Di dunia konglomerat, tidak ada yang namanya keluarga dalam hal perebutan kekuasaan. Tidak ada yang namanya perasaan apa pun, tidak pula cinta. Di saat seperti ini, semua orang adalah buaya yang menunggu mangsa di dalam air. Demi mendapatkan keuntungan besar, siapa pun rela menghalalkan segala cara.

Situasi Man Ning juga sama sekarang ini. Jika dia tidak menjadi buaya yang kejam, maka dia akan dihancurkan oleh buaya lain. Man Ning jelas gugup mendengarnya. Tapi Xing Cheng tiba-tiba menggenggam tangannya dan dengan manisnya meyakinkan Man Ning bahwa dia pasti akan membantunya.

Yang perlu Man Ning lakukan adalah menenangkan emosi agar bisa mempertahankan status nona besar keluarga Zhuang. Masalah lainnya, biar Xing Cheng dan kedua temannya yang mengurusnya.

"Aku berjanji, setahun kemudian, aku akan mengantarku kembali ke duniamu."


Ma Ning jadi tidak bisa tidur memikirkan semua ucapan dan janji Xing Cheng. Sepertinya dia mulai agak cemburu saat memikirkan ucapan Xing Cheng bahwa dia adalah orang yang paling mencintai Xin Yan, dan agak khawatir dengan keselamatan dirinya sendiri. Xing Cheng bejrnaji akan mengantarkannya pulang setahun kemudian, tapi apakah dia bisa pulang dengan selamat?


Hasil DNA-nya Xin Yan (Man Ning) akhirnya keluar dan hasilnya?... Dia dinyatakan keluarga kandung Zhuang. Hah? Jelas saja Jia Kai tidak terima, dia tidak sudi dan tidak rela menyerahkan perusahaan pada wanita yang baru kembali setelah belasan tahun itu.

Hmm, tapi benarkah Man Ning sungguh ada hubungan darah dengan mereka?... Oh tentu saja tidak. Yang tidak semua orang ketahui, hasil tes DNA yang mereka pegang itu sebenarnya palsu. Yang asli sudah diam-diam ditukar oleh kedua temannya Xing Cheng.


Biarpun Ibunya Jia Kai tampak tenang mendengar hasil tes DNA tersebut, tapi jelas dia juga khawatir. Karena itulah dia langsung mengajak mereka ke rumah sakit sekarang juga untuk menemui Kakek Zhuang. Waduh! Kakek Zhuang kan sedang tidak berada di rumah sakit itu.

Fang Xiang dan Yuan Shuai yang berjaga di kamarnya Kakek, sontak berusaha melakukan segala cara untuk menghalangi mereka masuk, termasuk diam-diam menelepon Xing Cheng yang saat itu sedang menjaga Kakek Zhuang di rumah sakit lain.

Sayangnya pada akhirnya mereka gagal mencegah semua orang masuk. Man Ning juga bergegas datang dan berusaha mencegah mereka membuka selimut. Kali ini dia melawan mereka dengan penuh keberanian.

Sayangnya, saat dia lengah, Bibi Zhuang bergerak cepat membuka selimut dan hanya menemukan bantal-bantal di dalamnya. Bibi Zhuang sontak emosi melayangkan tangan untuk menampar Man Ning, tapi tiba-tiba Xing Cheng muncul pasang badan melindunginya sehingga tamparan  Bibi Zhuang mengenai bahunya.

Bibi Zhuang dan Xing Cheng sontak perang saling sindir. Bibi Zhuang menuduh Xing Cheng menculik Kakek dan berniat membunuhnya, tapi Xing Cheng santai menyindir balik bahwa orang yang punya niatan membunuh Kakek Zhuang bukanlah dirinya, melainkan seseorang yang ingin mendapatkan keuntungan besar sendiri. Xing Cheng yakin kalau Bibi Zhuang pasti tahu kan siapa yang dia maksud?

(Hmm, si bibi kah yang menunda pengobatan Kakek?) Bibi Zhuang sontak terdiam canggung mendapat serangan Xing Cheng itu. Tapi dia cepat-cepat menguasai diri dan memerintahkan Paman Lin (Ayahnya Lin Mu Fan) untuk menelepon polisi. Namun tiba-tiba saja terdengar suara Kakek Zhuang. Ah, akhirnya dia sadar.

Bibi Zhuang ini memang mencurigakan, dia malah tidak tampak senang sama sekali melihat ayahnya sudah sadar. Bahkan perhatiannya kentara jelas tidak tulus sedikit pun. Jelas ayah dan anak itu tidak memiliki hubungan yang baik.

Karena kondisinya sudah cukup parah, hari ini juga Kakek membuat keputusan tentang masa depan perusahaan mereka. Saham milik mendiang Ibunya Xin Yan, akan diwariskan pada Xin Yan. Yang itu artinya, sekarang Xin Yan-lah pemegang saham terbesar Lanhai Yixing. Mulai sekarang, Xin Yan adalah pemilik baru Lanhai Yixing.


Jia Kai diam saja menahan kesal di hadapan Kakek Zhuang. Tapi begitu kembali ke kantor, dia sontak ngamuk tidak terima, tapi sekretarisnya dengan cepat meyakinkannya bahwa mereka masih bisa melawan Xin Yan. 

Biarpun Kakek Zhuang menunjuk Xin Yan sebagai CEO baru Lanhai Yixing, tapi selama belasan tahun ini Xin Yan tidak pernah menangani perusahaan, dia tidak mungkin punya kemampuan. Apalagi sekarang ini perusahaan sedang mengalami banyak turbulensi. Mereka bisa menyerang dan mengalahkannya dari sini.

Di tengah kegalauannya memikirkan dirinya jadi pemilik baru perusahaan, Man Ning mendadak didatangi Xing Cheng. Dia pikir kalau Xing Cheng cuma mau mengatakan sesuatu padanya. Tapi Xing Cheng malah tiba-tiba berkata, "mari kita tinggal bersama." (Hah?!)

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments