Xing Cheng dengan sinisnya memberitahu Man Ning bahwa jika dia ingin menguasai harta dan perusahaan Keluarga Zhuang, maka dia sama sekali tidak perlu menikahi Man Ning. Dia memperingatkan Man Ning untuk berhenti kepo tentang apa pun tujuannya karena Man Ning tidak punya hak untuk tahu.
"Kau cuma perlu untuk menjadi Zhuang Xin Yan dengan baik. Jika sampai hampir ketahuan lagi, aku tidak akan menyelamatkanku," ancam Xing Cheng sebelum kemudian pergi meninggalkannya.
Di tempat lain, Rao Mei Na baru saja pulang ke Cina. Dari percakapannya dengan ibunya dan Ayahnya Man Ning, jelas mereka tidak tahu-menahu tentang kecelakaannya Man Ning dan mengira Man Ning belum pulang dari Italia karena masih magang di sana.
Xing Cheng membawa kedua temannya pergi mengabaikan Man Ning dan meninggalkannya sendirian di manor. Yang jadi masalah, dia tidak sadar bahwa tepat setelah dia pergi, kondisi Kakek Zhuang tiba-tiba memburuk sehingga seluruh keluarga Zhuang, termasuk Man Ning harus pergi membawanya ke rumah sakit.
Parahnya lagi, karena kondisi Kakek Zhuang dinyatakan mengalami gagal ginjal akut, sehingga dia perlu melakukan transplantasi ginjal dari keluarganya. Karena itulah, keluarga Kakek Zhuang diminta untuk melakukan uji sampel darah untuk menentukan siapa di antara keluarga Zhuang yang paling cocok untuk donor. Waduh! Man Ning bisa ketahuan.
Man Ning begitu shock dan gugup karenanya, dan sikapnya itu sangat amat kentara jelas yang pastinya sangat mencurigakan bagi semua orang. Bahkan saking paniknya, Man Ning langsung berusaha menelepon Xing Cheng berulang kali tapi tidak diangkat.
Di saat seperti ini, Xing Cheng malah men-silent ponselnya saking fokusnya dengan kegiatannya. Apa dia benar-benar berniat tidak mau menyelamatkan Man Ning? Bisa gagal semua rencananya nanti.
Dia dan kedua temannya ternyata sedang menyelidiki kecelakaan tabrak lari yang terjadi di masa lalu dan juga kecelakaan tabrak larinya Xin Yan dan Man Ning. Walaupun masih kesulitan untuk menyelidiki tabrak lari yang terjadi di masa lalu, tapi mereka menemukan petunjuk akan kasus tabrak larinya Man Ning dan Xin Yan.
Dari hasil penyelidikan mereka, mereka menduga bahwa dalang dari penculikan Man Ning dan tabrak lari kedua wanita itu, kemungkinan adalah dua orang yang berbeda.
Tiba-tiba Jia Kai muncul merebut ponselnya Man Ning dan Man Ning jadi semakin gemetar ketakutan karenanya. Jelas saja Jia Kai jadi semakin curiga padanya. Biarpun sudah bertahun-tahun tidak bertemu Xin Yan, tapi waktu mereka masih kecil, Xin Yan adalah orang yang keras dan pemberani.
Bahkan dulu Xin Yan sering sekali melawan Jia Kai. Xin Yan tidak mungkin berubah jadi orang pengecut dan penakut seperti ini sekarang. Apa dia benar-benar Zhuang Xin Yan? Man Ning sontak jadi semakin gugup dengan serangannya.
Tapi untungnya dia bisa menguasai diri dengan cepat dan memberanikan diri membentak Jia Kai untuk mengembalikan ponselnya. Tapi tentu saja Jia Kai tak gentar sedikit pun dengan bentakannya dan balas membentaknya untuk enyah saja dari keluarga dan perusahaan mereka.
Tak lama kemudian, para suster datang untuk mengambil sampel darah semua anggota Keluarga Zhuang. Man Ning benar-benar gugup, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain membiarkan mereka mengambil darahnya atau dia akan semakin dicurigai.
Untungnya di saat ini, Xing Cheng dan kedua temannya akhirnya ingat untuk mengecek manor, dan dari CCTV-lah mereka mengetahui seluruh keluarga Zhuang pergi ke rumah sakit, dan saat itu pula Xing Cheng akhirnya mengecek ponselnya dan mendapati misscall dan chat dari Man Ning yang menginformasikannya tentang segalanya.
Mereka pun cepat-cepat meretas CCTV rumah sakit dan dari situlah mereka mengetahui Man Ning sedang diambil sampel darah. Panik, Xing Cheng pun bergegas pergi ke rumah sakit untuk menyelamatkan Man Ning (Pfft! Katanya tidak akan menyelamatkan Man Ning lagi?).
Mu Fan yang sedari tadi prihatin melihat Man Ning begitu gugup, akhirnya buka suara meminta suster untuk tidak mengambil darahnya terlalu banyak karena dia tahu bahwa sejak kecil, badan Xin Yan tidak sehat.
Tepat setelah suster selesai mengambil darahnya Man Ning, Xing Cheng akhirnya muncul juga dan langsung menarik Man Ning ke dalam pelukannya dengan romantis. Dia lalu cepat-cepat membawa Man Ning pergi bersamanya dengan alasan mau membawa Xin Yan pergi beristirahat, dia pusing setelah darahnya diambil.
Dia buru-buru membawa Man Ning naik lift tapi sengaja tidak menutupnya dulu karena tepat saat itu juga, para suster yang membawa troli berisi sampel-sampel darah, lewat di depan lift. Lalu tiba-tiba Fang Siang dan Yuan Shuai (kedua temannya Xing Cheng) menyamar jadi dokter dan pasien, menyerobot dan menyabotase troli tersebut hingga isinya berhamburan dan sampel darahnya Man Ning jatuh tepat di lift sebelah tempat Xing Cheng dan Man Ning menunggu (Pfft! Kok bisa tepat banget?).
Fang Xiang lalu cepat-cepat meretas CCTV lift agar Xing Cheng bisa melakukan rencana mereka menyabotase sampel darah itu dengan cara menggabungkan darahnya Man Ning dengan darahnya Xing Cheng ke dalam tabung sampel darah untuk membuatnya tidak berfungsi.
Jadilah Xing Cheng mulai mengambil darahnya sendiri (dengan gaya seksi. Wkwkwk!). Dan saat akhirnya lift itu naik kembali ke atas tak lama kemudian para suster dan Jia Kai hanya menemukan tabung sampel darah.
Walaupun tidak tampak ada yang aneh, tapi Jia Kai jelas curiga. Dia bahkan berniat mau mencari Xin Yan untuk diambil ulang darahnya. Tapi Mu Fan sontak membelanya dengan alasan kesehatan Xin Yan tidak bagus (errr... dia ini membela Xin Yan atau dia sebenarnya curiga kalau Xin Yan adalah Man Ning?).
Jia Kai sontak sinis dengan pembelaan Mu Fan terhadap Xin Yan, tapi semua orang juga memutuskan untuk mengakhiri masalah ini sampai di sini, termasuk ibunya. Jia Kai kesal, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menuruti kata ibunya.
Man Ning benar-benar tidak tahan lagi dengan semua ini. Apalagi Xing Cheng malah menakut-nakutinya dengan memperingatkan bahwa hal semacam ini mungkin akan terus terjadi karena keluarga Zhuang pasti akan terus mempertanyakan dan meragukan Man Ning.
Seketika itu pula Man Ning dengan histeris menyatakan tidak bisa lagi memainkan sandiwara ini, dia tidak sanggup lagi, dia tidak bisa menjadi Zhuang Xin Yan, dia tidak bisa menjadi pemilik Lanhai Yixing.
Biarpun wajahnya sama, tapi dia bukan Xin Yan, dia cuma seorang gadis biasa dari keluarga biasa yang hidup sederhana, bagaimana bisa dia menjadi pemilik perusahaan besar?
"Xing Cheng, kumohon padamu. Tolong lepaskan aku. Aku sangat takut. Aku sungguh tidak bisa melakukannya. Kumohon padamu."
Jelas saja Xing Cheng jadi kesal dan marah, "apa kau tahu tempat apa ini? Kita sudah sampai sejauh ini, dan kau bilang ingin menyerah? APA KAU TAHU APA AKIBATNYA KALAU KAU PERGI?!!!"
"Aku tidak tahu. Aku sungguh tidak bisa melakukannya lagi. Aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Aku terlalu takut, kalau aku terus begini, aku tidak hanya tidak bisa menjadi Zhuang Xin Yan, tapi juga akan mencelakai semua orang. Aku punya hutang pada kalian, aku akan memikirkan cara untuk membayarnya. Hutang mataku pada Xin Yan... kau ambil kembali saja."
Man Ning benar-benar putus asa hingga dia bahkan tidak peduli saat Xing Cheng menyakitinya lagi. Namun air matanya sepertinya mulai melunakkan hati Xing Cheng hingga akhirnya melepaskan tangannya dari leher Man Ning.
Marah dan kecewa padanya, Xing Cheng akhirnya melemparkan passport-nya Man Ning dan menyuruhnya kembali ke Italia besok, dan menyatakan bahwa mulai detik ini, dia sudah bukan Xin Yan dan sudah tidak ada hubungan dengan Lanhai Yixing.
Apa pun yang terjadi pada Lanhai Yixing dan keluarga Zhuang, sudah bukan urusan Man Ning lagi. Man Ning tidak perlu kembali atau Xing Cheng akan membunuhnya.
Karena rencana utamanya sudah gagal, Xing Cheng terpaksa harus menjalankan rencana keduanya. Yaitu, menculik Kakek Zhuang.
Bersambung ke episode 4
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam