NOTE: Ini bukan season 2 yah, tapi versi movie, drama season duanya kemungkinan akan tayang tahun ini. Karakternya beda, ceritanya juga berdiri sendiri, tapi tetap nyambung dengan season 1 dan season 2 nanti. Sinopsis Season 1 bisa dibaca di SINI. Happy reading ^^
Sinopsis Part 1:
Pada tahun 2021, kita bertemu seorang pria muda peranakan bule bernama Mathus Huntrakul. Mathus sendiri orang biasa. Namun sepertinya dulu, nenek moyangnya kaya dilihat dari rumah peninggalan keluarganya yang cukup besar.
Sayangnya rumah itu sekarang sudah jadi rumah lapuk yang tak pernah terurus. Mathus berniat ingin menjualnya, namun belum dapat harga yang cocok.
Hari ini, dia bertemu seseorang di rumah lapuk itu. Tapi orang itu bukan mau membeli rumah lapuk ini, melainkan mau membeli senjata model kuno yang ada ukiran 'LUANG AWUTWISET', yang diyakini Mathus sebagai nama leluhurnya dari era Raja Rama III.
Mathus bahkan masih menyimpan foto leluhurnya tersebut. Di latar belakang foto leluhurnya itu, tampak ada koper dan sebuah topi tinggi. Koper itu adalah tempat penyimpanan senjata kuno ini.
Dilihat dari caranya mempromosikan senjata kuno itu, sepertinya Mathus berbakat dan berpengalaman dalam berdagang. Yang tak disangkanya, si calon pembeli bersedia bayar mahal yang jelas saja sangat menggoda.
Akan tetapi, Mathus masih agak ragu untuk langsung melepaskannya, karena dia harus minta izin dulu sama ibunya. Errr... Lebih tepatnya mendiang ibunya. Jadilah Mathus harus minta izin mendiang di sebuah kuil tempat abu ibunya bersemayam, meminta mendiang untuk memberinya jawaban dengan cara apa pun.
Kalau tidak setuju, bisa dengan cara mengirim hujan badai, petir atau apa pun lah. Tidak tampak ada tanda ada hujan badai di langit. Hmm, apakah itu artinya dia sudah mendapat persetujuan mendiang? Mathus senang.
Tapi... tepat saat Mathus baru keluar dari kuil, tiba-tiba saja langit yang awalnya cerah, mulai berubah menggelap. Bukan karena mendung, melainkan karena mendadak ada gerhana matahari.
Tepat saat bulan perlahan bergerak menutupi matahari, kotak senjata kuno itu tiba-tiba bercahaya aneh. Ah bukan, senjata kuno itu yang anehnya memancarkan sesuatu seperti tali bercahaya yang mengikat tangan Mathus dengan kuat.
Tepat saat bulan menutupi matahari sepenuhnya, tangan Mathus yang memegang senjata itu, bergerak dengan sendirinya menembakkan senjata itu dengan kekuatan cukup kencang dan BOOM! Mathus menghilang. Pfft! Dua orang yang kebetulan melihat kejadian ajaib itu, jelas shock bukan main.
Sebenarnya Mathus tidak menghilang sih, dia hanya berteleportasi ke tempat yang sama tapi beda. Errr... Maksudnya, dia tetap di tempat yang sama, tapi beda zaman, zaman saat kuil tersebut masih dalam tahap awal pembangunan.
Tapi dia belum sadar kalau saat itu dia berada di zaman lain, makanya dia kebingungan, mengira dia entah bagaimana bisa tiba di tempat antah berantah. Takut dan kebingungan, Mathus mencoba berulang-ulang kali menembakkan senjata itu, tapi tetap tidak berhasil kembali ke tempat asalnya.
Akhirnya dia mencoba menyusuri hutan itu... hingga kemudian dia mendapati sesuatu yang mencengangkan. Alih-alih mendapati gedung-gedung pencakar langit, dia malah mendapati sebuah sungai besar yang digunakan sebagai jalur transportasi berbagai macam perahu dan kapal kuno, dengan orang-orang yang berpakaian kuno.
Jadi di era apakah Mathus berada di sekarang?... Dia ternyata terlempar ke era Kerajaan Rattanakosin, sekitar abad ke-19, dengan ibu kotanya adalah Bangkok. Lebih tepatnya, dia berada di zaman pemerintahan Raja Rama III.
Pada masa ini, negara mereka mulai kembali membuka hubungan dengan negara-negara Eropa, terutama negara Inggris. Karena itulah banyak orang Inggris yang bermukim di Siam. Sungai besar yang dilihat Mathus itu adalah Sungai Chao Phraya dengan berbagai macam bangunan-bangunan penting berdiri di sekitarnya, termasuk kantor orang Inggris, istana kerajaan dan juga Kuil Prayurawongsawat Pagoda, kuil tempat Mathus menghilang dari masa depan.
Entah apa yang terjadi dengan Mathus kemudian, mari kita beralih dulu ke tokoh utama kita. Yups, dia adalah reinkarnasi dari Karakade (errr... lebih tepatnya Kadesurang sih) yang bernama Gaysorn.
Sama seperti Kade di masa lalu, Gaysorn juga orang yang terbuka terhadap budaya luar dan sangat suka belajar sejarah. Dia berguru dengan Uskup Jean-Baptiste Pallegoix yang mengajarinya Bahasa Inggris.
Hari itu, dia sedang antusias membaca koran berbahasa Inggris yang memberitakan bahwa sebuah kapal dari Inggris, sudah berlabuh di pelabuhan Singapura untuk nantinya menuju Siam.
Tapi Uskup Pallegoix yang diajak bicara malah sibuk sendiri membuka sebuah kotak kuno yang barusan dia beli dari seorang pedagang Cina di pasar. Kotak kuno itu berisi beberapa buku jurnal kuno dalam bahasa Thailand, tapi karena tata cara penulisannya beda, jadi Uskup Pallegoix tidak bisa membacanya.
Kenapa begitu?... Karena buku jurnal itu adalah buku yang ditulis oleh Kade pada zaman Kerajaan Ayutthaya, tapi pakai Bahasa Thailand modern. Walaupun agak bingung dengan tulisan Bahasa Thailand aneh di buku itu dan beberapa kata yang belum pernah dia dengar sebelumnya, tapi untungnya Gaysorn bisa membacanya.
Tapi tentu saja segala informasi di dalam buku itu sangat membingungkannya. Mahasiswi Arkeologi, dari tahun 2018, melakukan perjalanan waktu ke Ayutthaya, nama aslinya Kadesurang, tapi sekarang di tubuh Karakade, bahkan ada gambar kotak persegi panjang yang aneh (smartphone)... Apa maksudnya semua ini?
Di tempat lain, kita bertemu dengan Male Lead kita, Bhop. Nama panjangnya Sombatbordi. Pastinya dia adalah reinkarnasi dari Por Date dan selama beberapa tahun belakangan ini, dia sering sekali memimpikan Kade.
Dia sebenarnya sudah dijodohkan dengan seorang wanita pilihan kedua orang tuanya. Namun Bhop jatuh cinta pada wanita dalam mimpinya tersebut, makanya dia selalu menggunakan pekerjaannya membangun kuil di seluruh negeri sebagai alasan untuk menunda pernikahannya.
Tapi kali ini sepertinya dia sudah tidak bisa menghindar lagi, bahkan hari ini orang tuanya memaksanya untuk bertemu dengan tunangannya. Karena ibunya mengancamnya dengan cara dramatis, lengkap pakai air mata buaya, terpaksa Bhop memenuhi permintaannya untuk pergi ke rumah tunangannya.
Sayangnya mereka tetap tidak bisa bertemu karena tunangannya Bhop sekarang sedang keluar karena mereka juga tidak bilang-bilang dulu kalau mau datang. Kedua orang tua sudah penuh harap kalau Bhop bakalan melamar tunangannya, eeeeh, Bhop malah nekat meminta untuk memutuskan pertunangan ini yang jelas saja mengagetkan kedua belah pihak.
Kedua orang tua si wanita tidak terima, apalagi Bhop malah mengaku bahwa dia sudah punya orang lain yang dia sukai dan lebih rela mengorbankan nyawanya demi wanita lain itu.
Ibunya si wanita sontak murka merutuki Bhop. Ibunya Bhop juga sontak tidak terima putranya dihina-hina, dan jadilah kedua keluarga itu perang saling menghina satu sama lain dengan ganasnya... hingga akhirnya ayahnya si wanita setuju untuk memutuskan hubungan pertunangan ini. Bhop senang.
Puas memutus pertunangan dengan wanita asing yang tidak dia inginkan, Bhop lalu pergi menonton Lakorn (semacam pertunjukkan ludruk). Kebetulan, Gaysorn duduk di depannya bersama Pi, pelayan pribadinya.
Gaysorn satu-satunya penonton yang tidak merasa tertarik dengan pertunjukkan semacam ini dan langsung cerewet memberitahu Pi tentang kapal uap Inggris yang sepenuhnya terbuat dari baja tapi bisa mengapung di air (yang jelas sangat menarik bagi orang zaman dulu yang hanya mengenal kapal dari kayu). Suara percakapan mereka membuat Bhop merasa terganggu hingga dia langsung buka suara menegur mereka untuk diam.
Gaysorn jelas kesal tak mau kalah dan jadilah mereka saling sindir... sampai saat Gaysorn benar-benar merasa tersinggung dan langsung berbalik menghadapnya yang sontak saja membuat Bhop tercengang melihat wajah wanita dalam mimpinya, kali ini benar-benar ada di hadapannya.
Tapi gara-gara pelototan hebohnya, Gaysorn mendadak jadi takut sama dia dan langsung buru-buru beranjak bangkit, mengira dia cowok mesum.
Bhop sontak mengejarnya dan dengan terlalu antusias bertanya dengan kalimat lebay, "Siapa nama dikau? Siapa orang tua dikau? Di mana rumah dikau?"
"Kenapa kau pakai kata 'dikau'?" bingung Gaysorn, "kau terdengar sangat kuno."
"Lalu daku harus memanggil dikau apa? Daku belum mengetahui nama dikau."
Kesal, Gaysorn berbohong kalau namanya Viola dan yang di belakangnya ini kakaknya, namanya Fiddle. Ibu mereka namanya Violin, ayah mereka namanya Cello, mereka keluarga alat musik. Wkwkwk!
Itu kode keras bagi Bhop untuk berhenti mengganggunya, tapi Bhop malah tambah semangat menggoda, bahkan menggombali Gaysorn yang jelas saja membuat Gaysorn jijik.
Pi akhirnya mencoba mengusirnya dengan memberitahunya bahwa nonanya ini sudah bertunangan dengan seorang pejabat tinggi, nama tunangannya... Khun Sombatbordi. Lah? Berarti dia tunangan yang barusan diputusin sama Bhop. Wkwkwk!
Bhop sontak melongo shock dan seketika menyesal saat mengaku bahwa dialah Sombatbordi, tunangan Gaysorn. Tapi tadi dia datang ke rumah Gaysorn untuk memutuskan pertunangan mereka. Pfft! Tolong bilang kalau dia beneran Viola dan bukan Gaysorn.
Gaysorn yang juga ogah nikah sama orang asing, jelas senang saat mendengar berita itu dan dengan senang hati mengonfirmasi nama aslinya adalah Gaysorn. Bhop membangun berbagai kuil selama bertahun-tahun, tapi sepertinya dia tidak mendapatkan cukup berkat dari itu. Bye!
Bhop jadi frustasi gara-gara itu dan melampiaskannya dengan minum-minum sambil curhat pada Paman Sunthorn Phu, mengeluhkan takdir cintanya yang sangat kejam padanya. Paman Phu sinis, Bhop sendiri yang goblok. (Note: Sunthorn Phu adalah tokoh nyata, seorang penulis puisi fantasi epik terpanjang dalam sejarah Thailand berjudul Phra Apai Mani)
Selain menulis puisi, Paman Phu juga hobi berburu barang-barang antik. Bhop tertarik pada satu benda kotak, tapi Paman Phu sontak merebutnya kembali karena jelas Bhop tidak boleh menyentuh benda ini.
Ini benda ajaib dan sangat sakral, yang tak lain tak bukan adalah mantra bulan, mantra sakti kuno yang bisa mengutuk bahkan membunuh orang jahat atau orang yang punya pikiran jahat.
Bhop penasaran, adakah benda ajaib yang bisa membuatnya kembali ke masa 4 tahun yang lalu? Jika dia bisa kembali ke masa itu, dia pasti tidak akan pergi ke mana-mana dan akan langsung menikahi Gaysorn. Paman Phu punya solusi jitu, Bhop harus pakai (tepuk dada Bhop).
"Putingku?" bingung Bhop.
"HATI! HATIMU!"
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam