Sinopsis Murphy's Law of Love episode 9 - part 2

 Sinopsis Murphy's Law of Love episode 9 - part 2


 

Setelah makan malam selesai, Xiao Tong akhirnya mengganti bajunya lagi dan pamit pulang. Jia Wei ingin mengantarnya pulang tapi Xiao Tong menolak tawarannya karena Jia Wei harus menjemput Polo. Tapi sebelum pergi, Xiao Tong berkata...

"Setiap tahun pada hari ini, kau membutuhkan seseorang untuk menemanimu, bukan? Maaf, tapi sekarang sudah larut jadi aku harus pulang sekarang. Terima kasih karena kau telah menceritakan kisahmu."

Xiao Tong lalu menepuk-nepuk kepala Jia Wei dengan sayang dan meyakinkan Jia Wei untuk tidak cemas "Mulai sekarang kau tidak akan pernah sendirian lagi di hari ini."


Setelah Xiao Tong pergi, Jia Wei menatap baju yang tadinya Xiao Tong pakai dengan senyum bahagia.

Saat dia duduk di sofa, dia malah menemukan ponselnya Xiao Tong yang ketinggalan. Tapi Jia Wei mengira kalau Xiao Tong sengaja meninggalkan ponselnya disana sebagai petunjuk untuk mengejarnya.


Jia Wei pun langsung keluar untuk mengejar Xiao Tong tapi tiba-tiba dia mendengar suara Zhi Yu memanggilnya.

Zhi Yu datang karena dia tahu hari ini hari apa dan dia tahu betul bahwa pada hari ini Jia Wei perlu seseorang untuk menemaninya. Tapi Jia Wei dengan dinginnya mengingatkan Zhi Yu kalau sekarang hal itu sudah tidak ada hubungannya dengan Zhi Yu lagi.

"Aku tahu kau masih marah padaku. Tapi hari ini adalah hari ibumu pergi meninggalkanmu. Aku hanya ingin kau memastikan kau baik-baik saja"


"Lalu bagaimana dengan tahun lalu? Kemana kau waktu itu?"

Tanpa memberitahukan kecelakaan yang menimpanya setahun yang lalu, Zhi Yu memberitahu Jia Wei bahwa dia tidak akan melewatkannya tahun lalu seandainya dia punya pilihan.

"Apa yang membuatmu mengira kalau kau bisa berpura-pura seolah tidak pernah terjadi apapun?"

Zhi Yu menyadari betapa dalamnya luka yang dia berikan pada Jia Wei sejak dia pergi meninggalkan Jia Wei. Tapi dia tidak mengerti, apakah Jia Wei akan menyerah begitu saja dengan melepaskan hubungan mereka yang telah terjalin selama 4 tahun?

"Diantara kita berdua, kaulah yang menyerah duluan"


Mendengar itu, Zhi Yu langsung menggenggam tangan Jia Wei... tepat saat Xiao Tong kembali untuk mengambil ponselnya tapi malah mendapati mereka bergandengan tangan.

Shock, Xiao Tong langsung berlari pergi. Jia Wei langsung menampik tangan Zhi Yu dan berlari mengejar Xiao Tong.


Saat Xiao Tong hendak naik taksi, Jia Wei langsung ikut memaksa masuk ke taksi itu. Xiao Tong berusaha menghindar dengan duduk menjauh tapi Jia Wei langsung mendekat dan menggenggam tangannya.

"Dasar bodoh. Kau tidak perlu melarikan diri" Jia Wei lalu mengembalikan ponselnya Xiao Tong "Ponselmu ketinggalan di rumahku."


"Kalian tampaknya sedang sibuk tadi, aku tidak ingin mengganggu. Jadi aku tidak tahu apakah aku..."

Jia Wei tidak percaya mendengarnya. Sebagai pacar, Xiao Tong bukannya marah atau cemburu melihatnya bersama mantan, malah berlari pergi karena tidak ingin menganggu mereka.

"Jadi dia kembali?"

"Iya. Aku tidak menyangka kalau dia akan muncul hari ini"

"Karena kalian sudah bersama selama 4 tahun. Mungkin ada sesuatu yang ingin dia katakan padamu. Apa tidak apa-apa kau melarikan diri seperti tadi?"


Entah kenapa pak supir taksi mendadak mengerem taksinya. Refleks, Jia Wei langsung mengulurkan tangannya untuk melindungi Xiao Tong dari benturan. Jia Wei lalu memakaikan sabuk pengaman untuk Xiao Tong dan menasehati Xiao Tong untuk berhati-hati.


"Bisa tidak kau jangan selalu mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentinganmu sendiri?"

"Sebenarnya melihat kalian bertemu kembali itu wajar dan masuk akal. Aku tidak marah sama sekali. Hanya saja... terlalu mendadak jadi aku tidak tahu bagaimana harus bereaksi"

Jia Wei mengaku bahwa dia juga sama shocknya dengan kedatangan Zhi Yu yang begitu tiba-tiba. Tapi kemudian, dia berusaha menghibur Xiao Tong dengan menepuk-nepuk kepala Xiao Tong.

"Sebenarnya kau tidak perlu menjelaskan apapun. Kau sudah bekerja keras seharian ini"


Setelah mengantarkan Xiao Tong pulang dan kembali ke rumahnya sendiri, Jia Wei mondar-mandir dengan cemas dan bingung. Cemas karena dia masih takut kalau Xiao Tong akan salah paham.

Bingung karena dari percakapan mereka di taksi tadi, Jia Wei baru sadar kalau Xiao Tong tahu bahwa dia dan Zhi Yu pacaran selama 4 tahun. Dari mana Xiao Tong tahu kalau dia dan Zhi Yu pernah pacaran 4 tahun?


Tiba-tiba dia ingat tentang percakapannya bersama Dr.Cinta sebagai Wayne di blognya Xiao Tong. Dia menelusuri kembali sejarah percakapan mereka dan saat itulah dia baru ingat kalau dia memang pernah memberitahu Xiao Tong bahwa dia dan mantannya pacaran selama 4 tahun.

Sekarang Jia Wei menyesal telah memberitahu Xiao Tong tentang sejarah percintaannya dengan Zhi Yu.


Dan karena tidak ada orang untuk dia marahi, Jia Wei akhirnya melampiaskan kemarahannya pada Polo dan menuduh Polo tidak melakukan apapun untuk menghentikannya.


Cemas, Jia Wei langsung meng-sms Xiao Tong dan bertanya apa yang sedang Xiao Tong lakukan. Setelah beberapa saat tetap tidak ada jawaban, Jia Wei langsung bertanya lagi apakah Xiao Tong sedang sibuk?

Xiao Tong ternyata tidak membalas sms Jia Wei karena dia sebenarnya sedang sibuk menatap laptopnya membaca kembali sejarah percakapannya dengan Wayne.


Jia Wei makin cemas karena Xiao Tong masih saja belum membalas sms-nya dan akhirnya memutuskan untuk mencoba chatting di blog sebagai Wayne.

"Dr.Cinta, lama tak bertemu. Aku lupa untuk memberimu update tentang statusku"

"Status apa?"

Menyadari Xiao Tong memang sedang duduk didepan komputernya sekarang, Jia Wei pun langsung membalas.

"Aku bisa merasakan kecemasannya. Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin agar dia tahu kalau aku akan selalu bersamanya dan berjalan bersamanya"


Tentu saja senyum Xiao Tong langsung kembali merekah. Dia lalu selfie dengan memamerkan gelangnya lalu mengirimnya ke Jia Wei.


Setelah itu, Xiao Tong browsing dan membaca sebuah artikel tentang ciri-ciri pria yang suka berselingkuh dan salah satu ciri pria yang suka selingkuh adalah pria bernama Wayne. HAH?!


Keesokan harinya, Xiao Tong makan siang bersama teman-temannya dimana dia bercerita kalau kemarin malam dia melihat Zhi Yu didepan rumah Jia Wei.

Xin Xin tidak percaya mendengar kedua mantannya itu ternyata saling bertemu. Berbeda dengan Xin Xin yang emosi, Xiao Tong menyatakan kalau dia tidak keberatan sama sekali Jia Wei bertemu kembali dengan Zhi Yu karena dia percaya pada Jia Wei.

Tapi walaupun mengklaim kalau dia baik-baik saja, nyatanya Xiao Tong tampak tidak tenang sampai-sampai dia tidak sadar kalau dia menuang tehnya sampai kepenuhan dan tumpah kemana-mana.

"Hei Guan Xiao Tong, kalau kau memang serius tentang hubunganmu dan Ji Jia Wei, tidak seharusnya kau takut mengekspresikan perasaanmu. Tidak perlu bermain jadi Dr.Cinta dalam hubungan cintamu sendiri. Jangan pura-pura besar hati padahal sebenarnya kau cemas"

"Kalau kau terus berpura-pura seperti ini. Ji Jia Wei mungkin akan berpikir kalau kau tidak begitu menyukainya"

"Si daging babi beku itu berhasil mencairkan dirinya sendiri berkat kau. Kalau dia tidak tahu tentang kecemasanmu maka He Zhi Yu pasti akan mengambilnya darimu"


Saat semua orang di biro jodoh keluar untuk makan siang, Zi Yan dengan membawakan makan siang untuk mamanya yang melewatkan makan gara-gara kesibukannya.

Tapi bahkan saat dia makan pun, bos biro jodoh masih menyempatkan diri untuk mengecek pekerjaannya lewat ponsel. Melihat itu, Zi Yan langsung merebut ponselnya dan mengingatkan mamanya untuk menghabiskan makan siangnya dulu.

Saat Zi Yan mengomelinya karena terlalu sibuk bekerja sampai melewatkan makan, bos biro jodoh langsung balas mengomeli Zi Yan karena terlalu banyak menghabiskan waktu bersamanya dan menasehati Zi Yan untuk lebih sering bersama Xiao Tong saja.


"Ada banyak cara untuk menyukai seseorang. Aku tidak harus melihatnya setiap saat. Lagipula, dia sudah jatuh cinta dengan orang lain"

"So what? Who cares? Kau tidak tahu apa yang kau bisa sampai kau berusaha. Coba saja mengejarnya kalau kau memang benar-benar menyukainya"

"Selama dia bahagia, itu cukup bagiku"

Bos biro jodoh berusaha menyemangati Zi Yan untuk tidak menyerah begitu saja. Tapi Zi Yan tetap bersikeras dengan keyakinannya hingga bos biro jodoh hanya bisa mendesah.


Xiao Tong pergi ke lapangan Polo dimana Jia Wei hendak mengajari Xiao Tong cara bermain Polo. Tapi sebelum Xiao Tong mengendarai sepedanya, Jia Wei terlebih memastikan Xiao Tong memakai helm, pelindung lutut dan siku dengan benar.

Saking cemasnya, Jia Wei bahkan mengecek dan mengencangkan semuanya kembali berulang kali sampai Xiao Tong protes.


"Bukannya aku cemas kalau kau akan terluka. Aku hanya mengkhawatirkan diriku sendiri" ujar Jia Wei sambil menunjuk bibirnya mengingatkan Xiao Tong tentang ci~man kecelakaan mereka waktu itu.


Jia Wei berusaha mengajari Xiao Tong tapi setelah beberapa lama, tetap saja Xiao Tong tidak bisa bermain dengan benar, dia bahkan kesulitan untuk mengendarai sepedanya dengan benar.


Beberapa saat kemudian, Jia Wei dan teman-temannya bertanding Polo sementara Xiao Tong hanya jadi penonton.

Awalnya mereka bingung karena tim lawan kurang satu orang, tapi tiba-tiba Zhi Yu muncul. Kedatangannya sukses membuat senyum semua orang sirna dan Jia Wei langsung melirik Xiao Tong dengan cemas.

Zhi Yu mengikuti arah pandangan Jia Wei dan senyumnya pun ikut menghilang saat dia melihat Xiao Tong.


Pertandingan dimulai, Zhi Yu berhasil merebut bola duluan lalu membawanya menuju gawang timnya Jia Wei. Jia Wei langsung ngebut mengejar Zhi Yu dan sukses menghalangi Zhi Yu memasukkan bola.

Pertandingan terus berlangsung dengan sengit dan Jia Wei selalu berhasil menghadang bola tim lawan. Saat dia tengah menggiring bola ke gawang tim lawan, Zhi Yu sukses menghadang bolanya.


Setelah pertandingan selesai dengan hasil seri, Xiao Tong memberikan handuk untuk Jia Wei tapi Jia Wei malah menyodorkan wajahnya menyuruh Xiao Tong mengelap keringatnya.

Xiao Tong menyadari tatapan Zhi Yu pada mereka, dia jadi merasa tidak enak dan langsung memaksa Jia Wei mengelap keringatnya sendiri.


Simon dan Shao Qiang datang dan langsung mengomentari tentang sengitnya pertandingan mereka tadi. Simon bahkan memuji kehebatan Zhi Yu yang tahu betul tentang stategi permainan Jia Wei.

Shao Qiang berusaha mengomeli Simon karena menyebut-nyebut Zhi Yu didepan Xiao Tong, tapi Simon malah semakin nyerocos panjang lebar mengomentari betapa mesranya Jia Wei dan Zhi Yu dulu sebelum akhirnya Zhi Yu menghilang dan meninggalkan Jia Wei tanpa pamit lalu sekarang tiba-tiba saja dia kembali lagi.

Kesal, Jia Wei langsung melempari Simon dengan tongkat polo dan mempelototinya sampai Simon akhirnya diam.


Setelah mendengar berbagai ucapan buruk Simon tentangnya, Zhi Yu memutuskan untuk menghampiri mereka dan menyapa mereka dengan akrab, bahkan tersenyum ramah pada Xiao Tong dan Jia Wei.

Xiao Tong membalas senyumannya dengan ramah tapi Jia Wei langsung memalingkan wajahnya dengan dingin.


Karena Jia Wei tidak mau bicara pada Zhi Yu, Xiao Tong langsung bangkit dan memperkenalkan dirinya sendiri pada Zhi Yu. Melihat kedua wanita itu saling bersalaman dengan senyum ramah, Jia Wei langsung memandang mereka dengan keheranan.

Kesal, Jia Wei langsung menatap Zhi Yu dengan marah lalu menyeret Xiao Tong pergi.


Jia Wei membawa Xiao Tong pulang ke rumahnya. Dia ingin Xiao Tong makan tapi Xiao Tong mengatakan kalau dia tidak lapar. Tapi bagaimanapun juga, Jia Wei tetap bersikeras agar Xiao Tong makan dan langsung dapur untuk memasak.

Selama Jia Wei memasak, Xiao Tong merenungkan kembali kata-kata Simon tadi. Menyadari kalau Jia Wei berpisah dengan Zhi Yu karena Zhi Yu pergi meninggalkan Jia Wei tanpa pamit, Xiao Tong sekarang mengerti kenapa Jia Wei bereaksi sekeras itu menghadapi kembalinya Zhi Yu.


Jia Wei membuat spageti yang merupakan makanan kesukaan Xiao Tong. Xiao Tong lalu memberitahu Jia Wei kalau teman-temannya menjuluki Jia Wei sebagai daging babi beku karena saat pertama kali mereka bertemu, Jia Wei tampak sangat dingin pada semua orang... sama seperti saat Jia Wei marah dan berwajah dingin pada Zhi Yu barusan. Tapi Jia Wei langsung menyangkal tuduhan itu.

Xiao Tong lalu bertanya apakah Jia Wei menyeretnya pergi supaya dia tidak merasa malu pada Zhi Yu. Jia Wei lagi-lagi menyangkalnya dan mengklaim kalau dia hanya kesal pada Simon dan Shao Qiang yang terus menerus mengungkit-ungkit masa lalunya.

"Sebenarnya kau tidak perlu melakukan itu. Aku tidak apa-apa"

"Lihatlah dirimu. Kau pikir semua orang itu sama bodohnya sepertimu dan mementingkan orang lain diatas kepentingan mereka sendiri? Saat kau bersamaku, kau tidak perlu menyembunyikan perasaanmu. Kalau kau sedih kau tidak perlu pura-pura baik-baik saja"


Xiao Tong lalu menggenggam tangan Jia Wei "Kalau begitu kau juga harus berjanji padaku kalau kau juga jangan terlalu memaksakan dirimu sendiri. Mulai sekarang jangan memaksakan dirimu untuk pura-pura tidak peduli padanya. Aku tahu kedatangannya yang tiba-tiba hari ini membuatmu merasa canggung. Aku yakin diantara kalian ada beberapa hal yang masih ingin kalian sampaikan pada satu sama lain, iya kan?"


"Tapi semua itu sudah jadi masa lalu"

"Ini sama seperti saat kau bertanya-tanya kenapa mamamu pergi meninggalkanmu tanpa pamit. Sekarang karena Zhi Yu kembali, kau harus memberi dirimu sendiri kesempatan untuk mencari tahu jawabannya"


Atas dukungan Xiao Tong, Jia Wei akhirnya memutuskan untuk pergi menemui Zhi Yu.


Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments