Sinopsis New Life Begins Episode 6

Li Wei muncul dengan begitu cantik hingga membuat Yin Zheng terpesona. Dia menjelaskan pada Tuan Besar bahwa konsep acara kali ini adalah prasmanan, makanya tidak ada kursi untuk duduk. 

 

Semua makanan ini adalah makanan-makanan khas dari tiap-tiap wilayah yang dipersiapkan oleh para istri pangeran mewakili wilayah masing-masing. Biasanya festival musim gugur identik dengan jamuan istana, namun menurut Li Wei, akan jauh lebih baik jika acara kali ini adalah jamuan keluarga.

Lagipula, setiap orang memiliki seleranya masing-masing. Karena itulah, jauh lebih baik jika makanannya beragam dari berbagai daerah masing-masing agar mereka semua bisa memilih sendiri makanan mana yang masing-masing sukai.

Fang Ru sinis mendengar Li Wei, yang notabene cuma seorang selir, berani bicara pada Tuan Besar. Tapi Tuan Besar dan Nyonya Besar justru sama sekali tak mempermasalahkannya, malah mereka merasa konsep acaranya Li Wei ini unik dan menarik.

Li Wei menjelaskan bahwa makanan khas Danchuan dipersiapkan bersama-sama oleh Shangguan Jing dan Yin Qi. Hmmm... tapi lebih tepatnya sih, Yin Qi yang masak dan Shangguan yang cerewet mengomelinya sambil memukulinya setiap kali Yin Qi tidak melakukan segala hal sesuai instruksinya.

Pembahasan masalah makanan khas tiap-tiap daerah ini cukup berguna juga karena bisa sekaligus membahas masalah di tiap-tiap wilayah, seperti pembahasan tentang wilayah Danchuan yang tidak bisa mengirimkan rempah-rempah khas mereka ke Xinchuan karena terkendala masalah jalur transportasi yang cukup sulit. Makanya kali ini pun mereka tidak bisa membuat makanan khas Danchuan sesuai aslinya. 

Maka Tuan Besar pun berkata bahwa dia sudah mengirim orang untuk mengecek masalah jalur transportasi darat dari dan ke wilayah Danchuan ini. Mereka bisa segera memperbaikinya setelah si utusan selesai mengamati situasi di sana.


Begitupun saat mereka membahas makanan khas wilayah Changchuan, kampung halamannya Hai Tang yang terkenal tandus dan gersang. Tuan Besar pun memerintahkan agar mereka lebih banyak membantu wilayah Changchuan. 

Saat mereka tiba di makanan khas wilayahnya Fang Ru, wilayah Daichuan yang terkenal kaya akan tambang mineral, mereka mengklaim bahwa makanan itu buatan Fang Ru, padahal sebenarnya Hao Jia-lah yang memasaknya. Sebagai sahabat yang baik, Li Wei jelas tidak senang dengan situasi ini, makanya dia sengaja memberitahu Tuan Besar bahwa Hao Jia juga ikut berkontribusi.


Tuan Besar cukup puas dengan ide acaranya Li Wei ini. Karena itulah, Tuan Besar berbaik hati mengabulkan keinginan Li Wei yang meminta izin untuk pulang mengunjungi keluarganya di Jichuan.

Di aula, Li Wei memperhatikan Yin Zheng menatap Nyonya He dengan sedih karena Nyonya He hanya memanjakan putra bungsunya, Yin Zai, dan tidak melirik Yin Zheng sama sekali. Li Wei mencoba menawarkan diri untuk menemani Yin Zheng menyapa ibu kandungnya itu, tapi Yin Zheng menolak, tahu betul kalau Nyonya He tidak menginginkannya. (Aww, poor Yin Zheng)

 

Malam harinya, Li Wei mengajak kedua pelayannya memanggang daging sesuai perayaan festival musim gugur di kampung halamannya, tapi dia tidak sadar kalau Song Wu sedang dan pelayannya sedang mengintip dari sesemakan.

Song Wu dan pelayannya sudah tahu kalau Li Wei memiliki semacam alat pemantik api, makanya dia sengaja membuat rencana licik untuk mengerjai Li Wei.

Tepat saat Li Wei menyalakan panggangan dengan pemantik apinya, api seketika berkobar hebat yang sontak membuat semua orang panik. Dan saat itu juga, Song Wu pura-pura tak sengaja membawa Nyonya He lewat di sana.

Jelas saja Li Wei langsung dimarahi oleh Nyonya He, dan Song Wu semakin mengompori Nyonya He dengan menuduh Li Wei sengaja mau membakar istana, jadi dia menyarankan agar Li Wei diusir dari istana.

Li Wei seketika sadar saat itu juga siapa pelaku yang membuat api berkobar hebat. Arang yang dia pakai bahkan tidak seberapa, tidak mungkin bisa menyebabkan api berkobar sehebat itu. 

Sayangnya, biarpun jelas tersangkanya adalah Song Wu, Nyonya He terlalu menyayangi Song Wu hingga dia memutuskan untuk tidak mempermasalahkan insiden ini lebih jauh. Namun fakta bahwa Li Wei menyelundupkan pemantik api ke dalam istana itu tetap melanggar aturan, jadi Li Wei tetap harus dihukum sepuluh pukulan.


Namun tepat sebelum Li Wei dihukum, Nyonya Besar muncul bersama Yin Zheng dan menolak hukuman pukul Li Wei. Tapi... ia malah mengganti hukuman Li Wei dengan melarang Li Wei keluar rumah dan mencabut hadiahnya Tuan Besar. Hah?

Sontak saja Li Wei tidak terima, dia lebih memilih dipukul saja daripada tidak bisa bertemu keluarganya. Tapi protesnya itu sontak membuat Nyonya He mengomeli Yi Zheng, menuduh Yin Zheng tidak becus mendidik selirnya.

Li Wei berusaha membela Yin Zheng, tapi Yin Zheng memutuskan menyudahi perkara ini sampai di sini dengan mengaku bersalah. Tapi tentu saja dia tidak melepaskan perkara ini begitu saja. Begitu mereka semua keluar istana, Yin Zheng langsung mengonfrontasi perbuatan Song Wu dan menghukum Song Wu dengan cara yang sama, mengurung Song Wu di kamarnya biar Song Wu intropeksi diri.

Gara-gara itu, Li Wei jadi mengurung diri di kamar dan menangis sepanjang malam. Yin Zheng yang mencemaskannya, datang tak lama kemudian bersama Su Shen dengan membawakannya mie. Keduanya sama-sama merasa bersalah dan saling meminta maaf pada satu sama lain. 

Yin Zheng meminta maaf karena gagal mempertahankan hadiahnya Li Wei, sedangkan Li Wei meminta maaf karena kekacauan ini, tapi dia meyakinkan bahwa sungguh bukan dia pelakunya.

"Aku tahu."

"Kau tahu?"

"Selir, Tuan Muda percaya pada anda. Demi anda, Tuan Muda melarang Nona Song keluar dari kamarnya. Nona Song adalah kesayangan Nyonya He, mungkin Tuan Muda akan dimarahi lagi."

Yin Zheng sontak melempar tatapan peringatan padanya, "jangan dengarkan dia. Dia bicara sembarangan. Kau pasti sudah lapar, kan? Ayo makan mie-nya."

Yin Zheng dengan lembut menuntunnya ke meja makan. Makanan memang cara terbaik untuk menghibur Li Wei, dia langsung semangat menyeruput mie-nya. Errr... tapi kok, ada yang aneh? Li Wei terus menyeruput dan menyeruput tak habis-habis, kenapa mie-nya panjang banget?

"Namanya mie panjang umur, tentu saja panjang." ujar Su Shen.

Hah? Mie panjang umur? Siapa yang ulang tahun?... Jangan-jangan... Yin Zheng? Su Shen membenarkan, ulang tahun Yin Zheng jatuh pada festival musim gugur, tapi tidak pernah ada seorang pun yang mengingatnya. (OMG! Kasihan banget dia, bahkan ibu kandungnya sendiri tidak ingat)

Berarti mie ini seharusnya Yin Zheng dong yang memakannya. Li Wei langsung mengembalikan mie itu, tapi Yin Zheng ngotot menolak, mengklaim kalau dia sudah kenyang, dan jadilah mereka bolak-balik saling dorong mie itu ke satu sama lain sepanjang malam.

Shangguan baru saja selesai latihan bela diri saat Yin Qi datang membawakan kue bulan untuknya. Yang tidak Shangguan sangka, isi kue bulan itu ternyata pedas, sesuai dengan selera dan kesukaannya. Aww, Yin Qi manis juga. 

Shangguan benar-benar tersentuh. Jadilah mereka ngobrol akrab sepanjang malam dengan Shangguan berbagi cerita tentang bagaimana biasanya wilayah Danchuan merayakan festival musim gugur yang jauh lebih seru daripada perayaan ala Xinchuan yang cuma makan-makan. Intinya, biarpun wanita jauh lebih berkuasa di Danchuan, tapi kehidupan mereka tidak semenakutkan yang orang kira kok.

Keesokan harinya saat waktunya sarapan, Li Wei bersama yang lain sudah menyiapkan kejutan sarapan ulang tahun untuk Yin Zheng berupa mie ulang tahun. Li Wei sendiri yang membuat dan mengadon mie-nya dari nol. Tapi tentu saja dia tetap butuh bantuan Koki Liu dan asisten koki untuk membuat kuah mie dan lauk pendampingnya. Yang lain juga turut berpartisipasi dengan cara masing-masing.

Errr... tapi sayang, ada udangnya. Su Shen mengklaim bahwa Yin Zheng tidak suka sama udang. Tapi bahkan sebelum dia selesai bicara, Yin Zheng mendadak melahap udang itu dan langsung suka, enak. Pfft! Kayaknya sejak kenal Li Wei, semua makanan yang selama ini dia anggap tidak enak, sekarang terasa enak. (Aaah! Cinta~~~)

Tapi bukan hanya Li Wei yang punya hadiah kejutan untuk Yin Zheng, Yin Zheng juga punya hadiah kejutan untuk Li Wei. Tepat saat itu juga, muncullah kedua orang tua dan adiknya Li Wei. Aww, Li Wei sontak memeluk keluarga yang sangat dirindukannya selama ini dengan penuh haru.

Tapi bagaimana caranya mereka bisa masuk?... Semua itu berkat rencananya Yin Zheng dan dilaksanakan dengan sempurna oleh Su Shen. Mereka menyelundupkan keluarganya Li Wei masuk istana dengan menyembunyikan mereka di dalam gentong makanan, karena itulah mereka berhasil melewati penjagaan pengawal gerbang istana dengan mudah.

Li Wei benar-benar terharu mendengar Yin Zheng melakukan semua pelanggaran istana ini hanya untuknya, apalagi saat Yin Zheng membungkuk hormat pada kedua orang tuanya dan menyambut mereka dengan hangat.

Ibunya Li Wei langsung suka sama menantu mereka itu, tapi Ayahnya Li Wei cemburu dan masih belum bisa menerima kenyataan kalau putri kesayangannya sudah jadi istri orang, makanya dia rada-rada sinis sama menantunya sendiri.

Ayah bahkan menolak memberi angpao buat hadiah ulang tahunnya Yin Zheng, tapi Ibu langsung saja merebut kantong uangnya Ayah dan mendesak Yin Zheng untuk menerimanya. Tapi Ibunya Li Wei cerewet banget sampai-sampai Yin Zheng tidak punya kesempatan untuk makan mie panjang umurnya.


Malam harinya, Yin Zheng sengaja tidak ikut makan malam biar Li Wei bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. 

Tentu saja kedua orang tua Li Wei tidak bisa tidak mengkhawatirkan putri mereka, takut dia menderita sendirian di tempat ini. Li Wei sontak berkaca-kaca mendengar kekhawatiran mereka.

Namun terlepas dari segala masalah dan kesulitan yang dia hadapi di tempat ini, Li Wei meyakinkan kedua orang tuanya bahwa dia baik-baik saja. Bagaimanapun, di tempat ini pula dia mendapatkan banyak teman-teman baru yang baik, memiliki rekan kerja yang baik (Koki Liu), dan dia juga memiliki tuan (suami) yang memperlakukannya dengan sangat baik.


Berkat kedua orang tuanya yang harus menginap malam ini, Li Wei akhirnya harus tidur sekamar sama Yin Zheng. 

Awalnya Yin Zheng bersikeras mau tidur di lantai, tapi karena Li Wei merasa tak enak padanya, jadi dia menyarankan agar mereka tidur seranjang saja. Jadilah mereka tidur seranjang, tapi... ada Baifu di tengah-tengah mereka. Pfft!

Keesokan harinya, keluarganya Li Wei harus pulang. Yin Zheng sudah menyiapkan beberapa hadiah perpisahan untuk mereka, tapi Ayah masih saja belum bisa menerima menantunya, apalagi karena status putrinya yang cuma seorang selir dan bukan istri resmi. Ayah tidak terima jika suatu hari nanti putrinya dipoligami.

Yin Zheng cuma bisa terdiam canggung terkait statusnya Li Wei, namun dia meyakinkan ayah dan ibu mertuanya bahwa dia pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperlakukan Li Wei dengan baik.

"Aku hanya ingin melihat tindakanmu, bukan hanya sekedar omongan belaka. Jangan menjadi pria yang hanya berani bicara tapi tidak berani bertindak," ujar Ayah.

"Terima kasih ayas pengajaran ayah mertua."


Sudah waktunya pergi sebelum ketahuan orang istana, Li Wei pun memeluk mereka dengan mata berkaca-kaca sebelum kemudian melepaskan mereka. Sama seperti bagaimana mereka masuk, keluar istana pun mereka harus diselundupkan di dalam gentong makanan. Yin Zheng dengan manisnya berkata pada Li Wei bahwa lain kali mereka harus mengundang keluarganya Li Wei masuk istana dengan cara terang-terangan.

Masalah baru mendadak muncul, dan semua itu gara-gara Yin Qi yang membuat Shangguan marah sampai Shangguan minggat kembali ke Danchuan. Alasannya? Ternyata malam itu waktu Yin Qi membawakan kue bulan, dia tidak sepenuhnya tulus.

Setelah Shangguan bercerita panjang lebar tentang kampung halamannya, Yin Qi tiba-tiba saja meminta izin Shangguan untuk mengambil selir, soalnya dia masih ngebet ingin punya istri yang lemah lembut kayak Hao Jia. Jelas saja Shangguan jadi murka tidak terima.

Tuan Besar juga jelas murka sama Yin Qi, apa yang Yin Qi lakukan ini bisa meretakkan hubungan kedua wilayah atau bahkan mungkin, yang jauh lebih parah, peperangan antar kedua wilayah, karena Shangguan Jing adalah Tuan Putri Danchuan, adik dari pemimpin Danchuan.

Karena itulah Tuan Besar memerintahkan Yin Qi untuk segera pergi ke Danchuan untuk menjemput Shangguan pulang kembali ke Xinchuan, dan mengancam Yin Qi untuk tidak pulang sebelum berhasil membawa kembali Shangguan.

Tapi Tuan Besar sadar kalau Yin Qi tidak akan bisa melakukannya sendirian, karena itulah ia juga menitahkan Yin Zheng untuk ikut pergi membantu Yin Qi dan mengizinkan Yin Zheng untuk membawa serta Li Wei bersamanya.

Di tengah jalan, mereka istirahat makan di sebuah kedai. Tapi ternyata semua makanan di kedai itu adalah makanan khas Danchuan yang sangat amat pedas sampai-sampai Yin Qi heboh luar biasa dan kelabakan sendiri berlarian ke sana kemari kayak orang kesurupan. (BTW, Bai Jing Ting ganteng banget dalam dandanan luar istana. Hehe)

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments