Lu Li datang membawakan obat yang diresepkan Tabib Zhang. Tapi Peng Peng menolak meminumnya dan memberitahu Lu Li bahwa mereka harus mulai merencanakan aksi mereka, sudah saatnya mereka merencanakan keguguran kandungan palsunya.
Lu Li cemas kalau Ying Yue benar-benar akan melahirkan bayinya. Tapi Peng Peng menegaskan kalau Ying Yue harus melahirkan bayinya dengan selamat. Dia tidak akan membiarkan siapapun menyabotase anaknya Ying Yue.
Kalau begitu, Lu Li usul agar mereka menunggu Peng Peng datang bulan saja, baru mereka akan mengumumkan masalah kegugurannya.
Peng Peng menyuruh Lu Li untuk memanggilnya Tabib Song yang sudah cukup lama tidak dia temui. Tapi Lu Li malah bilang kalau Tabib Song sekarang sudah jadi biksu gara-gara Peng Peng menghajarnya dengan kejam waktu itu. Jadi lebih baik Lu Li panggilkan Tabib Zhang saja.
Tapi saat Lu Li kembali tak lama kemudian, dia malah panik. Ada kabar buruk. Tadi dia lewat Istana You Lan dan melihat ada kekacauan di sana.
Mereka bilang kalau Ibu Suri sudah mengetahui apa yang terjadi dan sangat marah karenanya. Karena itulah beliau memerintahkan pelayan untuk memberikan obat pada Ying Yue... obat penggugur kandungan.
Mereka bilang kalau Ibu Suri sudah mengetahui apa yang terjadi dan sangat marah karenanya. Karena itulah beliau memerintahkan pelayan untuk memberikan obat pada Ying Yue... obat penggugur kandungan.
Peng Peng sontak panik dan bergegas pergi ke Istana You Lan untuk menyelamatkan Ying Yue. Tapi setibanya di sana, dia malah mendapati Ying Yue sudah meminum obat itu.
Mengira Ying Yue pasti sedih karena kehilangan anaknya, Peng Peng langsung memeluknya dan menyuruh Ying Yue untuk menangis saja dalam pelukannya.
Mengira Ying Yue pasti sedih karena kehilangan anaknya, Peng Peng langsung memeluknya dan menyuruh Ying Yue untuk menangis saja dalam pelukannya.
Tapi Ying Yue langsung mendorongnya dengan kesal dan menyuruh Peng Peng untuk menghentikan aktingnya. Lagipula, dia meminum obat itu atau tidak, sama sekali tidak masalah baginya karena dia sebenarnya tidak hamil.
Itu sebenarnya hanya taktik yang dia gunakan untuk untuk mendapatkan Qi Sheng. Dia ingin mencelakai Peng Peng dengan menggunakan masalah lukisan itu.
Dia mengira kalau Peng Peng akan membuatnya menderita. Dengan begitu, Qi Sheng pasti akan berpihak padanya. Tapi rencana itu gagal total.
Dia mengira kalau Peng Peng akan membuatnya menderita. Dengan begitu, Qi Sheng pasti akan berpihak padanya. Tapi rencana itu gagal total.
"Saat aku bilang kau bodoh. Kau memang sangat bodoh. Aku sungguh peduli padamu, kenapa juga aku mau menyakitimu?"
"Kedangkalanmu-lah yang membuatku harus mengambil langkah-langkah ini. Tak kusangka ternyata kau malah tetap bersikap manis dan hangat hingga membuat Qi Sheng semakin mengagumimu." Tangis Ying Yue.
Frustasi karena rencananya sendiri gagal total sekarang, Peng Peng tetap menyemangati Ying Yue. Qi Sheng masih akan tetap datang, jadi manfaatkan kesempatan itu baik-baik.
Kalau dia benar-benar ingin bersama Qi Sheng selamanya, maka jangan pernah menggunakan cara seperti ini di masa mendatang.
Kalau dia benar-benar ingin bersama Qi Sheng selamanya, maka jangan pernah menggunakan cara seperti ini di masa mendatang.
Saat Lu Li mendengar Ying Yue ternyata dia tidak hamil, dia sangat lega. Dengan begini, mereka tidak perlu membunuh siapapun dan tidak akan mendapat karma.
Tapi ini merusak rencananya Peng Peng. Sekarang apa yang harus dia lakukan untuk mengendalikan Qi Sheng? Lu Li santai, mereka kan bisa memikirkan rencana lain. Lebih baik mereka balik dulu, Tabib Zhang sudah menunggu.
Setelah Tabib Zhang memeriksa nadinya, Peng Peng tanya kapan waktu yang tepat baginya untuk pura-pura menggugurkan kandungan palsunya ini.
Tapi Tabib Zhang malah berkata bahwa nadinya Peng Peng sangat stabil jadi bayi dalam kandungannya pun sehat.
Tapi Tabib Zhang malah berkata bahwa nadinya Peng Peng sangat stabil jadi bayi dalam kandungannya pun sehat.
"Jangan pura-pura. Katakan saja, kapan kita bisa menyingkirkan anak ini?"
Tapi Tabib Zhang meyakinkan kalau Peng Peng hamil sungguhan. Dia memang mendapat perintah dari Nyonya Zhang untuk pura-pura mengklaim Peng Peng hamil, tapi saat dia memeriksa nadinya Peng Peng, dia mendapati Peng Peng benar-benar mengandung. Makanya waktu itu dia meminta Peng Peng untuk meminum obat penguat kandungan. Shock dan marah, Peng Peng kontan menghajar Tabib Zhang dengan ganas.
Lu Li senang mendengar Peng Peng hamil sungguhan. Peng Peng yang tidak senang dan bingung bagaimana bisa dia hamil. Lu Li heran kenapa Peng Peng tidak pernah menyadarinya padahal dia sudah cukup lama tidak datang pulang.
"Aku cowok dewasa! Aku tidak pernah mengandung! Mana aku tahu?! S~~lan!"
Lu Li merasa anak ini adalah hadiah dari Langit. Begitu banyak hal yang terjadi beberapa bulan ini, tapi Peng Peng tidak keguguran. Ini benar-benar kehendak Dewa. Shock dengan semua ini, Peng Peng mendadak pingsan.
Qi Sheng datang tak lama kemudian dan dengan manisnya mencoba menyuapi Peng Peng. Tapi Peng Peng menolak dan memberitahu kalau dia tidak bisa melahirkan anak ini.
Qi Sheng berkata kalau dia juga berpikir seperti itu. Peng Peng langsung senang mendengarnya. Kalau begitu, mereka harus menggugurkan anak ini secepatnya mumpung belum terlambat.
Tapi Qi Sheng berkata bahwa walaupun awalnya dia berpikir seperti, tapi dia sangat bahagia saat mendengar Peng Peng mengandung anaknya.
Peng Peng bersikeras kalau dia tidak bisa melahirkan anak ini. Ini demi kebaikan Qi Sheng sendiri. Jika anak ini lahir, maka kekuasaan klan Zhang akan semakin meningkat. Agar itu tidak terjadi, lebih baik anak ini digugurkan.
Qi Sheng bersikeras lebih memilih anaknya. Kalau Peng Peng mencemaskan dirinya dan keluarga Zhang, maka besok akan dia hancurkan keluarga Zhang.
Terus berusaha mencari alasan lain, Peng Peng berkata bahwa kepribadian buruknya ini mungkin akan mempengaruhi anak ini nantinya.
Qi Sheng tetap santai meyakinkan Peng Peng untuk tidak cemas. Nanti akan ada pengasuh yang menggantikan Peng Peng mengasuh anak ini.
Qi Sheng tetap santai meyakinkan Peng Peng untuk tidak cemas. Nanti akan ada pengasuh yang menggantikan Peng Peng mengasuh anak ini.
Frustasi, Peng Peng menegaskan kalau dia tidak bisa melahirkan anak ini. Qi Sheng langsung marah mendengarnya dan mengancam tidak akan memaafkan Peng Penga kalau sampai terjadi sesuatu pada anak ini. Tanggung jawab Peng Peng adalah melahirkan anak ini, jadi lebih baik dia menjaga dirinya dengan baik.
Tak bisa lagi melawan, Peng Peng pura-pura sakit kepala. Qi Sheng berkata kalau dia sudah memesankan bubur durian untuk Peng Peng. Tapi bukan itu yang Peng Peng inginkan, dia ingin makan bebek.
Malam harinya, Peng Peng ngidam makan bebek sampai terbayang-bayang. Yang Yan menyelinap masuk tepat saat itu juga. Tapi saking asyiknya membayangkan bebek, Peng Peng sampai tidak menyadari kedatangannya.
Yang Yan lalu menutup mata Peng Peng dan mengajaknya main 'Tebak aku siapa'? Peng Peng bisa menebak dengan mudah, Yang Yan pasti.
Tahu apa yang sedang Peng Peng inginkan, Yang Yan datang dengan membawa sebungkus daging bebek untuk Peng Peng. Tapi dari mana Yang Yan tahu kalau dia lagi ingin makan bebek?
Soalnya dia biasanya suka terbang dan menjelajahi tembok-tembok istana, makanya dia tahu keinginan Peng Peng. Peng Peng jadi penasaran, apakah Yang Yan juga sering mengintipnya saat dia tidur dan mandi.
Yang Yan tersinggung, biar begini tapi dia punya prinsip profesional, tahu! Dia tidak akan melihat sesuatu yang tidak boleh dilihat.
"Ayo makan bersama."
"Tidak mau!"
Tapi ujung-ujungnya dia ikutan makan juga, mendesis-desis kepedesan sambil ngobrolin tipe ceweknya Yang Yan. Dia berkata kalau dia suka kepribadiannya Peng Peng dan ingin menikah dengan wanita yang mirip dengannya. Kalau bisa seseorang dari klan Zhang juga.
Kalau begitu, Peng Peng janji akan mencoba mencarikan seorang jodoh dari keluarganya untuk Yang Yan. Lain kali bawakan bebek pedas lagi, yah? Yang ini kurang.
Ying Yue menari-nari lagi saat Qi Sheng datang dengan wajah dingin. Dia mengaku bahwa terkadang dia berpikir apakah membawa Ying Yue ke istana itu keputusan yang benar atau tidak.
Tapi sekarang dia menyadari bahwa sejak Ying Yue masuk istana, dia jadi semakin kejam dan licik. Terakhir kali dia menggunakan insiden lukisan itu untuk menjebak Peng Peng.
Dia membiarkannya karena dia pikir itu cuma perbuatan bodoh dan juga karena Peng Peng yang memintanya untuk tidak mempersulit Ying Yue.
Dia membiarkannya karena dia pikir itu cuma perbuatan bodoh dan juga karena Peng Peng yang memintanya untuk tidak mempersulit Ying Yue.
Sekarang Ying Yue bahkan pura-pura hamil untuk membodohinya. Ying Yue beralasan kalau dia sangat terluka karena malam itu Qi Sheng bermalam dengan Peng Peng. Dia melakukan ini karena dia mencintai Qi Sheng.
"Karena cinta? Pikiranmu sudah teracuni oleh keegoisanmu hingga kau melakukan banyak hal jahat. Apa kau tahu, caramu memperlakukan dirimu sendiri saat ini bahkan tidak pantas untuk dikasihani."
Dulu dia tidak suka Peng Peng karena dia orang yang sangat angkuh. Dia pikir kalau Ying Yue jauh lebih baik hati dan pengertian daripada Peng Peng. Tapi sekarang mereka malah seperti terbalik.
"Mulai sekarang, kau boleh tinggal di sini atau pergi sesukamu. Jangan pernah lagi menggunakan cinta untuk mengancamku!"
Ibunya Peng Peng menangis haru mengetahui putrinya hamil betulan, Lu Li ikutan terharu dan jadilah kedua wanita itu nangis serempak. Peng Peng mencoba meminta mereka berhenti menangis, tapi mereka malah mewek makin keras.
"Anak ini tidak seharusnya ada!" Kesal Peng Peng, dan seketika itu pula tangisan kedua wanita itu berhenti.
Ibu langsung mencereweti Peng Peng untuk menjaga dirinya dengan baik dan jangan biarkan siapapun menemukan kesalahannya, terutama si Ying Yue itu.
"Ibu sayang. Saat kita bersama, bisa tidak kita membacarakan topik lain selain topik yang satu itu?"
Dia memanggil Ibu kemari karena ada masalah penting yang mau dia diskusikan. Apa di keluarga mereka masih ada gadis yang sangat amat cantik.
Ada, sepupunya Peng Peng yang bernama Zhang Ling Ling. Kecantikannya sebanding lah dengan Peng Peng. Kalau begitu, apa dia sudah pernah dijodohkan? Belum, jawab Ibu.
Ada, sepupunya Peng Peng yang bernama Zhang Ling Ling. Kecantikannya sebanding lah dengan Peng Peng. Kalau begitu, apa dia sudah pernah dijodohkan? Belum, jawab Ibu.
Peng Peng senang mendengarnya. "Aku memanggil Ibu kemari karena aku ingin membuat acara perjodohan untuk Putranya Jenderal Yang Yun. Keluarga Yang dan keluarga kita sangat cocok, bagaimana menurut ibu?"
Ibu malah mewek lagi saking terharunya. "Bagus. Bagus sekali. Dengan begini, keluarga kita bisa dibilang mendapat dua kebahagiaan sekaligus."
Peng Peng cuma bisa bengong melihat kedua wanita itu mewek lagi.
Bersambung ke episode 17
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam