Murphy's Law of Love episode 2 - part 2

  


Dalam perjalanan pulang, Jia Wei masih kesal memikirkan ucapan Simon dan Shao Qiang yang terus menyemangatinya untuk move on dan mencoba mencari cinta yang lain lewat biro jodoh.

Kebetulan, Xin Xin dan Xiao Tong berhenti di sebelah mobilnya Jia Wei. Tanpa menyadari Jia Wei berada di sebelah mereka, Xiao Tong dengan santainya menggerutui Jia Wei.

"Aku benar-benar tidak mengerti sikapnya sama sekali. Telinganya juga sekeras kaca anti peluru. Semua tembakanku mental menembak diriku sendiri. Aku yakin kalau aku pasti bisa menemukan orang lain yang lebih baik daripada Ji Jia Wei"


Saat Xin Xin tengah mengaca di spion, saat itulah dia baru menyadari kehadiran Jia Wei di mobil sebelah mereka. Jelas saja mereka berdua kaget apalagi saat menyadari kalau Jia Wei mendengar semua pembicaraan mereka tentangnya.

Xin Xin jadi cemas, bagaimana kalau Jia Wei sampai menolak ikut serta dalam event Hot Pick mereka gara-gara semua perkataan mereka tentangnya tadi. Tapi Xiao Tong sudah tidak mau mempedulikan masalah itu.


Xin Xin lalu menurunkan Xiao Tong di depan sebuah restoran. Xiao Tong mendatangi restoran itu bukan cuma untuk makan malam tapi juga untuk melakukan survei lokasi yang akan mereka gunakan untuk event Hot Pick mereka nanti, dia memilih restoran itu berdasarkan rekomendasi dari sebuah majalah.

Xiao Tong melihat restoran yang dipilihnya itu cukup mewah dan artistik, bahkan rak dan dindingnya penuh dengan berbagai foto-foto dan benda-benda antik.

 

Saat Xiao Tong tengah menunggu reservasi mejanya, dia sama sekali tidak menyadari bahwa di belakangnya ada sebuah lukisan wanita yang anehnya tampak sangat mirip dengannya.

Tepat saat itu, ada seorang pria yang tengah sibuk memotret para pelanggan restoran. Saat pria itu tak sengaja melihat Xiao Tong, tampak jelas pria itu langsung tertarik pada Xiao Tong yang berdiri didepan lukisan wanita yang sangat mirip dirinya itu. (Err... kayaknya itu lukisan, memang lukisan wajah Xiao Tong deh. Aneh)


Xiao Tong sama sekali tidak menyadari pria yang terus menerus memperhatikannya itu dan dengan santainya melewati pria itu menuju mejanya.


Pelayan membawa Xiao Tong duduk di area outdoor dengan pemandangan malam yang sangat indah. Saat dia memanggil pelayan, pria yang sedari tadi memperhatikannya itu langsung datang menghampirinya.

Walaupun penampilannya sama seperti pelayan-pelayan lainnya, tapi sebenarnya pria itu adalah bos restoran ini. Tapi Xiao Tong tidak tahu itu dan dengan santainya memesan menu yang diinginkannya pada pria yang dia kira pelayan itu.


Saat Xiao Tong tengah menikmati makan malamnya, pria itu diam-diam memotreti Xiao Tong dari kejauhan.


Di rumah, Jia Wei mondar-mandir bingung. Sebenarnya dia sangat penasaran dengan jawaban Xiao Tong atas pertanyaan yang diajukannya di blognya Xiao Tong tapi dia terlalu gengsi, yah jadilah dia mondar-mandir galau.

Tapi sesaat kemudian, dia akhirnya menyerah dan mengecek blognya Xiao Tong dan langsung kaget saat dia mendapati Xiao Tong ternyata telah menjawab pertanyaannya.

Dalam pesan balasannya, Xiao Tong memberitahu Wayne bahwa walaupun Wayne mengaku kalau dia sudah tidak mencintai mantannya tapi Xiao Tong sangat yakin kalau dia sebenarnya masih mencintai mantannya, karena jika dia sudah tidak mencintai mantannya maka tidak mungkin dia begitu terpengaruh sampai sekarang. Jia Wei langsung mendengus tak percaya lalu cepat-cepat membalas pesannya.


"Apa kau yakin? Sudah setahun hubungan kami putus, kenapa juga aku masih mencintainya? Aku bahkan sudah hampir melupakan nomor teleponnya"

"Barusan kau pasti mengingat nomor teleponnya dalam hatimu, iya kan"

"Tentu saja tidak. Aku tidak ingat sama sekali"

"Berapa lama kalian bersama?"

"4 tahun"

"Alasan kenapa kau begitu menekankan kalau kau sudah melupakan nomor teleponnya adalah karena setiap kali kau ingin meneleponnya, kau langsung ketakutan, iya kan?"

Jia Wei langsung melompat kaget membaca jawaban Xiao Tong yang tepat sasaran itu "Dia ini psikolog atau cenayang?"


Dilihat dari cepatnya respon si 'Wayne', Xiao Tong yakin kalau Wayne ini bukan hanya belum melupakan mantannya tapi benar-benar terluka sangat dalam.

Xiao Tong berusaha meyakinkan Wayne untuk menerima fakta kalau dia sebenarnya masih mencintai mantannya, karena jika Wayne terus menyangkal perasaannya maka akan sangat sulit baginya untuk membantu Wayne mencari cinta lagi. Jia Wei jadi makin kesal dan langsung menutup laptopnya.


Keesokan harinya, Jia Wei hendak ke kantornya. Saat dia berjalan melewati kantor biro jodoh, dia mendapati Xiao Tong tertidur di balkon kantornya setelah kerja lembur semalaman. Selama sesaat, Jia Wei memandangi wajah damai Xiao Tong dalam tidurnya.


Tapi sesaat kemudian, ada hal lain yang jauh lebih menarik perhatiannya, proposal proyek Hot Pick yang ditindih Xiao Tong.

Penasaran, Jia Wei langsung menarik proposal itu pelan-pelan agar tidak membangunkan Xiao Tong. Dari proposal itu, Jia Wei menyadari kalau Xiao Tong berencana mengganti dirinya dengan beberapa pria lain untuk menjadi kandidat pria Hot Pick.

Setelah itu, Jia Wei berusaha mengembalikan proposal itu kembali ke tempatnya sepelan mungkin agar tidak membangunkan Xiao Tong. Tapi perbuatannya itu malah membuat Xiao Tong langsung tersentak bangun dan ujung-ujungnya mereka jadi bertengkar lagi.


"Apa yang kau lakukan?" tanya Xiao Tong begitu melihat proposalnya berada di tangan Jia Wei

"Eh... itu... kau tidak lembur sampai jam 6 pagi hanya untuk mengerjakan proyek ini kan?"

"Bukan urusanmu. Semua ini salahmu. Kembalikan"

"Baiklah. Aku hanya berpikir, biasanya segala sesuatu akan lebih cepat selesai kalau dikerjakan dalam tim. Apa kau tidak mau bantuanku lagi?" (Hah? nawarin diri nih?)

"Jangan khawatir, walaupun para pria ini tidak akan ada yang terpilih tapi aku tidak akan buang-buang waktu untuk memohon-mohon padamu"

Jia Wei tersinggung mendengarnya "Baiklah, itu jauh lebih baik. Aku juga tidak perlu buang-buang waktu untuk menolakmu"


Saat bosnya datang, Xiao Tong langsung mempresentasikan proposal barunya ini. Tapi sayang, bos biro jodoh langsung menolak proposal baru Xiao Tong itu.

Karena walaupun semua pria kandidat Hot Pick yang Xiao Tong pilih memiliki kualitas yang cukup baik. Tapi tetap saja mereka semua tidak sebanding dengan kepopuleran Jia Wei. Dan karenanya, bos biro jodoh bersikeras dengan rencana awal mereka untuk menjadikan Jia Wei Hot Pick mereka.


Xiao Tong berusaha memberitahu bos bahwa Jia Wei itu adalah CEO agensi perceraian tetangga mereka di seberang jalan, dia tidak tahu apa tujuan Jia Wei jadi member mereka tapi yang jelas Jia Wei tidak tertarik untuk ikut dalam acara Hot Pick mereka.

Tapi bos malah mengira Jia Wei melakukan ini untuk menantang mereka dan karenanya mereka tidak boleh menyerah begitu saja. Jelas saja Xiao Tong jadi semakin stres.


Hukum Murphy nomor 4: Selalu tidak ada waktu untuk melakukan hal yang benar untuk yang pertama kalinya, tapi akan selalu ada waktu untuk memperbaiki segalanya.

Karena sudah gagal membujuk bos mereka dan waktu acara yang sudah makin dekat, terpaksalah Xiao Tong kembali ke rencana semula, yaitu merecoki Jia Wei sampai Jia Wei menyerah dan mau datang ke acara Hot Pick mereka.

Dan hal pertama yang dilakukannya adalah mencari informasi tentang jadwal kegiatan Jia Wei yang dia dapatkan dari Xin Xin dan Xin Xin mendapatkan informasi itu dari Simon.


Xiao Tong pun tidak buang buang waktu mengejar Jia Wei ke gym dan mengikuti setiap gerak-gerik Jia Wei. Jia Wei push up, Xiao Tong langsung ikut-ikutan push up di sebelahnya sambil mengutarakan berbagai alasan membujuk Jia Wei ikut serta acara Hot Pick.

Saat Jia Wei pindah lari di treadmill pun, Xiao Tong juga langsung pindah ke treadmill di sebelahnya Jia Wei.


Kesal, Jia Wei langsung menghentikan treadmillnya. Tapi saat dia hendak berbalik pergi, Xiao Tong bergerak cepat menghadangnya. Tapi aksi Xiao Tong itu sangat mendadak sampai Jia Wei kaget dan langsung menubruk Xiao Tong sampai mereka berdua terjatuh... dan secara tak sadar, Jia Wei menggunakan tangannya untuk melindungi kepala Xiao Tong dari benturan lantai.

Dia sampai menatap tangannya dengan bengong menyadari bahwa barusan dia melindungi Xiao Tong. Xiao Tong terus berusaha membujuk Jia Wei tapi Jia Wei tetap bersikeras menolaknya.


Xiao Tong jadi semakin bingung harus bagaimana, dia sudah tidak ingin membujuk Jia Wei lagi tapi dia juga tidak bisa kembali ke kantor tanpa membawa hasil apapun karena bos pasti akan marah besar dan akan melampiaskan emosinya pada Xin Xin dan Alan. Akhirnya dia memutuskan untuk terus berusaha.


Awalnya, dia mendatangi kantornya Jia Wei tapi ternyata Jia Wei tidak ada di kantornya. Anehnya, tidak ada seorangpun terlihat di kantor agensi perceraian itu. Xiao Tong terus berjalan masuk mencari keberadaan seseorang... sampai akhirnya dia menemukan seekor anjing (Polo).

Saat dia sedang bermain-main dengan Polo, pegawainya Jia Wei yang sangat mengagumi Xiao Tong melihatnya.

Sontak saja wanita itu langsung menghampiri Xiao Tong. Dan dari wanita itulah, Xiao Tong akhirnya mengetahui dimana Jia Wei berada saat ini.


Jia Wei pergi bermain polo bersama kedua sahabatnya. Shao Qiang dan Simon ternyata diam-diam bekerja sama memberikan jadwal kegiatan Jia Wei pada Xiao Tong, dan karenanya melihat Jia Wei disini membuat mereka heran kenapa belum ada sesuatu yang terjadi.


Melihat kedua temannya bisik-bisik, Jia Wei langsung curiga. Tapi belum sempat melakukan apapun pada mereka berdua, Xiao Tong datang.

Jia Wei sampai kedip-kedip kaget melihat kedatangan Xiao Tong, mungkin dia pikir, kok Xiao Tong bisa tahu dia ada disini.


"Tuan Ji, apa yang harus kulakukan untuk membuatmu setuju? Apa aku harus menarik kata-kataku tentang pria NG atau haruskah aku minta maaf padamu?"

"Nona, aku juga mau tanya padamu. Apa yang harus kulakukan untuk membuatmu menyerah?"

"Kupikir..."

"Dan lagi, kuberitahu kau untuk yang terakhir kalinya. Aku tidak akan menghadiri acara bodoh itu. Karena aku bukan..."


"Karena dia bukan orang yang tidak masuk akal" sela Simon "Bos, lihatlah betapa tulusnya nona Guan ini. Setidaknya kau harus memberinya kesempatan. Dan lagi, jika masalah ini sampai tersebar luas maka orang-orang mungkin akan berpikir kalau kau membully gadis pemalu"

Jelas saja Jia Wei langsung bingung "Aku? Membully dia?"

"Betul"


Xiao Tong tiba-tiba punya ide bagus. Menantang Jia Wei main polo, kalau dia yang menang maka Jia Wei harus mau datang ke acara Hot Pick-nya. Jia Wei langsung tertawa sinis mendengarnya.


Tantangan ini jelas sangat mudah bagi Jia Wei, bukan cuma karena dia sudah ahli main polo tapi juga karena Xiao Tong tidak bisa mengendarai sepedanya dengan benar sejak awal.

Dan hal itu jelas saja semakin memudahkan Jia Wei mencetak gol. Tapi Xiao Tong tidak mau menyerah begitu saja dan terus berusaha walaupun tetap saja dia kalah saat Jia Wei berhasil mencetak gol untuk yang kedua kalinya.


Di ronde terakhir, Xiao Tong akhirnya sukses merebut bola. Tapi saat Xiao Tong hendak memasukkan bolanya ke gawangnya Jia Wei, Jia Wei bergerak cepat mengejarnya dan menghalanginya.


Gerakan Jia Wei itu begitu mendadak, sampai Xiao Tong tidak bisa mengendalikan sepedanya dan akhirnya menabrak sepedanya Jia Wei.

Xiao Tong melayang dari sepedanya dan menimpa Jia Wei... hingga tak sengaja bibir mereka bersentuhan. Hahaha... paling lucu lihat reaksinya Simon, langsung mengeluarkan ponselnya  dan memotret pose ci~man mereka. Xiao Tong dan Jia Wei langsung bangkit dengan canggung.


"Jadi menurutmu siapa yang menang ronde ini?" tanya Shao Qiang.

"Sepertinya nona Guan kalah dan bos kita menang besar *muach*" goda Simon.


"Aku tidak pernah sekalipun melihat seseorang menabrak gawang saat sedang mengejar bola" sindir Jia Wei.

"Jangan khawatir. Karena aku sudah kalah, aku tidak akan lagi menganggumu dengan acara Hot Pick kami lagi"

Mendengar itu, Jia Wei malah terlihat agak kecewa dan tidak enak.


Malam harinya, Jia Wei berusaha melupakan insiden ci~man itu dengan menonton drama... tapi drama yang ditontonnya malah menampilkan adegan ci~man mesra. Ha! sontak saja Jia Wei hampir tersedak dan cepat-cepat mematikan TV-nya.


Dia berusaha mengalihkan pikirannya dengan membaca majalah tapi malah mendapati gambar sepasang kekasih yang sedang berci~man mesra. haha... sampai monyong tuh bibir.


Stres karena tidak bisa melupakan ci~mannya dengan Xiao Tong tadi siang, Jia Wei langsung meminum air es dengan rakus untuk meredakan emosinya.



Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments