Sinopsis Love Between Fairy and Devil Episode 9

Lan Hua sebenarnya sedih harus berpisah dengan Qing Chang. Namun dengan cepat dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa melepaskan Qing Chang adalah yang terbaik karena ini  demi kebaikan dan keselamatan Qing Chang.

Lan Hua ngantuk berat dan akhirnya ketiduran di bangku, tidak sadar kalau Qing Chang kembali bersama Shang Que. Shang Que mengecek nadinya dan langsung senang karena akhirnya kondisi Lan Hua sudah mulai membaik.

Dia langsung semangat mau membangunkan Lan Hua sekarang juga dan menyuruhnya untuk memperbaiki buku kehidupan itu, tapi Qing Chang langsung melarang, mengklaim bahwa sekarang dia benar-benar tidak terburu-buru untuk memperbaiki buku kehidupan itu. Pfft! Jelas karena sekarang dia lebih memprioritaskan Lan Hua.

Dia langsung membopong Lan Hua, memindahkannya ke kasur dan menyelimutinya dengan lembut agar Lan Hua tidak terbangun. Dia bahkan diam-diam memberi Lan Hua sebuah tulang anggrek (berbentuk bulan sabit) yang dia hasilkan dari darahnya sendiri untuk melindungi Lan Hua selama dia tidak ada di sisi Lan Hua nantinya.

Dia mengubah tulang anggrek bulan sabit itu menjadi gelang ke tangan Lan Hua lalu membuatnya menjadi tak kasat mata agar Lan Hua tidak mengetahuinya. Setelah itu, dia pun pergi lagi.

Hasil penyelidikan Chang Heng membawanya ke Kota Laut dan bertemu dengan Kepala Kota Laut. Tanpa menyadari Kepala Kota Laut sebenarnya adalah temannya sendiri, Chang Heng langsung mengonfrontasinya perihal hawa iblis.

Rong Hao santai berakting seolah dia tak bersalah, mengklaim kalau selama ini Kota Laut hanya tempat untuk berdagang. Tapi kemudian, dengan menunjukkan luka akibat api neraka yang ada di punggung Die Yi, Rong Hao mengkambinghitamkan 'si orang misterius yang menerobos Kota Laut' sebagai pelaku yang membawa hawa iblis ke Kota Laut. Orang itu... adalah Dongfang Qing Chang, satu-satunya orang di Tiga Dunia yang mampu mengendalikan api neraka.

Tak lupa dia juga memberitahu Chang Heng bahwa Dongfang Qing Chang juga membawa pergi Peri Anggrek bersamanya. Rong Hao memang sengaja memberitahu tentang Qing Chang pada Chang Heng. Terlalu sulit baginya untuk mendekati Dewi Xi jika Qing Chang terus berjaga di sisinya, apalagi Qing Chang memiliki kekuatan tak terbatas. Tapi jika dia bekerja sama dengan Chang Heng, dia yakin kalau mereka akan bisa melawan Qing Chang.

Informasi terakhir itu sontak membuat Chang Heng bergegas pergi ke Kuil Si Ming dan menemukan Qing Chang sudah menunggunya di dalam. Namun karena Qing Chang tidak mau merusak Kuil Si Ming-nya Lan Hua, jadi Qing Chang sengaja memancing Chang Heng menjauh dari Kuil Si Ming.

Sementara kedua pria itu bertarung dengan ganas, Lan Hua dan para peri lainnya sedang mengikuti pemilihan pembagian tugas para peri. Namun ada masalah saat tiba giliran Lan Hua karena entah kenapa dia tidak masuk ke dalam klan mana pun, malah saat masuk ke tempat penentuan klan dan tugas, Lan Hua bertemu dengan Dewa Purba Xuan Wu yang menyapanya sebagai 'Teman Lama'. 

Dewa Purba Xuan Wu tidak menjelaskan apa maksudnya dan hanya memberitahu Lan Hua secara ambigu bahwa Lan Hua beda dari yang lain. Makhluk lain memiliki banyak takdir, namun Lan Hua hanya memiliki satu takdir. 

Lan Hua mungkin tidak mengerti maksudnya sekarang. Namun saat akhirnya Lan Hua mengerti nantinya, saat itulah Lan Hua harus menanggung takdirnya. Dewa Purba Xuan Wu tidak mengatakan apa takdir yang dia maksud, dan hanya mewanti-wanti Lan Hua untuk jaga diri.

Heran karena Lan Hua tidak masuk ke dalam klan mana pun, Dewi Sansheng pun langsung menggunakan kekuatannya untuk mengecek tubuh asli Lan Hua yang ternyata tidak jelas apa bentuknya. 

Dari situ lah semua orang baru sadar kalau tubuh asli Lan Hua ternyata bukanlah tanaman anggrek, yang itu artinya, dia bukan berasal dari Klan Khayangan. Dan jelas saja itu mengagetkan dan membingungkan semua orang, termasuk Lan Hua sendiri.

Dia jelas tak percaya karena gurunya sendiri yang bilang kalau dia adalah benih anggrek. Namun Dewa Yunzhong mulai curiga padanya. Jika Lan Hua bukan peri dan bukan pula manusia, maka berarti Lan Hua adalah... Klan Bulan.

Sontak saja Lan Hua kaget dan ngotot menyangkal. Namun Dewa Yunzhong sama sekali tak percaya dan langsung menyuruh pengawal untuk menangkap Lan Hua. Namun saat para pengawal menyentuh Lan Hua, seketika itu pula mereka langsung terpental oleh kekuatan dahsyat yang memancar dari dalam diri Lan Hua yang sontak mengagetkan semua orang, karena kekuatan yang mengelilingi dan melindungi Lan Hua itu adalah api neraka milik Dongfang Qing Chang, dan seketika itu pula gelang Tulang Anggrek itu menampakkan diri di tangan Lan Hua yang jelas saja membuat Dewa Yunzhong jadi semakin yakin kalau Lan Hua adalah Klan Bulan.

Para peri lain sontak ketakutan menjauhinya. Lan Hua yang sama sekali tidak tahu apa-apa, jelas kebingungan dengan semua ini dan langsung saja melepaskan gelang Tulang Anggrek itu.

Tapi dia tidak  sadar bahwa tanpa perlindungan gelang itu, Dewa Yunzhong jadi bisa langsung menghukumnya dan menyiksanya tanpa ampun sembari menuntutnya untuk mengatakan di mana keberadaan Dongfang Qing Chang. 


Saat Chang Heng hampir kewalahan menghadapi Qing Chang, Rong Hao muncul membantunya. Kedua sekawan itu pun bekerja sama melawan Qing Chang, namun jelas gabungan kekuatan mereka tetap tidak sebanding dengan kekuatan tunggal Qing Chang yang begitu dahsyat.


Terlepas dari siksaan bertubi-tubi, Lan Hua bersikeras menyatakan tidak tahu menahu tentang keberadaan Qing Chang yang sontak saja membuat Dewa Yunzhong semakin kejam padanya, dan melancarkan kekuatan untuk mencekiknya.

Qing Chang otomatis merasakan rasa sakit di lehernya. Menyadari Lan Hua dalam bahaya, Qing Chang pun cepat-cepat melancarkan kekuatan besar pada kedua dewa itu, namun Chang Heng langsung maju pasang badan melindungi Rong Hao sehingga hanya dia yang terdampak serangan Qing Chang.

Qing Chang langsung pergi menyelamatkan Lan Hua, muncul di tengah istana Langit Shuiyun dengan penuh amarah, menghancurkan pedang yang dilemparkan Dewa Yunzhong pada Lan Hua, lalu merangkul Lan Hua dan melepaskan Lan Hua dari ikatannya dan menggeram penuh amarah... "Kalian berani menyentuh orangku!"

Dewa Yunzhong dan semua dewa lainnya langsung melancarkan gabungan kekuatan pada mereka, tapi Qing Chang dengan mudahnya menciptakan kubah yang melindunginya dan Lan Hua. Saat itulah Lan Hua langsung sadar kalau Da Qiang ternyata adalah Dongfang Qing Chang.

"Kau membohongiku."

"Aku tidak pernah membohongimu."

"Kenapa kau menyelamatkanku?"

"Sudah kubilang, nyawamu adalah milikku. Selama ada aku, siapa pun tidak bisa menyakitimu."

Dia lalu mengembalikan gelang Tulang Anggrek itu ke tangan Lan Hua sebelum kemudian beraksi melancarkan api neraka maha dahsyat ke setiap sudut istana Langit Shuiyun yang bisa saja menghancurkan semua dewa dan peri yang ada di sana.

Namun Lan Hua dengan cepat menghentikannya. Lan Hua langsung pingsan saat itu, Qing Chang pun akhirnya menarik kembali serangannya lalu membawa Lan Hua pergi sembari mengancam semua orang untuk tidak menghalanginya atau dia akan meratakan seluruh Langit Shuiyun dan membunuh semua orang, dan dia bersumpah akan membalaskan dendam atas penyegelan 30.000 tahun yang lalu.

Namun di tengah jalan, tiba-tiba dia dihalangi Chang Heng yang baru datang, "lepaskan dia!" perintah Chang Heng.

Qing Chang sinis mendengarnya, "dengan kemampuanmu itu, masih berani menghalangi jalanku?"

Qing Chang dengan lembut meletakkan Lan Hua sebelum kemudian melawan Chang Heng. Tentu saja kekuatan Chang Heng tidak sebanding, namun dia pantang menyerah demi mempertahankan Lan Hua. Dia terus melawan sekuat tenaga tak peduli biarpun dia terus kalah dari Qing Chang. 


Qing Chang hampir saja mau melancarkan api nerakanya ke Chang Heng, namun memahami Lan Hua yang tidak ingin menyakiti siapa pun, akhirnya Qing Chang mengalihkan serangannya dengan meruntuhkan Langit Shuiyun... yang sontak membuat Chang Heng terdiam galau.

Qing Chang langsung sinis menyuruh Chang Yang untuk memilih. "Kau mau menyelamatkannya... atau menyelamatkan Langit Shuiyun?" 

Chang Heng benar-benar galau, dia berat jika harus melepaskan Lan Hua... tapi pada akhirnya, dia lebih memilih melepaskan Lan Hua demi menyelamatkan Langit Shuiyun. (Ah, dari sini jelas bahwa terlepas dari perasaannya terhadap Lan Hua, tapi prioritas utama Chang Heng sebenarnya adalah Langit Shuiyun)

Saat Lan Hua terbangun tak lama kemudian, dia mendapati dirinya dan Qing Chang berada di atas perahu di Sungai Lethe di perbatasan antara Dunia Khayangan dan Dunia Bulan. Lan Hua langsung heboh menyadari Qing Chang mau membawanya ke Dunia Bulan.

Lan Hua yang sekarang takut sama Qing Chang sontak gemetar memanggilnya sebagai Tuan Raja Bulan dan meminta maaf atas segala kesalahannya terhadap Qing Chang selama beberapa waktu kemarin, dan maaf juga karena dia sudah banyak mengatai dan mengejek Qing Chang.

Dia berusaha kabur, mau kembali ke Langit Shuiyun, tapi Qing Chang mengingatkan bahwa sekarang Lan Hua sudah dianggap sebagai pengkhianat Langit Shuiyun. Jadi jika dia kembali ke sana, dia hanya akan dibunuh.

Lan Hua ngeyel kalau dia bukan pengkhianat, makanya dia mau kembali untuk menjelaskan baik-baik pada semua orang. Tapi... bagaimana dia bisa kembali? Sejauh mata memandang hanya ada air, tidak tampak ada daratan sama sekali.

Bodo amat lah, Lan Hua tetap nekat mau melompat dari perahu, tapi Qing Chang langsung menariknya duduk kembali di perahu yang sontak saja membuat Lan Hua mewek heboh minta pulang, dan pastinya, Qing Chang juga langsung berlinang air mata. Wkwkwk!

Begitu mereka mendarat di Dunia Bulan, Qing Chang mendapat laporan bahwa Dongfang Xun Feng (Adiknya Qing Chang yang sekarang menduduki tahta sebagai Raja Bulan) sekarang ini sedang berperang melawan beberapa raja lain yang mengincar tahta Raja Bulan.

Dulu tidak ada yang berani karena mereka semua takut pada kekuatan hebat Qing Chang, namun sekarang banyak yang berani memberontak karena Xun Feng, bisa dibilang, raja yang lebih lemah dibanding Qing Chang.

Sementara mereka ngobrol, Lan Hua diam-diam mau kabur naik perahu lagi. Tapi tentu saja dia tidak bisa kabur dengan mudah, Qing Chang bahkan dengan mudahnya menghancurkan perahu itu lalu membawa paksa Lan Hua pergi ke medan perang dengan menaiki Shang Que yang sudah berubah wujud jadi naga, dan tak ada yang bisa Lan Hua lakukan selain jejeritan heboh sepanjang jalan sambil berpegangan pada Qing Chang.

Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments