Sinopsis Leh Ratree Episode 10 - Part 2


Konferensi dadakan pun segera digelar, para wartawan dan tamu diperiksa dengan ketat sebelum masuk. Pattapon menemani Pa sepanjang jalan ke aula dimana Pa menjelaskan tujuan konferensi press ini adalah untuk menjelaskan tentang insiden itu. Dia menjelaskan kalau Sake tidak bisa datang tapi Sake sendirilah yang akan menjelaskan perihal insiden itu.


Mereka memutar video yang menunjukkan Sake menyapa semua hadiri dan meminta maaf karea tidak bisa hadir di sana dengan alasan kalau dia sedang berada di Amerika saat ini karena insiden ledakan itu membuat Ibunya terkena serangan jantung.

Sake mengklaim kalau ledakan kemarin terjadi karena ulah salah satu pegawai Empire yang punya dendam terhadap perusahaan.

Dia meyakinkan bahwa dia sudah meningkatkan sistem keamanan dan Pa yang akan menggantikannya menangani perusahaan selama dia tak ada.


Pattapon keluar di tengah-tengah acara untuk mengabarkan pada Kate bahwa segalanya ditangani dengan baik. Begitu rekaman itu selesai, perwakilan karyawan langsung menuntut siapa pegawai yang menaruh bomb itu di gudang dan apakah dia sudah ditangkap.

Pa mengklaim belum tapi polisi sudah mendapatkan petunjuk tentang si pelaku, dia memastikan pelaku pasti akan segera ditangkap.

Dia meyakinkan semua orang bahwa keadaan sudah kembali normal sekarang dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.


Tapi tiba-tiba terdengar suara ledakan dari luar. Konferensi press sontak berubah kacau. Pattapon meyakinkan semua orang untuk tidak panik, dia yakin itu cuma suara kembang api dan bukannya bom.

Id datang untuk apa lagi kalau bukan untuk mengacau dan mengumumkan kalau semua hal yang dikatakan keluarga Suttagarn adalah bohong, bahkan menuduh Sake dan Ibunya kabur meninggalkan perusahaan.

Pa berusaha membela diri tapi para pegawai sudah terlanjur termakan omongan Id dan menuntut kebenaran. Tak bisa mengontrol mereka, Pa pun terpaksa harus diamankan dari sana.


Master Ad menonton berita konferensi press itu, heran kenapa Suttagarn malah memutuskan untuk memutarbalikkan berita dengan mengklaim kalau ledakan itu karena ulah pegawai.

Si anak buah yakin itu karena keluarga Suttagarn ketakutan dan karenanya mereka melarikan diri ke luar negeri. Master Ad merasa itu lebih aneh lagi, orang seperti Sake bukan seseorang yang gampang menyerah begitu saja.


Sake menginstruksikan Kate untuk memberitahu pattapon untuk bersiap menghadapi kekacauan di perusahaan besok.

Insiden ini mungkin bisa mempengaruhi penjualan dan karenanya mereka harus bisa membuat semua orang memihak mereka.

Kate meyakinkannya untuk tidak cemas, lagipula ayahnya sudah berencana untuk bicara dengan mandor besok. Bagaimana Sake tidak cemas, Ibunya sakit sementara Adiknya masih kecil. Tapi Chard yakin kalau Pa pasti bisa mengatasinya.

Berusaha menenangkan Sake, Kate menceritakan sebuah kisah. Alkisah ada seekor singa yang mengira kalau dia adalah singa agung penguasa hutan. Tapi kemudian dia tertangkap kedalam perangkap seorang pemburu. Tapi ada seekor tikus yang sanggup membantu singa keluar dari perangkap itu.


Sake mengerti maksudnya, dia berterima kasih atas perhatian Kate padanya dan akhirnya mau juga berbaring. Kate membantu menyelimutinya dan dalam prosesnya membuat posisi wajah mereka jadi sangat dekat. Mereka saling menatap dengan penuh cinta sampai membuat Chard geli melihat mereka dan langsung pergi.


Pu menonton berita tentang perkembangan kasus keluarga Suttagarn dan Pa yang belum bisa dihubungi sejak kemarin. Berita itu juga mewawancarai para pelanggan Empire yang sekarang jadi ketakutan dan tidak mau lagi mengunjungi Empire. Pu jadi cemas memikirkan Pa.


Keamanan di Empire diperketat sejak itu. Setiap pegawai yang masuk harus diperiksa termasuk Pa, bahkan setiap sudut ruangan pun diperiksa.


Tapi kemudian Pa mendapat laporan dari Pattapon kalau para karyawan gudang mogok kerja. Beberapa ada yang benar-benar ketakutan sampai mau berhenti bekerja, tapi ada pula beberapa orang yang memanfaatkan kesempatan itu untuk menuntut kenaikan gaji dengan alasan pekerjaan mereka tidak aman.

Pa jelas tidak mau ada yang berhenti, reputasi Suttagarn bisa rusak jika hal itu terjadi. Tapi Pattapon mengingatkan, jika mereka menuruti tuntutan karyawan untuk menaikkan gaji maka itu sama artinya dengan mengakui kalau pekerjaan mereka tidak aman. Tak tahu harus bagaimana, Pa akhirnya bisa minta waktu untuk berpikir. Pattapon pun keluar.


Di tengah kegalauannya, seseorang mengetuk pintu. Mengira Pattapon yang kembali, Pa mengeluh kalau dia mungkin terlalu bodoh untuk menangani pekerjaan ini.

Tapi yang datang bukan Pattapon, Pu tiba-tiba duduk di sebelahnya dengan membawakan kopi dan menawarkan diri untuk membantu permasalahan Pa dengan para karyawan, dia ahli dalam hal ini loh.

Pa heran ngapain sih Pu di sini? Dia nggak kerja? Pu memang sedang nganggur kok, karena kliennya yang dulu memecatnya jadi sekarang dia tidak ada kerjaan. Kalau Pa mau Pa boleh mempekerjakannya.

Tepat saat itu juga, Pattapon kembali untuk memberitahu kalau perwakilan karyawan gudang sudah menunggu di ruang meeting. Pa pun beranjak bangkit, tapi terlebih dulu dia melakukan perekrutan dadakan dan menjadikan Pu sebagai asisten barunya.


Mereka langsung to the point mengklaim kalau pekerjaan mereka berbahaya dan karenanya mereka tidak mau bekerja.

Mereka tak peduli bahkan sekalipun Pa berusaha meyakinkan mereka kalau keamanan sudah ditingkatkan karena polisi masih belum bisa menangkap pelakunya sampai sekarang.

Terlebih lagi, mereka benar-benar heran dengan pernyataan kalau pelakunya adalah salah satu dari mereka. Seorang diantara mereka menuntut kenaikan gaji. Sementara seorang lainnya menyatakan mau berhenti saja, takut mati.


Belum sempat Pa menjawab, Pu menyela duluan dan menegaskan kalau perusahaan tidak akan memberikan kenaikan gaji dan kalau mereka mau berhenti yah silahkan saja.

Dia menjanjikan jika mereka tetap bekerja sampai akhir tahun maka perusahaan akan menyediakan bonus kepada semua karyawan.

Coba mereka memikirkannya baik-baik. Mereka sudah bekerja cukup lama. Apa menurut mereka tiba-tiba berhenti dan bekerja di tempat lain, apa itu ide bagus. Ketiga karyawan itu langsung galau dan menuntut siapa yang akan menjamin keamanan mereka.

Pa bangkit dari duduknya, "Aku. Aku akan datang ke gudang bersama kalian untuk mengkonfirmasi keamanan"


Sambil meraba-raba dinding, Sake mencari Kate di kamar mandi. Dari luar dia mendengar Kate bicara ditelepon dengan Ayahnya tentang rapat barusan dan keterlibatan Pu di dalamnya. Kate sungguh kagum dengan kecerdasan Pu dan senang karena Pu membantu Pa.

Sake kontan cemburu. Tapi kemudian dia mendengar Kate mengakhiri teleponnya. Sake langsung buru-buru keluar biar tidak ketahuan menguping. Tapi karena belum bisa melihat dengan jelas, dia jadi tersandung tiang lampu sampai lampunya terjatuh.


Kate geli melihatnya, sedang apa Sake di situ? Ketahuan, Sake cuma bisa cengengesan. Kate membantunya duduk sambil mengomelinya karena menguping.

Sake membela diri, kalau dia tidak menguping maka dia tidak akan tahu seberapa baiknya Pu-nya Kate itu.

"Memang. P'Pu adalah orang yang baik dan pintar"

"Lebih baik dariku?"


Kate nyerocos mengiyakannya. Cemburu, Sake langsung menutup mulut Kate dengan kec~pan.

"Kalau kau berani memuji-muji pria lain di hadapanku, akan kuhukum kau dengan ci~man seperti ini!" ancam Sake sambil berusaha kembali menci~m Kate. Malu, Kate langsung mendorong Sake dan kabur.


Master Ad memberitahu Id kalau dia mendapat kabar dari anak buahnya yang memata-matai keluarga Suttagarn dan ternyata baik Sake maupun Ibunya tidak pernah pergi keluar negeri.

Id menduga kalau Sake pasti punya rencana lain dan menyarankan Master Ad untuk berhati-hati.

Tak suka dengan peringatan Id, Master Ad langsung merangkulnya erat dan memperingatkan Id kalau dia tidak suka dengan wanita cerewet.

Id santai mengingatkan Master Ad kalau mereka berada di pihak yang sama, dia juga ingin melihat kehancuran keluarga Suttagarn, lebih cepat lebih baik.


Anak Buahnya datang tak lama kemudian untuk mengabarkan kabar buruk. Chem, orang yang menaruh bom di gudang, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Master Ad sontak cemas dan menduga kalau tindakan Chem ini pasti karena dia membuat kesalahan di hari kejadian itu. Dia pun langsung memerintahkan Anak Buahnya untuk mencari Chem dan menyingkirkannya dan merekrut orang lain untuk pekerjaan baru mereka.

 

Kate mengantarkan Sake periksa ke rumah sakit. Dokter mengklaim kondisi Sake sudah semakin membaik dan memperkirakan kondisi Sake akan pulih sepenuhnya minggu depan.


Sementara itu, Pu menemani Pa memeriksa gudang. Para pekerja tampak beraktivitas normal dan mandor melapor tak ada masalah.

Pattapon menelepon Kate dan memberitahu kalau keadaan di gudang sudah kembali normal dan para karyawan pun bersemangat lagi berkat Pa yang mampu menangani situasi dengan baik.


Pattapon kecapekan saat dia pulang malam harinya. Nun cemas karena Pattapon bekerja terlalu keras dan berniat mau memberitahu Kate.

Tapi Pattapon melarang, lagipula Kate juga punya banyak hal untuk dikhawatirkan. Kedua anak mereka setuju dengan Nun, lebih baik memberitahu Kate. Kalau kondisi Pattapon memburuk, Kate pasti akan sangat sedih.

Pattapon bersikeras tidak mau. Dia bekerja keras sebagai ungkapan terima kasih. "Jika karena tidak punya rasa terima kasih pada orang lain, hidup kalian tidak akan ada artinya"

Mendengar itu, Nun akhirnya berinisiatif untuk membantu pattapon. Paet dan Pat juga langsung ikut menyatakan mau membantu Pattapon juga. Pattapon senang mendengarnya, mendengar semua itu membuat rasa lelahnya jadi menghilang seketika.

"Tak peduli sebanyak apapun penyakit yang kumiliki, mereka akan menghilang saat aku mendapatkan dukungan dari keluargaku," ujar Pattapon memeluk keluarganya.


Keesokan harinya saat sarapan, Sake mengomeli Pa karena tidak mau lagi memakai bodyguard. Sake tidak suka itu dan tidak akan membiarkan itu terjadi. Pa berusaha membela diri, 5-6 hari belakangan ini tak ada apapun yang terjadi kok.

Para pekerja mereka juga sudah tidak takut dan pekerjaan kembali seperti sedia kala. Dia tidak mau merusak suasana itu dengan adanya bodyguard yang mengikutinya kemana-mana sambil bawa senjata.

Sake tetap tak setuju, aman sekarang bukan berarti tidak akan terjadi apapun lagi. Pa juga tetap bersikeras dengan pendapatnya, dia melakukan ini juga demi meyakinkan pekerja tentang keamanan mereka. Bagaimana dia bisa membuat para pekerja mempercayai keamanan perusahaan jika dia sendiri tak percaya.

Ucapan Pa itu memang ada benarnya, tapi Khun Ying merasa Sake benar. Ia tak mau terjadi sesuatu dengan Pa, Khun Ying merasa takkan sanggup menanggungnya jika terjadi sesuatu pada Pa.

Menyerah, Pa akhirnya berjanji akan mempekerjakan bodyguard-nya kembali mulai hari senin. Hari ini dia akan ke gudang karena ada ritual keagamaan, dia yakin takkan terjadi sesuatu yang buruk hari ini.


Semua mobil yang masuk ke gudang diperiksa dengan ketat, termasuk sebuah mobil pengantar bunga. Satpam tak mendapati apapun yang mencurigakan di sekitar mobilnya, tapi dia tidak memperhatikan ekspresi aneh si pengantar bunga.

Begitu diizinkan masuk, si pengantar bunga langsung celingukan memperhatikan keadaan tempat itu.


Pa sudah ada di sana, melaksanakan doa bersama beberapa pegawai. Pu datang tak lama kemudian dengan membawa Pat dan Paet.

Mereka datang untuk menggantikan ayah mereka yang tidak bisa hadir karena kurang enak badan. Paet menawarkan bantuan mereka, Pa mengizinkan mereka untuk berkeliling dan mencari sendiri pekerjaan yang bisa mereka lakukan.


Saat sedang berkeliling, Pat melihat si pengantar bunga. Tapi dia tidak curiga dan fokus perhatiannya lebih pada karangan bunganya yang sangat cantik.

Mereka kemudian melihat si pengantar bunga masuk ke gudang tanpa membawa bunga yang dibawanya. Mengira si pengantar bunga lupa, Paet langsung menyeret Pat untuk membantu membawakan bunga-bunga itu.


Pat membawa bunga-bunga itu sambil terus menggerutu. Tapi seorang manager malah bilang kalau itu bukan bunga mereka.

Mereka jadi bingung, lalu bunga ini milik siapa. Bunga ini ditinggalkan di gudang ini, kalau bukan untuk acara ini lalu untuk siapa?


Pu mulai curiga dan langsung membawa karangan bunga dan kotak-kotak itu ke belakang gudang untuk diperiksa.

Pu tak menemukan apapun yang mencurigakan, tapi dia tetap cemas. Apa Pat dan Paet ingat wajah orang yang mengantarkan bunga ini?


Pria mencurigakan itu masuk ke toilet. Begitu orang terakhir keluar, dia langsung mengunci toilet dan mulai bekerja merakit bom yang kemudian dia sembunyikan di pot bunga.


Pat dan Paet membawa Pu ke mobil pria mencurigakan itu. Pat ingat baju yang dipakai orang itu tapi dia tak begitu ingat dengan wajahnya. Pu pun memerintahkan mereka untuk berjaga di sini dan lapor padanya kalau pria itu kembali.


Karena semua orang sibuk mempersiapkan acara, tak ada yang memperhatikan kehadian pria itu. Tak sengaja seorang pegawai menubruknya dan pria itu hampir saja menjatuhkan pot bunganya.

Dia bergegas menaruh bunga itu di meja tapi tepat saat itu juga, Pat muncul di hadapannya dan memperhatikan wajahnya.


Pat sontak berteriak memanggil Pu. Pria itu hendak menyerang Pat tapi Paet bergerak duluan menyelamatkan adiknya. Para karyawan berusaha menangkapnya tapi pria itu melawan mereka dengan mudah. Pu berusaha menyerang pria itu tapi pria itu mengalahkannya dengan mudah dan langsung menyandera Pa dengan sebilah pisau.

Pu dan yang lain tak menyerah begitu saja dan terus berusaha menyudutkan pria itu. Pu nekat mendekat dan akibatnya malah membuat pria itu jadi agresif dan menusuk punggung Pa.

Paet diam-diam naik ke atas rak dan memberi isyarat pada Pu. Pu berteriak memanggil Paet dan kontan membuat perhatian pria itu pecah.


Pu pun bergerak cepat menyerang pria itu dan Paet membantu melumpuhkannya dengan menjatuhkan kotak barang. Pu dendam setengah mati pada pria itu dan menghajarnya habis-habisan sampai dia harus diseret menjauh sebelum dia membunuh pria itu.


Dia langsung menghampiri Pa dan panik meminta semua orang untuk segera memanggil ambulance. Pa segera dilarikan ke rumah sakit dan pria itu pun ditangkap polisi. Pat dan Paet juga diminta datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments