Sinopsis Go Princess Go Episode 6

 


Keesokan harinya, Lu Li membangunkan Peng Peng dengan senyum geli soalnya dia sebenarnya tidak enak untuk membangunkan Peng Peng. Dia pasti sangat lelah semalam.

Yakin kalau yang bersamanya semalam adalah Lu Li, Peng Peng menggoda tangan Lu Li sambil bertanya-tanya apakah mereka berdua bisa terus seperti ini begitu kembali ke istana nanti.

Lu Li terkikik mendengarnya. "Yang Mulia, aku rela melakukan apapun untukmu."


Dalam perjalanan kembali ke istana, Peng Peng melihat ada bekas cupang di leher Qi Sheng (Wah, jangan-jangan?).

Yakin kalau Qi Sheng pasti bersama Ying Yue semalam, Peng Peng langsung nyerocos panjang lebar, menceramahi Qi Sheng untuk tidak terlalu memanjakan wanita. Qi Sheng tak mengerti apa sebenarnya maksud Peng Peng.

"Aku hanya berbagi pengalaman cinta dan prinsipku. Bukannya aku pamer yah, tapi jika pengetahuanku ini dipublikasikan, entah ada berapa banyak anak muda yang akan menganggapnya sebagai 'ayat suci cinta'."


"Bagaimana bisa dalam semalam kau berubah penuh omong kosong lagi?"

Menurut Peng Peng, tidak masalah jika Qi Sheng menyukai Ying Yue. Tapi dia memperingatkan, secantik apapun wanita, dia tidak akan bisa melawan dari yang namanya menua.

Kesal mendengar ucapan Peng Peng, Qi Sheng sontak mengusirnya dari kereta dan meninggalkannya di tengah jalan.


Peng Peng benar-benar kesal, memangnya dia salah ngomong apa sampai Qi Sheng marah dan mengusirnya. Lu Li heran kenapa mereka jadi begini lagi padahal mereka berdua in~~m semalam.

Peng Peng kaget. "Ulangi lagi. Aku dan dia apa?"

"Kau in~~m dengannya."

Bukannya Lu Li yang bersamanya semalam? Memang, tapi hanya saat dia minum-minum. Tapi setelah dia mabuk, Peng Peng bikin keributan dan terus menerus bilang kalau dia mau tidur. Lalu Qi Sheng datang dan...


Saat itulah Peng Peng mulai ingat kalau semalam dia memang tidur bersama Qi Sheng. Shock, Peng Peng sontak jejeritan histeris.

"Oh, Tuhan! Biarkan petir menyambarku sampai mati! Aku tidur dengan Putera Mahkota!!!"


Suatu hari, Lu Li menunggui Peng Peng yang sakit dan muntah-muntah. Sudah dua hari lamanya Peng Peng seperti ini dan membuat Lu Li jadi cemas. Bagaimana kalau dia memanggil tabib istana saja?

Peng Peng menolak. Dia sakit gara-gara Qi Sheng telah menghancurkan seluruh tubuhnya malam itu. Ini benar-benar memalukan bagi Qi Sheng, racun yang mematikan.

Mengira kalau Peng Peng cuma membicarakan tentang masalah Qi Sheng mengusirnya dari kereta, Lu Li tidak mengerti kenapa itu bisa jadi racun yang mematikan?


"Setiap kali memikirkan apa yang terjadi malam itu, aku tidak bisa menerimanya dan terus muntah."

Tiba-tiba dia memanfaatkan kesempatan untuk mengelus-elus tangan Lu Li sambil terus mengeluh.

"Saat ini, hidup dan kebebasanku ada di tangan Qi Sheng. Dimanfaatkan olehnya untuk mengancamku dari waktu ke waktu. Setiap 3 atau 5 hari aku juga harus tidur dengannya. Bukankah itu penghinaan besar bagiku?"

 

Suatu malam, Lu Li datang dengan membawa sebuah undangan. Kaisar akan mengadakan pertandingan sepak bola di istana dan semua pangeran dan para istrinya diminta ikut.

Tapi mendengar para pemainnya gabungan pria/wanita, Peng Peng menolak, dia tidak mau main dengan wanita. Bilang saja kalau dia lagi tidak enak badan biar dia tidak perlu main.

Tapi di undangan ini disebutkan bahwa semua istri tanpa memandang status, tidak boleh menggunakan alasan apapun, termasuk alasan sakit, untuk absen dari pertandingan ini. Peng Peng tidak terima dan berniat mau pergi sendiri untuk absen sakit.

"Tidak boleh!" bentak Qi Sheng lalu menyeret Peng Peng keluar.


Sepanjang jalan, Peng Peng terus nyerocos protes tidak terima dengan cara kasar Qi Sheng ini. Qi Sheng pikir dia male lead di drama Korea atau apa, cowok dingin yang suka tiba-tiba menyeret ceweknya tanpa mengucap sepatah kata.

"Aku tidak akan jatuh cinta padamu biarpun kau niruin adegan semacam itu. Aku malah benci banget adegan semacam itu!"

"Diam!"


Setibanya di lapangan, mereka saling berhadapan dengan sebuah bola di tengah-tengah mereka. Qi Sheng berkata kalau ini adalah bola favoritnya. Kaisar terdahulu selalu latihan dengan bola ini.

Peng Peng nyinyir. "Kau akan mengajariku bermain bola?"

"Kenapa tidak? Aku tahu kau tidak bisa bermain bola."


Peng Peng sinis mendengarnya. Dengan pedenya dia bergaya ala-ala ahli kungfu sebelum kemudian menendang bolanya... dan meleset. Dia mencoba lagi, lagi, lagi, dan lagi. Dan lagi-lagi gagal.


Beberapa saat kemudian setelah latihan selesai, Qi Sheng memuji hasil latihan hari ini yang lumayan, setidaknya Peng Peng berhasil menendang bolanya tadi. Dan karena bakatnya nol, maka besok Peng Peng harus latihan lebih keras lagi.

Peng Peng langsung jatuh lemas ke tanah dengan gaya lebay. "Aku tidak bisa. Aku tidak sanggup lagi!"


Qi Sheng santai menggotongnya kembali ke kamarnya dan menurunkannya di kasur. Peng Peng terus mencoba bersikap sok imut untuk membujuk Qi Sheng mengizinkannya absen sakit. Tapi Qi Sheng tetap tegas menyuruh Peng Peng latihan lagi besok.


Hari pertandingan pun tiba. Pembawa acara mulai memperkenalkan kedua tim yang masing-masing terdiri dari 5 orang, Peng Peng dan Qi Sheng beda tim. Peng Peng tim hijau dan Qi Sheng tim putih.

Permainan dimulai dengan para pemain berebut bola dengan ganasnya. Tim putih berhasil mendapatkan bola. Peng Peng tampaknya sudah ahli main bola dan berusaha merebut bola dari Qi Sheng.


Qi Sheng sampai kesal dibuatnya. Peng Peng akhirnya berhasil merebut bola dan menendangnya ke gawang. Err... tapi ke gawang timnya sendiri. Wkwkwk.

Dengan pedenya dia bersorak-sorak sambil berlarian keliling lapangan... sampai saat dia diingatkan Yang Yan kalau dia sudah salah gawang. Peng Peng pun mewek bersama Yang Yan.


Permainan terus berlanjut dengan seru dan kedua tim pun terus bersaing mencetak gol. Peng Peng bahkan semakin ahli sampai bisa menendang pakai bo~~ng dan jurus terbang.


Tapi saat Ying Yue berusaha menghalang-halangi Peng Peng, dengan liciknya dia membuka pita pengikat bajunya lalu pura-pura jatuh tepat saat Peng Peng mengcengkeram pakaian luarnya yang langsung terlepas.

Jelas saja semua orang jadi mengira Peng Peng lah pelakunya. Peng Peng jelas menyangkal dan hendak membantu memakaikan baju luarnya lagi. Tapi Qi Sheng dan Zhao muncul bersamaan saat itu dan langsung rebutan bajunya Ying Yue.


Tapi akhirnya yang menang Qi Sheng dan dia langsung membantu memakaikannya ke Ying Yue dan membantunya berdiri.

"Jie jie, aku cuma mau merebut bola darimu, tapi kau malah bermain kotor."

"Bajumu jatuh dengan sendirinya. Tidak ada hubungannya denganku."

"Tutup mulutmu!" Bentak Qi Sheng.


Melihat itu, Jiu Wang langsung menggandeng tangan Peng Peng dan hendak membawanya pergi. Tapi Qi Sheng malah berteriak menghentikan mereka dan ngotot menyuruh Peng Peng jalan sendiri.

Kesal, Peng Peng melepaskan tangannya dari genggaman Jiu Wang dan pergi sendiri ke bangku penonton. Jiu Wang meyakinkan Peng Peng untuk tidak mempedulikan apa yang orang lain pikirkan. Dia tahu kalau Peng Peng tidak bersalah.

"Pangeran Ke-9, terima kasih karena sudah membantuku. Jika kau tidak membelaku, aku mungkin takkan bisa pergi dari sana tanpa luka."


Zhao membopong istrinya. Tapi Qi Sheng langsung menghentikannya. Dengan alasan tangannya Zhao sedang terluka, Qi Sheng langsung mengambil Ying Yue dari tangan Zhao dan membawanya pergi tanpa mempedulikan keterkejutan semua orang dan Zhao hanya bisa berdiri di sana dengan mata berkaca-kaca dan kedua tangan membeku di udara.

"Kakak Ke-3 dulu selalu berhati-hati dalam bertindak. Tapi kali ini, bahkan akupun tidak bisa memahaminya lagi." Komentar Jiu Wang.

"Kau benar. Dengan melakukan ini, apa sebenarnya yang ingin dia buktikan?"


Ibu Suri heran, dari semua pemain, kenapa hanya pakaiannya dia yang terlepas. Para selirnya Qi Sheng malah nyinyir menyalahkan Peng Peng dan menuduh Peng Peng mencelakai saudaranya sendiri.

Tidak terima, Peng Peng langsung membela diri dan memperingatkan mereka kalau dia tidak suka dikambinghitamkan.


Tapi tiba-tiba Qi Sheng muncul dan langsung menampar Peng Peng keras-keras, sangat yakin kalau Peng Peng lah pelakunya.

Ibu Suri jelas kesal dan mengingatkan Qi Sheng kalau dia tidak punya bukti. Zhao bisa menangani masalahnya sendiri, jadi sebaiknya Qi Sheng berhenti ikut campur dalam urusan mereka. Kesal, Qi Sheng langsung pergi dari sana.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments