Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 18 - Part 1

Keesokan harinya saat Paman Tian hendak membangunkan Nana, dia malah mendapati kamar Nana kosong dan cek pemberian Zi Feng sudah dirobek, Nana sudah minggat entah ke mana.

Jelas saja Paman Tian dan Qing Yang bingung dan khawatir, apalagi Nana tidak meninggalkan pesan apa pun.

Di taman hiburan, Zi Feng tiba-tiba datang untuk memberitahu Ya Nuo bahwa Zhe Rui mengajukan cuti. Yang tak disangkanya, Ya Nuo ternyata sudah tahu kalau Zhe Rui bergabung dengan tim dokter hewan lintas batas. Zhe Rui tadi meneleponnya untuk pamitan.

Tepat saat itu juga, Ya Nuo kedatangan tamu, Xiao Jing yang hari ini pulang demi Ya Nuo, soalnya besok kan ultahnya Ya Nuo, jadi dia tidak akan melewatkannya.

Guang Chao baru ingat, "besok kau berulang tahun. Sebagai sahabatmu, aku harus merayakan..."

PAK! Zi Feng mendadak menampar mulut Guang Chao lalu cepat-cepat menjauhkan Ya Nuo dengan mengajak Ya Nuo meeting sekarang. 


Seteah mereka pergi, Xiao Jing baru mengeluhkan kakinya yang sakit gara-gara belakangan ini jadwal kerjanya kebanyakan penerbangan jarak jauh.Sekarang kakinya sakit banget. Guang Chao langsung menawarkan 'tangan emasnya' untuk memijat Xiao Jing. 

Mereka santai saja melakukannya tanpa ada pikiran macam-macam. Namun tepat saat itu juga, Zi Han mendadak muncul dan langsung cemburu melihat Guang Chao memijat kaki cewek lain.

Seperti biasanya, Zi Han kalau marah langsung ceplas-ceplos. Tapi ujung-ujungnya dia malah menyinggung Guang Chao dan Xiao Jing, menuduh mereka berdua melakukan hal tak senonoh di kantor.

Guang Chao mencoba menjelaskan, tapi Zi Han tidak mau dengar, bahkan dengan dinginnya dia mengingatkan Guang Chao bahwa Guang Chao cuma supir. Jelas saja Guang Chao tersinggung mendengarnya. Bahkan Xiao Jing pun kesal dengan kekasarannya, memangnya Zi Han punya hak apa untuk bersikap seperti ini pada Guang Chao?

Zi Han mengklaim kalau dia berhak untuk itu. Maksudnya karena dia cemburu gitu, tapi karena dia terlalu gengsi untuk mengaku cemburu, dia malah semakin menyinggung Guang Chao dengan mengklaim bahwa dia berhak marah karena dia atasannya Guang Chao. 

Dia bahkan dengan sinisnya menyuruh Guang Chao keluar saja kalau dia tidak suka dengan pekerjaan ini. Supir di dunia ini tidak cuma satu, dia bisa mengganti Guang Chao kapan saja. Guang Chao benar-benar sedih karenanya, bahkan Xiao Jing saja sampai tidak tega melihat wajah murungnya.


Padahal sebenarnya Zi Han menyesal juga dengan segala yang dia ucapkan, tapi gengsinya lebih tinggi daripada penyesalannya. Ujung-ujungnya dia tetap menyalahkan Guang Chao sebagai penyebab kemarahannya ini.

Zi Feng mendatangi sebuah gereja. Teringat segala kenangannya bersama Ya Nuo selama ini, Zi Feng semakin yakin dan mantap untuk menjadikan Ya Nuo sebagai pasangan hidupnya. Cinta absulot seperti ini, hanya akan dia dapatkan sekali seumur hidup, dan orang itu hanya Ya Nuo seorang. 

"Besok ulang tahunmu yang ke-26 tahun. Aku menanti-nantikan rahasia yang akan kau bagi denganku."

Malam harinya saat mereka jalan bersama, tak sengaja mereka berpapasan dengan sepasang kakek-nenek yang masih mesra. Mereka jadi iri. Zi Feng bahkan sangat berharap mereka juga bisa seperti kakak-nenek itu, bergandengan tangan sampai mereka menua.

Ya Nuo juga berharap seperti ini. Tapi kadang dia merasa kebahagiaannya sekarang ini tidak nyata, karena rasanya terlalu sempurna. Mendengar itu, Zi Feng langsung memberinya kecupan lembut lalu meminta Ya Nuo untuk memakai setelan jas putih couple mereka. Dia tidak menjelaskan alasannya dan hanya meyakinkan Ya Nuo untuk mempercayainya saja.

Kedua orang tua Ya Nuo senang banget, besok ulang tahunnya Ya Nuo, setelahnya, Ya Nuo akan bebas. Karena cuma tinggal satu hari saja, jadi Mama dan Papa Pi memohon-mohon pada Ya Nuo untuk cuti saja dan tinggal di rumah seharian besok, biar dia aman.

Hadeh! Ya Nuo tidak setuju sebenarnya, tapi dia enak juga sama kedua orang tuanya. Baiklah, tapi dia ingin keluar sebentar saja besok, dia mau mengajukan cuti secara langsung pada Zi Feng soalnya. Mama Pi setuju, tapi harus sebentar doang loh ya.


Tidak punya tempat tujuan, Nana memutuskan mendatangi rumah lamanya. Dia benar-benar menyesal, sepertinya, dia tidak akan bisa membeli rumah ini sekarang. Tepat saat dia berniat mau pergi, tiba-tiba angin membuka pagar rumah itu. Sepertinya ada orang di dalam.

Penasaran, Nana memutuskan masuk. Yang tak disangkanya, dia malah mendapati ayahnya ada di dalam, sedang menonton video kenangan ibunya Nana sambil menangis karena putri mereka minggat entah ke mana.

Nana akhirnya menampakkan diri dan langsung to the point menanyakan kenapa Paman Tian ada di rumah ini. Paman Tian mengaku bahwa ini rumahnya. Dia membelinya dari pemilik sebelumnya.

Saat dia keluar dari penjara beberapa tahun yang lalu, dia berusaha mencari ibunya Nana ke rumah ini, tapi malah mendapati rumah ini sudah dijual. Makanya dia membujuk, bahkan memohon-mohon pada si pemilik rumah sebelumnya untuk menjual rumah ini padanya.

Dia tahu kalau rumah ini sangat berharga bagi ibunya Nana, ini rumah masa kecilnya. Paman Tian yakin kalau ibunya Nana pasti menjualnya karena terpaksa. Makanya dia membeli rumah ini dengan harapan jika ibunya Nana akan kembali suatu hari ini, maka dia akan bisa mengembalikan rumah penuh kenangan ini padanya. 

Sayang sekali, ternyata harapannya itu tidak akan pernah terwujud. Tapi, Paman Tian penasaran kenapa Nana tiba-tiba minggat dari rumah? Apa dia melakukan kesalahan yang membuat Nana marah padanya?

"Ayah tidak menepati janji. Ayah memberitahu Qing Yang tentang penyakitku."

"Aku tidak memberitahunya, dia mengetahuinya sendiri, dia menemukan obat di kamarmu."

"Jadi setelah tahu aku sakit, dia kasihan padaku dan memaksakan diri untuk menerima perasaanku?"

Nana mengaku kalau dia mendengar percakapan Paman Tian dan Qing Yang kemarin malam. Paman Tian langsung mengerti, Nana sudah salah paham sama Qing Yang dan jelas Nana tidak mendengarkan ucapan terakhir Qing Yang yang berkata bahwa dia ingin menjaga Qing Yang seumur hidupnya. Makanya kalau nguping tuh dengarkan sampai selesai, jangan setengah-setengah.

Asal Nana tahu saja, kata-kata yang tidak Nana dengar adalah Qing Yang berkata padanya bahwa Nana adalah satu-satunya wanita yang ingin dia jaga seumur hidupnya. Apa Nana mengerti apa maksudnya? Maksudnya adalah Qing Yang ingin Paman Tian menyerahkan Nana kepadanya.


Qing Yang itu adalah pria yang serius dan setia terhadap cinta. Dia tidak akan memalsukan cinta hanya demi mengasihani seseorang. Qing Yang benar-benar peduli pada nana, dia bahkan sangat sedih waktu Nana minggat.

"Jadi, maukah kau pulang sekarang?"

"Ayah tidak marah padaku?"

"Aku ayahmu, mana mungkin aku marah, aku hanya khawatir kalau aku tidak cukup baik padamu."

Nana jadi menyesal, "maaf sudah menyebabkan banyak masalah."

Keesokan harinya, Nana akhirnya kembali ke cafe, kembali ke Qing Yang yang langsung menyambutnya dengan pelukan, lega karena akhirnya Nana kembali dengan selamat. Paman Tian pun senang melihat mereka bersatu kembali.


Sesuai janji mereka, Ya Nuo datang ke kantor dengan mengenakan setelan jas couple mereka. Dia mengajukan cuti sehari ini saja lalu memberikan surat yang sebelumnya dia tulis pada Zi Feng. Tapi dia meminta Zi Feng untuk membukanya besok setelah ulang tahunnya, pokoknya harus besok. 


Baiklah, tapi sebelum dia pulang, Zi Feng ingin membawanya ke suatu tempat dulu, sebentar saja. Ya Nuo setuju, yang tak disangkanya, Zi Feng ternyata membawanya ke gereja. Gerejanya indah, Ya Nuo suka.

Sementara Ya Nuo mengagumi tempat itu, Zi Feng diam-diam membatin, "Ya Nuo, walaupun aku tidak tahun kapan kau akan memberitahuku kalau kau adalah wanita, tapi hari ini ulang tahunmu, aku ingin memberimu kenangan yang tak terlupakan." (Hah! Aku sudah menduga dia mengetahui rahasianya Ya Nuo)

"Apa yang kita lakukan di Gereja ini?" tanya Ya Nuo.

"Aku ingin memberimu ulang tahun yang unik dan tak terlupakan."

"Merayakan ulang tahun di gereja memang unik, rasanya seperti fantasi."

"Ya Nuo, kuharap di masa depan, setiap ulang tahunmu akan menjadi anniversary spesial kita."

"Anniversary apa?"

"Dulu kita bersumpah darah menjadi saudara tersumpah. Tapi hari ini, aku ingin membuat janji lain denganmu." Zi Feng tiba-tiba menggenggam tangan Ya Nuo dan berkata, "aku, Du Zi Feng, akan mencintai Pi Ya Nuo selamanya. Cintaku padamu meliputi kelebihan dan kekuranganmu, dan keseluruhan dirimu. Aku akan berbagi suka dan duka bersamamu, menghadapi susah dan senang bersamamu, tak peduli kaya ataupun miskin, tak peduli apa pun yang terjadi, tak peduli bagaimanapun kau berubah, aku akan selalu menggenggam tanganmu, menjaga dan melindungimu sampai maut memisahkan kita."

Zi Feng lalu mengeluarkan cincinnya dan memberitahu Ya Nuo bahwa ini adalah cincin kawin Kakak Feng dan Tuan Du, ibunya ingin dia memberikan cincin ini pada seseorang yang bersedia menjadi pendamping hidupnya selamanya.

"Ya Nuo, bersediakah kau menjadi pendamping hidupku selamanya?"

Ya Nuo sontak berlinang air mata penuh haru. Tapi... dia tiba-tiba jadi galau. Bukan karena dia tidak bersedia, hanya saja, kedua orang tuanya masih belum mengetahui tentang hubungan mereka.

"Baiklah, kalau begitu, kita beritahu mereka sekarang." (Hah?)

Seketika itu pula Xiao Jing mendadak muncul dengan membawa kedua orang tua Ya Nuo yang kebingungan dengan situasi dadakan ini. Zi Feng langsung to the point menggenggam tangan Ya Nuo dan memberitahu Mama dan PaP Pi bahwa dia sangat mencintai Ya Nuo dan berharap mereka bersedia menyerahkan Ya Nuo padanya. Dia berjanji akan menjaga Ya Nuo dengan baik.

Mama dan Papa Pi bingung harus menjawab apa, dadakan banget soalnya. Jadi... mereka butuh sedikit waktu untuk mencerna segalanya. Selain itu, apa kedua orang tua Zi Feng tahu? Apa mereka setuju?

"Tentu saja kami setuju," ujar Kakak Feng yang mendadak muncul bersama semua orang.

Kakak Feng mengerti kalau semua ini pasti terasa begitu mendadak bagi Mama dan Papa Pi, tapi kedua anak mereka saling mencintai, jadi mereka harus membiarkan mereka bersama.

Tuan Du setuju, sebagai orang tua, mereka harus mendukung dan merestui kedua anak mereka ini. Xiao Jing juga mendesak Mama dan Papa Pi untuk menyetujuinya saja. Kalau tidak, mereka berdua ini mungkin akan kawin lari.

"Benar. Ya Nuo, waktu kita mengambil foto keluarga bersama, aku sudah menganggapnya sebagai bagian keluarga kami. Di masa depan, kau harus ikut serta dalam setiap acara Keluarga Du. Kau tidak boleh melewatkannya."


Karena Ya Nuo sendiri yakin sepenuhnya, Mama Pi akhirnya merelakannya dan menyetujuinya. Paman Tian, Nana dan Qing Yang pun turut memberikan restu mereka. Karena semua orang yang mereka sayangi sudah hadir dan memberikan restu mereka, Zi Feng pun melanjutkan lamarannya yang belum terjawab tadi. Apakah Ya Nuo bersedia menjadi pendamping hidupnya selamanya?

Tentu saja Ya Nuo bersedia, "aku bersedia mencintai Du Zi Feng selama-lamanya. Aku bersedia menjadi pendamping hidupmu selamanya. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu selamanya."

Zi Feng pun menyelipkan cincinnya ke jari Ya Nuo dan mereka pun resmi bertunangan. Semua orang sontak bersorak gembira untuk mereka.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments