Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 18 - Part 2 [END]

Usai lamaran, semua orang pun pulang bersama keluarga masing-masing, dan ternyata, semua orang di Keluarga Du sudah tahu tentang rahasianya Ya Nuo entah sejak kapan. (Ah, sayang banget bagian yang ini dilewati begitu saja. Aku kan ingin tahu gimana reaksi Zi Han dan Kakak Feng waktu tahu kalau Ya Nuo tuh aslinya cewek)

Tapi Zi Feng lebih memilih menunggu satu hari lagi agar Ya Nuo mengungkapkan sendiri rahasianya padanya, rahasia yang sebenarnya sudah bukan rahasia lagi.

Eh tapi, Kakak Feng baru ingat kalau Guang Chao tidak kelihatan sedari tadi. Di mana dia? Zi Feng memberitahu bahwa Guang Chao sudah mengundurkan diri. Hah? Zi Han kaget, sejak kapan?

"Kemarin, dia bilang kalau dia memiliki rencana karir sendiri."

Kakak Feng sih setuju-setuju saja kalau Guang Chao ingin mengejar karir impiannya sendiri, mereka tidak boleh memaksanya untuk tetap bekerja pada mereka. Tapi Zi Han tampak jelas tidak senang dengan itu, dan agak menyesali perbuatannya pada Guang Chao kemarin.

Sementara itu di rumah Keluarga Pi, Ya Nuo dan Xiao Jing galau menghadapi Mama Pi yang ngambek. Bahkan bujukan Xiao Jing pun tidak bisa meredakan emosi Mama Pi.

Bukannya dia marah sih, hanya saja dia tidak rela melepaskan putrinya. Dia juga khawatir. Ya Nuo tidak sabaran banget. Tidak bisa apa melakukannya besok? Cuma sehari doang. Hari ini tuh penting banget. Bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu pada Ya Nuo? 

Xiao Jing berusaha meyakinkan Mama Pi bahwa ini tuh peristiwa yang membahagiakan, peristiwa yang membahagiakan tuh bisa menolak bala dan segala macam kesialan, jadi segalanya pasti akan baik-baik saja.


Tapi tetap saja Mama Pi khawatir sebelum hari berganti. Ya Nuo mendadak menyelipkan dirinya di antara kedua orang tuanya dengan manja dan meyakinkan mereka bahwa dia tidak akan ke mana-mana sampai jam 12 tengah malam nanti.

Papa Pi juga membujuk Mama Pi untuk berhenti ngambek demi putri mereka yang akhirnya menemukan kebahagiannya sendiri sekarang. Baiklah, Mama Pi akhirnya mengalah dan langsung memeluk putrinya dan mendoakan semoga dia akan selalu bahagia.


Nana berziarah ke makam ibunya bersama Qing Yang. Namun ziarah kali ini terasa seperti sebuah pertemuan antara calon menantu dengan calon mertua. Nana memperkenalkan Qing Yang pada ibunya sebagai matahari kecilnya yang akan menjaganya seumur hidup. 

Qing Yang meyakinkan almarhum untuk tidak perlu lagi mencemaskan Nana, mulai sekarang, dialah yang akan bertanggung jawab terhadap masa depan dan kebahagiaan Nana. Apa pun yang terjadi di masa depan, Qing Yang berjanji tidak akan pernah meninggalkan Nana.

Malam harinya, Ya Nuo video call dengan Zi Feng. Mereka mesra banget sampai-sampai tidak ada yang mau memutus sambungan duluan. Ya Nuo usul agar mereka sama-sama mematikannya dalam hitungan ketiga.

Tapi baru juga menghitung sampai dua, Xiao Jing mendadak teriak heboh memanggilnya "NYONYA DU!!!"

Ya Nuo jadi malu dan buru-buru mematikan video call-nya. Xiao Jing ngomong apa sih, mereka kan belum menikah. Tapi Xiao Jing malah tambah getol menggodanya dengan terus menerus menyebutnya sebagai 'Nyonya Du' yang kontan membuat senyum Ya Nuo makin lebar. 

"Nyebelin! Kau mau apa ke sini?" protes Ya Nuo tersipu malu.

"Aku mau mengundang Nyonya Du untuk makan kue ulang tahunnya."

Papa dan Mama Pi heboh banget nyanyi lagu ultah untuk putri mereka dan dengan antusias menyuruh Ya Nuo untuk make a wish. Ya Nuo berharap semoga dia akan bisa melewati ulang tahunnya hari ini dan menyambut hidup baru esok dengan lancar, dan semoga ke depannya dia akan selalu bahagia agar tidak lagi membuat kedua orang tuanya mencemaskannya.

Sedangkan untuk permintaan ketiganya, dia hanya mengucapkannya dalam hati saat dia berdoa semoga Zi Feng tidak akan marah padanya setelah tahu kalau dia aslinya wanita.


Sudah lewat tengah malam, Zi Feng pun memutuskan untuk membaca suratnya Ya Nuo yang mana Ya Nuo mengaku bahwa dirinya aslinya wanita. Entah bagaimana reaksinya setelahnya, tapi paginya saat semua orang mengharapkan kedatangannya, Zi Feng malah tidak muncul sama sekali.


Awalnya Ya Nuo sudah antusias saat bel pintu berbunyi. Tapi yang datang cuma kurir yang membawakan hadiah dari Zhe Rui berupa sepasang sepatu high heels. Mama dan Papa Pi jelas bingung dengan hadiah itu.

Ya Nuo memberitahu mereka kalau Zhe Rui sebenarnya sudah tahu rahasianya. Tapi jangan khawatir, Zhe Rui tetap merahasiakannya dari semua orang kok.

Kedua kalinya bel berbunyi, ternyata yang datang Xiao Jing. Zi Feng benar-benar tidak datang, bahkan tidak menghubunginya sama sekali. Dihubungi juga tidak bisa. Saat Ya Nuo mencoba menanyakan keberadaan dari Zi Han, Zi Han bilang kalau kakaknya itu tidak ada di rumah.

Ya Nuo jadi khawatir dan akhirnya memutuskan untuk keluar mencarinya dengan memakai pakaian wanita hadiah dari Mama Pi.

Guang Chao ternyata kembali berjualan hotdog. Zi Han mendatanginya tak lama kemudian untuk meminta maaf padanya. Dia hendak menjelaskan, tapi Guang Chao mendadak memotongnya dan meyakinkan Zi Han untuk tidak perlu meminta maaf padanya karena ucapan Zi Han waktu itu memang benar, dia memang cuma supir. Sebagai atasan, Zi Han tidak perlu meminta maaf pada bawahan.

"Aku marah karena kau memijat Fan Xiao Jing! Melihatmu memijat Xiao Jing membuatku merasa tidak nyaman, makanya aku marah. Aku merasa tidak nyaman karenamu!" seru Zi Han.

Dia akui kalau dia marah karena sebelumnya Guang Chao bilang bahwa dia segalanya bagi Guang Chao. Guang Chao bilang bahwa hanya dia seorang yang ada di mata Guang Chao. Guang Chao juga bilang bahwa Guang Chao akan memperlakukannya dengan baik. Katanya tangan emasnya Guang Chao hanya miliknya seorang, jadi bagaimana bisa Guang Chao malah memijat wanita lain?!

Guang Chao begitu terharu mendengarnya dan langsung menarik Zi Han ke dalam pelukannya. Dia benar-benar terharu karena akhirnya bisa mendengarkan pengakuan cinta Zi Han. Tapi gengsi membuat Zi Han menolak mengaku kalau itu pengakuan cinta dan bersikeras menegaskan kalau itu permintaan maaf. Ya udah deh, iyain ajalah. Mau itu permintaan maaf atau pengakuan cinta, Guang Chao akan menerimanya.

Zi Han senang, jadi Guang Chao sudah tidak marah lagi kan? Guang Chao mau kembali jadi supirnya kan? Sayangnya tidak, selama beberapa hari ini, Guang Chao sudah memikirkan segalanya berkali-kali dan kali ini dia mantap ingin mengembangkan karir di bidang bisnis kuliner. Dia ingin sukses menjadi Raja Hotdog.

Selain itu, dia ingin menjadi pria yang bisa Zi Han banggakan. Baiklah, Zi Han setuju. Guang Chao tiba-tiba kepikiran sesuatu. Dia lalu membuat hotdog yang dia persembahkan khusus untuk Zi Han, di atasnya ada tulisan 'LOVE' pakai saus.

"Ini adalah hotdog Ah Chao eksklusif untukmu, tolong terimalah cintaku."

Tapi Zi Han malah mendadak ngambek karena hotdog-nya cuma satu, dia bahkan menolak memakannya awalnya, tapi saat Guang Chao memaksa menyuapinya, ternyata rasanya enak juga. Zi Han langsung suka sampai makannya belepotan.

Geli, Guang Chao langsung menggunakan tangannya untuk menyeka mulut Zi Han... tepat saat Ya Nuo mendadak muncul dan tak sengaja mendorong Guang Chao sehingga bibir Guang Chao nempel ke bibir Zi Han. Pfft!

Guang Chao kaget. Namun saat dia berbalik, dia lebih kaget lagi melihat sahabatnya yang selama ini dia kira cowok, hari ini cantik pakai rok pendek, baju ketat yang memperlihatkan dadanya dan dandanan yang cantik.

Bahkan saking tercengangnya, Guang Chao refleks mengulurkan tangannya untuk menyentuh dada Ya Nuo yang jelas saja langsung dipelintir keras sama Ya Nuo sampai Guang Chao jejeritan kesakitan.

Ya Nuo sebenarnya cuma mau menanyakan keberadaan Zi Feng, tapi bahkan Zi Han saja tidak tahu. Canggung, Ya Nuo berjanji akan menjelaskan tentang identitasnya yang sebenarnya pada mereka nanti lalu bergegas pergi mencari Zi Feng.


Dia mencoba mencari di kantor, tapi tidak ada juga. Teleponnya tidak bisa dihubungi sama sekali, Ya Nuo jadi semakin khawatir. Jangan-jangan Zi Feng marah setelah membaca suratnya. Di mana dia?... Ah! Ya Nuo tiba-tiba kepikiran tempat itu. Bukit rahasianya.

Dugaannya benar. Begitu dia tiba di sana, dia mendapati Zi Feng benar-benar ada di sana. Hmm, sepertinya Zi Feng marah, mukanya datar banget waktu menghadapi Ya Nuo. Ya Nuo jadi semakin khawatir, jangan-jangan Zi Feng beneran marah setelah membaca suratnya.

Zi Feng akui kalau dia memang sudah membaca suratnya. Tapi bahkan sebelum dia melanjutkan kalimatnya, Ya Nuo mendadak menyela dan dengan panik menunjukkan surat kontrak yang sebelumnya Zi Feng tandatangani yang menyatakan bahwa Zi Feng tidak akan marah padanya apa pun yang terjadi. Zi Feng sudah teken kontrak, jadi Zi Feng tidak boleh marah.

Zi Feng mengerti sekarang, Ya Nuo menyuruhnya tanda tangan ini ternyata untuk momen ini. Ya Nuo mengakuinya, dia khawatir kalau Zi Feng akan marah padanya, makanya dia melakukan hal bodoh ini sebagai jaminan.

Tapi yang tak disangkanya, Zi Feng langsung merobek surat kontrak itu dan dengan manisnya berkata, "jaminan? Untuk apa butuh jaminan di antara kita? Jika kita membuat janji hanya dengan beberapa kata, itu berarti cintaku padamu hanya setipis kertas. Kuakui aku agak kecewa, tapi itu karena kau tidak mempercayaiku."

"Jadi... kau tidak marah?"

"Kapan aku pernah marah padamu?"

"Maaf sudah membohongimu selama 100 hari ini."

"Kau tidak membohongiku, aku sendiri yang memutuskan untuk mempercayaimu. Eh, hari ini kau sangat cantik."

"Benarkah? Terima kasih." 

Eh, tunggu dulu. Ya Nuo baru sadar ada yang aneh. "Kenapa kau sangat tenang dan tidak terkejut sama sekali dengan fakta kalau aku adalah wanita?"

"Karena aku sudah lama tahu!"

Hah?! Sejak kapan Zi Feng tahu? Zi Feng mengaku bahwa waktu dia hendak menemui Zhe Rui di klinik, dia tak sengaja mendengar perdebatan antara Ya Nuo dan Zhe Rui tentang Zi Feng yang belum mengetahui bahwa Ya Nuo sebenarnya wanita (saat Ya Nuo menangis tersedu-sedu di tengah jalan waktu itu).

Ya Nuo tercengang, "kalau kau sudah lama tahu lalu kenapa kau tidak pernah bilang?"

"Karena itu rahasiamu. Karena kau bertanggung jawab untuk melindungi rahasia itu sampai ulang tahunmu yang ke-26, jadi aku tidak mau mengungkapkannya. Aku ingin melindungi rahasia itu bersamamu."

"Lalu kenapa kau tidak menjawab teleponku dan sengaja membuatku cemas?"

"karena aku ingin kau datang mencariku."

Iiish! Ya Nuo jadi kesal dan langsung menonjoknya dengan kuat, "Apa kau tahu betapa cemas dan takutnya aku?!"

"Kenapa tenagamu masih besar bahkan setelah kau berubah kembali jadi wanita?" protes Zi Feng kesakitan.

"Kalau kau tidak marah, lalu kenapa kau datang kemari?"

"Karena aku memberi arti baru untuk tempat rahasia ini, tapi aku butuh bantuanmu."

"Baiklah. Apa?"

Tak lama kemudian, Ya Nuo dan Zi Feng semangat banget lari ke gereja dengan memakai baju pengantin. Saking semangatnya, Ya Nuo bahkan lari sambil nyeker. Yang lain sampai hampir kewalahan mengejar mereka.

Satu per satu semua orang memberikan restu mereka. Xiao Jing benar-benar terharu karena sepupunya akhirnya menikah dan setulus hati mendoakan kebahagiaan untuknya. Kedua pasangan lain pun turut bahagia dan mendoakan kebahagiaan untuk mereka berdua.

Dalam sesi foto-foto, Ya Nuo bukan hanya memakai baju pengantin wanita, tapi juga memakai tuxedo. Menatap pengantinnya, Zi Feng sungguh tidak menyangka kalau saudara tersumpahnya sekarang justru menjadi belahan jiwanya.

"Siapa suruh kau membuatku jatuh cinta padamu, sobat." Batin Ya Nuo.


Usai menikah, kedua pengantin baru itu pun pergi hotel untuk bulan madu. Baru juga keluar dari lift, mereka langsung celingukan memastikan keadaan aman. Yakin aman dan tidak ada orang, mereka mendadak berciuman dengan ganas banget sampai tabrak sana tabrak sini.

Ya Nuo yang paling semangat sampai Zi Feng hampir kewalahan. Dia bahkan kesulitan melepaskan bibirnya hanya untuk mencari kartu kunci kamar mereka. Wkwkwk! Tapi akhirnya dia berhasil juga melepaskan bibirnya sejenak dan menemukan kunci kamarnya, dan yah begitulah, kedua pengantin baru itu pun masuk kamar untuk menikmati malam yang indah.

~THE END~

Post a Comment

0 Comments