Sinopsis Discovery of Love episode 4 - Part 2

 

Ha Jin pergi ke tempat kerja paruh waktu Ah Rim. Diam-diam dia memperhatikan Ah Rim yang sedang bekerja. Melihat bekas luka di tangan Ah Rim, dia teringat masa kecil mereka dulu.

Flashback,
Ah Rim kecil dibawa ke rumah sakit. Jin Soo menemaninya dan menggenggam tangan Ah Rim kecil selama tangan Ah Rim kecil diobati dan dijahit. Waktu dokter hendak menjahit lukanya, dia menyuruh Ah Rim kecil untuk menggenggam tangan oppa-nya (Jin Soo) karena rasanya akan sakit sedikit. 


Saat dokter memperhatikan Ah Rim kecil meringis menahan sakit tapi dia tidak menangis, dia langsung memuji keberanian Ah Rim kecil. Ah Rim kecil berkata bahwa dia tidak menangis jika dia bersama dengan oppa-nya. Jin Soo senang mendengar perkataan Ah Rim lalu mempererat genggaman tangan mereka. (Mereka ini saudara atau sahabat dekat?)

Dokter cemas karena sepertinya luka Ah Rim kecil akan meninggalkan bekas yang besar, tapi Jin Soo mengatakan pada dokter bahwa dia akan menjadi dokter jika sudah besar nanti dan dia akan menghilangkan bekas luka Ah Rim itu. (jangan-jangan Ha Jin jadi dokter bedah plastik karena Ah Rim. That's sweet)


Kembali ke masa kini,
Ha Jin diam-diam membuntuti Ah Rim pulang kerja sampai ke rumahnya. Sepanjang jalan, Ah Rim berlari-lari kecil dengan riang, sama sekali tidak menyadari Ha Jin yang membuntutinya.


Keesokan harinya,
Di sebuah taman, Min Soo menghadiri sebuah acara pertemuan, dalam acara itu Min Soo menggunakan label nama 'suami hantu'. Dia menceritakan pada orang-orang yang menghadiri acara itu tentang arwah istrinya yang suka mengganggunya setiap malam sampai dia tidak bisa tidur.


Ibunya Ha Jin juga menghadiri acara itu dan dia menggunakan label nama 'pasangan diam'. Ibunya Ha Jin iri pada Min Soo karena setidaknya (arwah) istrinya Min Soo masih mau bicara pada suaminya sementara dia dan suaminya sudah tidak pernah bicara lagi selama satu tahun dan selama ini mereka hanya saling berkomunikasi lewat pesan tempel saja.


Setelah bekerja marathon, Tae Ha masih terlihat segar bugar. Dia membeli beberapa gelas Smoothies King (ehem-ehem... iklan) untuk Yeo Reum dan para pegawainya. 

Berbeda dengan Tae Ha, kerja marathon berefek cukup besar pada Yeo Reum karena dia terlihat lesu, bermata panda dan awut-awutan. Yeo Reum heran bagaimana bisa Tae Ha tidak tidur sama sekali setelah kerja marathon, apa jangan-jangan Tae Ha menggunakan propofol atau mungkin narkotika? atau mungkin Tae Ha minum ekstrak tanduk kijang? 

Tae Ha tertawa mendengarnya "Aku tidur kalau melihat pacarku"


Ucapannya itu mengingatkan Yeo Reum saat Tae Ha tertidur di kereta api sebelum mereka putus. Yeo Reum mengingatkan Tae Ha kalau dia mencampakkan Tae Ha karena sikap Tae Ha itu. Tapi Tae Ha bersikeras kalau dia tidak dicampakkan karena walaupun Yeo Reum sendiri yang mau putus tapi Yeo Reum juga yang terus menerus meneleponnya dan memohon-mohon minta balikan.


Tae Ha lalu memberikan smoothie-nya pada Yeo Reum dan menyuruh Yeo Reum untuk melihat penampilan kusutnya di cermin. Yeo Reum lalu melihat wajahnya di cermin tapi dia tidak mau terima hinaan Tae Ha dan mengklaim kalau wajah kusutnya terlihat sangat segar dan cantik.


Ah Rim sedang bekerja di toko sepeda saat dia kedatangan pelanggan baru, Ha Jin. Yeo Reum mengenalinya sebagai temannya dokter Do Joon Ho di klinik Bom Bom, tapi Yeo Reum bingung kenapa Ha Jin datang ke tokonya. Ha Jin langsung bingung tapi dia cepat-cepat berkata kalau dia datang untuk membeli sepeda..

Ah Rim lalu mulai merekomendasikan sepeda lipat yang mungkin cocok untuk Ha Jin dan Ha Jin langsung membeli pilihan pertama yang ditawarkan Yeo Reum itu tanpa banyak berpikir sampai membuat Ah Rim heran, kenapa Ha Jin langsung memutuskan membeli tanpa melihat-lihat yang lainnya.


Setelah Ah Rim membantu Ha Jin memasukkan sepeda lipatnya di bagasi mobil, Ha Jin bertanya apakah Ah Rim tidak mau menghilangkan bekas lukanya itu. Ah Rim berkata bahwa dia tidak boleh menghilangkan bekas luka ini karena akan ada seseorang yang mengenalinya lewat bekas luka itu.

"Kami sudah sangat lama tidak bertemu, jadi kami mungkin tidak akan saling mengenali wajah kami. Tapi dia mungkin akan mengenaliku jika dia melihat bekas luka ini. Jadi aku tidak akan menghilangkannya" ujar Ah Rim

Ha Jin cukup terkejut mendengarnya tapi dia tidak mengatakan apapun, dia lalu memberikan kartu namanya pada Ah Rim dan memberitahu Ah Rim untuk menghubunginya jika Ah Rim berubah pikiran dan ingin menghilangkan bekas lukanya. 


Ah Rim bertanya apakah Ha Jin akan membantunya menghilangkan bekas luka itu gratis dan Ha Jin langsung mengangguk mengiyakannya. (kalau mereka akrab waktu kecil, lalu kenapa Ha Jin sekarang tidak memberitahu identitasnya pada Ah Rim?)


Malam harinya, Yeo Reum berada di rumah Ha Jin dan bingung kenapa Ha Jin membeli sepeda kalau dia tidak bisa mengendarainya. Ha Jin beralasan kalau dia membelinya karena ingin mencobanya saja dan berjanji akan membelikan satu untuk Yeo Reum kapan-kapan.

Yeo Reum lalu mencoba mengendarainya mengelilingi apartemennya Ha Jin tapi malah terjatuh. Ha Jin langsung ngomel-ngomel karena Yeo Reum tidak berhati-hati sampai terjatuh.

"Sakit tidak?" tanya Ha Jin

"Sakit"


Yeo Reum berkata kalau lengannya sakit, lututnya sakit, seluruh tubuhnya sakit setengah mati tapi bibirnya baik-baik saja. Yeo Reum lalu memonyongkan bibirnya tapi Ha Jin tidak menciumnya malah menepuk lembut bibirnya. Yeo Reum langsung protes, masa cuma begitu saja?

"Kau bilang kau mau jadi anak baik sementara waktu. Kau kan tidak akan menginap" ujar Ha Jin mengingatkan Yeo Reum pada perkataannya sendiri.


Yeo Reum protes lagi masa mereka hanya bisa berciuman kalau dia menginap. Ha Jin akhirnya mengalah lalu menciumnya dan mengaku kalau dia hanya sok jual mahal.


Di tempat Bilyar, Tae Ha menelepon dir. Yoon untuk protes karena dia menyuruh dir. Yoon untuk mencarikan pelatih Bilyar tapi kenapa yang datang malah wanita cantik. Belum sempat melanjutkan protesnya, wanita cantik itu tiba-tiba menyodok bola bilyarnya dengan baik sampai membuat Tae Ha kagum.

Akhirnya Tae Ha tidak jadi melanjutkan protesnya dan mau berguru pada wanita cantik itu. Pelatih cantik itu mengajari Tae Ha berbagai macam teknik. Saat Tae Ha akhirnya bisa menyodok bolanya dengan benar, wanita itu langsung memujinya dengan tepuk tangan, Tae Ha mengangkat tangannya untuk mengajak si pelatih cantik ber-high five tapi pelatih cantik itu malah cuek. (haha)


Yeo Reum datang ke kantornya Tae Ha untuk menyerahkan laporan akhir rancangan model dan anggaran biayanya. Tapi Tae Ha berkata kalau laporan itu bukan laporan akhir. Yeo Reum tidak percaya Tae Ha mengatakan itu, apa Tae Ha akan merubahnya lagi padahal produk dasarnya sudah hampir jadi.

"Kau bisa merubahnya tanpa mengubah produk dasarnya" ujar Tae Ha

"Apa klienmu tidak protes kalau kau bekerja dengan cara seperti ini?"

Tentu saja banyak kliennya yang sering protes makanya Tae Ha cukup sering berdebat dengan kliennya untuk menjadikan proyek mereka sesuai keinginannya tapi hal itu pula yang membuat perusahaan Tae Ha selalu menjadi yang terbaik. Semua yang dia kerjakan selalu dia pikirkan baik-baik.


Setelah mereka menandatangani kontrak kerja, Yeo Reum mentraktir Tae Ha makan mie dingin di mall. Tae Ha protes karena makanan yang ditawarkan Yeo Reum tidak sesuai nilai kontrak yang mereka tanda tangani tapi Yeo Reum meyakinkannya kalau mie dingin yang di mall itu rasanya sangat enak.


Sesampainya di mall, ternyata mall itu sedang ramai pengunjung. Saking ramainya, mereka berdua hampir tidak bisa lewat. Tae Ha menawarkan tangannya pada Yeo Reum agar mereka bergandengan tangan dan tidak terpisah di antara keramaian tapi Yeo Reum tidak mau menggandeng tangan Tae Ha. Karena Yeo Reum tidak mau maka Tae Ha pun langsung berinisiatif menggandeng tangan Yeo Reum.


Kebetulan saat itu, Ha Jin dan ibunya sedang berbelanja baju di mall yang sama. Saat mereka hendak pulang, Ha Jin terkejut melihat Yeo Reum sedang bergandengan tangan dengan Tae Ha. 

Ha Jin langsung panik lalu cepat-cepat meminta ibunya pulang duluan dan beralasan kalau belum mau pulang karena barusan melihat teman kuliahnya dulu. Setelah itu, Ha Jin langsung pergi mencari keberadaan Yeo Reum dan Tae Ha.


Tae Ha masih belum mau melepaskan tangan Yeo Reum bahkan setelah mereka sampai di restoran mie dingin. Yeo Reum minta Tae Ha melepaskan tangannya tapi Tae Ha malah mengangkat tangan mereka dengan cara yang sama seperti saat mereka berdiri di depan 2 pohon yang menyatu di pulau Yeonha.

"Sekarang kita adalah 2 pohon yang menjadi satu" ujar Tae Ha


Ha Jin berkeliling mencari keberadaan Yeo Reum dan Tae Ha dan menemukan mereka sedang makan bersama di mall. Ha Jin lalu menelepon Yeo Reum untuk pura-pura bertanya dimana Yeo Reum berada saat ini. Yeo Reum menjawab dengan jujur kalau dia sedang mentraktir Tae Ha mie dingin karena mereka baru saja tanda tangan kontrak. Ha Jin langsung menghela napas lega mendengar kejujuran Yeo Reum.


Di restoran, Tae Ha bertanya pada Yeo Reum tentang orang seperti apa Ha Jin itu. Apa dia tidak punya cela seperti misalnya berselingkuh, berjudi, mendengkur saat tidur atau mungkin napasnya bau.

"Dia sangat baik dan hangat. Aku suka segala hal tentangnya. Semuanya. Pacarku adalah pria yang sempurna" ujar Yeo Reum

Tapi Yeo Reum bingung kenapa Tae Ha mau tahu tentang Ha Jin. Tae Ha berkata kalau dia perlu tahu tentang musuhnya agar dia bisa menang.

"Bilyar?" tanya Yeo Reum

"Bilyar dan yang lainnya juga" jawab Tae Ha

Yeo Reum sangat yakin kalau Tae Ha tidak akan menang melawan Ha Jin tapi Tae Ha bersikeras kalau malam itu dia kalah hanya karena waktu itu dia agak mabuk.


Mereka berdua sama sekali tidak menyadari Ha Jin sedang melihat mereka dengan wajah cemas. Walaupun dia bisa menghela napas lega atas kejujuran Yeo Reum tapi dia tetap tidak bisa tenang melihat keakraban Tae Ha dan Yeo Reum. 


Setelah selesai makan, Tae Ha dan Yeo Reum pergi ke perusahaan kayu untuk membeli bahan-bahan mebel. Untuk menekan biaya produksi, Yeo Reum ingin mereka menggunakan kayu daur ulang tapi Tae Ha memiliki pendapat yang berbeda dengan Yeo Reum. Karena Tae Ha ingin klien mereka mendapatkan produk terbaik jadi dia ingin bahan-bahan mebelnya menggunakan kayu domestik.

Tae Ha lalu menawarkan tumpangan pulang untuk Yeo Reum tapi Yeo Reum meminta untuk mengantarkannya ke kliniknya Ha Jin tapi sebelum itu dia ingin mampir ke toko dulu untuk membeli es krim.

"Wah, kau pacar yang baik" sindir Tae Ha


Ha Jin hendak pulang saat Ah Rim datang menemuinya dan menunjukkan foto seorang bocah berbibir sumbing. Ah Rim bertanya apakah Ha Jin bisa mengoperasi bocah itu saja daripada mengoperasi bekas lukanya.

"Baiklah" Ha Jin langsung menyetujuinya tanpa banyak berpikir.

Ah Rim heran kenapa Ha Jin bisa menyetujui permintaannya semudah itu. Ah Rim lalu mencoba memberitahu Ha Jin tentang seorang bocah lain yang hidungnya bengkok lalu bertanya, apakah Ha Jin mau mengobati bocah itu juga. Ha Jin serta merta mengiyakannya lagi. 


Kebaikan Ha Jin membuat Ah Rim semakin bersemangat menyebutkan orang lain yang memiliki luka di kulitnya dan Ha Jin lagi-lagi bersedia mengoperasi mereka tanpa biaya sama sekali.

"Dokter ini pasti sudah gila" kebaikan Ha Jin benar-benar membuat Ah Rim terheran-heran.

Ah Rim begitu bahagia dengan kebaikan Ha Jin sampai-sampai dia langsung memeluk Ha Jin, bersyukur dia bisa bertemu dengan seseorang yang sangat baik seperti Ha Jin.


Tepat saat itu, Tae Ha dan Yeo Reum tiba didepan Ha Jin dan Ah Rim yang sedang berpelukan. Yeo Reum tidak melihat Ha Jin berpelukan dengan Ah Rim karena saat itu dia sedang mengambil es krimnya dari jok belakang tapi Tae Ha melihatnya. Tae Ha tidak ingin Yeo Reum melihat Ha Jin sedang memeluk wanita lain, karena itulah dia langsung cepat-cepat menjalankan mobilnya kembali.


Yeo Reum jadi bingung dan protes kenapa Tae Ha tiba-tiba menjalankan mobilnya lagi, bagaimana kalau Ha Jin sudah pulang. Tae Ha pura-pura bingung dengan kelakuannya sendiri sambil terus menjalankan mobilnya keliling kompleks. Saat mereka kembali ke depan klinik, Ha Jin dan Ah Rim sudah tidak ada.


Yeo Reum mencoba menelepon Ha Jin tapi tidak dijawab karena saat itu ponselnya Ha Jin ketinggalan di kantor. Setelah pamit sambil menggerutu kesal pada Tae Ha, Yeo Reum langsung masuk ke dalam klinik, Yeo Reum mengira kalau Ha Jin masih di klinik karena mobilnya masih diparkir di depan klinik. Tapi para suster di klinik memberitahunya kalau Ha Jin sudah pulang.


Ha Jin mengajak Ah Rim ke cafe untuk membelikan Ah Rim es krim. Selain Ah Rim, Ha Jin juga membelikan es krim untuk teman-teman Ah Rim yang butuh operasi plastik.



Tae Ha melewati cafe dan melihat Ha Jin dan Ah Rim baru keluar dari cafe sambil berbincang akrab. Pemandangan itu membuat Tae Ha langsung salah paham mengira Ha Jin sedang berselingkuh.


Di rumah, Ah Rim melihat fotonya bersama dengan teman-teman panti asuhan. Dia lalu menelepon seorang biarawati di panti asuhan.


Karena Ha Jin sudah pulang dan tidak bisa dihubungi, Yeo Reum akhirnya pergi dari klinik. Tapi yang tidak ia sangka, ternyata Tae Ha masih menunggunya di luar klinik. Mereka lalu pergi ke taman dan memakan es krimnya berdua. Yeo Reum heran kenapa Tae Ha bisa tahu kalau Ha Jin sudah pulang. Tae Ha pura-pura tidak tahu masalah itu maka Yeo Reum beranggapan kalau Tae Ha balik ke klinik karena tersesat. 


"Terserah kau mau berpikir apa" ujar Tae Ha

"Kau tidak pernah mau terima kejelekanmu sendiri"

"Kenapa kau berpacaran dengan si brengs**k itu?"

"Si brengs**k?"

Tae Ha berkata kalau Yeo Reum sama sekali tidak bisa menilai pria padahal seharusnya Yeo Reum sudah lelah pacaran dengan pria jahat setelah pacaran dengannya. Yeo Reum membenarkannya, dia memang sudah muak dengan pria jahat karena itulah dia sekarang pacaran dengan pria hebat (Ha Jin).

Tae Ha langsung tertawa sinis "Hebat? Setidaknya aku tidak berselingkuh di belakangmu"


Yeo Reum langsung mengambil sendok es krim di tangan Tae Ha dengan marah dan melarangnya makan es krim lagi. Yeo Reum marah karena Tae Ha mengungkit masalah kencan butanya Ha Jin. Tae Ha memperingatkan Yeo Reum kalau sebentar lagi dia pasti akan menangis karena dia akan segera mendapat kabar buruk.

"Pria tahu tentang pria lain. Pria yang terlihat baik dan lugu itu jauh lebih menakutkan" ujar Tae Ha

Yeo Reum mengingatkan Tae Ha bahwa dulu Tae Ha sering pergi diam-diam ke club padahal Tae Ha bilangnya mau pergi tidur. Karena Tae Ha sendiri punya keburukan jadi Yeo Reum menyuruh Tae Ha untuk diam dan makan es krimnya saja. 

Dia lalu mengembalikan sendok es krimnya Tae Ha. Tapi saat Tae Ha hendak mengambil es krimnya, Yeo Reum cepat-cepat menjauhkannya sambil memperingatkan Tae Ha untuk tidak menjelek-jelekkan Ha Jin lagi. Perlakuan Yeo Reum itu membuat Tae Ha membanting sendok es krimnya dengan marah lalu pergi. 


Keesokan harinya, Tae Ha latihan Bilyar lagi bersama pelatih cantiknya saat dia mendapat pesan dari Ha Jin yang menanyakan tentang janji main Bilyar mereka malam ini. Tae Ha lalu membalas pesannya dan memberitahukan tempat dan waktunya.


Yeo Reum menelepon Ha Jin untuk mengajak Ha Jin bertemu malam ini tapi Ha Jin memberitahunya kalau malam ini adalah malam janjiannya main Bilyar dengan Tae Ha. Yeo Reum menyemangati Ha Jin untuk menang dan berjanji kalau dia akan datang setelah selesai bekerja.

"Aku pasti akan menang" janji Ha Jin


Malam harinya di pub, Tae Ha datang duluan dan dia ingin main duluan juga. Tae Ha berhasil menyodok dengan baik beberapa kali. Hal itu membuat Ha Jin menarik kesimpulan kalau Tae Ha pasti sudah cukup banyak berlatih. Saat tiba giliran Ha Jin, Tae Ha memberitahunya kalau dia pernah datang ke kliniknya Ha Jin untuk mengantarkan Yeo Reum.

"Kalian berdua punya banyak kebetulan" ujar Ha Jin


Tae Ha menyangkal bahwa waktu itu bukan kebetulan karena dia hanya mengantarkan Yeo Reum setelah mereka selesai bekerja. Yang kebetulan adalah hal lainnya, sesuatu yang malam itu dia lihat secara tak sengaja yaitu dia melihat Ha Jin sedang bersama dengan seorang wanita lain.



Saat Ha Jin sama sekali tidak menyangkalnya, Tae Ha menyarankan Ha Jin untuk segera mengakhiri hubungannya dengan wanita lain itu sebelum Yeo Reum tahu...

"Atau... seharusnya kau akhiri saja hubunganmu dengan Yeo Reum" ujar Tae Ha

"Kau menyukai Ha Yeo Reum, kan?" tanya Ha Jin


Dalam wawancaranya, Tae Ha menyangkal keras tuduhan itu. Tae Ha ngotot kalau dia tidak menyukai Yeo Reum dan sama sekali tidak punya keinginan untuk kembali dengan Yeo Reum. Dia hanya marah pada Ha Jin karena Ha Jin berselingkuh dari Yeo Reum.


Walaupun dalam wawancaranya Tae Ha menyangkal, tapi nyatanya dia malah bertanya pada Ha Jin "Kenapa? Apa aku tidak boleh menyukainya?"


Dalam wawancaranya, Ha Jin berkata bahwa seperti yang pernah dia bilang sebelumnya "Aku tidak masalah dengan kekalahan tapi aku tidak akan tinggal diam jika aku diprovokasi"


Ha Jin tiba-tiba melompat ke atas meja Bilyar dan menendang Tae Ha sampai Tae Ha terjatuh ke bar. Ha Jin berdiri di atas meja Bilyar dan Tae Ha langsung melawan balik, menendang kaki Ha Jin sampai Ha Jin terjatuh kesakitan di atas meja. Tae Ha naik ke meja dan menghajar Ha Jin tapi Ha Jin mampu melawan dan menjatuhkan Tae Ha dari atas meja.


Yeo Reum tiba tepat saat Tae Ha menendang perut Ha Jin. Tae Ha hendak memukul Ha Jin lagi tapi Yeo Reum langsung memukul keras punggungnya dengan tongkat Bilyar.



Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments