Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 17 - Part 2

Hari ini perban matanya Zhe Rui akhirnya dibuka. Tapi ternyata dia benar-benar tidak bisa melihat, dan itu sontak membuat Zi Feng jadi semakin frustasi dipenuhi rasa bersalah. Tapi dokter tetap optimis dan yakin kalau ini pasti cuma sementara dan menyarankan Zhe Rui untuk istirahat dan merawat matanya dengan baik, mungkin kondisinya akan pulih dalam waktu beberapa hari.

Tak lama kemudian Zi Feng dan Ya Nuo mengantarkan Zhe Rui kembali ke kliniknya. Zi Feng benar-benar tidak tahu harus bagaimana sehingga kemudian dia memutuskan untuk pergi dengan alasan ada kerjaan. Tapi dia meminta Ya Nuo untuk tetap di sini menemani Zhe Rui.

Berduaan dengan Ya Nuo, Zhe Rui mengaku bahwa dia sudah mengetahui hubungan Zi Feng dan Ya Nuo tapi dia meyakinkan Ya Nuo bahwa dia masih menjaga rahasianya Ya Nuo. Tapi dia bertanya-tanya... 

"Aku tahu kalau Zi Feng sangat baik padamu, tapi... bersediakah kau memberiku kesempatan?"

Sayangnya, Ya Nuo dengan tegas menolak. Dia hanya memiliki satu hati untuk satu orang dan dia yakin bahwa orang itu adalah Zi Feng. Ya Nuo sangat bahagia saat bersama Zi Feng. Maaf.

Walaupun kecewa dan patah hati, tapi Zhe Rui menerimanya dengan besar hati. Malah dia sudah menduga jawaban Ya Nuo akan seperti ini. Ya Nuo tidak perlu meminta maaf padanya. Sekarang ini, dia hanya ingin Ya Nuo berjanji padanya.

"Katakan saja."

"Biarkan aku selamanya menjadi Kak Zhe Rui-mu."

Terharu, Ya Nuo tentu saja menyetujuinya dan langsung memeluknya. Ya Nuo janji, Zhe Rui akan selamanya menjadi Kak Zhe Rui-nya. Saat itulah, tiba-tiba mata Zhe Rui perlahan-lahan mulai bisa melihat lagi. Dari yang awalnya samar-samar, perlahan mulai bisa fokus melihat wajah Ya Nuo di hadapannya. Syukurlah, Ya Nuo begitu lega dan bahagia hingga dia langsung memeluk Zhe Rui. Dengan itu, Zhe Rui pun melepaskan Ya Nuo dan menyuruhnya kembali ke Zi Feng. 

Ya Nuo kembali ke kantor tak lama kemudian, mendapati Zi Feng menyibukkan diri dalam pekerjaannya. Namun begitu mendengar Zhe Rui bisa melihat lagi, Zi Feng akhirnya bisa lega dan sumringah.

Tapi sedetik kemudian, senyum mendadak menghilang saat tiba-tiba dia diberitahu bahwa ada polisi yang mau menemuinya. Dua polisi itu mengabarkan bahwa bahwa Tuan Wu menyerahkan diri atas pembunuhan dan dia juga berkata bahwa Zi Feng memiliki buktinya. Karena itulah, Zi Feng diminta ke kantor polisi sebagai saksi.


Han Sheng tidak tahu apa-apa tentang apa yang dilakukan ayahnya ini. Saat dia menonton berita itu di TV, bukannya memahami bahwa ayahnya melakukan ini demi melindunginya, Han Sheng malah salah paham mengira Zi Feng yang membuat ayahnya ditahan polisi dan langsung murka sama Zi Feng.

Tak lama kemudian, Zi Feng hendak pergi ke kantor polisi bersama Ya Nuo saat tiba-tiba saja Ya Nuo melihat Han Sheng menembakkan senjata ke Zi Feng. Untungnya Ya Nuo sigap menariknya, namun pelurunya menggores lengan Ya Nuo.

Zi Feng bergegas menyembunyikan Ya Nuo sebelum kemudian keluar menghadapi Han Sheng dan menghajarnya. Dia berhasil melucuti senjatanya dengan cepat, tapi kemudian dia menantang Han Sheng untuk menembaknya, dan seketika itu pula Han Sheng mendadak merasa bersalah hingga dia tidak mampu menembaknya dan akhirnya membuang senjatanya.

Zi Feng tetap tenang menghadapinya dan mengingatkannya bahwa pertemanan mereka tidak seharusnya dibutakan oleh keegoisan. Dia selalu tahu kalau Han Sheng tidak senang dengan fakta bahwa dia mengambil alih posisi ketua menggantikan ayahnya.

Tapi asal Han Sheng tahu saja. Terlepas dari apa pun yang terjadi padanya 7 tahun yang lalu, ayahnya lebih mementingkan kembali ke keluarganya. Zi Feng pun sama, satu-satunya yang dia inginkan hanya melindungi orang-orang yang dia cintai.

"Aku bersedia mundur. Pimpinlah semua orang dengan baik. Kita akhiri keluhan kita pada satu sama lain sampai di sini." ujar Zi Feng.

"Sejak awal di antara kita tidak pernah ada keluhan. Namun yang paling kubenci, waktu tidak lagi berada di pihakku."

Dengan itu, Han Sheng pun pergi. Ya Nuo pun bisa keluar dari persembunyiannya dan langsung memeluk Zi Feng, dia benar-benar khawatir dan ketakutan tadi. Tapi... apa Zi Feng benar-benar akan melepaskan Han Sheng seperti ini? Bagaimana kalau dia kembali dan menyakiti Zi Feng lagi.

Tapi Zi Feng yakin tidak. Jika Han Sheng benar-benar ingin melakukannya, maka dia pasti sudah menarik pelatuknya tadi.

Usai mengantarkan Ya Nuo ke rumah sakit, Zi Feng tiba-tiba mendapat kabar dari Qing Yang bahwa Han Sheng menyerahkan diri ke polisi. Mereka pun bergegas ke kantor polisi dan mendapati yang lain sudah ada di sana. 


Kebenaran sudah terungkap sekarang. Tuan Wu benar-benar menyesal dan meminta maaf pada Zi Feng karena telah gagal mendidik anaknya. Paman Tian benar-benar kesal pada Tuan Wu, bisa-bisanya Tuan Wu malah melindungi anaknya padahal jelas-jelas anaknya melakukan kejahatan serius.

"Xing Tian, dia putraku." tegas Tuan Wu.

Saat Han Sheng hendak dibawa ke penjara, Tuan Wu tetap menyemangati Han Sheng, bahkan meyakinkan Han Sheng bahwa Han Sheng tidak pernah mengecewakannya. Kesalahan murni ada pada Tuan Wu yang selalu memaksa Han Sheng untuk berkompetisi dengan Zi Feng.

Dia selalu berpikir bahwa jika Han Sheng berkompetisi dengan Zi Feng, itu akan semakin mendorong Han Sheng untuk berkembang. Tapi ternyata cara didiknya itu justru membuat Han Sheng merasa inferior dan rendah diri. 

Karena itulah, Tuan Wu sepenuh hati meminta maaf pada Han Sheng. Terharu, Han Sheng sontak berlutut di hadapan Tuan Wu dan meminta maaf atas semua kesalahannya. Sebelum pergi, dia juga meminta maaf pada Qing Yang.

Saat mengantarkan Ya Nuo pulang malam harinya, Zi Feng bertanya-tanya apakah Ya Nuo menyesal bertemu dengannya karena sejak bertemu dengannya, Ya Nuo sering terlibat dalam berbagai masalah.

"Iya, aku menyesal," ujar Ya Nuo. Jelas saja jawabannya itu membuat Zi Feng patah hati. Namun Ya Nuo belum selesai bicara. "Aku menyesal karena tidak mengenalmu lebih awal."

Zi Feng tersentuh mendengarnya dan langsung menggenggam tangan Ya Nuo. Sekarang dia sudah tidak bisa hidup tanpa Ya Nuo, jadi dia tidak akan melepaskan tangan Ya Nuo.

"Kalau begitu kita berjanji tidak akan saling melepaskan tangan satu sama lain."

Di cafe, Nana tak sengaja mendengar percakapan Paman Tian dan Qing Yang. Dari percakapan mereka itulah, Nana mengetahui bahwa ternyata Qing Yang mengetahui penyakitnya. Paman Tian benar-benar berterima kasih atas segala yang Qing Yang lakukan untuk Nana dan atas cinta yang Qing Yang berikan untuk Nana. 

"Paman, selama bertahun-tahun ini, Paman menjagaku dengan baik, memperlakukanku seperti keluarga sendiri. Nana anak Paman, jadi tentu saja ini hal yang memang seharusnya kulakukan."

Hmm... kata-kata yang sontak membuat Nana berkaca-kaca dengan sedih, jelas karena ucapan Qing Yang itu terkesan seolah Qing Yang baik padanya hanya demi membalas hutang budi pada Paman Tian dan bukan karena Qing Yang sungguh-sungguh mencintainya.

Nana begitu patah hati hingga dia langsung naik kembali ke kamarnya, dan sayangnya, dia jadi dia tidak mendengarkan ucapan Qing Yang yang selanjutnya.

"Selain itu, dia adalah orang yang ingin kujaga selama-lamanya.

Aaah! Sayang sekali Nana tidak mendengarnya. Paman Tian tentu saja senang dan sangat setuju dengan hubungan mereka. Paman Tian justru merasa sangat tenang untuk menyerahkan putrinya yang berharga pada Qing Yang.

Hari ini Tuan Du akhirnya pulang ke rumah, akhirnya anggota keluarga mereka bisa berkumpul lengkap kembali. Tapi melihat kemesraan ayah dan ibunya kontan membuat Zi Feng jadi merindukan Ya Nuo, sekarang hidupnya terasa kurang lengkap tanpa Ya Nuo di sisinya.

Usai makan tak lama kemudian, Tuan Du mendapati Zi Feng sedang menatap sebuah cincin. Zi Feng memberitahu Tuan Du bahwa itu adalah cincin kawin Kakak Feng yang Kakak Feng berikan padanya pada tahun keenam menghilangnya Tuan Du. 

Kakak Feng ingin agar dia memberikan cincin ini pada belahan jiwanya dan melanjutkan cinta Kakak Feng dan Tuan Du. Tuan Du langsung mengerti, Zi Feng ingin memberikan cincin ini pada Ya Nuo, belahan jiwanya Zi Feng, seseorang yang Zi Feng inginkan untuk hidup bersama selama-lamanya. Tuan Du setuju dan merestui mereka, dia suka sama Ya Nuo, dia yakin kalau cincin ini sangat cocok untuk Ya Nuo.

"Aku pasti akan memberikan cincin ini padanya dan membuatnya berada di sisiku selama-lamanya."

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

0 Comments