Sinopsis Leh Ratree Episode 5 - Part 2


Keesokan harinya, Pattapon sedang tidur sementara Kate dan ibunya sedang menghitung uang untuk biaya operasi Pattapon.

Pu datang tak lama kemudian dan meyakinkan mereka untuk tidak perlu lagi mencemaskan masalah biaya karena dia sudah menemukan seseorang yang mau membiayai operasinya Pattapon.

Dia tidak memberitahukan detilnya dan hanya memberitahu mereka bahwa dia hanya meminta salah seorang kliennya untuk membayar upahnya dimuka.

Pattapon terbangun saat itu tapi pura-pura tidur, sepertinya dia sudah mendengarkan percakapan mereka dan sepertinya dia merasa bersalah telah menyusahkan keluarganya.


Pu, Kate dan Nun lalu keluar ke bagian administrasi dan diberitahu bahwa biaya perawatan Pattapon sudah dibayar. Pu senang, Kate dan Nun pun berterima kasih pada Pu tapi mereka juga merasa tak enak jika harus menerima kebaikan Pu begitu saja.

Karena itulah Kate bersikeras untuk menganggap ini sebagai hutang dan berjanji akan membayar Pu kembali jika dia sudah bisa menghasilkan uang. Pu sebenarnya tak menginginkan itu tapi karena Kate dan Nun memaksa, akhirnya dia menyetujuinya.

Dalam perjalanan keluar rumah sakit, Pu langsung mengirim pesan ucapan terima kasih pada Pa, karena dia mengira Pa yang sudah membayarnya.

Tapi saat Pa membaca pesan itu, dia malah bingung sendiri. Pa menduga pasti kakaknya lah yang telah membayar biaya operasinya Pattapon.


Dia langsung menemui Sake di ruangannya untuk mengonfrontasinya. Sake membantu Kate, tapi kenapa Sake tidak memberitahu Kate kalau dialah yang telah membantu Kate. Kalau Sake diam seperti ini, Kate pasti salah paham dan mengira Pu lah yang telah membantunya.

"Sekarang ini, Kate pasti merasa sangat tersentuh dan terharu karena dia mengira Pu yang telah membantunya"

"Pa, jika dia tahu kalau itu uangku maka dia tidak akan menerimanya. Dia bahkan tidak mau mengatakan apapun padahal dia dia dalam kesulitan sebesar itu"

Oooh, Pa jadi curiga. Apa Sake ngambek karena Kate tidak mau curhat padanya, apa Sake merasa sakit hati. Sake langsung menyangkalnya sambil pura-pura cuek.

Hmm... tapi Pa tak percaya dan terus menatap Sake dengan senyum geli dan pandangan curiga, mungkin dia berpikir jangan-jangan Sake sudah mulai jatuh cinta pada Kate.


Malam harinya, Sake lagi-lagi mendapati Kate membuat cupcake di dapur. Kebetulan saat dia datang, cupcake-nya sudah matang. Kate langsung menghias cupcake untuk Sake dengan emoticon marah,  ekspresi yang mirip banget dengan Sake yang suka emosian.

Sake tidak marah, malah tertawa lalu mengubah ekspresi cupcake itu jadi tersenyum, nah ini baru mirip dengannya. Dia lalu mencoba mencicipinya dan ternyata rasanya lumayan enak.


Tapi dia melihat ada beberapa cupcake yang sudah dihias dengan sangat cantik dengan beberapa huruf thank you. Sake bertanya-tanya, Kate mau berterima kasih pada siapa.

Kate dengan santainya berkata kalau dia mau berterima kasih memberikan cupcake itu pada Pu sebagai ungkapan terima kasih. Sake langsung cemberut dan membuang cupcake-nya lalu pergi.


Keesokan harinya, Jiab lagi-lagi membuntuti Bee ke pasar. Kebetulan saat itu Bee sedang belanja sendirian, kesempatan tuh. Jiab langsung mendekatinya dan to the point berkata bahwa dia mendengar sebuah gosip tentang bosnya Bee yang tinggal di rumah Suttagarn.

Bee langsung emosi dan menuntut gosip apa itu. Jiab mengklaim bahwa gosip itu mengatakan kalau bosnya Bee adalah istri minornya Sake.

Bee langsung mempercayainya begitu saja dan nyerocos panjang lebar membela Kate. Bahkan tanpa pikir panjang dia langsung memberitahu kebenarannya pada Jiab, bahwa Kate tinggal di rumah itu untuk mengandung anaknya Sake.

Mereka hanya akan melakukan program bayi tabung, jadi mereka tidak akan saling bersentuhan atau semacamnya. A datang saat itu dan langsung curiga, apa yang sudah mereka bicarakan.

Bee dan Jiab langsung saling bekerja sama mengklaim bahwa mereka tidak membicarakan apapun.


Jiab langsung pergi melapor ke Id dan ibunya. Id senang, dugaannya benar, Sake tak mungkin jatuh cinta pada wanita lain selain dirinya. Karena sudah sukses melakukan pekerjaannya dengan baik, Jiab langsung menuntut bayaran sekarang juga.

Id memberinya uang dengan setengah hati, tapi dia memerintahkan Jiab untuk tidak kemana-mana karena siapa tahu dia masih dibutuhkan lagi.

Tentu saja Jiab bersedia melakukannya dengan senang hati, kan dibayar. Id lalu pergi, sekarang saatnya pergi mengunjungi ibu mertuanya lagi.


Khun Ying sedang rapat bersama Pa saat Id menerobos masuk dan langsung melabrak mereka tentang istri palsunya Sake yang ternyata cuma orang bayaran untuk menjadi ibu pengganti hanya karena dia tidak bisa mengandung.

Khun Ying mengaku jujur kalau dia memang membayar Kate untuk mengandung anaknya Sake... tapi yang tidak dia sangka, ternyata Sake benar-benar jatuh cinta pada Kate. Id tak percaya, Khun Ying pasti berbohong untuk menjauhkan Sake darinya.

"Kau sudah melihat gadis itu kan? Dia cantik, manis, lugu, dan pintar menyenangkan orang lain. Kakakku bukan batu yang tidak bisa merasakan apapun"

"Menakutkan sekali. Tapi kudengar Sake dan gadis itu tidak punya hubungan apapun. Lebih baik ibu berhenti mengada-ada untuk membodohiku. Ibu tidak akan pernah bisa menendangku keluar dari hidup Sake. Aku adalah istrinya Sake dan aku akan kembali pulang untuk tinggal bersama suamiku... mulai hari ini" ujar Id dengan senyum licik lalu berbalik pergi sambil mengibaskan rambutnya dengan gaya congkaknya.


Khun Ying dan Pa langsung pulang dan memberitahukan masalah ini pada Chard. Mereka heran dari mana Id bisa tahu tentang kalau Kate tinggal di sini untuk mengandung anaknya Sake, apalagi dia juga tahu kalau diantara Sake dan Kate tidak ada apa-apa.

Karena tak ada seorang pun yang mengetahui masalah ini selain orang-orang di rumah mereka, Pa menduga pasti ada seseorang di rumah ini yang membocorkannya.


A dan Bee mencuri dengar dari luar. Bee langsung ketakutan lalu cepat-cepat menyeret A keluar untuk mengakui perbuatannya.

Kaget dan kesal, A langsung memukulinya dan mengomelinya habis-habisan. Bee berusaha membela diri kalau dia hanya memberitahukan masalah ini pada Jiab saja, lalu bagaimana bisa Id tahu tentang masalah ini.


Terlepas dari siapapun yang membocorkan masalah ini pada Id, Khun Ying merasa hal yang paling penting saat ini adalah bagaimana caranya menghalangi Id dan mengusirnya sebelum Sake dan Kate datang. Khun Ying tiba-tiba punya ide bagus lalu menyuruh Chard untuk memanggil A dan Bee.

Dia lalu menyuruh A dan Bee untuk memindahkan semua barang-barangnya Kate ke kamarnya Sake. Pfft!

Dia lalu menyuruh Pa untuk menelepon Sake dan melarang Sake dan Kate pulang sampai dia mengizinkan.


Sake sebenarnya tidak setuju dengan ide menghindari Id, tapi Pa khawatir masalah akan jadi semakin rumyan jika Id sampai bertemu Kate.

Sake akhirnya mengalah tapi dia memperingatkan mereka untuk tidak berlama-lama, lalu membawa Kate kembali ke kantor.


Id dan ibunya tiba di rumah Suttagarn tak lama kemudian dengan membawa koper. Tapi anehnya rumah tampak sepi.

Ibunya Id menduga kalau mereka pasti takut, tapi Id curiga kalau orang-orang di rumah ini sedang merencanakan sesuatu. Bahkan di dalam rumah, tak tampak ada satupun orang.

Id langsung naik ke kamar Sake, tapi langsung tercengang mendapati banyaknya perubahan di kamar itu. Sementara Id memandangi kamarnya dengan kebingungan, Ibunya Id malah heboh sendiri memandangi kamar mewah itu. Dia lalu membuka lemari untuk menata baju-bajunya Id, tapi malah melihat ada baju-baju wanita di sana.


Ibunya Id langsung heboh, berpikir kalau itu adalah baju-bajunya Id yang masih disimpan Sake. Tapi Id langsung tercengang mendengarnya. Dia melihat baju wanita yang sedang dipegang ibunya dan menyadari itu bukan baju-baju miliknya.

Lalu milik siapa? Wanita mana yang menyimpan baju-baju bahkan pakaian dalamnya di dalam lemari suaminya Id? Panik, Id melihat ke kasur dan mendapati sebuah baju tidur wanita di sana. Ibunya Id malah menemukan fotonya Kate di meja.


Khun Ying and the geng masuk tak lama kemudian dan langsung melabrak kelancangan mereka karena masuk ke kamar putranya.

Pa dengan santainya berkata kalau yang sedang Id pegang itu adalah baju tidurnya Kate dan mengomentari betapa s~~sinya baju tidurnya Kate itu.

"Apa maksud kalian gadis itu tidur dengan Sake di kamar ini?"

"Seharusnya kau tidak perlu tanya"

"Kalau kau tidak punya tempat untuk dituju hingga datang kembali kemari tanpa tahu malu, maka aku akan menyuruh Chard untuk menyiapkan kamar lain untukmu. Karena kamar ini sudah ada penghuninya"


Chard lalu memerintahkan A dan Bee untuk membawa kopernya Id... ke kamar pelayan.

A dan Bee langsung melakukannya dengan senang hati, bahkan sengaja mengompori Kate dan Ibunya untuk mengejar mereka ke kamar pelayan kalau mereka mau mendapatkan kopernya kembali. 

Ibunya Id langsung lari mengejar mereka. Hadeh, mereka heboh banget deh. Mana tengkarnya di tangga lagi, untung tidak ada yang jatuh.


Id tetap tak percaya. Semua ini pasti cuma akal-akalannya Khun Ying untuk membodohinya. Karena itulah dia akan tetap tinggal di sini bersama Sake.

Id keluar untuk menghentikan ibunya, dia tidak peduli kopernya mau dibawa kemana, pokoknya dia akan tetap menunggu di sini sampai Sake pulang. Dia lalu melirik Khun Ying dengan tatapan meremehkan.


Kedua ibu dan anak itu lalu duduk cantik bagai ratu di ruang tamu. Bahkan sekalipun Pa berusaha memprovokasi Id dengan berkata kalau Sake sedang keluar makan malam bersama istri barunya dan mungkin akan pulang telat, Id tetap ngotot untuk menunggu sampai Sake pulang.

Bahkan dengan sangat pedenya dia bertanya-tanya siapa yang akan Sake pilih nanti, dia yang merupakan istri sahnya Sake atau cewek itu.


Sementara itu di kantor, Sake meneruskan pekerjaannya sambil makan pizza. Tapi kemudian perhatiannya teralih saat melihat Kate yang tampak asyik sendiri memotreti cupcakes dengan mulut penuh kue.

"Ini salah satu contoh phubbing. Kau sibuk dengan gadgetmu saat kau sedang makan" komentar Sake dengan senyum lebar.

Kate menyangkal, dia cuma sedang memotret cupcake untuk diunggah ke IG. Dia bahkan langsung berpose dengan cupcakenya dan membuat senyum Sake jadi tambah lebar, geli melihat pose lucunya Kate barusan.

"Apa kau cuma berpikir tentang menghasilkan uang? Sekarang waktunya makan, jadi kau harus konsen makan, mengerti?" ujar Sake lalu mengambil pizzanya lagi.

"Bagaimana denganmu? Kau juga terus bekerja setiap saat. Tuh kan, kau sekarang sedang makan sambil bekerja. Itu tidka baik untuk kesehatanmu"

Sake langsung menatapnya tajam, Kate langsung diam. Tapi Sake tak bisa mengalihkan pandangannya dari Kate sampai-sampai dia kesedak pizzanya sendiri. hehe.


Khun Ying menelepon sesaat kemudian. Sake langsung kesal, ibunya menyuruhnya untuk bersiap menghadapi Id yang ngotot tak mau pulang sampai bertemu Sake. Dia jadi bingung harus bagaimana.


Tak lama kemudian, mereka pun pulang. Sebelum masuk, Sake memberitahu Kate untuk melakukan apapun yang dia suruh nanti lalu menggandeng tangan Kate.

Chard mengumumkan kedatangan Sake, Id dan ibunya langsung beranjak pergi ke depan. Begitu melihat Kate masuk bergandengan tangan dengan Kate, Id langsung menyindir akting mereka.

Kate canggung dan berusaha menarik tangannya dari genggaman Sake tapi Sake langsung mempererat genggaman tangan mereka.


Sake menyatakan bahwa tak ada apapun yang perlu dibicarakan antara dia dan Id lalu menuntut Kate naik bersamanya. Id tak percaya sedikitpun dengan aktingnya Sake dan langsung menghalangi mereka.

Dia bahkan mengklaim kalau akting mesranya Sake itu terlalu maksa, jadi sebaiknya Sake berhenti membodohinya.


Sake malah semakin getol berakting sok mesra pada Kate sampai ngajakin mandi bareng. hahaha! aduh, kasihan Kate jadi tumbal terus.

Mandi bareng belum cukup, Sake bahkan menyuruh Kate memijat badnanya yang lelah lalu nempelin hidungnya lagi ke pipi Kate.

Kate langsung melotot shock, semua orang juga ikutan kaget. Sake diam-diam membisiki Kate untuk senyum, Kate menurut dan langsung memaksakan senyum canggung.

Saat Id masih bersikeras menolak mempercayai kemesraan mereka, Sake menyatakan bahwa dia tidak peduli Id percaya atau tidak, lalu menyeret Kate naik ke kamarnya.


Id terus berusaha menghalangi mereka. A dan Bee langsung beraksi memisahkannya dari Sake, ujung-ujungnya perang heboh lagi antara A dan Bee dan Ibunya Id.

Selama orang-orang itu ribut sendiri, Khun Ying mengisyaratkan Sake untuk pergi. Sake pun naik membawa Kate masuk kedalam kamarnya meninggalkan Id yang terus berteriak-teriak tak terima dengan perlakuan Sake padanya.


"Sudah berhentilah. Suami istri mau berduaan, kenapa kau mengikuti mereka?" bentak A.

"Betul, kalau kau mengikuti mereka lalu kena serangan jantung lalu mati di rumah ini, jangan bilang kalau kami tukang kebun tidak memperingatkanmu" timpal Bee.

"Betul sekali. Sekarang kau bisa berhenti curiga dan ikut campur" timbrung Khun Ying.


Tapi Id tak mau menyerah begitu saja. Begitu berhasil melepaskan diri dari cengkeraman A dan Bee, dia langsung naik mengejar Sake dan mengkonfrontasinya, Sake tidak boleh melakukan ini padanya karena dia masih istri sahnya Sake.

Tapi Sake dengan santainya memasukkan Kate kedalam kamarnya, tersenyum licik pada Id lalu mengunci pintu.


Id dan ibunya langsung menggedor-gedor pintu kamar Sake sambil berteriak-teriak histeris. Chard bersama A dan Bee langsung beraksi menyeret ibu dan anak itu menjauh dari kamar Sake.

Tapi Ibunya Id melawan Chard dengan ganas, ujung-ujungnya malah berubah jadi perang pribadi antara Ibunya Id dan Chard gara-gara Ibunya Id nyindir Chard banc*.

Tak tahan lagi, Id sendirilah yang berteriak menghentikan semua keributan ini lalu mengajak ibunya pergi.


Sake termenung setelah semua kehebohan itu berakhir. Stres, Kate akhirnya mengalihkan pandangannya ke sekeliling kamar, tapi malah bingung mendapati fotonya terpajang di rak dan barang-barangnya yang lain, bahkan boneka beruangnya pun ada di kasurnya Sake. Kenapa barang-barangnya bisa ada di kamar ini?

"Ibuku ingin kau pindah ke kamar ini"

"Pindah ke kamar ini?!" Kate kaget. Tapi kemudian dia berpikir kalau semua ini pasi cuma pura-pura saja dan dia tidak harus benar-benar tinggal di kamar ini, iya kan? Sake menjawabnya hanya senyum lalu merenung ke balkon.


Kate cemas lalu mengikutinya ke balkon dan berusaha menghibur Sake "Kesedihan tidak akan bertahan lama. Kita sendirilah yang membuatnya jadi lama dengan terus menerus memikirkannya"

"Sebelum kau menasehati orang lain, bukankah seharusnya kau menasehati dirimu sendiri dulu? Belakangan ini kau sering linglung, bukankah itu karena kau terus menerus memikirkannya?"

Dia hendak bicara lebih banyak lagi, tapi tepat saat itu juga kate melihat bintang jatuh di langit dan langsung memekik heboh lalu nyerocos panjang lebar menyuruh Sake untuk diam dulu, ngomelnya nanti saja soalnya dia mau berdoa meminta kesehatan ayahnya pada bintang jatuh.


Tapi gara-gara kebanyakan ngomong, bintang jatuhnya sudah lewat. Ah, terserahlah  pokoknya berdoa aja. Sake langsung tersenyum geli melihat tingkah Kate.

Saat Kate masih berdoa, Sake melihat ada bintang jatuh kedua. Refleks dia langsung ikut-ikutan memejamkan mata dan berdoa.


Dan baru sedetik kemudian dia baru sadar kalau dia ketularan Kate. Sake geleng-geleng mengingat tingkahnya sendiri dan akhirnya menghabiskan waktu memandangi Kate.


Id dan ibunya pergi ke apartemen untuk melabrak Jiab, dia berkata tak ada apapun antara Kate dan Sake tapi buktinya dua orang itu malah tidur sekamar.

Tak terima disalahkan, Jiab mengklaim bahwa merekalah yang bodoh, mereka sudah dibodohi. Dia selalu mengawasi rumah itu setiap hari, terutama kamar tidurnya Sake dan setiap hari pula dia melihat Sake tinggal sendirian di kamarnya.


Di rumah Suttagarn, Chard mengomeli Bee atas kecerobohannya dan mulut embernya. Bee meminta maaf atas kecerobohannya, tapi dia bersumpah kalau dia cuma memberitahu Jiab seorang dan tidak mengerti bagaimana Id bisa mengetahuinya. Pa curiga mungkin Jiab itu mata-matanya Id.


Karena Id tidak mau menyerah juga, Khun Ying juga tidak mau menyerah. Karena itulah dia menyuruh Sake untuk melanjutkan aktingnya dengan Kate. Mereka tak bisa mengusir Id dengan mudah karena dia masih istri sahnya Sake, karena itulah mereka harus membuat Id pergi sendiri.


Saat Sake protes tak setuju, Khun Ying menegaskan bahwa ini adalah perintah. Lagipula, apa yang Sake khawatirkan, dia kan tidak menyukai Kate, iya kan?

Sake terdiam. Pa langsung curiga melihat reaksinya... jangan-jangan Sake menyukai Kate? Sake menolak menjawab dan langsung kembali ke kamarnya.


Begitu kembali ke kamarnya, Sake melihat Kate hendak membawa barang-barangnya kembali ke kamarnya. Sake langsung melarangnya, Kate tidak boleh meninggalkan kamar ini.

Kate jadi bingung, apalagi Sake malah melarangnya bertanya apapun. Sake lalu menyalahkan TV sementara Kate tetap berdiri di tempat, tak tahu harus bagaimana.


Sake menyuruhnya duduk, tapi Kate malah jadi semakin salting. Dia mencoba duduk di ujung sofa tapi langsung berdiri lagi saat Sake menoleh. Apa boleh buat, terpaksalah akhirnya dia duduk bersimpuh di lantai kayak pembantu.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments