Saat Sake di kantor, Chard membawa Kate masuk ke kamarnya Sake dan menyuruhnya untuk membersihkan dan menata ulang kamar Sake. Dia memerintahkan Kate untuk membuang segala macam barang peninggalan Id mulai dari sprei sampai segala macam dekorasi ruangan.
A dan Bee datang tak lama kemudian dengan pakaian seragam baru dan berniat mau membantu pekerjaan Kate. Tapi Chard melarang mereka membantu Kate, malah memberi mereka pekerjaan lain. Dia membawa mereka ke taman depan rumah dan memerintahkan mereka untuk berkebun.
A dan Bee langsung protes, takut seragam baru mereka yang putih bersih itu jadi kotor dan kulit mereka yang sudah mereka rawat itu jadi hitam. Chard tidak peduli dan bersikeras memaksa mereka berkebun.
Dia lalu menarik syal yang dipakai Bee dan menasehatinya untuk bersikap lebih macho dikit sebagai lelaki... lah tapi dia sendiri jalannya megal-megol. wkwkwkwk!
Mereka yakin kalau Chard itu sebenarnya bukan cowok sejati, dia pasti cuma pura-pura saja dan mereka pun langsung sepakat untuk memanggil Chard sebagai Cherry.
Kate melaksanakan perintah Chard dengan baik. Mengganti spreinya dengan sprei putih, mengganti bantal-bantal sofa dengan bantal-bantal warna putih dan abu-abu, memindahkan beberapa dekorasi yang terpajang di rak dan juga membuang semua kosmetiknya Id.
Di salah sudut ruangan, dia mendapati sebuah sebuah vas bunga mawar merah yang sudah layu. Dia langsung menggantinya dengan bunga mawar putih. Sake sepertinya masih belum bisa melupakan Id sepenuhnya karena dia masih menyimpan foto pasangan mereka.
Sake pulang malam harinya dan melalui jendela balkon kamarnya, dia melihat Kate sedang berada didalam kamarnya. Chard menjelaskan kalau Kate sedang bertugas membersihkan kamarnya Sake.
Seketika Sake tampak murung, Pa yakin kalau Sake pasti sedih mengingat dulu hanya ada istrinya di dalam kamar itu. Khun Ying kesal, dia ingin Sake segera melupakan Id.
Setelah itu keluarga Suttagarn berkumpul makan malam di meja makan. Chard memberitahu mereka bahwa dia juga memerintahkan Kate untuk mengurusi masalah makanan. Bahkan semua makanan yang ada di meja hari ini adalah masakan buatan Kate.
Kate langsung ceramah panjang lebar menjelaskan apa saja masakan yang dia buat khusus dengan mementingkan nilai nutrisi dan gizi apa saja yang terkandung dalam semua masakannya dan apa saja manfaatnya bagi tubuh. (Dia kayak ahli nutrisi lagi promosi makanan sehat aja XD)
Seluruh keluarga Suttagarn sampai pusing sendiri mendengar celotehannya, tapi Sake diam-diam senyum geli melihat Kate berceloteh.
"Apa kau punya makanan khusus untuk Sake?" goda Pa
Kate mengiyakannya dengan canggung, dan makanan khusus yang dia buat untuk Sake ternyata Salad Tiram. Semua orang langsung tercengang canggung mendengarnya, terutama Sake (Note: tiram bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas dan kesuburan pria).
Kate bingung sendiri dengan reaksi mereka semua, kenapa? apa Sake tidak suka tiram? Dengan santainya dia langsung berceramah tentang gizi yang terkandung dalam tiram dan manfaatnya yang bagus untuk menyehatkan otak dan ingatan.
"Dan yang paling penting adalah...." semua orang langsung tegang menanti kelanjutkan ucapan Kate "...bisa membantu memperbaiki mood"
Khun Ying dan Pa langsung tertawa geli dan Sake hanya bisa diam menahan emosi lalu cepat-cepat menyudahi ocehan Kate agar mereka semua bisa makan.
Kate lalu membantu menyajikan makanan untuk mereka, tapi Khun Ying tiba-tiba menyuruh Kate untuk makan bersama mereka. Kate rada risih dengan perintah itu, tapi Chard langsung mendorongnya untuk duduk di samping Sake. Akhirnya dia duduk sambil cengar-cengir canggung pada Sake.
Begitu masuk kedalam kamarnya, Sake kaget melihat tata ruangan dan dekorasinya sudah banyak berubah. Tapi dia tidak terlalu senang, apalagi saat melihat sprei putih barunya.
Tanpa menyadari ekspresi tak senang Sake, Kate langsung nyerocos tentang alasan pemilihan warna putih yang bersih dan bisa menenangkan mata dan menyegarkan suasana hati.
Hmm... ternyata Sake pergantian sprei itu karena sprei lamanya adalah sprei pilihan Id. Sementara Sake tenggelam dalam kenangannya, Kate terus berceloteh tentang apa saja yang digantinya termasuk bunga mawar merah yang sudah layu dan sekarang dia ganti mawar putih.
Sake semakin tak senang mendengar bunga mawar merahnya diganti. Karena ternyata mawar merah adalah bunga kesukaan Id. Kesal, Sake langsung memerintahkan Kate untuk membuang bunga-bunga itu.
Saat Kate tak segera melaksanakan perintahnya, Sake langsung membanting vas bunga mawar itu sampai pecah dan melabrak Kate.
Dia yakin kalau Kate mengganti semua ini dengan tujuan untuk membuatnya melupakan Id dan menggantikan posisi Id. Dia bahkan langsung membanting bantal-bantal kursinya dan sprei barunya dengan penuh amarah.
Kate menangis melihat perbuatan Sake padanya, padahal dia mengerjakan semua ini seorang diri seharian tapi Sake malah bersikap sekejam ini padanya.
"Ingat baik-baik! Jangan pernah berpikir untuk menggantikan Id! Di mataku, kau sama sekali tidak berharga!" bentak Sake lalu mendorong Kate keluar kamarnya.
Kate turun dengan berlinang air mata. Pa dan yang lain kaget dan bingung melihatnya. A dan Bee cemas. Tak terima dengan perlakuan Sake, Kate langsung naik kembali dan berteriak melabrak Sake.
"Kau manusia tak punya perasaan. Aku tidak pernah bertemu dengan orang yang sekejam ini. Kau kejam dan gila! Aku menata kamar itu sepanjang hari, tega sekali kau melakukan ini padaku? Apa kau tahu betapa capeknya melakukan semua itu? Apa kau tahu apa yang membuatku bertahan? Rumahku. Aku ingin kembali ke rumahku. Aku melakukannya karena aku mengira kalau aku akan bisa kembali pulang. Itu saja alasanku. Tega sekali kau melakukan ini padaku! Aku salah apa?"
Sake mendengarnya dan mulai merasa bersalah tapi tetap tidak mau keluar. Kate langsung kembali ke kamarnya dan mengepak semua barang-barangnya. A dan Bee pun buru-buru mengikuti jejaknya dan mengepak barang-barang mereka.
Khun Ying dan Pa bingung apa yang sebenarnya terjadi dan langsung menginterogasi Chard. Dia mengaku kalau dia menyuruh Kate untuk menyingkirkan barang-barangnya Id dan menata ulang kamarnya Sake. Karena itulah Sake bereaksi seperti itu.
Khun Ying sangat setuju dengan tindakan Chard itu, lebih baik menyingkirkan barang-barangnya Id agar bisa segera menyelesaikan segalanya.
Tapi yang membuatnya cemas adalah reaksi Sake yang jelas-jelas masih mencintai Id. Kalau seperti ini caranya maka Kate harus tetap tinggal.
Tapi saat itu juga, mereka melihat Kate dan kedua pembantunya hendak pergi dengan membawa koper-koper mereka. Kate menyatakan dia mau pulang karena dia tidak bisa menemukan kebahagiaan di tempat ini.
Dia tidak peduli dengan hutang ayahnya, pokoknya dia tidak bisa terus bertahan hidup berdampingan dengan orang kejam.
Mereka lalu pergi. Khun Ying panik dan langsung mengejar mereka, dia tidak terima dengan kepergian mereka. Sejak dia memperkerjakan orang, selalu dia yang memecat duluan, selama ini tak pernah ada seorangpun yang berani pergi darinya tanpa seizinnya. Sake mendengar pertengkaran mereka dan melihat dari jendela kamarnya
"Kalau begitu aku merasa terhormat jadi yang pertama" balas Kate
"Jaga mulutmu! Aku jauh lebih tua darimu, bahkan lebih tua daripada ayahmu"
"Apa kau tidak punya hati nurani. Ayahmu mengirimmu kemari untuk membayar hutang dan kau masih berani kurang ajar dan mengkritiki penghuni rumah ini"
"Aku cuma mengatakan kebenaran saja. Kalian semua kejam dan memperlakukan orang lain seolah mereka bukan manusia"
"Baiklah, aku kejam. Tapi jika kau pergi dari rumah ini maka kuberitahu kau. Ayahmu akan masuk penjara dan kau akan merasa bersalah seumur hidupmu"
"Bukankah kau bilang kalau keluargamu adalah yang paling penting. Tapi yah terserah, ini kan hidupmu sendiri dan keputusanmu sendiri"
"Tapi sebelum kau membuat keputusan, harap kau ketahui. Bahwa mulai sekarang, nasib keluargamu tergantung dari keputusanmu sendiri"
Khun Ying dan Pa langsung masuk kembali, meninggalkan Kate dalam kegalauannya. Tapi dibalik sikap ketus mereka pada Kate, Pa sebenarnya bersimpati padanya. Jika dia jadi Kate dan diperlakukan seperti itu setelah bekerja keras seharian, dia juga pasti tidak akan tahan.
Khun Ying berpikir, mungkin Sake mengusir Kate karena sebenarnya dia takut pada perasaannya sendiri pada Kate.
Sake terus mengawasi Kate dari jendelanya. Dia tampak kecewa dan galau saat melihat Kate tetap bersikeras untuk pergi.
Tapi Kate berhenti di tengah jalan, memikirkan semuanya masak-masak, menatap kamarnya Sake, dan akhirnya memutuskan untuk masuk kembali ke rumah dan membatalkan kepergiannya.
Saat melewati ruang tamu yang ada pianonya, Kate langsung mengumumkan kedatangannya sekaligus melampiaskan kekesalannya dengan menghantam tuts-tuts piano yang tidak bersalah itu. Sake mendengarnya dari dalam kamarnya dan langsung tersenyum senang.
Sake masih senyam-senyum waktu turun tapi buru-buru menghapusnya saat Kate menatapnya dengan wajah jutek.
Kate meminta maaf pada Khun Ying atas kesalahannya, melirik Sake dengan benci lalu menyeret kopernya kembali ke kamar.
Tapi Sake sengaja memprovokasi Kate dengan menyuruh Chard untuk membuang piano yang barusan dibully Kate itu. Hmm... padahal senyumnya lebar banget.
Khun Ying dan Pa memperhatikan ekspresi Sake. Merasa sedang diperhatikan, Sake langsung menghapus senyumannya lalu naik kembali ke kamarnya.
Di kantor, Pa dikunjungi oleh Bosnya Pu yang tiba-tiba memutuskan bahwa dia sendirilah yang akan menangani proyek taman hiburannya Pa.
Tentu saja Pa heran kenapa si bos tiba-tiba membuat keputusan seperti itu padahal dia sendiri yang bilang kalau Pu adalah arsitek terbaiknya.
Si bos berpikir sejenak sebelum akhirnya dia berkata bahwa dia punya pengalaman di bidang taman hiburan karena dulu dia magang di Disneyland Hongkong.
Tapi deadline-nya kan minggu depan, bagaimana bisa dia membuatnya tepat waktu jika dia mendadak mengganti arsiteknya.
Pa jadi curiga, jangan-jangan si bos sebenarnya punya masalah tapi tidak mau memberitahunya. Si bos akhirnya mengaku bahwa beberapa hari ini Pu tidak masuk kantor dan tidak bisa dihubungi juga, dia bahkan tidak pulang ke rumahnya. Karena itulah dia jadi bingung.
"Dia belum berhenti menggila, yah?" gumam Pa kesal.
Tanpa menjelaskan apapun, dia langsung beranjak pergi menemui Pu di rumah terpencilnya itu. Pu sedang sibuk menggergaji kayu saat dia datang.
Dia langsung menuntut proyeknya dan pertanggungjawaban Pu atas proyeknya. Pu dengan kesalnya mengingatkan Pa bahwa saat ini belum deadline, jadi kenapa juga dia menagihnya sekarang.
Dia cemas karena Bosnya Pu bilang kalau dia tidak masuk kerja beberapa hari ini. Kalau Pu terus menerus bersedih seperti ini, lalu bagaimana bisa dia menyelesaikan proyeknya.
Pu mengklaim kalau dia tahu tugasnya. Dia bukan anak kecil yang tidak bisa membedakan kehidupan pribadi dan profesionalitas. Bahkan sekalipun dia sangat sedih tapi dia tidak akan pernah menelantarkan proyeknya Pa.
Dia langsung mendekati Pa, Pa gugup dan langsung mundur... tapi Pu ternyata cuma mau mengambil handuknya lalu langsung masuk rumah.
Beberapa saat kemudian, Pu beru selesai mandi dan ganti baju saat tiba-tiba saja dia melihat Pa ternyata belum pergi, malah sibuk selfie.
Masih asyik-asyiknya selfie, Pu tiba-tiba nyempil di kameranya dan mengagetkannya. Pa bersikeras tidak mau pergi karena dia ingin melihat Pu mengerjakan proyeknya.
Pu tidak mau melihat Pa memperhatikannya saat dia sedang bekerja dan menyuruhnya pergi. Tapi Pa tetap ngotot tidak mau lalu meneruskan acara selfienya.
Kesal, Pu langsung menyeret paksa Pa. Dan saat Pa terus berusaha melawannya, Pu langsung menggotongnya kayak karung beras.
Dia baru menurunkan Pa di dekat mobilnya lalu dia sendiri langsung masuk kedalam mobilnya Pa. Dia sebal mendengar ocehan Pa jadi dia memutuskan untuk kembali ke Bangkok saja, dan berhubung dia tidak bawa mobil jadi dia mau nebeng di mobilnya Pa.
Pa keberatan dan langsung protes, tapi Pu tidak peduli malah langsung menurunkan joknya dan tidur. Kesal, Pa langsung membuka atap mobilnya agar sinar matahari menerpa Pu dan membuatnya tak nyaman.
Tapi Pu dengan santainya menutupi wajahnya dengan jaket lalu balik tidur lagi. Pa jadi tambah kesal, tapi apa boleh buat, terpaksa akhirnya dia menjalankan mobilnya.
Khun Ying membawa Kate ke Empire karena mulai hari ini, Kate akan bekerja sebagai sekretarisnya Sake di kantor. Lagipula kalau dia tetap tinggal di rumah, takutnya akan ada masalah lagi.
Tapi Kate malah jadi semakin cemas karena dengan bekerja di kantor, pastinya dia akan bertemu Sake terus.
Dia lalu menitipkan Kate pada Ladda, sekretarisnya Sake. Ladda menempatkan Kate di meja kerja seberang dan memberinya berbagai dokumen yang harus ditanganinya. Dia memberitahu Kate apa-apa saja yang harus mereka siapkan sebelum Sake datang ke kantor.
Dia juga memperingatkan Kate bahwa Sake punya aturan yang sangat ketat. Kate tidak boleh mengatur dokumen-dokumen di meja kerjanya Sake karena takutnya Sake tidak akan bisa menemukan dokumen-dokumennya.
Tiba-tiba Ladda mengumumkan kalau Sake sudah datang. Bukannya ikut menyambut Sake bersama Ladda, Kate malah panik dan langsung menyembunyikan wajahnya dibalik layar komputer.
Saat itu Sake sedang sibuk menelepon seseorang dan setelah melihat Ladda menyambutnya dari ruang sekretaris, dia langsung melewatinya begitu saja menuju ruangannya. Kate muncul kembali dengan menghela napas lega setelah memastikan Sake sudah lewat.
Sake baru merasa ada yang aneh di tengah jalan, dia langsung berbalik kembali untuk melabrak Kate. Sedang apa Kate di sini.
Kate memberitahu kalau Khun Ying lah yang menempatkannya di sini sebagai sekretarisnya Sake dan Ladda langsung mengkonfirmasi pernyataan Kate itu. Sake langsung menggerutui ibunya dengan kesal.
Ditengah-tengah pekerjaannya, Sake tiba-tiba sakit perut. Dia langsung menyuruh sekretarisnya untuk membawakannya painkiller.
Kate yang datang membawakan obat itu dan penasaran kenapa Sake minum painkiller. Sake berkata kalau dia sakit preut.
"Malam hari kau insomnia dan siang hari kau sakit perut. Aku tidak mengerti bagaimana uang bisa membantumu" sindir Kate lalu langsung pergi meninggalkan Sake yang perutnya jadi makin sakit gara-gara sindiran Kate.
Kate lalu ke dapur untuk membuatkan kopinya Sake, Ladda sudah memberitahunya jadwal minum kopi Sake yang bisa sampai beberapa gelas dalam sehari karena kesibukannya dan kopi yang disukai Sake adalah kopi tanpa gula. Tapi mengingat sakitnya Sake, dia jadi ragu untuk membuatnya.
Dia masuk lagi ke ruangan Sake tak lama kemudian dan melihat Sake kebingungan mencari sebuah file diantara tumpukan file-filenya yang berantakan di meja. Bukannya membawa kopi, dia malah membawa jus jeruk.
Sake tidak mau dan memerintahkan Kate untuk membuatkannya kopi. Saat Kate tak mau menurut, Sake langsung membuang jus jeruk itu di pot bunga dan menantang Kate.
"Kau terlahir sebagai orang yang nekat dan aku terlahir sebagai orang yang gampang marah. Kita lihat saja siapa yang lebih tenang"
Kate akhirnya kembali ke dapur dengan kesal. Berniat balas dendam, dia langsung mencari-cari sesuatu sampai akhirnya menemukan apa yang dicarinya.
Beberapa saat kemudian, dia menyela rapat di ruang meeting untuk memberikan kopinya Sake. Sesuai pesanannya, kopi tanpa gula. Setelah itu dia langsung pergi. Sake tersenyum senang penuh kemenangan.
Dia lalu meminum kopinya... dan langsung batuk-batuk "Minuman apaan ini?... dasar anak nakal itu!"
Saking kesalnya pada Kate, dia langsung pergi meninggalkan meetingnya untuk mencari Kate.
Tapi Kate tak ada di mejanya, Ladda memberitahu bahwa shift-nya Kate sudah selesai jadi dia pulang.
Sake langsung masuk dapur dan mendapati toples kopinya kosong, dia malah mendapati sebotol obat herbal untuk mengobati sakit perut dengan post-it tulisan tangan Kate.
"Dasar anak nakal"
Dia kembali ke ruangannya dengan membawa obat herbal itu. Tapi di sana, dia malah lebih tercengang lagi karena mendapati semua dokumen di mejanya tertata rapi dengan berbagai post-it dari Kate.
Dia benar-benar menata semua dokumen dengan rapi dan sesuai jenis-jenisnya. Tapi Sake malah kesal dan langsung pulang mencari Kate.
Kebetulan saat dia keluar, Khun Ying dan Pa juga baru keluar dari ruang kantor Pa. Tapi Sake tak mempedulikan mereka dan langsung pergi.
Khun Ying dan Pa keheranan dan langsung minta penjelasan Ladda. Beberapa saat kemudian, Khun Ying dan Pa keluar sambil geleng-geleng dan tersenyum geli.
Khun Ying senang, sepertinya keputusannya untuk menjadikan Kate sebagai sekretaris adalah keputusan yang tepat.
Pa juga senang dengan kenakalan Kate, dia memang harus begitu untuk bisa menghadapi orang seperti Sake. Khun Ying ingin segera sampai rumah, sepertinya akan ada pertunjukan seru di rumah.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam