Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 10 - Part 2

Tak lama kemudian, Ya Nuo menyeduhkan teh untuk Tuan Du. Apa yang dirasakannya waktu hujan-hujanan tadi akhirnya mulai membuat Tuan Du penasaran tentang Zi Feng hingga dia bertanya-tanya apakah Zi Feng benar-benar putranya.

Ya Nuo mengiyakannya, namun Zi Feng bukan anak kandung Tuan Du. Tuan Du baru mengadopsi Zi Feng saat Zi Feng berusia 10 tahun. Namun biarpun bukan anak kandung, Tuan Du tetap membesarkannya seperti anak sendiri, memberinya kehidupan dan masa depan yang baik. Tuan Du juga meninggalkan urusan dan warisan yang sangat penting ke tangan Zi Feng.

"Paman Du, anda adalah orang yang paling dia hormati dan dia sayangi. Dan juga, anda memiliki seorang istri, kami memanggilnya 'Kakak Feng'. Anda juga memiliki seorang putri kandung bernama Du Zi Han."

"Kenapa aku tidak bisa mengingat semua itu?"

Tidak masalah, Ya Nuo meyakinkannya untuk mencoba mengingat segalanya pelan-pelan, mengenal kembali keluarganya pelan-pelan hingga dia bisa menemukan kembali sensasi familier terhadap keluarganya. Rasa cinta itu tidak disimpan di dalam otak, melainkan di dalam hati yang paling dalam. Ya Nuo yakin bahwa suatu hari nanti, Tuan Du akan bisa menemukan kembali ingatannya yang paling penting, ingatan tentang keluarganya.

Malam harinya, Zi Feng berniat tidur di luar, biar Ya Nuo yang tidur di kamar. Tapi Ya Nuo tidak enak membiarkannya tidur di luar, khawatir Zi Feng bakalan masuk angin. Jadi dengan canggung Ya Nuo menyuruh Zi Feng untuk tidur di sini saja bersamanya.

Tapi tak pelak tidur sekasur berdua membuat keduanya jadi canggung. Mereka bahkan terus bergulingan... sampai mereka tak sengaja saling berhadapan. Canggung, Ya Nuo akhirnya memutuskan untuk langsung merem saja dan tidur.

Tapi bahkan setelah Ya Nuo tidur nyenyak beberapa jam kemudian, Zi Feng tetap tidak bisa tidur, malah terus menerus menatap Ya Nuo. Tiba-tiba dia berinisiatif mengeluarkan jepit rambut bunga pinknya lalu memakaikannya ke poninya Ya Nuo, mengecup lembut keningnya sebelum kemudian tidur bersamanya.

Zi Feng sudah memberitahukan masalah ayahnya pada Paman Tian. Fakta tentang hilangnya ingatan Tuan Du jelas membuat Qing Yang jadi semakin sedih karena itu artinya, dia tidak bisa menanyai Tuan Du tentang nasib kedua orang tuanya.

Nana dengan manisnya berusaha menyemangati Qing Yang dan menghiburnya dengan membawanya jalan-jalan ke lapangan pinggir sungai agar mereka menerbangkan layang-layang. Qing Yang bisa menulis harapannya di layang-layang, terbangkan setinggi mungkin agar doanya bisa mencapai Tuhan.

Qing Yang benar-benar merasa tersentuh, "terima kasih, Nana."

Yang tak disangkanya, Nana tiba-tiba saja memeluknya dan mengingatkannya bahwa mereka adalah keluarga, jadi Qing Yang tidak perlu berterima kasih padanya.

Hari ini Ah Hai mancing bersama Ya Nuo dan Zi Feng. Namun karena Ya Nuo kurang pengalaman dalam memancing, karena kali ini juga merupakan pengalaman pertamanya, kail pancingnya malah tak sengaja nyangkut ke sweater-nya. 

Zi Feng dengan penuh perhatian melepaskan kail itu, tapi ujung-ujungnya mereka malah ribut bak sepasang kekasih lagi ribut dan Ah Hai jelas tercengang menyaksikan pemandangan itu, mengira dia sedang menyaksikan pertengkaran pasangan kaum pelangi.

Ya Nuo memutuskan menyerah saja dan pergi membeli minuman untuk mereka. Dia tidak perlu tanya minuman apa yang Zi Feng inginkan soalnya dia sudah hafal.

Setelah Ya Nuo pergi, Ah Hai langsung mengomentari hubungan Zi Feng dan Ya Nuo yang kayaknya akrab banget. Ah Hai jujur mengaku kalau dia suka sama Ya Nuo, soalnya anaknya bijaksana dan baik. Berteman dengan seseorang seperti Ya Nuo itu memang sangat bagus.

Zi Feng juga mengakui kalau dia memang suka sama Ya Nuo, malah baginya, Ya Nuo lebih dari sekedar teman, "aku tidak bisa hidup tanpa dia. Kuharap dia bisa merasa santai dan bebas saat bersamaku, agar dia bisa menemaniku tanpa beban. Jadi, aku akan melindunginya. Aku tidak keberatan biarpun harus melakukannya seumur hidup."

Ah Hai tercengang mendengarnya, "kedengarannya kau bukan menyukainya, tapi mencintainya."


Dan Zi Feng bahkan tidak menyangkalnya sama sekali. Maka saat Ya Nuo kembali semenit kemudian, Ah Hai langsung saja blak-blakan memberitahu Ya Nuo kalau Zi Feng mencintai Ya Nuo.

Zi Feng mendadak heboh mau menyangkal, takut Ya Nuo salah paham. Namun yang tidak disangka semua orang, Ya Nuo tiba-tiba merangkulnya dan langsung menyatakan kalau dia juga cinta Zi Feng. Hmm... ya memang benar sih, walaupun niatannya berkata seperti itu sebenarnya hanya supaya Zi Feng tidak ribut dengan Ah Hai. Dan tak pelak ucapannya barusan membuat Zi Feng langsung sumringah.

Pulang dari memancing, Ya Nuo mendapati Zi Feng sedang sibuk memasak di dapur sendirian. Ya Nuo langsung minta diajari masak, tapi Zi Feng galak banget jadi guru. Apalagi waktu di tengah masak, Ya Nuo mendapat chat dari Zhe Rui tentang Chubby.

Zi Feng jadi cemburu dan jadi tambah galak, tapi begitu Ya Nuo memprotes kegalakannya, Zi Feng seketika menahan diri dan mulai sabar mengajari Ya Nuo. Dia bahkan memanfaatkan momen itu untuk nempel-nempel ke Ya Nuo dan merangkulnya dengan alasan mengajarinya cara menumis yang baik dan benar, padahal mah, nggak pakai acara nempel-nempel juga bisa kaleeee. Wkwkwk! 

Saking asyiknya masak mesra, mereka sampai tidak sadar kalau Ah Hai ada di belakang, tercengang menyaksikan kemesraan dua orang yang dia kira sama-sama cowok itu.

 

Usai makan malam, mereka bertiga main Jenga dengan riang gembira dan siapa saja yang kalah, wajahnya harus digambar, persis seperti kenangan Zi Feng dan ayahnya dulu. Tidak ada spidol untuk menggambar, lipstik pun jadi. Errr.... herannya, kenapa tidak ada satu pun di antara ayah dan anak itu yang bertanya-tanya tentang kenapa Ya Nuo bisa punya lipstik?

Saat mereka selesai tak lama kemudian, wajah Zi Feng sudah penuh coretan di hampir seluruh wajahnya. Ya Nuo sampai benar-benar harus menahan tawa saat dia membantu menghapus semua coretan lipstik dari wajah Zi Feng.

Pun begitu, Zi Feng tetap berterima kasih pada Ya Nuo atas apa yang Ya Nuo lakukan demi membantunya berinteraksi dengan ayahnya dan mencoba memicu ingatan Tuan Du dengan ubi madu dan main jengah. Ucapan terima kasih saja tidak akan cukup untuk membalas jasa Ya Nuo.

"Yang kuinginkan bukan ucapan terima kasih."

"Lalu apa maumu? Katakan padaku."

"Apa kau bahagia hari ini?"

"Bahagia."

"Kalau begitu cukup. Itu yang paling penting," ujar Ya Nuo tulus lalu melanjutkan kembali aktifitasnya menghapus coretan lipstik di wajah Zi Feng, tanpa menyadari kalau dia sudah membuat Zi Feng semakin terpesona padanya.

"Kau benar-benar tidak menginginkan apa pun dariku?" tanya Zi Feng.

"Kalau begitu, kita bersama selamanya saja," itu saja yang Ya Nuo inginkan. Zi Feng tak menjawabnya, namun jelas dia tampak begitu tersentuh dan terpesona.


Kesokan harinya, Qing Yang datang ke sana bersama Nana. Guang Chao juga dipanggil ke sana untuk membawakan dokumen kerjanya Zi Feng. Di antara mereka semua, hanya Guang Chao satu-satunya yang memanggil Tuan Du dengan namanya yang sekarang, Ah Hai. Dan jelas saja itu membuat Ah Hai senang. 

Apalagi Guang Chao, biarpun lebay puuuoool, tapi kata-kata lebay-nya mampu mencairkan ketegangan dan menghibur Ah Hai. Apalagi pijatan 'Tangan Emas' Guang Chao enak banget, Ah Hai sampai merem-melek menikmati pijatan Guang Chao.

Ya Nuo pergi sebentar untuk menjemput Xiao Jing di dermaga. Begitu keluar dari kapal, Xiao Jing sontak menggoda Ya Nuo habis-habisan, soalnya dia sudah dengar dari Mama Pi kalau Ya Nuo membawa pulang pacarnya, pakai acara menginap lagi, dan mereka ketahuan. Gimana perasaan Ya Nuo waktu dia ketahuan Papa dan Mama Pi?

"Aku merasa... kayak cewek nakal yang ketangkap basah. Xixixi!"

"Bagaimana? Rasanya menyenangkan kan jadi cewek nakal? Katakan padaku, apa belakangan ini ada perkembangan? Apa terjadi sesuatu belakangan ini?"

Ya Nuo sok menyangkal, Xiao Jing jelas tidak percaya dan langsung menggelitiki Ya Nuo... sampai akhirnya Ya Nuo mengaku bahwa dia dan Zi Feng juga saling menggelitik malam itu. Mereka juga hampir berciuman. Sayangnya Papa Pi mendadak pulang saat itu.

Yaaaa... Xiao Jing kecewa, cuma gitu doang? Apa mereka anak sekolahan? Seharusnya Ya Nuo langsung saja menyatakan perasaannya dan cium Zi Feng saat itu juga.


Suasana benar-benar tegang saat kedua sepupu itu kembali. Walaupun Ah Hai cukup terhibur oleh Guang Chao, tapi tetap saja suasana masih terasa tegang. Untungnya Xiao Jing datang, dia langsung memperkenalkan dirinya pada Ah Hai dengan heboh lalu mengusulkan agar mereka semua main game untuk mencairkan suasana.

Game-nya adalah masing-masing orang mengambil satu kartu. Siapa yang dapat kartu King, maka dia boleh memerintahkan dua orang yang dia pilih untuk melakukan apa pun yang dia inginkan.

Orang pertama yang mendapat kartu King, kebetulan Guang dan dia santai saja memerintahkan dua pemegang kartu terpilih untuk menyentil dahi. Tapi yang terpilih ternyata Ya Nuo dan Zi Feng, Ya Nuo harus menyentil dahi Zi Feng.

Duh, Ya Nuo kan tidak enak harus menyentil dahi Zi Feng. Jadi dia sengaja melakukannya dengan sentilan ringan. Tapi Ah Hai yang masih tidak suka sama Zi Feng, sontak memprotes Ya Nuo dan menuntutnya untuk melakukan permainan ini dengan benar, sentil dahi Zi Feng yang keras.

Hadeh! Terpaksalah Ya Nuo menurut dan langsung menyentil dahi Zi Feng keras-keras sambil menjerit heboh ala-ala pendekar kungfu mau tarung. 

Ronde kedua, Xiao Jing dan Guang Chao yang terpilih dan diperintah untuk makan stik coklat bersama. Ronde ketiga Ya Nuo sama Zi Feng yang terpilih, kali ini mereka diperintahkan berdiri satu kaki di atas satu bangku sambil saling berpelukan 30 detik.

Ronde keempat dan terakhir, Xiao Jing mendadak mengusulkan agar siapa pun yang terpilih, harus ciuman. Soalnya kan Ya Nuo dan Zi Feng sudah terpilih dua kali, siapa tahu mereka akan terpilih lagi untuk ketiga kalinya gitu loh.

Kali ini Nana yang mendapat kartu King, dan dia memilih nomor dua dan enam untuk berciuman, dan yups, pastinya Ya Nuo dan Zi Feng lagi yang terpilih. Pfft!

Ya Nuo dan Zi Feng jelas canggung, tapi para penonton mereka antusias banget, bahkan langsung mengeluarkan HP masing-masing untuk memotret momen mendebarkan itu. Zi Feng perlahan mendekatkan wajahnya.

Tapi saat bibir mereka hampir nempel, dia mendadak ragu dan mau berbalik. Tapi Ya Nuo malah tiba-tiba menariknya dan menciumnya mesra. Semua orang sontak melongo shock.

Zi Feng begitu terkejut hingga dia cuma bisa membeku di tempat. Namun tiba-tiba terdengar suara Nona Lu yang baru kembali. Zi Feng dan Ya Nuo pun refleks memisahkan diri. Semua orang mendadak sok sibuk membantu Nona Lu membawakan barang-barangnya, meninggalkan Zi Feng dan Ya Nuo berduaan di sana. 

Keduanya jadi sama-sama canggung gara-gara itu, mereka bahkan cuma berdiri membeku di sana sambil lirik-lirikan malu-malu. Namun kemudian mereka masing-masing mendapat kiriman foto ciuman mereka barusan, dan itu kontan membuat keduanya diam-diam tersenyum senang.


Tak lama kemudian, semua orang pulang bersama. Namun setelah mendapat tiket kapal, Zi Feng malah menyuruh Guang Chao untuk mengantarkan para wanita dan Ya Nuo pulang duluan. Ya Nuo jelas penasaran Zi Feng dan Qing Yang mau pergi ke mana.

Zi Feng dan Qing Yang malah kompakan diam, Ya Nuo langsung sadar kalau mereka pasti mau pergi menemui Han Sheng dan langsung menuntut Zi Feng untuk membawanya juga. Zi Feng menolak, jelas karena dia hanya ingin melindungi Ya Nuo, tapi Ya Nuo tidak terima.

Dia bahkan mengancam akan pergi menemui Han Sheng sendiri kalau Zi Feng tidak mau mengikutsertakan. Untungnya Qing Yang dengan bijak menengahi situasi dengan membujuk Zi Feng untuk mengajak Ya Nuo bersama mereka.

Zi Feng akhirnya mengalah dan membawa mereka berdua ke arena tinjunya Han Sheng untuk mengonfrontasinya perihal artikel majalah tentang hubungan Zi Feng dan Ya Nuo. Tapi Han Sheng mengklaim dirinya tidak bersalah, jelas semua orang tak percaya.

Tapi Han Sheng malah mengklaim kalau dia sudah menemukan pelakunya, dia bahkan menyeret masuk pelakunya saat itu juga... yang ternyata Zhe Rui?

Tidak mungkin! Ya Nuo jelas tidak percaya. Tapi malah Zhe Rui sendiri yang mengaku kalau memang dia pelakunya, dan alasan dia melakukannya adalah karena dia tidak ingin kehilangan Ya Nuo. 

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments