Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 16 - Part 1

Zi Feng galau, tapi jelas dia tidak bisa. Dia bisa menyetujui permintaan apa pun, tapi tidak dengan yang satu itu. Zhe Rui geli mendengarnya. Sejak awal dia sebenarnya sudah sadar kalau kesempatannya untuk memenangkan kompetisi ini kecil, tapi dia tidak akan pernah menggunakan sakitnya ini untuk mengemis cinta. Selain itu, bahkan sekalipun Zi Feng bersedia menyerah, Ya Nuo yang tidak akan bersedia.

"Zi Feng, ada cinta di antara manusia adalah karena selain benda-benda materi, mansia bisa mendapatkan positivisme dari cinta sejati. Jadi cinta tidak boleh ditukar atau diganti. Aku turut bahagia untuk cinta tulusmu pada Ya Nuo."

Tapi jika Zi Feng benar-benar merasa bersalah padanya, maka Zi Feng harus melakukan sesuatu untuknya... suapi dia makan setiap hari. Kalau yang itu, tentu saja Zi Feng setuju.

Insiden ini membuat Zi Feng jadi semakin ngebet untuk segera mendapatkan hasil dari penyelidikan cufflink itu. Qing Yang meyakinkan bahwa dia sedang menyelidiki perkara ini, mereka pasti akan segera mendapatkan hasilnya.

Zi Feng juga meminta Qing Yang untuk merahasiakan masalah ini dari Paman Tian dan ibunya karena Zi Feng tidak ingin mereka khawatir. Dia juga meminta Ya Nuo untuk membantunya menjaga ibu dan adiknya selama dia merawat Zhe Rui di rumah sakit. Qing yang sendiri tidak bisa melakukannya karena harus menjaga Nana.

Tentu saja Ya Nuo setuju dengan senang hati. Selain itu, Zi Feng langsung menggenggam tangan Ya Nuo mesra saat dia mengingatkan ya Nuo bahwa Ya Nuo juga harus berhati-hati dan menjaga dirinya sendiri dengan baik.

Zi Feng tidak bisa mengantarkannya pulang malam ini, jadi dia hanya mengantarkan Ya Nuo mencari taksi. Tapi Zi Feng diam terus sepanjang jalan, Ya Nuo bisa menduga kalau dia pasti mengkhawatirkan matanya Zhe Rui.

Tapi Ya Nuo meyakinkannya bahwa Zhe Rui pasti akan sembuh, yang perlu mereka lakukan sekarang hanya berdoa dan secepatnya mendapatkan pelakunya. Ya Nuo percaya kalau Zhe Rui pasti akan sembuh dan baik-baik saja. Bukankah Zi Feng bilang bahwa Zi Feng akan mempercayai apa yang dia percayai? Jadi kali ini pun Zi Feng harus percaya padanya.

Karena Nana masih belum sadarkan diri, jadi dia tidak tahu bahwa Qing Yang yang menjaganya di sisinya. Sembari menggenggam tangan Nana, dia memberitahu Nana bahwa doa yang mereka tulis di lentera waktu itu, benar-benar sampai ada Tuhan dan dikabulkan, operasinya Nana berhasil.

Menyembunyikan penyakitnya dengan pura-pura bersikap ceria terus menerus seperti ini, pasti sangat berat bagi Nana. Dia tahu Nana melakukannya karena tak ingin membuatnya khawatir. Tapi mulai sekarang, dia tidak akan membiarkan Nana menghadapi segala kesulitannya sendirian.


Sama-sama tidak bisa tidur, Zhe Rui meminta Zi Feng untuk menjaga Ya Nuo dengan baik dan jangan membiarkan Ya Nuo mengkhawatirkan Zi Feng. Ya Nuo adalah orang yang sangat perhatian dan selalu memikirkan orang lain. Karena itulah Ya Nuo sering kali terluka. Karena Ya Nuo sudah memilih Zi Feng, jadi Zi Feng harus mencintainya sepenuh hati. 

"Jika Ya Nuo terluka karenamu, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Kau juga harus tetap hidup agar bisa melindungi Ya Nuo. Biarpun aku tidak bisa mengontrol kehidupan pribadimu, tapi insiden semacam ini tidak boleh sampai terjadi lagi. Karena jika kau terluka, Ya Nuo akan sangat sedih. Aku tidak ingin Ya Nuo terluka dan sedih."

"Oke, aku berjanji padamu."

Tiba-tiba Zhe Rui mendengus geli, heran dia, kenapa Zi Feng bisa suka sama 'pria' seperti Ya Nuo yang suka bertele-tele dan buang-buang waktu. Apa yang membuat Zi Feng tertarik padanya?

"Entahlah. Bagaimana denganmu? Apa yang kau sukai darinya?"

"Senyumannya. Senyumannya memiliki kekuatan untuk meluluhkan hati orang."

Zi Feng setuju tentang itu. Kalau begitu... "kalau matamu sudah sembuh nanti, akan kularang dia tersenyum padamu."

"Pfft! Zi Feng, terima kasih. Terima kasih kau mau mengorbankan waktu berduaanmu dengan Ya Nuo untuk menjagaku."


Ya Nuo datang keesokan paginya bertepatan saat dokter datang memeriksanya. Menurut dokter kondisi Zhe Rui tidak begitu serius, jadi dia boleh pulang hari ini dan hanya perlu rutin kontrol.

Tentu saja semua orang senang mendengarnya. Tapi Zhe Rui bukannya mau langsung pulang, malah ingin pergi ke kliniknya, soalnya dia mengkhawatirkan Chubby. Zi Feng tidak setuju, lebih baik Zhe Rui pulang dan beristirahat.

Ya Nuo setuju. Lagipula dengan kondisi Zhe Rui seperti ini, dia tidak bisa mengurus Chubby. Jangan khawatir, Zi Feng usul agar dia dan Ya Nuo saja yang mengurus Chubby. Zhe Rui setuju.


Tak lama kemudian, Zi Feng dan Ya Nuo menempelkan pengumuman tutupnya klinik untuk sementara waktu lalu mulai memandikan Chubby. Tapi gara-gara Ya Nuo terus menerus menyebut Zhe Rui sebagai 'papanya Chubby', Zi Feng jadi cemburu dan langsung mencipratinya dengan air mandinya Chubby. Sontak saja mereka mendadak asik sendiri main ciprat-cipratan dengan riang gembira lalu saling mem-blow dry satu sama lain.

Melihat putrinya galau ingin menghubungi Qing Yang, Paman Tian menyarankan Nana untuk video call Qing Yang saja. Biar Qing Yang tidak curiga kalau Nana lagi di rumah sakit, Nana cukup ganti baju dan berdiri di depan tembok saja. Ide yang bagus, Nana langsung semangat ganti baju sebelum menghubungi Qing Yang.

Qing Yang pura-pura percaya kalau dia lagi di Wina. Mereka ngobrolnya mesra banget pakai acara bilang rindu pada satu sama lain. Nana malu harus mengucapkannya di depan ayahnya, jadi terlebih dulu dia mengusir Paman Tian dengan pura-pura seolah dia lagi mengusir temannya lalu mulai nyerocos panjang lebar tentang segala rencananya setelah pulang nanti.

Siang harinya, Paman Tian kembali ke cafe bertepatan dengan ayahnya Han Sheng yang baru kembali dari luar negeri. Hmm, dari ucapannya, sepertinya dia tidak tahu menahu tentang segala perbuatan Han Sheng, baik apa yang dilakukan Han Sheng pada Zi Feng maupun pada Tuan Du. Namun saat Paman Tian memperlihatkan cufflink itu padanya, Tuan Wu jelas langsung mengenalinya.

Tapi dia sengaja pura-pura tak tahu apa-apa lalu cepat-cepat mencari-cari alasan dan bergegas pergi mencari putranya lalu langsung menghajarnya dan mengonfrontasinya. Setelah melihat cufflink itu, dia jelas langsung tahu kalau Han Sheng-lah pelaku dari insiden kapal 7 tahun yang lalu itu. 

Jelas dia murka dengan perbuatan Han Sheng ini dan tidak terima Han Sheng melakukan ini pada Tuan Du yang dulu sangat menyayangi Han Sheng.

Bukannya tobat, Han Sheng langsung membela diri dan menjelaskan alasan dia melakukan itu awalnya gara-gara kedua orang tua Qing Yang yang memergokinya melakukan pengedaran narkoba.

Tapi dia beralasan melakukannya demi membantu ayahnya. Dia tidak terima Tuan Du yang menduduki posisi ketua, dia melakukan itu demi mendapatkan lebih banyak uang. Jika mereka memiliki lebih banyak uang, maka ayah bisa menduduki posisi ketua.

Tapi Tuan Wu sontak mengacungkan senjata pada Han Sheng saking kesalnya, berani-beraninya Han Zheng melakukan itu dengan alasan sok mulia demi keluarga mereka. Tapi kasih sayangnya sebagai seorang ayah dengan cepat menguasainya sehingga pada akhirnya dia tidak mampu menembak putranya sendiri dan cuma bisa mengomeli Han Sheng dengan kesal.

Bagaimana pun, Tuan Du adalah saudara tersumpahnya. Bahkan sekalipun dia ingin menduduki posisi ketua, dia ingin melakukannya hanya setelah Tuan Du dinyatakan mati secara resmi. Dia ingin menduduki posisi itu dengan cara adil dan legal.

Setelah itu, dia benar-benar berharap Han Sheng akan bisa menjadi penerusnya, menjadi pemimpin sekaligus penanggung 3 keluarga mereka. Tapi sekarang Han Sheng malah menghancurkan segalanya dengan perbuatan impulsif-nya ini.

Mereka tidak mungkin bisa menutupi perkara ini terus menerus. Jadi Tuan Wu memutuskan untuk mengirim Han Sheng ke luar negeri. Jika Zi Feng sampai tahu, bahkan Tuan Wu pun tidak akan bisa melindungi Han Sheng dari amarah Zi Feng. Jadi lebih baik Han Sheng pergi ke luar negeri dan tidak usah kembali. Han Sheng harus segera pergi setelah dia mengatur segalanya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments