Zi Feng membawa Ya Nuo ke sebuah tanah lapang yang rencananya hendak dia bangun taman hiburan kedua, mengembangkan tempat yang bisa membawa banyak kebahagiaan bagi banyak orang.
Dia berencana membangun taman hiburan yang jauh lebih besar dengan fasilitas yang lebih beragam. Dia bahkan akan menambahkan pemandian air panas. Ya Nuo kan pernah bilang bahwa mata air panas bisa mengusir kesialan.
Makanya Zi Feng berencana membangun fasilitas itu dengan harapan para pengunjung taman hiburan mereka bukan hanya akan mendapatkan kebahagiaan, namun juga bisa mengusir kesialan dan kesedihan mereka. Ya Nuo jadi semakin kagum padanya.
Tapi tiba-tiba hujan turun deras sehingga mereka terpaksa harus berteduh di gubuk terdekat. Tapi itu tidak masalah bagi Ya Nuo, dia malah senang bisa berduaan di bawah hujan seperti ini bersama Zi Feng. Tidak masalah juga jika hujannya semalaman.
"Kalau hujan semalaman, bisa-bisa kita bakal kebanjiran di sini."
"Tidak akan. Apa kau tidak pernah mendengar sebuah lagu yang liriknya, jika hujan turun semalaman, maka kita akan bersama selama-lamanya."
Tapi saat Zi Feng memegang tangan Ya Nuo, dia mendapati tangan Ya Nuo sangat dingin yang membuatnya jadi khawatir. Jadi dia langsung mengajak Ya Nuo lari saja menembus hujan.
Tak lama kemudian, mereka tiba di hotel terdekat dengan membawa baju ganti couple. Zi Feng langsung mengambilkan handuk dan menyuruh Ya Nuo mandi duluan.
Saat Zi Feng selesai mandi tak lama kemudian, Ya Nuo dengan penuh perhatian memberinya minuman hangat dan menyeka rambut Zi Feng yang masih basah. Tapi dengan cepat suasana di antara mereka mulai berubah lebih intens hingga Zi Feng langsung menciumnya. Tangannya bahkan hampir mencapai ujung baju Ya Nuo. Tapi seketika itu pula Ya Nuo sadar dan langsung menghentikan tangan Zi Feng. Maaf, tapi dia belum siap.
Zi Feng mengerti dan langsung melepaskan diri. Mereka jadi agak canggung karenanya, tapi Zi Feng dengan cepat mencairkan suasana dengan mengajak Ya Nuo makan.
Tak lama kemudian, Zi Feng dan Ya Nuo keluar dari hotel... tanpa menyadari kalau mereka hampir saja berpapasan dengan Han Sheng yang baru masuk ke kamar sebelah bersama Amy, sekretarisnya Zi Feng.
Amy dengan mudahnya terpedaya oleh rayuan Han Sheng, tidak sadar kalau dirinya cuma dimanfaatkan oleh Han Sheng untuk menjadi mata-matanya. Dia bahkan tidak sadar kalau dia sedang membocorkan informasi proyek kembang api yang diadakan untuk perayaan tahunan taman hiburan dan bahwa Zi Feng sendiri yang akan mengunjungi pabrik kembang api.
Masalahnya dia belum menemukan supplier kembang api karena semuanya sibuk. Kesempatan, Han Sheng langsung pura-pura menawarkan bantuan untuk menghubungi pabrik kembang api kenalannya, dan Amy yang dibutakan oleh cinta, langsung mempercayainya begitu saja tanpa curiga apa pun.
Besok Nana sudah harus pergi. Maka malam ini, Qing Yang mengajak Nana nge-date lagi, kali ini dia mengajak Nana untuk menerbangkan lentera, mereka menulis harapan mereka di lentera itu lalu menerbangkannya ke angkasa.
Dan saat lentera itu terbang semakin jauh ke angkasa, Nana diam-diam berdoa di dalam hatinya agar Tuhan mengizinkannya untuk bertahan hidup. Qing Yang pun diam-diam mendoakan kelancaran operasinya Nana.
Nana pamit keesokan harinya. Keduanya sebenarnya sama-sama berat harus berpisah. Maka sebelum Nana pergi, Qing Yang mengecup lembut kening Nana dan memeluknya erat-erat, dan memberitahu Nana bahwa dia akan selalu ada di sini menunggu Nana pulang.
Pada saat yang bersamaan di taman hiburan, Amy dengan bangga melapor ke Zi Feng bahwa dia sudah mendapatkan supplier kembang api. Tapi karena jadwal pihak supplier yang sangat padat, jadi mereka hanya punya waktu bertemu Zi Feng sore ini.
Zi Feng jadi galau. Ya Nuo bisa langsung paham kalau Zi Feng mengkhawatirkan operasinya Nana, maka dia langsung menawarkan diri untuk mewakili Zi Feng pergi ke rumah sakit menemani Paman Tian, jadi Zi Feng bisa pergi ke pertemuan itu. Zi Feng awalnya masih galau karena dia benar-benar mengkhawatirkan Paman Tian, tapi pada akhirnya dia setuju juga.
Bisa dimaklumi kenapa Zi Feng sangat mengkhawatirkan Paman Tian, dia memang orang yang biarpun tampak keras di luar, namun sebenarnya dia berhati lembut. Malah sebenarnya, Paman Tian yang lebih takut dan cemas dengan operasinya Nana dibanding Nana sendiri. Malah Nana yang harus menghiburnya dan meyakinkannya untuk tidak terlalu mencemaskannya, bahkan meminta Paman Tian berjanji padanya untuk tidak menangis.
Sebelum masuk ke ruang operasi, Nana memberikan kalung ibunya ke Paman Tian, meminta Paman Tian untuk menjaga kalung itu dengan baik sampai dia keluar dari operasi.
Paman Tian berjanji, "begitu kau keluar, aku akan segera mengembalikannya."
Nana pikir hanya ayahnya yang menemaninya, namun sebenarnya Ya Nuo dan Qing Yang juga ada di sana, menyembunyikan diri mereka sampai Nana masuk ke ruang operasi.
Bersama-sama mereka menunggu di ruang operasi dengan cemas, terutama Qing Yang yang terus berdoa dalam hatinya sembari mengenang semua kenangan indah mereka selama ini.
Dalam perjalanan ke pabrik kembang api, Zi Feng kebetulan bertemu dengan Zhe Rui yang sedang keliling mencari hewan terlantar. Kebetulan pula mobilnya Zhe Rui lagi mogok dan pihak bengkel juga susah dihubungi, sehingga dia terpaksa harus jalan kaki.
Zi Feng langsung menawarkan tumpangan, Zhe Rui bisa ikut dia ke pabrik, setelahnya dia akan mengantarkan Zhe Rui kembali ke kliniknya. Zhe Rui setuju. Tapi karena Zhe Rui tidak ada urusan di pabrik itu, jadi dia memutuskan untuk menunggu Zi Feng di luar sembari keliling mencari hewan terlantar.
Yang tidak Zi Feng ketahui, semua ini sebenarnya adalah jebakannya Han Sheng. Sekretaris pabrik itu dia paksa untuk memberi Zi Feng air yang sudah dia kasih obat tidur, dan Zi Feng langsung saja meminumnya tanpa curiga apa pun.
Tapi dengan cepat dia mulai mengantuk saat itulah dia baru sadar kalau air yang barusan dihabiskannya ada obatnya. Dia berusaha tetap bertahan, tapi efek obatnya terlalu kuat hingga dia langsung pingsan.
Anak buahnya Han Sheng lalu menyeretnya ke dalam pabrik, di mana Han Sheng berniat membunuhnya dengan merekayasa situasi seolah Zi Feng terbunuh dalam insiden kebakaran pabrik kembang api.
Pastinya dia melakukannya untuk mengubur kebenaran tentang insiden kapal yang ditumpangi Tuan Du dan kedua orang tua Qing Yang, sekaligus untuk merebut segala hal yang dimiliki Zi Feng karena semua itulah yang selama ini Han Sheng diinginkan.
Dia bahkan tidak peduli biarpun dia dan Zi Feng adalah teman yang tumbuh sejak kecil. Ayahnya sendiri yang mengajarinya untuk membunuh siapa pun, termasuk orang terdekatnya, jika dia ingin mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Mereka lalu menyalakan semua kembang api lalu pergi meninggalkannya.
Untungnya letusan dari pabrik itu terdengar oleh Zhe Rui yang kebetulan ada di dekat sana, dia langsung balik ke pabrik tapi melihat mobilnya Zi Feng masih ada di sana sedangkan orangnya tidak ada. Sudah pasti masih ada di dalam pabrik.
Cemas, Zhe Rui nekat masuk ke dalam, menembus letusan-letusan kembang api demi menyelamatkan Zi Feng. Sayangnya kemudian dia salah berpijak, tak sengaja menginjak kembang api sehingga mereka terjatuh menimpa lebih banyak kembang api. Salah satu kembang api itu langsung meledak cukup besar hingga mengenai matanya Zhe Rui. OMG!
Matanya berdarah gara-gara itu, namun dia berusaha tetap bertahan dan menyeret Zi Feng keluar. Sepertinya mereka selamat karena kemudian Han Sheng mendapat laporan dari anak buahnya yang mengabarkan kalau Zi Feng menghilang dan jelas saja itu membuat Han Sheng kesal setengah mati.
Tak lama kemudian, operasinya Nana akhirnya selesai dan syukurlah operasinya berhasil dengan baik. Semua orang pun lega. Karena semua orang belum makan sedari tadi, Ya Nuo berniat keluar membelikan mereka makan. Tapi di tengah jalan, dia malah kaget melihat Zhe Rui dan Zi Feng didorong masuk ke IGD.
Kondisi Zhe Rui yang paling parah sehingga kedua matanya harus diperban. Zi Feng sendiri baik-baik saja, namun insiden ini membuatnya merasa sangat bersalah pada Zhe Rui.
"Zhe Rui, aku minta maaf."
"Kau tidak perlu minta maaf,"
Tapi tetap saja Zi Feng merasa sangat bersalah. Minta maaf saja tidak cukup untuk mengekspresikan rasa bersalahnya terhadap Zhe Rui. Semua ini terjadi karena kecerobohannya.
Tapi Zhe Rui dengan besar hati meyakinkannya untuk tidak berpikir seperti itu. Lagipula, jika situasi mereka terbalik. Dia yakin kalau Zi Feng juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk menyelamatkannya.
Tapi Zi Feng tidak bisa tidak menghapus rasa bersalahnya, apalagi menurut dokter, luka matanya ini bisa saja menyebabkan kebutaan. Tentu saja sebagai seorang dokter, Zhe Rui sadar betul tentang itu. Jadi Zi Feng benar-benar merasa bersalah padanya? Kalau begitu, Zhe Rui punya ide.
"Bisakah kau melepaskan Ya Nuo?"
Bersambung ke episode 16
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam