Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 15 - Part 1

Zi Feng dan Ya Nuo memperlihatkan cufflink itu pada Paman Tian dan Qing Yang. Tapi keduanya sama-sama tidak mengetahui siapa pemilik cufflink itu. Biarpun ayahnya Qing Yang sebenarnya kolektor cufflink, tapi Qing Yang yakin kalau cufflink ini bukan milik ayahnya.

Dulu ayahnya memang selalu ingin membeli cufflink model ini, tapi cufflink ini susah didapat karena limited edition. Tapi karena cufflink ini mungkin adalah petunjuk tentang insiden kapal itu, Qing Yang langsung meminta Zi Feng untuk membiarkannya menyelidiki cufflink ini. Zi Feng setuju.

Zi Feng sebenarnya ingin menanyai ayahnya Han Sheng, tapi orangnya masih di luar negeri dan jelas dia tidak mau menghubungi Han Sheng hanya untuk menanyakan kapan ayahnya akan pulang.

Paman Tian jelas tidak senang dengan situasi ini. Bagaimanapun, mereka bisa seperti ini sekarang karena saling mendukung satu sama lain. Jadi kalau ada masalah, seharusnya dibicarakan baik-baik dan bukannya saling baku hantam.

Qing Yang sontak membela Zi Feng, biarpun dia juga tidak tahu apa masalahnya, tapi Zi Feng bukanlah seseorang yang hobi menggunakan kekerasan. Kalau dia melakukan itu, berarti dia pasti memiliki alasan yang kuat.

Paman Tian tidak peduli apa pun alasannya. Zi Feng sekarang adalah pimpinan tiga keluarga, kalau ada masalah, maka seharusnya Zi Feng memikirkan cara lain untuk mmenyelesaikannya dan bukannya pakai kekerasan. Tinju mereka seharusnya digunakan untuk melawan orang luar dan bukannya melawan orang dalam.

Zi Feng mengiyakannya saja, tapi itu sama sekali tidak melunturkan amarahnya terhadap Han Sheng. Saat mereka pulang tak lama kemudian, Zi Feng memberitahu Ya Nuo kalau dia melakukan itu karena Han Sheng-lah pelaku dari semua insiden yang terjadi pada mereka.

Mulai dari penyerangan di depan taman hiburan hingga insiden rem blong truk makanannya Ya Nuo, semuanya adalah perbuatan Han Sheng. Dia sudah pernah memperingatkan Han Sheng untuk tidak macam-macam dengan Ya Nuo, tapi Han Sheng malah berani melewati batas. Zi Feng tidak bisa memaafkannya.


Jadwal operasinya Nana sudah ditetapkan dan pastinya dia bakalan harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Makanya sekarang dia bingung harus pakai alasan apa untuk dikatakan pada Qing Yang mengenai absennya selama beberapa hari ke depan.

Tepat saat itu juga, Qing Yang datang. Nana mendadak punya ide berbohong bahwa dia mau pergi liburan selama beberapa hari dengan temannya. Qing Yang jelas tahu kalau dia berbohong, tapi Qing Yang sengaja pura-pura percaya. Tapi sekarang Qing Yang ingin membawanya ke suatu tempat.

"Mau mengajakku kencan?"

"Bisa kau anggap begitu."

Oh baiklah. Tapi yang tidak Nana sangka, Qing Yang malah membawanya ke kuil. Mau kencan di kuil? Qing yang mengaku bahwa dia ingin berdoa dan mendapatkan sebuah jimat perlindungan untuk Nana yang mau pergi liburan bersama temannya. Biar perjalanan Nana lancar dan aman.

Nana tersentuh mendengarnya, apalagi saat mereka mulai berdoa, Qing Yang benar-benar berdoa dengan serius. Saat memakaikan kalung jimatnya ke Nana, Qing Yang menasehatinya untuk menjaga dirinya sendiri dengan baik selama dia pergi.

Dia akan menunggu Nana di rumah. Kalau Nana butuh sesuatu, Nana bisa menghubunginya setiap saat, dia pasti akan datang. Tak peduli seberapa jauh Nana pergi, dia pasti segera datang jika Nana membutuhkannya.


Dengan mengenakan syal couple mereka, Zi Feng dan Ya Nuo jalan-jalan keliling taman hiburan hingga mereka berhenti di depan air mancur.  Ya Nuo merasa kalau Tuan Du dan Zi Feng beruntung karena memiliki air mancur, itu adalah kenangan indah mereka.

Berkat kenangan indah mereka inilah, bahkan sekalipun Tuan Du hilang ingatan, namun dia mengingat air mancur ini. Air mancur inilah yang mengikatnya. Kenangan yang tidak akan hilang atau terlupakan oleh waktu.

Siang harinya, Ya Nuo menyerahkan proposal acara tahunan dari departemen perencanaan. Menurut Zi Feng, sebenarnya acara kembang api itu bagus, tapi biaya yang dibutuhkan cukup besar. Jika pakai acara ini, maka pastinya mereka harus mendapatkan hasil yang lebih dari modal yang dikeluarkan.

Tapi, Zi Feng penasaran dengan pendapat Ya Nuo, dia sendiri suka acara yang mana? Ya Nuo mengaku bahwa dia paling suka kembang api. Karena saat kembang api itu meledak di udara, itu akan membuat orang-orang bahagia, meninggalkan kesan yang mendalam dan penuh harapan.

Oh, begitu. Baiklah, Zi Feng tiba-tiba memutuskan untuk memakai acara kembang api saja. Tapi jika mereka ingin memberikan kesan yang mendalam, mereka harus melakukannya secara berbeda. Jadi dia menyuruh Ya Nuo untuk menyuruh Amy mencari supplier kembang api, Zi Feng mau memilih sendiri nanti. Oke! Ya Nuo senang.

Malam harinya, Zi Feng membawa Ya Nuo ke sebuah tempat sepi lalu tiba-tiba saja dia menyuruh Ya Nuo menutup mata. Waduh! Mau ciuman di sini? Ya Nuo kan malu, takut ada orang lewat dan melihat mereka.

Tapi Zi Feng menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan itu, jadi Ya Nuo tutup mata saja. Oh baiklah, Ya Nuo akhirnya menurutinya dan menutup mata. Entah apa yang Zi Feng lakukan, namun saat akhirnya Zi Feng menyuruh Ya Nuo membuka mata, tiba-tiba kembang api meledak di udara dengan begitu indahnya yang sontak membuat senyum Ya Nuo merekah. Bukan cuma itu, Zi Feng juga menyiapkan kembang api fountain (air mancur) di sekeliling mereka.

"Karena kembang api, malam yang gelap tidak lagi gelap. Sama seperti duniaku. Karena Pi Ya Nuo, aku tidak lagi kesepian."

"Jadi apakah aku adalah kembang apimu?"

"Benar. Apa pun yang terjadi di masa depan nanti, kau adalah kembang api paling indah dalam hidupku. Lihatlah, bukankah ini mengingatkanmu pada air mancurku dan ayahku?" 

"Jadi ini kembang api air mancur kita?"

"Aku pernah bilang sebelumnya. Kenangan kita akan terus bertambah sedikit demi sedikit. Kembang api air mancur ini bukan satu-satunya kenangan kita. Ini juga ikatan kita. Dengan ikatan ini, aku akan selalu mengingat cintaku pada Pi Ya Nuo. Tidak akan berubah atau terlupakan."

Terharu, Ya Nuo pun langsung memeluknya, "terima kasih atas ketulusanmu."

"Aku melakukan semua ini karenamu. Aku mencintaimu."

Keesokan harinya, Ya Nuo membuatkan sarapan untuk Zi Feng, dia masak sendiri. Dan setelah Zi Feng mencicipinya, rasanya enak juga. Ya Nuo senang banget, dia bahkan membayangkan alangkah bagusnya jika setiap hari mereka memulai hari-hari mereka seperti ini.


Tapi momen kebersamaan mereka mendadak tersela karena kedatangan Zhe Rui yang membawa Chubby. Ya Nuo sontak mengabaikannya demi Chubby dan Zhe Rui, dan jelas dia tidak senang.

Ujung-ujungnya kedua pria itu mendadak berlomba senggol back hanya demi mendapatkan perhatian Ya Nuo. Zi Feng dengan sengaja pamer makanan buatan Ya Nuo untuknya, tapi kemudian Zhe Rui memanfaatkan Chubby untuk mendapatkan perhatian Ya Nuo dengan mengklaim bahwa Chubby belakangan ini sakit dan kurang makan karena kangen sama Ya Nuo. 

Maksudnya dia sendiri yang kangen sama Ya Nuo, tapi Ya Nuo bahkan tidak memahami maksudnya dan santai saja memanjakan Chubby. Tapi Zi Feng jelas memahami maksudnya dan jadi makin kesal sama Zhe Rui.


Chubby kurang makan karena kangen Ya Nuo? Zi Feng mendadak iseng mau menyuapi Chubby dengan makanan buatan Ya Nuo, tapi Zhe Rui langsung menampik makanan itu sehingga makanan itu mendarat di jidat Zi Feng.


Parahnya lagi, Zhe Rui memanfaatkan kesempatan mengelus-elus Chubby untuk mengelus tangan Ya Nuo juga. Jelas saja Zi Feng langsung kesal sehingga dia langsung mendorong Zhe Rui dengan alasan mau memeluk Chubby juga.

Eeeeh, Chubby-nya malah nakal mengencingi Zi Feng. Zhe Rui jelas senang dengan kenakalan Chubby. Ini pasti karena Chubby tidak suka sama Zi Feng ya. Zhe Rui sudah senang saja mengira dia akan bisa mendapatkan perhatian Ya Nuo dengan meminta Ya Nuo membersihkan Chubby, tapi Ya Nuo ternyata lebih memperhatikan Zi Feng.

Jelas saja Zi Feng langsung jumawa. Ya Nuo langsung mengomeli Chubby, tapi tentu saja dia tidak marah. Dia tahu kalau Chubby pasti tidak bermaksud nakal, Chubby pasti sama sepertinya yang suka sama Zi Feng, tapi tetap saja Chubby tidak boleh nakal mengencingi Zi Feng. Ucapannya itu sontak membuat senyum Zhe Rui menghilang, dan Zi Feng langsung melirik Zhe Rui dengan senyum penuh kemenangan.

Paman Tian memanggil Han Sheng ke cafe, pastinya untuk menasehatinya terkait perseteruannya dengan ZI Feng... sekaligus memperlihatkan cufflink itu padanya. Han Sheng jelas mengenalinya dan itu sontak membuatnya jadi ketakutan hingga dia buru-buru membuat alasan untuk segera pergi sambil pura-pura tak tahu menahu tentang cufflink itu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments