Sinopsis Jao Sao Jam Loey (Defendant Bride) Episode 4 - Part 1

Begitu Jan mengangkat teleponnya, P'Mek langsung kepo menanyakan kenapa Jan lama banget mengangkat teleponnya, kenapa Jan baru pulang selarut ini, dan apakah Sichon meremehkan Jan.

 

Sichon yang cemburu berat, sontak merebut ponselnya Jan dan mengingatkan P'Mek untuk berhenti mengganggu Jan karena sekarang Jan adalah istrinya. Sebagai suaminya Jan, dia jelas keberatan dengan sikap P'Mek yang menelepon Jan pagi dan malam seperti ini.

Bagaimana kalau begini saja, Sichon mengundang P'Mek untuk datang ke perkebunan anggurnya, biar P'Mek bisa melihat sendiri seberapa baik Sichon memperlakukan istrinya. Tapi sekarang sudah malam, malam hari adalah waktu bagi suami-istri untuk melakukan aktifitasnya, jadi Sichon tutup dulu teleponnya. Bye!

Jan tidak terima, Sichon tidak punya hak melakukan ini padanya dan melanggar privasinya. Sichon santai, silahkan saja Jan laporkan dia kalau Jan mau. Tapi dia mau bilang apa sama polisi?

"Pak polisi, suamiku tidak mengizinkanku bicara sama teman kencanku. Dia mengambil ponselku dan melanggar privasiku. Begitu?" sinis Sichon.

Dalam flashback ingatan Sichon, dia dan Mek memang pernah bertemu dulu waktu Jan masih dirawat di rumah sakit. Waktu itu, Jan memperkenalkan Mek pada Sichon hanya sebagai P'-nya (kakaknya).

Sedangkan waktu dia memperkenalkan Sichon pada Mek, dia menggenggam tangan Sichon dengan mesra, tidak sadar kalau Mek tidak senang melihat keakraban mereka yang jelas lebih dari sekedar teman. 


Waktu itu Sichon percaya-percaya saja kalau Mek dan Jan beneran cuma kakak-adik. Tapi sekarang dia sadar kalau itu tidak benar. Kakak-adik apaan, dasar Jan pembohong!

Keesokan harinya, Sichon tiba-tiba menyela pekerjaan Jan di kebun anggur dan memaksanya untuk naik ke motornya. Dia bahkan memaksa Jan untuk berpegangan ke pinggangnya tak peduli biarpun Jan sebenarnya ogah banget.

Hmm, dari kejauhan kelihatannya romantis ya. Bahkan Kong dan Kla yang melihat dari kejauhan, sampai iri melihat pasutri baru itu. 

Padahal Sichon ternyata membawa Jan ke gudang pupuk dan memaksa Jan untuk bekerja di sana membuat pupuk. Pfft! Jan jelas kesal, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menurut soalnya Sichon sengaja memaksanya untuk memilih antara pekerjaan ini atau pekerjaan di ranjang sebagai istrinya Sichon. Jan jelas lebih memilih bikin pupuk saja.

Pada saat yang bersamaan, Ibu Tiri baru mendapat kabar dari Thanom tentang Jan yang disuruh Sichon untuk bekerja di kebun anggur padahal mereka baru menikah sehari. Jelas saja informasi ini membuat Ibu Tiri jadi semakin mencurigai hubungan Sichon dan Jan yang sejak awal dia lihat sangat aneh.

Petch dengan senang hati membantu ibunya untuk menyelidiki masalah ini lebih jauh... dan pastinya sekalian memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati dan merayu Jan.

Setibanya di kebun anggurnya Sichon, dia mendapati Jan sedang bekerja di gudang pupuk dan langsung beraksi mengajak Jan bicara berdua dengannya. Dia sengaja membujuk Jan untuk bicara di rumah saja dengan alasan di restoran sedang banyak tamu.

Jan jelas agak ragu karena tidak ada orang di rumah dan jelas dia tidak mau berduaan dengan Petch, tapi dia tidak bisa menolak Petch juga mengingat Petch saudaranya Sichon. Tapi masalahnya Sichon juga entah pergi ke mana. Terpaksa, Jan pun diam-diam menyuruh pekerja gudang pupuk untuk menghubungi Joy dan menyuruh Joy datang ke rumah.

Masalahnya Joy sendiri tidak bisa segera datang karena sedang dalam perjalanan pulang habis belanja, jadilah Jan berduaan dengan Petch di rumah. Dia menyambut Petch dengan ramah tapi tetap waspada. Petch beralasan kalau dia datang secara khusus menemui Jan untuk membicarakan masalah video pelukan Thip dan Sichon. 

Tapi saat Jan mengulurkan segelas air untuknya, dia malah sengaja menyentuh tangan Jan yang jelas membuat Jan tak senang dan tak nyaman hingga dia langsung memelototi Petch hingga Petch menarik tangannya darinya.

Berusaha tetap ramah menanggapi masalah yang diungkit Petch, Jan santai berkata kalau dia sama sekali tidak mempermasalahkan video itu dan dia sama sekali tidak curiga dengan hubungan Sichon dengan Thip karena dia yakin mereka sudah tidak ada perasaan apa pun pada satu sama lain.

Reaksinya malah membuat Petch tambah getol untuk semakin mendekatinya dan menggodanya, dia bahkan membujuk Jan untuk membiarkannya datang kemari setiap hari untuk ngobrol sama Jan, beralasan bahwa ngobrol sama Jan bisa membuatnya mendapatkan banyak energi positif.

Untungnya Sichon datang saat itu, dia memang bergegas balik ke rumah begitu mendengar kedatangan Petch dari anak buahnya. Dia langsung menolak usulan Petch itu dan menegaskan padanya untuk mencari profesional saja kalau dia butuh mendapatkan energi positif bukannya menemui istrinya.

Petch jelas bisa melihat ketakutan Sichon, takut kehilangan Jan, dan itu membuatnya jadi semakin angkuh mengingatkan Sichon bahwa Jan bisa membuat pilihannya sendiri untuk memilih siapa... sama seperti Thip dulu.

Sichon benar-benar dikuasai emosi gara-gara itu. Apalagi saat dia melarang Jan untuk bicara sama Petch, Jan malah ngotot melawan dan tidak terima. Sebenarnya Jan hanya tidak mengerti kenapa, dia pikir dia menyambut Petch kemari hanya karena Petch saudaranya Sichon, tapi sekarang Sichon malah memperlakukannya seolah dia cewek murahan dan gampangan yang akan mengundang sembarang cowok masuk rumah. Jelas lah Jan tidak terima dengan sikap Sichon ini.

Kesalahpahaman mereka semakin menjadi-jadi karena Sichon juga tidak menjelaskan apa pun tentang alasannya melarang-larang Jan, malah terus menerus menuduh dan menghina Jan, bahkan menggunakan statusnya sebagai suaminya dan kreditornya Jan untuk terus menekan Jan agar menuruti perintahnya dan melarangnya untuk dekat-dekat dengan pria lain semasa kawin kontrak mereka.

Bahkan saat Jan terus melawan, Sichon langsung nekat menciumnya paksa yang jelas saja membuat Jan semakin membencinya dan langsung menamparnya. 


Sebenarnya Sichon menyesal juga setelahnya, namun dia terus mengeraskan hatinya, mengira kalau Jan tidak akan pernah mencintainya.


Jan terus berjalan pergi sambil berusaha menahan isak tangisnya, mengabaikan Joy dan beberpa apekerja perkebunan yang dilewatinya. Tapi dia juga tidak sadar bahwa di antara para pekerja itu, ada Mink yang tampaknya mau memanfaatkan kesempatan untuk balas dendam.

Joy baru tiba di rumah tak lama kemudian sambil ngos-ngosan menanyakan di mana tamunya. Dia memberitahu Sichon bahwa tadi dia disuruh kemari sama Jan untuk datang menemaninya karena ada tamu, makanya sekarang dia bingung karena tamunya tak ada, malah barusan dia berpapasan dengan Jan yang pergi sambil menangis.

Informasi dari Joy itulah yang membuat Sichon sadar kalau Jan sebenarnya tidak bermaksud berduaan dengan cowok lain di dalam rumah, dan dia sudah salah paham pada Jan. Dia langsung pergi mencari Jan dan bertemu dengan beberpaa pekerjanya yang tadi sempat berpapasan dengan Jan. Mereka-lah yang memberinya arah perginya Jan.


Namun saat itu juga, Mink diam-diam membuntuti Jan, pura-pura seolah dia cuma khawatir karena Jan masuk ke area terisolasi. Tapi saat Jan hendak pergi, dia langsung menarik Jan dengan kasar yang jelas saja membuat Jan takut.

Jan berusaha tetap tenang menghadapinya dengan mengajaknya untuk bicara dengannya sambil makan di restoran saja. Tapi Mink tiba-tiba saja menariknya dan langsung berusaha memperkosanya.


Jan sontak berusaha melawannya dan melarikan diri. Tapi saking paniknya, dia malah lari semakin jauh ke dalam hutan. Mink terus gigih mengejarnya. Untungya Sichon saat itu baru tiba di sekitar sana, kebingungan mencari Jan saat tiba-tiba saja dia mendengar suara teriakan Jan dari dalam hutan. Cemas, Sichon sontak lari mencari asal suara Jan. 

Jan berusaha menyembunyikan diri di antara sesemakan, namun Mink dengan cepat berhasil menemukannya melalui jejak sepatu Jan di tanah. 

 

Untungnya Sichon juga cepat menemukan mereka dan langsung menghajar Mink. Dalam prosesnya, Mink sempat berhasil menyayat lengan Sichon. Jelas saja itu membuat Sichon jadi makin murka hingga dia langsung menghajar Mink habis-habisan sampai babak belur. Sichon mungkin bakalan menghajarnya sampai mati seandainya Jan tidak segera menghentikannya.

Sichon benar-benar merasa bersalah pada Jan hingga dia langsung memeluknya erat-erat. Insiden ini jelas mulai membuat Jan berubah pandangan terhadap Sichon sehingga kali ini dia tidak lagi melawan Sichon dan membiarkan Sichon memeluknya.


Jom, Kong dan Kla datang tak lama kemudian untuk mengurus Mink, sedangkan Sichon langsung pergi membawa Jan pulang. Dia sebenarnya ingin membawa Jan ke rumah sakit, tapi Jan menolak, bersikeras meyakinkan kalau dia baik-baik saja.


Sichon masih sangat khawatir dengan kondisi Jan padahal dirinya sendiri terluka. Jom datang tak lama kemudian untuk mengabarkan kalau Mink sudah sadar. Bibi Samorn juga mendadak muncul saat itu dan langsung heboh mengkhawatirkan Jan.

Bibi Samorn mengetahui masalah ini karena tadi saat Sichon meneleponnya, kebetulan Jom sedang bersama Bibi Samorn. Sichon sebenarnya ingin menyerahkan Mink ke polisi, tapi Bibi Samorn tidak setuju. 

Bukan berarti Bibi Samorn ingin melepaskan bajingan itu. Tapi Bibi Samorn hanya khawatir jika perkara ini sampai ke polisi, maka semua orang pasti akan tahu dan mungkin mereka akan terus menerus menggosipkan Jan. Reputasi Jan bisa hancur kalau itu sampai terjadi. Jadi lebih baik usir saja Mink dari perkebunan mereka.

Tapi Sichon jelas tidak setuju untuk melepaskan bajingan itu begitu saja karena dia bisa saja melakukan hal yang sama pada orang lain di luar sana. Benar juga sih, kalau begitu, Bibi Samorn menyarankan agar Jan saja yang memutuskan Mink harus diapakan.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam