Sinopsis Who Rules The World Episode 34

Ratu Baili frustasi karena biarpun Feng Ju sudah berprestasi membasmi bandit sesuai perintah Raja, namun Raja masih belum mau menyerahkan posisi penerus tahta padanya.

Begitu Feng Ju pulang, Ratu Baili akhirnya menceritakan segalanya tentang kematian Ratu Yige dan bahwa Lan Xi sekarang telah memiliki bukti kejahatannya dan berencana menuntutnya di hadapan publik. 

Satu-satunya cara menyelamatkan diri mereka sendiri sebelum Lan Xi sempat melakukan itu adalah dengan cara melakukan kudeta, gunakan pasukan yang selama ini Feng Ju kumpulkan secara diam-diam.

Mereka tidak bisa terus menunggu Raja memberikan tahta pada Feng Ju, sudah saatnya mereka menyerang dan merebutnya sendiri. Lakukan pada hari ulang tahun Raja, itu waktu terbaik mengingat sekarang sebagian besar prajurit kerajaan dikirim ke perbatasan Qingzhou.


Feng Ju langsung melaksanakan perintahnya dengan menyiapkan pasukan di luar gerbang kota yang akan menyerbu istana pada saat perayaan ulang tahun Raja. Dia juga sudah menyiapkan jebakan untuk mengkambinghitamkan Lan Xi sebagai pemberontak.


Hari ulang tahun Raja Yongzhou akan segera tiba. Karena Kaisar Negara Dong baru saja mangkat, jadi Raja Yongzhou memerintahkan agar perayaan ultahnya kali ini dibuat lebih sederhana. Ratu Baili pun mulai menghasut Raja dengan mengklaim bahwa beberapa hari yang lalu, orang yang dia suruh ke ibu kota Negara Dong, bertemu dengan Lan Xi. 

Mungkin Lan Xi pergi ke sana untuk memberikan penghormatan terakhir pada mendiang pamannya, mengingat Lan Xi adalah keponakan mendiang Kaisar. Hasutannya sukses membuat Raja tak senang mendengar putranya lebih mengingat pamannya daripada ulang tahun ayahnya sendiri. Dan jelas Raja Yongzhou jadi curiga dengan niatan Lan Xi mendekati keluarga kekaisaran.

Lan Xi akhirnya mendapatkan bukti para pejabat yang terlibat dalam kematian Ratu Yige dulu, yang salah satunya adalah Bangsawan Liang. Maka dengan dibantu Bai, Lan Xi pun menangkap Bangsawan Liang untuk menginterogasinya.

Tentu saja awalnya dia tidak mau mengaku, tapi dengan pedang yang dihunus Bai ke lehernya dan bukti-bukti yang Lan Xi miliki, Bangsawan Liang akhirnya tidak bisa berkutik dan mengakui segalanya, bahwa Ratu Yige sejak awal hanya dimanfaatkan oleh mereka untuk memperkukuh Yongzhou, namun setelah Yongzhou berkembang, mereka sudah tidak membutuhkannya lagi.

Mereka tidak mau Yongzhou terus terikat dengan keluarga kekaisaran karena itu bisa menghalangi Yongzhou menguasai dunia. Karena itulah, Ratu Yige harus mati dan mereka memanfaatkan kecemburuan Ratu Baili untuk membuat Ratu Baili sebagai pelaku utamanya. Semua ini adalah plot yang direncanakan dan dilakukan di antara para menteri, Raja tidak mengetahuinya sama sekali.

Tuan Zhang dari Kementerian Hukum yang sedari tadi bersembunyi sebagai saksi, langsung mencatat semua pengakuannya. Bangsawan Liang jadi ketakutan dan akhirnya menyetujui keinginan Lan Xi yang menyuruhnya untuk mengakui kejahatannya di hadapan Raja.

Tepat saat itu juga, Zhong Li dan Qi Wu datang mengabarkan tentang Feng Ju yang mau menyerang istana. Bandit-bandit yang katanya ditaklukkan Feng Ju itu sebenarnya adalah pasukan rahasianya Feng Ju sendiri.

Qi Wu melapor bahwa pengawal kerajaan tiba-tiba ditukar dengan pasukan pertahanan kota yang merupakan anak buahnya Perdana Menteri Wang. Lan Xi langsung sadar kalau Feng Ju mau melakukan kudeta, maka dia langsung memerintahkan Zhong Li untuk membawa para saksi. 

Dan karena terlalu terlambat untuk memanggil kembali pasukan yang dikirim ke perbatasan Qingzhou, jadi Lan Xi memerintahkan Qi Wu untuk menjemput pasukan milik Keluarga Feng yang berada di Kota Yan. Bai ikut bersama Qi Wu untuk melindunginya, sedangkan Lan Xi bergegas ke istana bersama Tuan Zhang.

Rencana Feng Ju dimulai tepat di tengah acara perayaan ultah Raja. Pasukannya menyerang gerbang kota dengan membawa bendera Bangsawan Yongping. Perdana Menteri Wang langsung heboh menuduh Lan Xi melakukan kudeta lalu memanggil masuk pasukannya sendiri dengan alasan untuk melindungi Raja.

Perdana Menteri Qin satu-satunya yang merasa semua ini aneh karena tidak mungkin Lan Xi melakukan serangan secara terang-terangan dengan mengibarkan benderanya sendiri. Tapi Perdana Menteri Wang terus menghasut Raja, dan Feng Ju langsung unjuk diri dengan alasan mau mencari bala bantuan di luar kota, tapi untuk menggerakkan pasukan, dia membutuhkan Pelat Militer kerajaan dan Raja harus mengangkatnya sebagai penerus tahta secara resmi agar dia bisa memakai Pelat Militer itu.

Raja awalnya galau, tapi pada akhirnya ia terhasut juga dan memberikan semua yang Feng Ju inginkan. Untungnya Lan Xi muncul saat itu bersama Tuan Zhang dengan membawa bukti bahwa pasukan yang menyerang di luar itu adalah pasukannya Feng Ju.

Feng Ju yang sekarang merasa memiliki kekuasaan, dengan angkuhnya menuduh bukti yang Lan Xi miliki itu palsu dan bahkan sebelum Raja sempat berbuat apa pun, Feng Ju langsung memerintahkan para pengawalnya Perdana Menteri Wang untuk menyerang Lan Xi.

Tapi Lan Xi dengan mudah melumpuhkan para prajurit itu dengan tenaga dalam barunya yang sontak saja membawa Feng Ju cs kaget. Lan Xi bahkan langsung terbang ke Raja dengan membawa bukti itu. 


Raja langsung sadar kalau bukti itu memang asli dan jelas marah pada Feng Ju. Perdana Menteri Wang langsung menghasut Feng Ju untuk maju terus dan melanjutkan rencana mereka sampai akhir mumpung Pelat Militer sekarang sudah ada di tangan Feng Ju.

Feng Ju sontak terprovokasi dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk menyerang. Raja begitu murka dengan anak durhakanya yang satu itu sehingga ia langsung memerintahkan Lan Xi untuk menangkap Feng Ju. Lan Xi dengan mudah mengalahkan semua prajurit dan menghajar Feng Ju.


Pasukannya Feng Ju di luar sudah berhasil menerobos gerbang istana. Fakta ini sontak semakin dimanfaatkan Perdana Menteri Wang untuk mengancam Raja dan menyuruh Raja untuk mencap Lan Xi sebagai kriminal secara resmi.

Raja jelas heran dengan perdana menterinya yang satu itu, kenapa Perdana Menteri Wang melakukan pemberontakan padahal dia bahkan tidak pernah berbuat jahat pada Perdana Menteri Wang.

"Karena dia sebenarnya adalah mata-mata Jizhou," ujar Lan Xi mengagetkan semua orang.

Perdana Menteri Wang kagum juga dengan pengetahuan luas Lan Xi. Tapi dia membela diri kalau dia benar-benar ingin membantu Feng Ju naik tahta, hanya setelah Feng Ju naik tahta, Yongzhou bisa mencapai kesepakatan damai dengan Jizhou.

Terprovokasi, Feng Ju sontak menghasut Raja dengan mengklaim bahwa Lan Xi di sini sebenarnya bukan untuk menyelamatkan Raja. Lan Xi diam-diam menyelidiki sesuatu dan mencurigai Raja.

Alih-alih repot-repot membela diri, Lan Xi langsung saja menuntut gugatan terhadap Ratu Baili dan Perdana Menteri Wang sebagai pembunuh ibundanya, dan meyakinkan Raja bahwa dia tidak pernah memiliki kecurigaan terhadap Raja.

Sudah kepalang tanggung, Ratu Baili akhirnya mulai memperlihatkan wajah aslinya dengan terang-terangan mengakui perbuatannya dan memaksa Raja untuk turun tahta. Pasukan panahnya Feng Ju berhasil menerobos masuk saat itu dan Feng Ju langsung memerintahkan mereka menyerang. Namun Lan Xi berhasil menangkis semuanya dengan tenaga dalamnya lalu menampar Feng Ju keras-keras sampai berdarah.


Feng Ju sudah dilumpuhkan, Lan Xi langsung ganti menarget Perdana Menteri Wang. Perdana Menteri Wang kepedean mengira kalau dia sudah punya rencana persiapan untuk meledakkan seluruh istana dengan mesiu, tapi tiba-tiba Feng Chang muncul dan melapor pada Raja bahwa semua bubuk mesiu di luar istana sudah dia bereskan. Pfft!

Sebelum seluruh penyerangan terjadi tadi, Feng Chang memang keluar di tengah acara pesta dengan alasan sakit perut padahal dia diam-diam menangani bubuk mesiu. Lan Xi memang sudah tahu apa rencana Perdana Menteri Wang, makanya sebelumnya dia meminta bantuan Feng Chang untuk menangani masalah bubuk mesiu. 

 

Pun begitu, Perdana Menteri Wang masih juga kepedean mengira kalau mereka pasti tidak mungkin bisa menaklukkan semua pasukan di luar. Padahal di luar, pasukan mereka justru sedang kewalahan menghadapi pasukannya Qi Wu dan Bai dengan mudahnya menebas pemimpin pasukan pemberontak (tangan kanannya Feng Ju) tanpa ampun.

Begitu pasukan pemberontak berhasil ditaklukkan, Qi Wu masuk istana bersama Zhong Li dengan membawa kedua saksi mata dalam kasus kematian Ratu Yige. Raja pun langsung memerintahkannya untuk menangkap ketiga pemberontak itu.

Tapi Ratu Baili masih terus berusaha menyelamatkan dirinya dan anaknya dengan menuduh Perdana Menteri Wang sebagai pelaku utama semua ini. Tapi Feng Ju sudah tidak peduli lagi dan langsung blak-blakan mengonfrontasi Raja yang selama ini terlalu dominan dalam segala hal dan menganggap anak-anaknya sendiri sebagai ancaman bagi tahtanya.

Raja benar-benar shock dengan semua ini, dan jelas ucapan Feng Ju itu mulai membuatnya sadar diri. Namun tetap saja masalah pemberontakan Feng Ju tidak bisa dimaafkan, ketiga pemberontak itu pun segera ditangkap.

Ratu Baili dikurung di kediamannya dan jelas masalah ini sangat memengaruhi kesehatan mentalnya. Saat Kasim Raja datang tak lama kemudian dengan membawa titah Raja yang menghukumnya untuk gantung diri atas semua kejahatannya yang tak termaafkan, Ratu Baili menolak mempercayainya, bersikeras meyakini kalau itu seharusnya titah pengangkatan Feng Ju sebagai penerus tahta.


Feng Ju dihukum dengan diturunkan statusnya sebagai rakyat jelata dan diusir dari istana. Sebelum pergi, dia mau pamitan dulu pada ibundanya. Namun alangkah terkejutnya dia saat membuka pintu kamar Ratu Baili tapi malah mendapati ibundanya itu sudah tak bernyawa. Dia jadi begitu shock dan trauma hingga dia jadi gila seketika.


Saat Lan Xi datang keesokan harinya, Raja tiba-tiba saja mengajak Lan Xi duduk sekursi dengannya. Insiden kemarin benar-benar mengubah sikap Raja terhadap anaknya sendiri dan tidak lagi memandang Lan Xi sebagai musuh. Ia bahkan mulai perhatian dengan menanyakan apakah Lan Xi tidur nyenyak semalam.

"Aku memimpikan ibuku," aku Lan Xi.

"Aku bersalah pada ibumu. Perhatianku padamu juga kurang. Wajar jika kau memiliki keluhan terhadapku."

Lan Xi menyangkal, dia tidak pernah memiliki keluhan terhadap Raja. Dia tahu dan sadar bahwa Raja bukan cuma ayahandanya seorang, melainkan Raja negeri ini, banyak tempat di negeri mereka ini yang membutuhkan Raja. 

"Kau terkadang terlalu pengertian, sehingga aku merasa sedikit asing di antara hubungan kita," komentar Raja.

Tapi itu bukan masalah. Sekarang, hanya Lan Xi satu-satunya yang bisa menjadi penerus tahtanya. Karena itulah, Raja memutuskan untuk memberikan posisi penerus tahta pada Lan Xi.

Bersambung ke episode 35

Post a Comment

0 Comments