Sinopsis Jao Sao Jam Loey (Defendant Bride) Episode 3 - Part 2

Jadilah Jan harus bekerja di perkebunan itu, sementara Sichon menatapnya dengan tajam, mengira Jan begitu sombongnya akan status bangsawannya, karena itulah dia bertekad akan membuat Jan menyadari bahwa semua orang di dunia ini sama.

Padahal Jan sama sekali tidak sombong pada siapa pun. Saat Jom membawanya berkeliling perkebunan sembari memberinya berbagai ilmu tentang penanaman anggur, Jan sangat ramah dan cepat akrab dengannya, dan Sichon yang mengintip mereka dari kejauhan, jadi cemburu melihat pemandangan itu.


Usai melakukan pemotretan, Thip tiba-tiba didatangi beberapa wartawan yang menanyainya tentang adegan pelukannya dengan Sichon di acara pernikahan Sichon kemarin. Thip dengan lancarnya berakting sama seperti Sichon, mengklaim bahwa pelukan itu hanya pelukan ucapan selamat untuk Sichon, tidak lebih.

Oh? Benarkah begitu? Para wartawan jelas tidak bisa mempercayainya begitu saja. Yakin kalau mereka tidak bakal balikan? 

Petch mendadak muncul saat itu dengan membawa sebuket bunga besar dan mencium pipi Thip bak pacar yang romantis sambil mengklaim bahwa Thip dan Sichon tidak akan balikan. Thip bekerja sama seolah mereka pasangan yang sangat harmonis, padahal begitu berduaan, mereka sama sekali tidak ada romantis-romantisnya.

Malah tujuan utama Petch mendatanginya kali ini sebenarnya hanya demi meminjam uang uang yang jumlahnya cukup besar pada Thip. Malah sebenarnya, selama ini selalu Thip yang ngasih dia uang soalnya Petch memang anak preman manja yang bisanya cuma mengandalkan kekayaan orang tuanya dan merasa punya kekuasaan besar karenanya.

Thip jelas keberatan mengingat besarnya jumlah uang yang selama ini dia pinjamkan ke Petch dan belum ada satu pun yang balik. 

Tapi Petch memaksa dan berjanji akan mengembalikan semuanya sekaligus kalau dia sudah berhasil mendapatkan tanahnya Sichon nantinya. Dengan agak emosi dia mengklaim kalau dia butuh uang itu untuk bisnis. Hmm... tapi entah bisnis apa yang dia maksud sehingga dia terus menerus butuh uang tapi tidak menghasilkan apa-apa.

Saat Thip tidak segera menyetujui permintaannya, dia langsung mengancam Thip entah dengan apa sehingga Thip jadi ketakutan dan terpaksa menyetujui permintaannya dan mentransfer uangnya saat itu juga.

Kong dan Kla kepo banget melihat keakraban dan kedekatan Jom dan nyonya baru mereka. Apalagi kemudian mereka melihat bos mereka tampak jelas cemburu melihat kedekatan Jom dan Jan.

Tapi sayangnya sekarang sudah jam makan siang dan mereka dipanggil untuk segera makan siang. Terpaksalah mereka harus pergi dan tidak bisa menyaksikan kecemburuan bos mereka, sementara Joy pergi ke rumah Bibi Samorn untuk melaporkan masalah Jan yang bekerja di peternakan, dan jelas saja informasi itu kontan membuat Bibi Samorn keheranan sekaligus khawatir.

Jom sadar betul kalau bosnya itu cemburu, maka saat Jan mengklaim kalau dia belum lapar, Jom dengan sengaja menggodai bosnya itu dengan menyatakan kalau dia juga belum lapar, jadi ayo balik kerja.

Sichon sontak melarang dan bersikeras menyuruh mereka untuk makan sekarang juga. Jan harus makan tepat waktu bersama para pekerja lain dan tidak boleh menunda jam kerja semua orang hanya demi menuruti jam makan seorang bangsawan.

Jom lama-lama jadi canggung sendiri harus terjebak di antara perseteruan suami-istri itu. Maka dia berusaha menengahi mereka dengan mengajak Jan makan saja sekarang, tapi Sichon malah mendadak melarang. Lah? Gimana sih? Jadi harus makan atau tidak? Pfft!

Baru sadar, Sichon dengan canggung menyuruh Jan pergi makan, sementara Jom tetap di sini karena ada yang harus Sichon bicarakan dengannya. Errr... tapi yang mau dia bicarakan ternyata cuma ingin mengusir Jom secara halus agar dia jauh-jauh dari Jan dengan alasan menyuruh Jom melakukan pekerjaan lain dan mengalihkan Jan untuk diajari oleh orang lain. Pfft! Jom geli mendengarnya, apa Sichon cemburu?

"NGGAK!" sangkal Sichon heboh.

Dia mengklaim kalau dia hanya tidak mau Jom jatuh ke dalam perangkap Jan soalnya Jom kan tahu sendiri kalau Jan itu wanita yang sangat licik dan jahat. Dia khawatir Jom akan berakhir menjadi seperti dia.

Hmm... benarkah? Tapi setelah beberapa lama berinteraksi dengan Jan tadi, Jom merasa kalau Jan tidak seperti yang Sichon bilang. Dan jangan khawatir, dia bukan anak kecil yang gampang ditipu orang kok. Dia kan juga sudah belajar dari pengalamannya Sichon.

 

Wah! Ini nih, Jom sudah mulai terpedaya oleh pesona palsu Jan. Bahkan saking khawatirnya kalau Jom akan terpengaruh oleh Jan, Sichon langsung menelepon Thungpang dan dengan alasan pekerjaan, dia mengundang Thungpang untuk datang ke perkebunannya.

Thungpang langsung setuju dengan senang hati. Berbeda dengan ayahnya yang memandang Sichon sebagai musuh bebuyutan, Thungpang justru sebaliknya, jalan pikirannya lebih modern dan terbuka sehingga dia berkeyakinan bahwa lebih baik menjadikan saingan sebagai partner kerja biar bisa sukses bersama-sama daripada saling menjatuhkan. Tapi jelas pemikirannya itu sama sekali tidak bisa memengaruhi Ayahnya.

Sementara Ayahnya Sichon bingung memikirkan bagaimana menyelamatkan perusahaanya yang hampir bangkrut, Ibu Tiri sudah bertindak sendiri untuk merebut tanah perkebunannya Sichon dengan cara mendekati Kepala Desa Thanom.

Dari hasil penyelidikannya, Ibu Tiri mendapati bahwa Thanom selama ini dendam sama Sichon karena Sichon selalu menghalangi Thanom untuk memperluas bisnisnya dengan menghasut penduduk desa untuk tidak menjual tanah mereka ke Thanom. Begitu datang, dia langsung berterus terang pada Thanom bahwa dia ingin bersekutu dengan Thanom untuk melawan Sichon.

Jom santai saja makan siang sambil ngobrol akrab sama Jan saat tiba-tiba saja Sichon muncul lagi dan merusak suasana dengan mengakhiri jam istirahat lalu menyindir Jan yang menurutnya tidak mungkin kuat bekerja di bawah sinar matahari karena Jan kan bangsawan gitu loh.

Kesal, Jan dengan sinis menegaskan bahwa dia bisa mengatasinya lalu mengajak Jom pergi bersamanya. Jom yang geli melihat interaksi mereka, langsung pergi menyusul Jan sambil berusaha menahan senyum bekunya.

Karena Sichon tidak memberitahukan masalah kedatangan Thungpang pada siapa pun, Kong dan Kla sontak khawatir saat melihatnya datang ke restoran perkebunan, mengira Thungpang mau melakukan sesuatu yang buruk, makanya mereka langsung menelepon Jom.

Gara-gara itu, Jom pun terpaksa meninggalkan Jan bekerja sendirian. Hmm... Tapi memang inilah rencana Sichon untuk menjauhkan Jom dari Jan. Pfft!

Sichon memang sedari tadi selalu mengawasi Jan dan Jom dengan ketat, jelas-jelas cemburu tapi tidak mau ngaku. Dan satu-satunya cara paling jitu untuk mengalihkan perhatian Jom adalah dengan mendatangkan Thungpang karena Jom kan selalu menganggap Thungpang punya maksud jahat terhadap perkebunan mereka ini.

Sekarang setelah Jom pergi, Sichon akhirnya punya kesempatan untuk mendekati Jan dan langsung menariknya dengan cukup kasar. Untungnya mereka tersela berkat kedatangan Bibinya Sichon. Bibi Samorn to the point menanyakan kenapa Sichon menyuruh Jan bekerja di perkebunan.

Sichon mengklaim kalau dia hanya ingin Jan mengetahui bagaimana pekerjaannya. Bibi tetap tidak setuju, Jan itu wanita dan tidak pernah bekerja buruh sebelumnya. Tantenya Jan juga pasti tidak akan senang kalau sampai tahu.

Sichon bingung harus bagaimana harus menanggapinya, namun yang tak disangkanya, malah Jan yang berinisiatif sendiri menyatakan bahwa dia sendiri yang menginginkannya. Dia mengklaim kalau dia hanya ingin mencoba melakukan pekerjaan yang belum pernah dia lakukan ini sebelumnya karena dia pikir rasanya pasti menyenangkan.

Bibi akhirnya mengalah berkat itu, tapi dia menegaskan pada Sichon untuk menjaga istrinya dengan baik dan jangan membiarkan Jan melakukan pekerjaan-pekerjaan berat, dan mengundang mereka makan malam di rumahnya nanti malam.

Begitu Bibi pergi, Sichon langsung sinis menyindir sikap Jan barusan, apa Jan sedang berusaha mendapatkan poin darinya dengan berkata seperti itu pada Bibi Samorn? Jan sinis menyangkal, dia hanya berusaha menyelamatkan dirinya sendiri agar Bibi Samorn tidak sampai mengetahui rahasia mereka, dan dia juga lebih memilih bekerja keras di perkebunan daripada harus melakukan urusan ranjang dengan Sichon.

Eh tapi, ke mana perginya Jom, kok dari tadi belum balik? Sichon santai memberitahu kalau Jom lagi sibuk, jadi dia sendiri yang akan mengajari Jan. Dia cukup lembut saat dia menyuapi Jan sebutir anggur dan mengajar Jan tentang anggur yang siap petik dan cara memetik anggur yang baik dan benar.

Tapi setelah mengajar dengan lembut, dia mendadak berubah kejam lagi saat dia memerintahkan Jan untuk memetik semua anggur yang berada di satu jalur ini, sendirian. Iiissh! Nyebelin!

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam