Sinopsis (Drama Taiwan) Bromance Episode 1 - Part 2

Saat Ya Nuo pulang, tiba-tiba dia mendapat kejutan dari kedua orang tuanya karena hari ini adalah perayaan hitung mundur 100 hari menjelang ulang tahun Ya Nuo yang ke-26, yang mana setelah Ya Nuo berhasil melewati ultah ke-26 dengan selamat nantinya, mereka akan bisa membuka rahasia Ya Nuo dan dengan bangga memberitahu dunia bahwa Ya Nuo aslinya perempuan.

Kedua orang tuanya sebenarnya selalu merasa bersalah pada Ya Nuo karena selama ini Ya Nuo harus bersusah payah menjaga rahasianya. Ya Nuo juga jadi tidak punya banyak teman dan hidup kesepian gara-gara harus menjaga rahasianya ini. Papa Pi meyakinkannya untuk bertahan selama 99 hari ke depan, karena setelah itu, Ya Nuo akan bisa menjalani hidupnya dengan bebas sebagai wanita. 

Ya Nuo dengan penuh pengertian meyakinkan kedua orang tuanya bahwa dia mengerti bahwa mereka melakukan ini demi kebaikannya, dia juga tahu kalau kedua orang tuanya malah sebenarnya lebih menderita daripada dirinya. Lagipula sekarang ini dia sudah terbiasa hidup sebagai cowok, rasanya aneh kalau harus hidup sebagai wanita.

"Tapi kau sebenarnya wanita. Apa yang aneh tentang itu?" bingung Mama Pi, "lagipula, banyak hal yang belum pernah Mama lakukan bersamamu. Mama ingin mengajakmu shopping, beli baju untukmu, kita juga belum pernah pakai baju couple ibu dan putri. Dan juga, Mama ingin mengajakmu ke tempat tongkrongan para nyonya kaya."


Mendengar itu, Papa Pi sontak prihatin pada istrinya. Papa dan Mama Pi tiba-tiba saja berromantis ria saling memprihatinkan satu sama lain atas penderitaan mereka selama 25 tahun ini, dan keantusiasan mereka menjelang ultah putri mereka yang ke-26 tahun.

Duh, mereka mesra banget sampai Ya Nuo sulit menyela mereka. Mereka bahkan hampir mau ciuman, tapi Ya Nuo mendadak nyempil di tengah-tengah mereka dan jadilah ciuman mereka mendarat di kedua pipi Ya Nuo.

Zi Feng bukannya tidak punya teman dekat sama sekali sih. Dia punya satu teman dekat bernama Wei Qing Yang yang tumbuh besar bersamanya. Bisa dibilang, Qing Yang satu-satunya teman yang paling bisa mengerti Zi Feng.

Bahkan saat mereka latihan menembak bersama keesokan harinya, Qing Yang bisa melihat dengan jelas kalau mood Zi Feng cukup baik hari ini, dan sontak agak khawatir saat Zi Feng mengaku bahwa dia sedang senang karena baru punya saudara tersumpah bernama Pi Ya Nuo. 

Bagaimana dia tidak khawatir, Zi Feng baru mengenal orang itu satu kali tapi sudah jadi saudara tersumpah. Tapi dipikir-pikir... biarpun Zi Feng menjadi saudara tersumpah dengan Ya Nuo karena tuntutan Kakak Feng, Qing Yang yakin Kakak Feng juga pasti tidak akan memaksa Zi Feng jika Zi Feng sendiri tidak bersedia. Fakta kalau dia bersedia menjadi saudara tersumpah, jelas menunjukkan kalau Zi Feng sendiri pasti mempercayai Ya Nuo.

Zi Feng dengan penuh keyakinan meyakinkan Qing Yang bahwa dia memang mempercayai Ya Nuo. Dia yakin kalau instingnya terhadap Ya Nuo benar, dan selama ini instingnya tidak pernah mengecewakannya. 

Dia juga kagum dengan keberanian Ya Nuo dalam menghadapi situasi genting. Ya Nuo juga orang yang suka menolong tanpa pamrih. Karena itulah Zi Feng meyakini kalau Ya Nuo layak dijadikan teman.

Tapi tetap saja Qing Yang tidak bisa tidak khawatir dan tetap mewanti-wanti Zi Feng untuk berhati-hati. Saat Ya Nuo datang tak lama kemudian atas undangan Zi Feng, Qing Yang terus menerus menatapnya dengan penasaran err... atau mungkin masih curiga. 

Karena Ya Nuo belum pernah latihan menembak, Zi Feng dengan antusias mengajarinya. Dia santai saja menempel dekat ke Ya Nuo sehingga posisi mereka kayak back hug, tidak sadar kalau Ya Nuo jadi agak canggung dan gugup karenanya. Hehe.

Ya Nuo berhasil menembak target tepat sasaran hanya dalam satu kali percobaan dan langsung melompat-lompat heboh karenanya. Dia benar-benar kayak anak kecil yang baru menemukan mainan baru yang menarik, dan keantusiasannya itulah yang membuat Qing Yang mulai menurunkan kewaspadaannya terhadap Ya Nuo.

 Saat Ya Nuo kembali ke truk hotdog-nya, dia tiba-tiba didatangi Zi Han yang terang-terangan merayu dan menggodanya, bahkan dengan pedenya menyatakan bahwa mereka pasti akan menjadi pasangan nantinya.

Ya Nuo yang risih dengan sikapnya, langsung melakukan kebohongan yang biasanya dia lakukan untuk mengusir para gadis yang mendekatinya, yaitu dengan menyatakan kalau sudah punya pacar. Kalau tidak percaya... tanya saja sama Guang Chao.

Pfft! Guang Chao sampai kaget dan salting dengan situasi dadakan ini. Dia terpaksa mengiyakannya dengan canggung. Tapi karena sikap aneh mereka kentara jelas, Zi Han jadi tidak percaya dan menuntut Ya Nuo untuk membawa pacarnya itu ke hadapannya, baru dia akan percaya.

Ya Nuo asal saja menyatakan kalau dia akan membawa pacarnya ke ultah Kakak Feng nanti, dan Zi Han langsung setuju. Waduh! Ya Nuo kan aslinya tidak punya pacar. Cewek mana yang mau dia bawa ke sana?

 

Selain berhutang budi pada Ya Nuo, sebenarnya Zi Feng juga pernah berhutang budi pada seorang gadis penyelamatnya dulu. Dulu waktu dia masih kecil, dia bersama keluarganya piknik di pinggir sungai. Karena bosan, Zi Feng kecil memutuskan untuk jalan-jalan sendirian. 

Tapi di tengah jalan, dia malah melihat seekor anjing tenggelam. Zi Feng kecil berniat menolong si anjing, tapi ujung-ujungnya malah dia sendiri yang hampir tenggelam. Saat dia tersadar, dia mendapati ada seorang gadis kecil berambut panjang di sampingnya. Sepertinya gadis itulah penyelamatnya.

Dia tidak pernah tahu identitas gadis kecil itu karena gadis kecil itu buru-buru pergi setelah menyelamatkannya. Namun tak sengaja gadis kecil itu meninggalkan sebuah jepit rambut bunga warna pink... yang masih disimpan dengan baik oleh Zi Feng sampai sekarang setelah puluhan tahun berlalu.

 

Selama puluhan tahun ini, Zi Feng selalu berusaha mencari gadis kecil penyelamatnya itu, dia ingin membalas hutang budinya terhadap penyelamatnya. Sayangnya, dia tidak pernah bisa menemukan gadis kecil penyelamatnya itu. Akan tetapi, Zi Feng tetap tidak akan pernah menyerah sampai dia menemukan gadis kecil penyelamatnya itu.

Keesokan harinya adalah hari ultah Kakak Feng, Ya Nuo berniat pergi tanpa memberitahu orang tuanya tentang pesta siapa yang akan dia hadiri. Eeeh, Zi Feng malah mendadak datang ke rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya dengan membawa hadiah atas jasa Ya Nuo menyelamatkan adiknya.

Dia bahkan terang-terangan memberitahu kedua orang tua Ya Nuo bahwa dia dan Ya Nuo sudah menjadi saudara tersumpah yang jelas saja mengagetkan kedua orang tua Ya Nuo, dan pastinya membuat mereka khawatir karena mereka tahu siapa Zi Feng dan Keluarga Du.

Menyadari kekhawatiran mereka, Zi Feng meyakinkan mereka bahwa dia pasti akan melindungi Ya Nuo dan tidak akan membiarkannya terluka. Mereka mengiyakannya saja dengan canggung, padahal jelas mereka tidak bisa tidak khawatir.

Bahkan saat Zi Feng mengundang mereka untuk datang ke pesta ultah ibunya, mereka sontak menolak dengan sopan dengan alasan ada urusan lain dan langsung mengisyaratkan Ya Nuo untuk bicara bertiga dengan mereka.

Begitu Zi Feng keluar, Papa dan Mama Pi sontak mengomeli Ya Nuo karena khawatir, takut hubungan persaudaraan Ya Nuo dan Zi Feng ini akan membuat rahasia Ya Nuo terbongkar sebelum waktunya. Mama Pi takut Ya Nuo akan mati, Mama Pi tidak mau kehilangan putri semata wayangnya.

Ya Nuo berusaha meyakinkan mereka bahwa dia tidak akan kenapa-kenapa, tapi tetap saja Papa dan Mama Pi heboh bukan main dan menuntutnya untuk jauh-jauh dari Zi Feng. Berusaha bersabar, Ya Nuo meyakinkan kalau dia tidak akan kenapa-kenapa, dan berjanji akan mengurus masalah ini sendiri.

Tapi sekarang dia tetap harus pergi bersama Zi Feng karena dia sudah janji, dan jangan khawatir karena dia tidak akan pergi sendiri. Dia sudah memanggil Xiao Jing untuk pergi bersamanya. Ow, siapakah Xiao Jing?

Fan Xiao Jing adalah sepupunya Ya Nuo yang cantik, tinggi, langsing, dan berprofesi sebagai pramugari. Hubungan kedua sepupu itu jelas sangat akrab dan Xiao Jing adalah sepupu yang manis. Dia bahkan langsung diam-diam menggoda Ya Nuo begitu bertemu dengan Zi Feng yang karismatik bin seksi itu.

Ya Nuo memperkenalkan Xiao Jing pada Zi Feng sekeluarga sebagai pacarnya, niatnya biar Zi Han berhenti mengejarnya. Padahal jelas Zi Han tidak akan menyerah begitu saja dan bertekad baja akan merebut Ya Nuo dari pacarnya itu, dan Kakak Feng mendukung putrinya sepenuhnya. Kakak Feng bahkan bangga karena putrinya memiliki semangat juang yang tinggi.

Di tengah pesta, Ya Nuo bersitatap dengan Zi Feng, dan Xiao Jing bisa melihat dengan jelas bahwa ada chemistry dalam tatapan keduanya pada satu sama lain biarpun Zi Feng tidak tahu identitas asli Ya Nuo.

"Eh, menurutmu, Du Zi Feng itu beda banget nggak sih sama pria lainnya," goda Xiao Jing.

Ya Nuo menyangkal, "beda apanya? Bukankah matanya sama-sama di bawah alis, hidungnya sama-sama atas mulut?" 

Maksud Xiao Jing, masa hati gadis Ya Nuo tidak merasakan apa pun terhadap pria gagah bin seksi kayak Zi Feng? Ya Nuo canggung menyangkal. Xiao Jing tak percaya, hati Ya Nuo cuma belum terbangkitkan saja.

Tiba-tiba seorang pelayan muncul memberikan sebuah kartu nomor ke Xiao Jing. Entah itu kartu nomor apa, tapi semua gadis di pesta itu dapat kartu nomor masing-masing, yang cowok-cowok tidak dapat... termasuk Ya Nuo yang dikira cowok.

Tidak ambil pusing tentang kartu nomor itu, Xiao Jing santai saja menitipkan kartu nomor itu Ya Nuo soalnya dia butuh ke toilet. Tepat setelah Xiao Jing pergi ke toilet, pesta itu akhirnya dibuka dengan pidato dari Kakak Feng yang berkata bahwa tahun ini, dia akan memberi kesempatan pada salah satu gadis terpilih untuk berdansa dengan putranya.

Ah! Jadi nomor-nomor yang diberikan pada para gadis itu adalah nomor undian. Siapa yang nomornya terpilih, gadis itulah yang beruntung berdansa dengan Zi Feng. dan eng-ing-eng, nomornya Xiao Jing yang dipegang Ya Nuo-lah yang terpilih.

Awalnya tidak ada yang angkat tangan karena Ya Nuo sendiri tidak menyadari nomor yang dia pegang. Tapi kemudian si mulut ember Guang Chao melihat nomor yang dipegang Ya Nuo dan refleks berteriak mengumumkan Ya Nuo sebagai pemegang nomor yang terpilih.

Jelas saja semua orang kaget mengira nomor yang terpilih malah cowok. Wkwkwk! Parahnya lagi, para gadis mendadak kesengsem sama wajah tampan Ya Nuo dan langsung rebutan ingin berdansa dengannya, membuat Ya Nuo jadi semakin risih dengan situasi ini.

Menyadari ketidaknyamanan Ya Nuo, Zi Feng tanpa ragu maju dan meminta Ya Nuo berdansa bersamanya dengan alasan demi menjaga image Kakak Feng. Ya Nuo setuju, dan jadilah mereka berdansa dengan mesra bak sepasang kekasih, membuat Zi Han jadi cemburu. Hehe.

Xiao Jing baru kembali saat itu, melihat sepupunya berdansa mesra sama Zi Feng, Xiao Jing mendadak punya ide bagus untuk memanaskan suasana. Dia langsung mengajak Guang Chao berdansa bersamanya, dan terus bergerak mendekati Ya Nuo dan Zi Feng. 

Dan begitu sudah dekat, dia diam-diam menyuruh Guang Chao untuk memutarnya... sehingga dia pura-pura tak sengaja menabrak Ya Nuo, membuat Ya Nuo jadi terdorong ke Zi Feng dan bibir mereka tak sengaja bersentuhan. Pfft! Semua orang shock. Cuma Xiao Jing seorang yang senang.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments