Sinopsis (Drama Taiwan) Bromance Episode 2 - Part 1

Kaget mengira dirinya ciuman sama cowok, Zi Feng sontak mendorong Ya Nuo dengan kasar, dan langsung menyesalinya sedetik kemudian. Ya Nuo sendiri jadi malu dipermalukan seperti ini dan langsung pergi dari pesta.

Xiao Jing juga jadi kesal sama Zi Feng dan buru-buru mengejar Ya Nuo. Tapi dia menolak mengaku bersalah atas kejadian tadi, malah menggodai Ya Nuo, soalnya ciuman itu tadi kan bisa dibilang ciuman pertama Ya Nuo. Jadi... bagaimana perasaan Ya Nuo? Ya Nuo pasti malu kan sama Zi Feng, makanya Ya Nuo buru-buru pergi dan tidak berani menghadapi Zi Feng.


Pfft! Canggung, Ya Nuo bersikeras menyangkal, mengklaim kalau dia tidak ada perasaan apa pun tentang ciuman tadi. Itu kan cuma ciuman, apa hebatnya biarpun itu ciuman pertama.

Xiao Jing tak percaya. Sebagai seseorang yang sudah banyak berpengalaman dalam cinta, dia yakin betul kalau Ya Nuo tidak mungkin tidak merasakan apa pun. Biarpun hati wanitanya sudah mati, namun bila dia dicium pria, maka hati wanitanya pasti akan bangkit kembali.

Ya Nuo ngotot menyangkal, bahkan nekat membuktikannya dengan mencium Xiao Jing. Pfft! Dia menegaskan bahwa ciuman yah begitu saja, bibir tempel bibir doang, tidak ada istimewanya. 


Padahal jelas-jelas kejadian tadi cukup memengaruhinya. Dia bahkan harus menenangkan diri dengan minum bir sendirian di ayunan. Namun tetap saja dia sulit melupakan ciuman dengan Zi Feng tadi.

Pikirannya tiba-tiba tersela oleh kedatangan Zi Feng. Awalnya mereka masih agak canggung, tapi akhirnya Zi Feng setulus hati meminta maaf atas sikap buruknya pada Ya Nuo di pesta tadi.

"Aku tidak marah, aku hanya shock," ujar Ya Nuo.

Malah Ya Nuo yang sebenarnya merasa tidak enak hati karena pergi begitu saja tanpa pamit pada Kakak Feng dan meminta Zi Feng untuk menyampaikan maafnya pada Kakak Feng.

Zi Feng lega, dia memang sudah menduga, saudara tersumpahnya tidak mungkin sepicik itu untuk marah hanya gara-gara masalah sepele seperti tadi. Dia meyakinkannya untuk tidak mengkhawatirkan masalah perasaan Kakak Feng. Ibunya itu tidak akan keberatan. 

Segalanya sudah clear sekarang, Zi Feng santai saja merebut birnya Ya Nuo dan meminumnya, tidak sadar kalau perbuatannya itu membuat Ya Nuo gugup. Pfft! Kesannya kayak ciuman secara tak langsung, gitu loh.

Keesokan harinya saat Ya Nuo baru membuka truk makanannya, Keluarga Du baru saja tiba. Mereka hampir mau menghampiri Ya Nuo, tapi mendadak mereka dihadang dan diserbu sekumpulan wartawan yang heboh menanyakan statusnya Zi Feng yang kabarnya bukan anak kandung keluarga Du, dan juga menanyakan tentang perluasan bisnis Keluarga Du ke luar negeri yang menurut desas-desus sebenarnya adalah perluasan kekuasaan geng gangster mereka.

Zi Feng dengan tegas menyangkal tentang masalah tuduhan perluasan bisnis gelap, namun dia agak canggung saat harus menjawab tentang statusnya. Namun akhirnya dia jujur mengakui bahwa dia memang bukan anak kandung Keluarga Du.

 Kakak Feng yang sedari tadi diam saja, mendadak menunjukkan taringnya dengan membela Zi Feng habis-habisan dan menegaskan bahwa biarpun Zi Feng bukan anak kandungnya, namun baginya, Zi Feng adalah putra kandungnya. (Aww, Kakak Feng keren)

Dia tidak terima dengan tuduhan mereka tentang perluasan bisnis ilegal, dan menegaskan bahwa biarpun suaminya adalah bos gangster, namun suaminya itu adalah orang yang setia, dermawan dan menghormati orang lain.

Keluarga Du masih jauh lebih baik daripada gangster-gangster lain yang melakukan bisnis gelap secara diam-diam tapi mengklaim diri mereka bersih. Nyonya Du dengan penuh kebanggaan menantang para wartawan untuk menyelidiki tentang berapa banyak uang yang didonasikan oleh putranya setiap tahun untuk orang-orang yang membutuhkan.

"Kusarankan pada kalian untuk tidak menyebar rumor palsu. Siapa pun yang berani menyakiti putraku, aku tidak akan tinggal diam," ancam Kakak Feng.

Bukan cuma Zi Feng yang terharu pada ibunya, bahkan Ya Nuo yang menyaksikan segalanya dari truk makanannya pun terharu dan kagum dengan Keluarga Du.


Beberapa hari kemudian, Ya Nuo berwisata naik kapal pesiar bersama Xiao Jing berkat Xiao Jing yang memenangkan tiket kapal pesiar. Mereka lagi asyik-asyiknya ber-selfie ria saat tiba-tiba saja Keluarga Du dan Qing Yang mendadak muncul juga di sana. Waduh!

Parahnya lagi, Zi Han langsung usul agar mereka semua liburan bersama-sama dan Xiao Jing malah semangat banget menyetujui usul itu padahal Ya Nuo sebenarnya tidak mau. Xiao Jing bahkan semangat banget ingin melihat-lihat kamarnya Zi Feng karena kamarnya Zi Feng pasti beda dong sama kamar mereka.

Zi Feng dengan senang hati membawa mereka ke kamar VIP-nya yang mewah yang kontan membuat Xiao Jing heboh mengagumi kamar VIP itu. Ya Nuo juga sama kagumnya walaupun dia tidak seheboh Xiao Jing, dan Zi Feng melihat itu dengan jelas... sehingga tiba-tiba saja dia menyuruh Ya Nuo untuk menyerahkan kunci kamarnya lalu mengusulkan agar mereka bertukar kamar. 

Woah! Baik hati banget sih Zi Feng. Ya Nuo seperti biasanya, ingin menolak, tapi dia bahkan tidak punya kesempatan untuk mengutarakan keberatannya karena Zi Feng terus menerus menyelanya lalu bergegas pergi untuk mengurus pertukaran kamar mereka.


Bahkan Zi Han pun kaget dengan kedermawanan kakaknya yang begitu besar. Tapi sedetik kemudian dia mendadak punya ide licik lalu tiba-tiba saja dia mengajak Xiao Jing untuk spa bersamanya. Xiao Jing langsung setuju dengan senang hati dan tanpa curiga apa pun, tidak sadar kalau ini rencana Zi Han untuk menjauhkannya dari Ya Nuo.

Sementara kedua wanita pergi spa, Ya Nuo jalan-jalan sendiri di geladak kapal. Tak sengaja dia melihat Kakak Feng tak jauh darinya, sendirian menatap lautan dengan sedih. Ya Nuo berniat menghampiri dan menyapanya, namun Zi Feng mendadak muncul dan mencegahnya mendekati Kakak Feng, karena sekarang ini Kakak Feng sedang berinteraksi dengan suaminya. Hah?

Zi Feng memberitahu Ya Nuo bahwa 7 tahun yang lalu, ayahnya pergi ke Pulau Shiyuan. Namun kapal yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, dan sejak saat itu, ayahnya menghilang, entah dia masih hidup atau sudah mati.

Liburan mereka ini sebenarnya bukan murni liburan, melainkan juga untuk menziarahi tempat kecelakaan Ayah. Setiap tahun, mereka selalu menyempatkan waktu untuk datang kemari, dan Kakak Feng selalu menyendiri menatap lautan, mengenang suaminya.

Ya Nuo prihatin mendengarnya, ternyata Kakak Feng, walaupun terlihat sangat kuat di luar, namun sebenarnya dia lemah di dalam. Dia jadi penasaran bagaimana perasaan Zi Feng tentang masalah ini.

Zi Feng mengaku kalau dia memiliki penyesalan. Sejak dia diadopsi Ayah, dia selalu bertekad untuk membuat Ayah bangga padanya sebagai bentuk balas budinya atas jasa besar Keluarga Du terhadapnya. Ayah angkatnya adalah sosok yang paling dia hormati dan paling dia kagumi. Namun kecelakaan yang menimpah Ayah, membuatnya tidak punya kesempatan untuk itu. Namun Zi Feng tetap berharap suatu hari nanti ayahnya akan kembali.


Habis spa, Zi Han mengajak Xiao Jing minum-minum dan terus menerus mengisi ulang gelas Xiao Jing, sengaja membuatnya mabuk berat biar dia tidak akan bisa ngapa-ngapain sama Ya Nuo.

Setelah berhasil membuat Xiao Jing teler, Zi Han terpaksa harus bersusah payah menyeret Xiao Jing kembali ke kamarnya. Zi Han sendiri tidak mabuk soalnya dia tidak minum sama sekali, tapi saat dia mendengar pintu dibuka, dia langsung pura-pura mabuk berat juga dan memanfaatkan itu biar tidak ada seorang pun yang membawanya pergi, biar Xiao Jing tidak tidur sekamar sama Ya Nuo.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments