Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 2 - Part 2

Ya Nuo berusaha mengangkatnya, tapi Zi Han malah merangkulnya erat yang jelas saja membuat Ya Nuo risih. Rangkulannya kuat banget lagi, Ya Nuo sampai kesulitan melepaskan diri, dan saat akhirnya dia berhasil terlepas, dia malah tak sengaja terdorong sehingga bahunya menabrak tembok dengan cukup keras.

Hadeh! Ya Nuo menyerah deh. Apa boleh buat, Zi Feng langsung usul agar Ya Nuo tidur sekamar dengannya saja. HAH?! Ya Nuo kaget dan jelas berusaha menolak dengan berbagai alasan, termasuk menggunakan alasan kebiasaan tidurnya yang buruk.

Tapi Zi Feng sama sekali tidak keberatan, lagipula Zi Han kalau sudah mabuk tidak bangun sampai pagi, jadi mending Ya Nuo tidur saja bersamanya. Tapi Ya Nuo tetap keukeuh menolak, Zi Feng jadi heran, apa Ya Nuo punya rahasia? Pfft! Ya Nuo sontak menyangkal dengan canggung.

"Jangan khawatir, aku suka cewek kok. Kecuali... kau sebenarnya cewek?"

Pfft! "Mana mungkin," sangkal Ya Nuo canggung.

"Aku tahu, aku cuma menggodamu. Ayo pergi, saudara tersumpah."

Terpaksalah Ya Nuo harus pindah ke kamarnya Zi Feng. Zi Han girang banget, rencananya berhasil, jangan harap Ya Nuo bisa sekamar sama Xiao Jing. Dia langsung berjoget riang... dan sontak menjerit kaget saat melihat Xiao Jing mendadak bangun dan menatapnya dengan pelototan tajam. Waduh! Xiao Jing dengar kah ucapannya barusan?

Err... tapi kayaknya dia cuma setengah sadar deh. Nyatanya Xiao Jing mendadak muntah-muntah. Parahnya lagi, saat Zi Han terang-terangan menyatakan kalau dia ingin memiliki Ya Nuo, Xiao Jing malah nyerocos mabuk dan membeberkan fakta kalau dia sebenarnya bukan pacarnya Ya Nuo, melainkan adik sepupunya Ya Nuo. Hadeh! Namun untungnya dia tidak membeberkan tentang gender aslinya Ya Nuo.


Di bar, Qing Yang sendirian menyeduh kopi saat tiba-tiba seorang gadis muncul dan langsung sok akrab duduk di sampingnya hanya untuk menikmati keharuman kopi yang Qing Yang seduh.

Dia bisa langsung bisa melihat dari keahlian Qing Yang menyeduh kopi kalau Qing Yang pastilah seorang barista. Gadis itu sendiri jelas memiliki banyak pengetahuan seputar kopi dan mengaku kalau dia juga pecinta kopi.

Dia benar-benar sok akrab banget sama Qing Yang, bahkan meminta Qing Yang untuk mentraktirnya kopi seduhannya ini. Qing Yang tampak jelas kurang nyaman berinteraksi dengan orang asing, tapi gadis itu pantang menyerah.

Dia bahkan menawarkan sebuah rahasia pada Qing Yang... bahwa sebenarnya dia memiliki penyakit. Hah? Gadis itu mengaku bahwa menurut dokter, kondisinya tidak begitu bagus. Malah, kemungkinan liburan kali ini adalah liburan terakhirnya.

"Dan mungkin ini adalah segelas kopi terakhirku," ujar gadis itu sambil nyolong cangkir kopinya Qing Yang dan langsung meminumnya sebelum Qing Yang sempat menghentikannya.

Dia langsung kagum dengan rasa kopi buatan Qing Yang itu dan langsung bisa tahu perpaduan dua jenis kopi yang Qing Yang buat ini. Tapi Qing Yang jadi gregetan sama dia dan langsung pergi setelah memuji pengetahuan gadis itu tentang berbagai jenis kopi.


Ya Nuo gugup banget harus sekamar sama Zi Feng, apalagi Zi Feng tiba-tiba saja menyuruhnya untuk buka baju. Hah? Buat apa? Zi Feng heran sama reaksi Ya Nuo. Kenapa Ya Nuo gugup banget? Mereka kan sama-sama cowok, kenapa juga Ya Nuo canggung banget sama dia?

"Justru kita sama-sama cowok, makanya rasanya canggung. Bagaimana kalau ada orang yang salah paham?"

Mendengar itu, Zi Feng malah semakin getol menggodanya Ya Nuo dengan menyudutkannya ke tembok sembari mengingatkan Ya Nuo bahwa di kamar ini hanya ada mereka berdua. Siapa yang bakalan salah paham?

Jelas saja Ya Nuo jadi makin salting dengan kelakuan Zi Feng dan langsung menggunakan sikat giginya sebagai penghalang di antara mereka, "katanya kau suka wanita?"

"Betul. Aku memang suka wanita."

"Terus ngapain dekat-dekat aku?"

Geli, Zi Feng meyakinkan kalau dia cuma menggoda Ya Nuo. Dia meminta Ya Nuo buka baju cuma biar dia bisa menempelken plester obat buat memar di bahunya. Fiuh! Ternyata! Ya Nuo akhirnya bisa lega.

Dia langsung meminta Ya Nuo untuk duduk di lantai, tapi tentu saja Ya Nuo cuma membuka bagian bahunya, cukup untuk menempelkan plester obat saja. Untungnya Zi Feng mengerti ketidaknyamanan Ya Nuo untuk buka baju dan tidak memaksanya lebih jauh.

Tapi beneran deh, sifat Ya Nuo benar-benar sangat lemah lembut. Menurut Zi Feng, Ya Nuo tuh jenis cowok yang sangat amat tampan sampai tidak punya teman.

"Apa kau sangat tertarik padaku?" heran Ya Nuo.

"Kalau kau wanita... mungkin saja."

Oww, jadi dia memang suka Ya Nuo, dia hanya belum menyadarinya karena mengira Ya Nuo cowok. Jawaban Zi Feng itu sontak membuat Ya Nuo jadi gugup, tapi sedetik kemudian dia langsung pura-pura marah karena tidak terima disebut sebagai wanita.


Tak lama kemudian, Ya Nuo tertidur... saat tiba-tiba saja Zi Feng bergerak dalam tidurnya dan memeluknya. OMG! Apakah Zi Feng bakalan tahu? Parahnya lagi, tangan Zi Feng mendadak nakal merabanya... hingga hampir mencapai dadanya yang kontan saja membuat Ya Nuo terbangun dari mimpi buruk itu sambil menjerit heboh.


Pfft! Mimpi doang ternyata. Nyatanya Zi Feng malah baru selesai mandi dan Ya Nuo barusan ketiduran di sofa, dan jelas saja Zi Feng heran mendengar Ya Nuo menjerit nggak jelas.

Sudah waktunya tidur sekarang. Ya Nuo berniat menggunakan guling sebagai penghalang di antara mereka, tapi Zi Feng santai saja membuang guling itu dan bantal-bantal lain yang menghalangi mereka berdua.

Ya Nuo jadi gugup banget sehingga dia terpaksa harus mengambil tempat paling ujung di kasur. Geli, Zi Feng meyakinkan kalau dia sungguh-sungguh hanya bercanda waktu dia meng-kabedon Ya Nuo tadi, dan santai saja menyuruh Ya Nuo untuk geser ke tengah kasur biar Ya Nuo tidak jatuh.

Ya Nuo menurutinya dengan gugup dan geser pelan banget sampai Zi Feng gregetan, jadi Zi Feng langsung saja menarik Ya Nuo mendekat yang kontan saja membuat Ya Nuo menjerit panik. Baiklah, Zi Feng tidak akan mengganggunya lagi.

Begitu Zi Feng mulai tidur, Ya Nuo langsung bergerak menjauh lagi. Tapi saat Zi Feng terbangun tengah malam, dia malah kaget mendapati Ya Nuo benar-benar punya kebiasaan tidur yang buruk dan entah bagaimana ceritanya sekarang Ya Nuo memeluknya bagai guling.

Zi Feng berusaha menjauhkannya, tapi Ya Nuo malah tambah nempel makin erat, membuat Zi Feng jadi semakin tidak bisa bergerak sehingga mereka terpaksa harus melanjutkan tidur dalam posisi seperti itu.


Tak lama kemudian, giliran Ya Nuo yang terbangun tengah malam dan sontak kaget mendapati dirinya dan Zi Feng tidur saling berpelukan. Parahnya lagi, tangan Ya Nuo bahkan menyentuh bo~~ngnya Zi Feng. Pfft! Sepelan mungkin dia melepaskan diri dari Zi Feng lalu buru-buru turun dari kasur.

Saat akhirnya Ya Nuo terbangun keesokan paginya, dia sontak kaget mendapati Zi Feng sedang menatapnya. Jelas saja Zi Feng bingung, soalnya Ya Nuo malah tidur di kursi dari yang asalnya di kasur.

Ya Nuo dengan canggung beralasan kalau dia hanya tidak mau menganggu Zi Feng dengan kebiasaan buruknya saat tidur. Zi Feng akui kalau kebiasaan pola tidurnya Ya Nuo memang sangat buruk, tapi tidak masalah kok, Zi Feng sama sekali tak mempermasalahkannya. Eh tapi... Menurut penilaian Ya Nuo sebagai cowok, bukankah bo~~ngnya lumayan semok? Pfft! Jadi dia sadar semalam. Duh! Ya Nuo kan jadi malu.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments