Sinopsis (Drama Taiwan) Bromance Episode 1 - Part 1

Tuan Du dan istrinya baru saja mengunjungi kuil saat tiba-tiba saja muncul seorang musuh yang mau membunuhnya, untungnya ada seorang anak remaja yang dengan penuh keberanian menyelamatkannya dengan cara mendorong dan menahan si pembunuh. Tapi sayangnya, si pembunuh akhirnya berhasil melarikan diri.

Tuan Du sepertinya seorang bos gangster, makanya dia punya banyak musuh. Namun dia orang yang menjunjung tinggi balas budi dan sangat berterima kasih pada si anak remaja itu, bahkan begitu mendengar anak itu tidak memiliki keluarga, Tuan Du dan istrinya tanpa ragu langsung sepakat untuk mengadopsi anak itu dan memberinya nama Du Zi Feng, ia bahkan memberi Zi Feng sebuah kalung giok.

 

Sekarang... Du Zi Feng sudah dewasa dan menggantikan posisi ayah angkatnya. Kita tidak diberitahu tentang apa yang terjadi dengan Tuan Du, apakah dia meninggal dunia, minggat atau menghilang, pokoknya kita hanya diberitahu bahwa Tuan Du 'pergi'. Entah apa yang dimaksud dengan 'pergi' itu.

Setelah 'kepergian' Ayah, salah satu hal penting yang dilakukan Zi Feng adalah mengakhiri pertarungan antar geng. Selain grup gangster, Keluarga Du juga memiliki bisnis legal berupa taman hiburan dan sekarang Zi Feng-lah yang mengelolanya menggantikan ayah angkatnya. 

Biarpun dia tampak dingin, namun jelas selama ini Zi Feng tumbuh di keluarga yang baik dan dibesarkan dengan baik. Dulu, ayah angkatnya itu pernah mengajarinya sebuah prinsip 'kau harus takut agar menjadi berani'. 


Dulu Zi Feng tidak mengerti artinya, namun sekarang setelah 'kepergian' Tuan Du, Zi Feng akhirnya mengerti maksudnya, ketakutan berasal dari kekhawatiran akan keluarga dan saudara-saudaranya (saudara-saudara yang dia maksud adalah grup gangster-nya).

Karena ketakutan itu, maka dia harus menjadi berani demi melindungi keluarga dan saudara-saudaranya. Dia berjanji pada Ayah bahwa dia akan takut agar menjadi berani.

Di tempat lain, kita juga berkenalan dengan Pi Ya Nuo. Dia terlahir sebagai seorang perempuan. Namun gara-gara orang tuanya sangat amat mempercayai omongan... errr... maksudnya, ramalan dukun, Ya Nuo terpaksa dibesarkan menjadi pria selama 25 tahun hidupnya. 

Menurut ramalan si dukun, Ya Nuo akan cepat mati karena terlahir sebagai cewek, jadi si dukun meyarankan agar Ya Nuo dibesarkan sebagai cowok sampai dia berusia 26 tahun. Hanya setelah melewati ulang tahunnya yang ke-26, situasi Ya Nuo menjadi menjadi lebih baik.


Orang tuanya begitu takut akan keselamatan putri mereka, makanya Ya Nuo pun terpaksa harus hidup dengan menyembunyikan gender aslinya selama 25 tahun hidupnya. Pun begitu, Ya Nuo tetap tumbuh dengan baik dan aman dengan kedua orang tua yang sangat menyayanginya.

Hanya keluarga terdekat yang tahu identitas asli Ya Nuo, dia sendiri memang cukup meyakinkan dengan penampilan prianya, makanya sahabat dekatnya sendiri yang bernama Liao Guang Chao saja tidak tahu kalau dia aslinya cewek. 

Bukan cuma penampilannya yang sangat meyakinkan sebagai cowok, kekuatan Ya Nuo juga tidak bisa diremehkan, bahkan oleh para pria sekalipun. Berkat pelatihan bela diri yang dilakukannya selama ini, Ya Nuo memiliki kemampuan dan kekuatan setara cowok, errr... bahkan bisa dibilang melebihi cowok.

Saat gurunya menyuruhnya untuk bertanding melawan seorang cowok, si lawan terang-terangan meremehkan Ya Nuo hanya karena badannya kerempeng kayak badan cewek, padahal yang dikhawatirkan si guru malah keselamatan si lawan, Guru bahkan diam-diam meminta Ya Nuo untuk mengontrol kekuatannya biar tidak melukai si lawan.

Benar saja, saat mereka mulai bertanding, Ya Nuo jelas lebih unggul dari segi kemampuan dan kekuatan sehingga mampu mengalahkan si lawan dengan mudah. 

Karena wajah cantiknya, errr, maksudnya wajah tampannya, Ya Nuo banyak digilai oleh para gadis, termasuk para gadis remaja yang menggilainya bak idol. Ya Nuo tentu saja tidak nyaman dengan sikap mereka.

Maka setiap kali didekati para gadis seperti itu, dia pasti akan sengaja menjauhkan mereka dengan berbohong bahwa dia sudah punya pacar. Tapi dia tetap sopan dengan membalas hadiah-hadiah pemberian mereka dengan memberi mereka hotdog gratis, membuat para gadis itu tidak bisa sakit hati dengan penolakannya. Guang Chao cuma bisa iri melihat ketenaran Ya Nuo di depan para gadis.

Bersama dengan Guang Chao, Ya Nuo bekerja berjualan hotdog di depan taman hiburan... yang kebetulan taman hiburan milik Keluarga Du. 

Hari itu setelah berhasil mengusir beberapa gadis pengagumnya, Ya Nuo dan Guang Chao tak sengaja menyaksikan pertarungan geng preman keroyokan melawan Zi Feng. Ya Nuo tidak tahu siapa dia, namun melihat satu pria dikeroyok beberapa orang sekaligus, sontak membuat Ya Nuo nekat turun tangan membantu Zi Feng.

Biarpun mereka tidak saling mengenal, namun mereka bekerja sama dengan apik hingga berhasil mengalahkan geng gangster itu dengan mudah. 

Zi Feng berutang budi pada Ya Nuo sehingga dia langsung membeli semua hotdog yang mereka jual lalu mengundang Ya Nuo dan Guang Chao ke kantornya dan menawari mereka untuk sewa ruko gratis di dalam area taman hiburan biar dagangan mereka laris, soalnya dia perhatikan dagangan mereka di luar taman hiburan cukup sepi.

Ini adalah bentuk balas budinya atas bantuan Ya Nuo tadi. 'Diberi air setetes saat kita haus, maka kita harus membalasnya dengan selautan saat kita mampu', itulah prinsip hidup yang diajarkan orang tua angkat Zi Feng.

Tawaran yang sangat bagus sebenarnya, tapi Ya Nuo tanpa ragu menolak. Prinsip hidup Ya Nuo adalah menolong tanpa pamrih. Bagi Ya Nuo, apa yang dia lakukan untuk Zi Feng tadi hanya bantuan kecil, jadi Zi Feng tidak perlu melakukan ini untuknya.

Tapi Zi Feng malah jadi tersinggung hingga dia langsung mendekatkan wajahnya dan menatap Ya Nuo dengan tatapan intimidasi dan bertanya, "kau menolakku?"

Tapi Ya Nuo bahkan tak gentar sedikit pun saat dia membalas, "benar sekali. Jika sudah tidak ada urusan lagi, kami permisi."

 

Di depan taman hiburan, seorang nyonya kaya dan putrinya yang modis, baru saja selesai spa sambil bercanda sepanjang jalan. Si nyonya adalah ibu angkatnya Zi Feng dan putri kandungnya yang bernama Du Zi Han. 

Biarpun Zi Feng hanya anak angkat, namun jelas dia sangat disayang dan dikagumi oleh keluarga angkatnya. Mereka juga orang-orang yang tetap hidup optimis dan positif terlepas dari apa pun yang terjadi pada Tuan Du. 

Nyonya Du tampak jelas ibu yang asik bergaul dengan anak-anaknya, dia bahkan menolak dianggap tua sehingga anak-anaknya bukannya memanggilnya Ibu, malah memanggilnya 'Kakak Feng'.


Tapi saking asyiknya bercanda, mereka terlambat menyadari adanya kuda yang lepas kontrol dan melaju terlalu kencang tepat ke arah Zi Han. Nyonya Du berusaha menarik tangan Zi Han, tapi malah cuma berhasil menarik sarung tangannya.

Untungnya Ya Nuo berada di dekat sana dan langsung lari secepat kilat hingga dia berhasil mendorong Zi Han dan menyelamatkannya dari kuda liar itu. Zi Feng juga ada di sana, namun dia terlambat sepersekian detik dari Ya Nuo.

Ya Nuo dan Zi Han bergulingan di jalan... hingga Ya Nuo berakhir menindih Zi Han dalam posisi yang cukup romantis sehingga membuat Zi Han jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. Pfft!


Kakak Feng langsung bisa melihat dengan jelas kalau putrinya terpikat pada penyelamatnya. Kakak Feng sendiri juga langsung suka sama Ya Nuo dan jadi makin kagum setelah mendengar cerita Zi Feng tentang keberanian Ya Nuo menyelamatkannya dari preman.

 

Maka kemudian, Kakak Feng langsung mentraktir Ya Nuo makan malam. Sama seperti tadi, Ya Nuo awalnya berusaha menolak, tapi berkat Guang Chao yang mengingatkannya untuk tidak terus menerus menolak karena itu tidak sopan, Ya Nuo akhirnya berubah pikiran dan menerima undangan Kakak Feng.

Selain untuk berterima kasih atas bantuan Ya Nuo terhadap putrinya dan putranya, Kakak Feng juga memanfaatkan momen ini untuk menciptakan kesempatan bagi Zi Han untuk berkenalan lebih dekat dengan Ya Nuo.

Tapi tentu saja makan malam doang tidak cukup untuk membalas budi besar Ya Nuo terhadap keluarga mereka... dan pastinya tidak cukup juga untuk mendekatkan Zi Han dengan Ya Nuo, maka kemudian, Kakak Feng mengusulkan agar Ya Nuo dan Zi Feng menjadi teman, sahabat, saudara.

Dengan cara ini, selain menciptakan kesempatan lebih banyak agar Zi Han bisa lebih sering bertemu Ya Nuo, juga agar Zi Feng punya teman dekat karena selama ini Zi Feng tidak punya banyak teman gara-gara latar belakang keluarga mereka yang merupakan geng gangster.

Ya Nuo sontak prihatin mendengar Zi Feng tidak punya banyak teman. Tentu saja Ya Nuo bisa memahami perasaan Zi Feng karena dia sendiri pun tidak bisa memiliki banyak teman demi menjaga rahasia tentang gender aslinya.

"Dia punya teman, tapi tidak ada yang bisa diajak berbagi suka dan duka," ujar Zi Han mengasihani kakak angkatnya itu, "kakakku ini, biarpun dia tampak mengagumkan dari luar. Namun sebenarnya dalam hatinya dia sangat kesepian."

Fakta itulah yang akhirnya membuat Ya Nuo mulai berubah pikiran terhadap Zi Feng dan mendadak memutuskan untuk setuju menjadi temannya Zi Feng. Semua orang pun senang.

Tapi Kakak Feng tidak puas jika mereka hanya jadi teman, ia ingin mereka berdua jadi seperti Tuan Du dan kedua sahabatnya yang bersumpah saudara di hadapan Dewa. Bahkan seusai makan malam, ia langsung membawa mereka ke kuil, menyuruh mereka untuk bersumpah saudara sekarang juga di hadapan Dewa Guan.

Masalahnya, biarpun Ya Nuo tulus untuk menjadi temannya Zi Feng, tapi dia agak ragu jika harus menjadi saudara tersumpah dengannya. Jelas saja Zi Feng jadi sakit hati dengan sikapnya yang mendadak berubah itu. Saking sakit hatinya, dia dengan nada sinis memberitahu ibunya untuk tidak memaksa Ya Nuo.

Ya Nuo jadi tidak enak hati mendengarnya hingga akhirnya dia langsung berlutut duluan, mereka berdua pun akhirnya menyatakan sumpah untuk menjadi saudara yang akan saling berbagi suka dan duka bersama. Jika mereka melanggar sumpah mereka, maka Dewa akan menghukum mereka.

Tapi Zi Feng tidak puas dengan hanya mengucap sumpah, dia ingin mereka berdua seperti ayahnya dan kedua saudara tersumpah Ayah, yang mana mereka bertiga saling mempercayakan hidup mereka pada satu sama lain.

Karena itulah, Zi Feng juga menuntut Ya Nuo untuk melakukan hal yang lebih ekstrem, sumpah darah, bersumpah dengan saling meminum setetes darah satu sama lain (Iiih! Jijik!). Ya Nuo menurut tanpa ragu, setelah itu, mereka pun resmi jadi saudara tersumpah.

Karena sekarang mereka sudah jadi saudara tersumpah, maka keluarganya Zi Feng juga keluarganya Ya Nuo. Karena itulah, Zi Feng langsung mengundang Ya Nuo untuk datang ke acara perayaan ultah Kakak Feng yang akan diadakan beberapa hari lagi.

"Aku hanya bisa membantumu sampai di sini, selanjutnya tergantung padamu sendiri. Jangan kecewakan aku," bisik Kakak Feng pada putrinya.

"Jangan khawatir. Ya Nuo tidak akan bisa lepas dari tanganku," ujar Zi Han penuh tekad.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments