Sinopsis Intense Love Episode 1 - 1

Sinopsis Intense Love Episode 1 - 1

Di dua tempat yang berbeda, Su Jin Bei dan Zhou Shi Yun tengah sibuk melakukan pekerjaan masing-masing. Su Jin Bei yang seorang aktris, hendak syuting. Sedangkan Zhou Shi Yun yang seorang dokter, hendak melakukan operasi.


Keduanya ditelepon oleh kedua orang tua masing-masing, tapi keduanya sama-sama mengabaikan telepon-telepon itu. Jelas mereka tahu kenapa orang tua menelepon, tapi mereka sengaja mengabaikannya.

Ternyata kedua orang tua mereka mau menjodohkan mereka, bahkan hari ini mereka mau ditunangkan secara paksa. Tapi keduanya malah tidak ada satupun yang muncul.


Para ibu usul agar acara hari ini diganti lain hari saja. Tapi kakaknya Shi Yun tidak setuju. Tidak masalah kedua orang itu datang atau tidak, pertunangan hari ini tetap harus berjalan. Semua orang setuju.


Shi Yun masih saja sibuk biarpun operasinya sudah selesai. Rekannya - Yuan Song, datang saat itu dengan membawa sebuah bekal. Ini dari Xiao Yun loh. Tapi Shi Yun tidak tertarik, dia tidak lapar.

Yuan Song iyain aja deh. Profesor Zhou yang agung memang beda dari manusia biasa lainnya. Dia tetap bisa hidup dengan baik biarpun tanpa makan dan minum. Tiba-tiba Yuan Song menatap bayangan dirinya di cermin dan langsung narsis. Dia merasa dirinya lebih ganteng, lebih hangat dan elegan daripada Shi Yun yang kayak gunung es. Tapi kenapa para perawat  itu selalu memberi hadiah untuk Shi Yun?


Tapi yang paling dia herankan, para gadis itu ngantri untuk menggoda Shi Yun, tapi kenapa Shi Yun tidak tergoda sedikitpun?

"Di mataku, semua manusia itu cuma kumpulan oran-organ terlepas dari apapun gendernya."

Wah! Yuan Song tak percaya mendengarnya, kalau dia berpikir begitu terus, Shi Yun tidak akan pernah bisa menikah. Tapi yang tak disangkanya, Shi Yun tiba-tiba mengaku kalau dia sudah bertunangan.

Yuan Song kaget. Gunung es seperti Shi Yun ini bisa tunangan juga? Atau dia mengatakan itu cuma demi menghentikan para gadis yang mengejarnya? Kalau begitu niatan Shi Yun, maka sebaiknya dia katakan itu pada para perawat di luar.

"Aku tidak bohong. Acara pertunangannya diadakan hari ini. Mungkin sekarang hampir selesai."

"Yang benar? Kau bahkan tidak menghadiri acara pesta pertunanganmu?"

"Semuanya sudah diatur para orang tua. Aku bahkan tidak pernah mengenalnya. Jadi untuk apa dianggap serius. Lagipula, aku harus bekerja hari ini."


Syutingnya Jin Bei mendadak terganggu oleh tim lain yang hendak menggunakan lokasi untuk syuting seorang aktor bernama Xu Jia Wei. Sementara kedua tim ribut memperdebatkan masalah ini, Jin Bei dan Jia Wei santai saling menyapa dari kejauhan.

Tapi tiba-tiba manajernya Jin Bei tak sengaja mengangkat telepon dari ibunya Jin Bei yan langsung mengomelinya panjang lebar. Malas menanggapinya, Jin Bei dengan ketus menyuruh Ibu untuk menjalankan pertunangan itu sendiri.

Saat Jin Bei hendak pulang tak lama kemudian, Jia Wei mendadak melompat masuk ke dalam mobilnya dalam usahanya melarikan diri dari para penggemarnya.


Memahami kesulitannya, Jin Bei pun bergegas tancap gas. Tapi bahkan sekalipun  mereka sudah aman dari para fans, Jin Bei tetap menyetir dengan kecepatan tinggi sampai membuat Jia Wei takut. Dia berusaha meminta Jin Bei untuk menurunkan kecepatannya, tapi Jin Bei santai. Dia sudah biasa mengendarai mobil balap... di lokasi syuting. Pfft!

Mereka berdua mendadak asyik membicarakan filmnya Jin Bei yang mana dia berperan jadi pembalap sehingga membuat Jin Bei jadi kurang konsen melihat jalan. Parahnya lagi, dia kemudian mengaku bahwa adegan-adegan balapan mobil di film itu sebenarnya semuanya dilakukan oleh stuntman. Jia Wei sontak semakin ketakutan mendengarnya.


Dan ketakutannya seketika menjadi kenyataan saat Jin Bei tidak lihat jalan tepat saat ada mobil lain yang mendadak muncul dari arah yang berlawanan. Jin Bei panik seketika dan langsung saja banting setir sehingga mereka berakhir menabrak tiang.


Jin Bei pun segera dilarikan ke rumah sakit tempat Shi Yun bekerja. Para dokter dan suster, termasuk Shi Yun, langsung bekerja keras memeriksa keadaan pasien dan memutuskan Jin Bei perlu dioperasi.

Jin Bei masih setengah sadar waktu itu dan satu-satunya yang dia lihat terakhir kali sebelum pingsan adalah matanya Shi Yun. Dan mata itulah hal pertama yang dia ingat saat dia terbangun pasca operasi tak lama kemudian.

"Mata yang bening, dalam bagaikan danau. Angin berhembus dan dia tersenyum. Ombak yang beriak." Gumam Jin Bei sebelum akhirnya dia tertidur kembali.


Tiba-tiba pasien di ranjang sebelah mengenalinya dan langsung heboh. Managernya - Wu Di, tak senang dengan itu dan langsung mendatangi ruang dokter untuk meminta pemindahan kamarnya Jin Bei, tapi malah tak sengaja mendengar Yuan Song menggosipkan Jin Bei dan dengan pedenya mengklaim dirinya lebih cocok untuk Jin Bei daripada Shi Yun.

Beusaha bersabar dan menahan rasa jijiknya pada Yuan Song, Wu Di langsung menyela mereka dan to the point meminta pemindahan kamar untuk Jin Bei ke kamar VIP.

Shi Yun mengklaim sudah tidak ada ranjang tersisa, jadi tidak bisa. Tapi Yuan Song dengan senang hati menawarkan bantuannya. Tak butuh waktu lama, Jin Bei akhirnya dipindahkan ke kamar VIP.


Tapi bahkan setelah tugasnya selesai, Yuan Song tidak mau berhenti, malah tambah antusias menanyai Wu Di tentang gosip seputar Jin Bei. Wu Di jadi kesal. Dengan tegas dia menyangkal semua gosip tidak benar itu dan mengusir Yuan Song secara halus tapi dengan senyum yang menakutkan sampai Yuan Song ketakutan.


Saat dia melewati kantornya Shi Yun, Yuan Song malah mendapati Shi Yun sedang membrowsing berita tentang Jin Bei. Wah! Tak disangka kalau Shi Yun tertarik juga sama Jin Bei. Tapi ingat loh, Shi Yun sudah punya tunangan.

"Dia tunanganku." Ujar Shi Yun.


Saat Shi Yun bertugas malam itu, dia melewati kamar VIP dan langsung galau. Tapi setelah ragu sesaat, akhirnya dia masuk juga ke kamarnya Jin Bei dan sepertinya dia mulai terpesona menatap Jin Bei yang cantik jelita.

Cepat-cepat menguasai diri, Shi Yun berniat mau pergi. Tapi Jin Bei tiba-tiba menggumam gelisah karena sakit di kepalanya. Cemas, Shi Yun pun langsung mendekat untuk mengeceknya.

Tapi kedekatannya kontan membuat Jin Bei tersenyum bahagia mengenali matanya, mata indah yang dilihatnya sebelum pingsan. Jin Bei tiba-tiba menariknya mendekat lalu menciumnya. Pfft! Shi Yun kaget.

Dia langsung melepaskan diri dan bergegas kembali ke kantornya untuk menenangkan diri sampai dia tidak sadar maskernya terlepas.


Jia Wei baru pulang. Dia hanya terluka tangannya. Tapi saat berita tentang kecelakaan itu tersiar di TV, mereka memberitakan hanya Jin Bei yang mengalami kecelakaan itu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments