Sinopsis Time to Fall in Love Episode 1

Gu Xi Cheng, CEO Grup Huayan, sedang dalam perjalanan ke kantor saat sekretarisnya menelepon untuk memberinya update tentang perkembangan diskusi kerja sama dengan perusahaan Jerman. Dia bos yang sangat tegas dan menolak mengalah begitu saja pada partner bisnis, makanya dia tegas menolak permintaan kenaikan harga dari pihak perusahaan Jerman.

Di tempat lain, kita bertemu dengan Su Yan Xi, seorang beauty influencer yang hari ini baru saja selesai dengan live streaming-nya. Dia masih mengenakan baju Hanfu yang dipakainya untuk live streaming dan langsung pergi ke sebuah perusahaan untuk mengikuti sebuah wawancara menjadi penyiar promosi internet.

Dia bertekad untuk mendapatkan pekerjaan itu demi uang karena dia butuh untuk membiayai rawat inap ibunya. Namun saat dia hendak menyeberang jalan di zebra cross, mobil di depannya malah mendadak menghadangnya yang jelas saja membuatnya kesal merutuki si pemilik mobil karena menghalangi jalannya dan akhirnya membuatnya ketinggalan bus.

Pemilik mobil yang menghalangi jalannya itu adalah Xi Cheng. Namun yang tidak Yan Xi ketahui adalah Xi Cheng sebenarnya tidak bermaksud menghalangi jalannya, Xi Cheng justru menyelamatkannya karena Xi Cheng tadi melihat dari spion ada mobil di belakangnya yang melaju sangat kencang tepat saat Yan Xi hendak lari menyeberang jalan. Tapi Xi Cheng memutuskan diam saja tanpa membela diri lalu langsung pergi begitu saja.


Yan Xi jadi terlambat untuk wawancaranya, namun untungnya pegawai di sana tetap mau menerima CV-nya dan akan mempertimbangkannya sebagai kandidat. Tepat setelah si pegawai pergi, Yan Xi mendengar dua orang wanita menggosip tentang sebuah wawancara dengan Tuan Gu. 

Mengira kalau yang mereka bicarakan adalah wawancara untuk penyiar promosi internet, dia langsung saja meminta bantuan mereka untuk bisa mendapatkan nomor buat wawancara juga.


Yang tidak dia ketahui, perusahaan ini adalah perusahaannya Xi Cheng. Memang ada wawancara perekrutan penyiar promosi internet, namun wawancara yang dibicarakan dua orang wanita itu sebenarnya bukan wawancara perekrutan penyiar promosi internet, melainkan wawancara khusus untuk mencari pacar buat Xi Cheng. Pfft!

Jadi ceritanya, Gu Xi Cheng punya seorang nenek yang keukeuh memaksanya untuk menikah, biar ada yang mengurus dan menjaga Xi Cheng. Nenek sudah tua dan sekarang punya penyakit jantung, makanya sebelum meninggal dunia, Nenek ingin melihat Xi Cheng berkeluarga.

Tapi masalahnya, Xi Cheng tidak tertarik untuk itu karena menurutnya itu hal yang tidak berguna. Tapi demi menenangkan dan menyenangkan neneknya, akhirnya dia memutuskan menurutinya dan mencari pacar lewat wawancara ala-ala wawancara merekrut karyawan. 

Dia sendiri yang mewawancarai para gadis itu, tapi jawaban-jawaban mereka tidak ada satu pun yang sreg dengannya karena rata-rata jawaban mereka jelas ingin mengikatnya selamanya, padahal bukan itu yang Xi Cheng inginkan. Baginya, ini murni bisnis.

Akhirnya tibalah giliran Yan Xi, dia jelas langsung mengenali pria yang dia kira hampir menabraknya tadi. Namun yang paling menarik perhatiannya adalah segala aksesoris di mejanya Xi Cheng yang anehnya selalu genap. Patung ada dua, gelas ada dua, bunga mawar ada 6 tangkai, pokoknya semuanya genap. Hobi yang aneh.

Xi Cheng juga merasa aneh dan heran dengan baju Hanfu yang dipakai Yan Xi, tapi dia langsung to the point menanyakan apa syarat Yan Xi. Maksudnya syarat untuk menjadi pacarnya, namun karena Yan Xi nggak ngeh maksudnya dan mengira kalau yang dimaksud Xi Cheng adalah jumlah barang untuk siaran promosinya, Yan Xi langsung saja menyebutkan jumlah yang dia inginkan.

Maksudnya jumlah barang yang akan dia promosikan per bulannya, tapi Xi Cheng salah paham mengira kalau jumlah yang sebut Yan Xi itu adalah jumlah uang bayaran, dan berhubung jawaban Yan Xi sesuai keinginannya, maka dia langsung memutuskan untuk merekrut Yan Xi dengan bayaran sesuai yang Yan Xi inginkan.

Dia langsung menyuruh Yan Xi untuk mengeluarkan KTP-nya biar mereka bisa segera membuat kontrak kerja sama, dan memberitahu Yan Xi bahwa mulai sekarang, Yan Xi harus mengikutinya 24 jam. Hah? Yan Xi jelas mulai bingung sekarang. Apa maksudnya mengikutinya 24 jam?

"Aku akan menggajimu 50.000 Yuan setiap bulan agar kau melayani 24 jam. Apa ada masalah?"

Yan Xi shock mengira kalau Xi Cheng mau menjadikannya 'peliharaan' (sugar baby), dan jelas saja dia menolak karena jelas bukan ini yang dia inginkan. Dia jadi kesal mengira Xi Cheng sedang merendahkannya dengan cara seperti ini, dan tegas menyatakan bahwa dia tidak mau lagi berhubungan dengan Xi Cheng dan perusahaan ini.


Tapi eh tapi, takdir berkehendak lain. Tak sengaja mereka malah bertemu lagi di parkiran saat Xi Cheng mau pergi menemui klien dan Yan Xi tersesat karena salah pencet tombol lift, dan sekarang tanpa sadar berakhir di samping mobilnya Xi Cheng.

Karena kepanasan dan mengira tidak ada orang, Yan Xi santai saja mau buka baju, tidak sadar ada CCTV di atas. Xi Cheng sontak berusaha menghentikannya dengan tiba-tiba membuka pintu yang jelas saja mengagetkan Yan Xi dan membuatnya oleng ke belakang.

Xi Cheng berusaha menangkapnya, tapi Yan Xi refleks menarik dasinya sehingga Xi Cheng ikut terjatuh menimpanya dan tak membuat bibir mereka tak sengaja bersentuhan. Pemandangan itu tertangkap jelas oleh kamera CCTV terdekat. Jelas saja insiden ini membuat Yan Xi jadi tambah kesal pada Xi Cheng.

Kegagalan mendapatkan pekerjaan membuat Yan Xi jadi tambah bingung, apalagi pihak rumah sakit mendesaknya untuk segera membayar biaya operasi karena operasi ibunya dijadwalkan bulan depan.

Di tengah kebingungannya, dia malah menyaksikan seorang wanita yang jelas-jelas sedang melakukan penipuan. Dia sengaja menabrakkan dirinya pada sebuah mobil sedan mewah, lalu menuduh supir yang menabraknya dan memaksanya untuk bayar uang kompensasi.

Untungnya Yan Xi dengan cerdiknya membantu menyelesaikan situasi dengan mengklaim kalau dia merekam semua kejadian sejak awal, dan itu sukses membuat si penipu ketakutan dan akhirnya kabuuuurrr.

Pemilik mobil mewah itu adalah seorang nenek konglomerat yang sangat berterima kasih atas bantuannya, dan jelas Nenek langsung suka pada gadis manis nan baik hati itu. Yang tidak Yan Xi ketahui, nenek itu adalah Nenek Gu, neneknya Gu Xi Cheng.

 

Dan setelah pulang dari rumah sakit, Nenek Gu mendapat kiriman (dari sekretarisnya Xi Cheng) foto Xi Cheng yang tampak berciuman dengan gadis muda di parkiran. Nenek Gu jadi mengira kalau cucunya akhirnya punya pacar dan jelas senang karenanya. Apalagi saat dia memperhatikan foto gadis itu, Nenek Gu langsung mengenalinya, dia si gadis baik hati yang menolongnya tadi.

Saat Xi Cheng pulang, Nenek Gu langsung mempertanyakan gadis ini. Xi Cheng jujur mengaku kalau dia tidak kenal, tapi Nenek Gu tak percaya, mengira Xi Cheng mau merahasiakan hubungannya dengan gadis ini. Nenek jadi emosi karenanya dan itu kontan memicu penyakit jantungnya kambuh.

Xi Cheng yang sangat mengkhawatirkan kondisi neneknya, akhirnya memutuskan untuk menenangkan Nenek dengan menyuruh sekretarisnya untuk mencari informasi tentang gadis itu.

Tapi jelas si sekretaris salah mendapat informasi karena dia malah mendapatkan nama He Jin Xi. Memang, fotonya sama persis dengan foto Su Yan Xi. Namun yang tidak mereka ketahui, He Jin Xi adalah saudaranya Su Yan Xi yang sudah lama berpisah dengan keluarganya sendiri.


Namun biarpun wajah mereka mirip, sifat mereka sangat bertolak belakang. Gaya hidup He Jin Xi sangat hedon padahal pengeluarannya tidak sejalan dengan pemasukannya. Alhasil, dia jadi terlilit hutang yang sangat amat banyak dan tidak mampu membayarnya. 

Ditambah lagi, kulit pelipis wajahnya mengalami peradangan karena kebanyakan suntik filler, dan untuk mengatasi masalah ini, pastinya dia butuh duit sangat banyak karena harus operasi di luar negeri.

Di tengah kebingungannya dikejar-kejar rentenir, tiba-tiba dia dihubungi Xi Cheng yang menawarkan kerja sama dengannya. Xi Cheng mau menyewanya untuk menjadi pacar kontrak sekaligus kerja sama untuk iklan online.

Jin Xi jelas bingung apa maksudnya, tapi dia memutuskan go with the flow saja sekaligus memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan uang dari Xi Cheng. Xi Cheng langsung menyetujui keinginannya, maka Jin Xi pun langsung menandatangani kontrak itu.

Baru setelah kontrak ditandatangani, Jin Xi sadar kalau Xi Cheng pasti salah mengira dia adalah Su Yan Xi. Maka Jin Xi pun langsung pergi menemui Yan Xi, dan jelas hubungan kedua saudara itu sangat buruk.

Yan Xi tampak begitu marah dan dendam pada Jin Xi entah karena apa, namun saat Jin Xi berakting melas dengan menunjukkan pelipisnya, Yan Xi sontak berubah mengkhawatirkannya.  Awalnya Yan Xi masih berusaha menguatkan hati untuk menolak apa pun permintaan Jin Xi, tapi kemudian Jin Xi memperlihatkan kontrak itu padanya dan membujuknya untuk berakting jadi dirinya, menggantikannya sebagai pacar kontraknya Xi Cheng, sementara dia pergi operasi ke luar negeri. 

Jin Xi meyakinkan Yan Xi bahwa jika Yan Xi setuju, maka bukan cuma dia seorang yang akan untung, tapi dia juga bisa membayar biaya operasi ibu mereka. Dia bahkan menunjukkan ketulusannya dengan menunjukkan kwitansi rumah sakit yang sudah dilunasinya. Bagian terakhir inilah yang akhirnya sukses membujuk Yan Xi untuk setuju melakukan kebohongan ini.

Yan Xi pun senang. Kalau begitu, mulai sekarang... "Kau adalah He Jin Xi. Gu Xi Cheng adalah orang yang sangat pintar. Jangan sampai kau ketahuan olehnya. Jika dia tahu kita bekerja sama untuk menipunya, kita tidak bisa mendapatkan apa pun dan ibu tidak akan punya harapan lagi."

"Lalu apa yang harus kulakukan?"

Jin Xi menyerahkan sebuah kartu kamar hotel padanya dan menyuruh Yan Xi pergi ke hotel itu, Gu Xi Cheng sedang menunggunya di sana. What? Kamar hotel? Astaga! Siapa juga yang tidak akan kepikiran aneh-aneh jika disuruh menemui pria di kamar hotel?


Yan Xi jelas galau dan gugup banget saat dengan terpaksa harus melangkahkan kakinya ke kamar hotel itu, tapi dia terus berusaha menenangkan dirinya, meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia harus melakukan ini demi menyelamatkan nyawa ibunya.

Yan Xi akhirnya tiba di depan kamar hotel itu, kamar 8222. Tapi bahkan sebelum dia sempat melakukan apa pun, Xi Cheng mendadak membuka pintu lalu menariknya masuk.

Bersambung ke episode 2

Nothing new with the story, cerita romansa yang klise, plotnya bisa dibilang cuma pengulangan dari drama-drama sebelumnya yang temanya sama, kawin kontrak, tapi drama ini tetap menarik dan enjoyable untuk ditonton. Belakangan ini nggak banyak drama Cina yang sreg di hati, baru drama ini yang lumayan kunikmati. Semoga bisa betah sampai akhir ^^

Post a Comment

0 Comments