Recap Who Rules The World Episode 27 & 28

Lan Xi ingin menemani dan membantu Bai mengobati rakyat, tapi dia sengaja menjadikan ini sebagai ajang kompetisi ilmu medis mereka berdua, seperti biasanya, kedua sejoli ini memang suka berkompetisi dalam segala hal.

Siapa pun pemenangnya, Lan Xi tetap menyatakan dirinya kalah dan Bai yang menang, dan berterima kasih padanya atas nama rakyat. Dia bahkan memanjakan Bai dengan menuruti kemauan Bai yang minta dipijat.

Tapi kemudian Zhong Li datang mengabarkan tentang Paviliun Ruyu yang kontan membuatnya cemas sehingga dia langsung bergegas kembali ke ibu kota. Bai yang mencemaskannya, langsung memutuskan untuk pulang bersamanya. Lan Xi begitu terharu mendengarnya dan langsung memeluknya.

Sejak mendapat gelar Dewi, Chun Ran bukan hanya jadi pembicaraan di seluruh negeri, tapi juga jadi sasaran musuh. Untungnya dia cerdas dalam memperkirakan situasi dan berhasil menyelamatkan diri duluan saat kereta kudanya disergap musuh di tengah perjalanannya kembali ke Youzhou.

Musuhnya itu sebenarnya tak lain tak bukan adalah kakak tirinya, Pangeran Chun Yuan. Jelas karena gelar barunya Chun Ran ini membuat Chun Yuan jadi semakin merasa terancam, takut Chun Ran akan merebut tahta Youzhou.


Setelah selamat dari insiden itu, tiba-tiba muncul seorang pria membawa ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan yang meminta belas kasihannya. Sepertinya mereka hanya rakyat jelata biasa dan tidak berbahaya. Jadi Chun Ran mengasihani mereka dengan memberi mereka uang dan makanan.

Tapi mereka malah tidak berhenti sampai di sini, dan sekarang malah memohon padanya untuk ikut dengannya. Pengawalnya Chun Ran jelas tidak setuju, tapi Chun Ran memutuskan untuk membiarkan mereka ikut dengannya karena kedua ibu dan anak itu bisa berguna untuk mengalihkan perhatian.

Di penginapan, Huang Chao sudah mendengar tentang penyerangan Chun Ran, fakta bahwa Chun Ran selamat, bahkan berhasil mengelabuhi para penyerangnya, kontan membuat Huang Chao kagum dengan kecerdasan dan kecerdikannya.

Apalagi setelah dia mendengar kabar kerja sama antara Yongzhou dan Qingzhou, Huang Chao jadi semakin bertekad untuk memiliki Chun Ran sebagai istri demi menyatukan Jizhou dengan Youzhou untuk mengimbangi gabungan kekuatan Yongzhou dan Qingzhou.

Lagipula jika Chun Ran ingin menguasai Youzhou dan mengalahkan kakaknya, maka dia butuh dukungan kekuatan dari luar. Wu Yuan penasaran, siapa yang akan Huang Chao pilih jika Putri Chun Ran dan Putri Xi Yun sama-sama ingin menikahinya.

Jawaban Huang Chao jelas Chun Ran... untuk saat ini... karena perang antar prefektur sudah semakin dekat, jadi dia pilih Youzhou saja mengingat lokasi Youzhou yang lebih dekat dengan Jizhou.

Tapi... Jika suatu hari nanti dia berhasil menjadi penguasa dunia, maka dia harus mendapatkan Putri Xi Yun juga (Pfft! Xi Yun udah ada yang punya, woi!). Tapi biarpun kemaruk untuk mendapatkan kekuasaan, jelas di hati Huang Chao juga ada rakyat yang ingin dia lindungi dan ingin dia sejahterakan.

Kebetulan Chun Ran tinggal di penginapan yang sama. Namun tiba-tiba saja dia, pelayannya dan kedua pengawalnya pusing. Pelayan dan kedua pengawalnya langsung pingsan, sedangkan Chun Ran masih setengah sadar walaupun tenaganya sangat lemah.

Saat itulah, si ibu dan anak itu masuk dan langsung membunuh pelayan dan pengawalnya Chun Ran. Mereka ternyata pembunuh bayaran Pangeran Chun Yuan dan diam-diam meracuni Chun Ran dan para anak buahnya dengan obat bius pemberian Pangeran Chun Yuan.

Namun mereka tidak sadar bahwa Chun Ran masih sadar dan mendengar percakapan mereka. Saat mereka hampir membunuh Chun Ran, Chun Ran sontak melawan dengan sisa tenaganya dan langsung berusaha melarikan diri sambil teriak-teriak minta tolong.


Karena terlalu lemah, akhirnya dia menerobos masuk ke salah satu kamar terdekat yang kebetulan kamarnya Huang Chao. Huang Chao lah yang akhirnya menyelamatkannya dan melumpuhkan kedua ibu dan anak itu dengan mudah.

Chun Ran pingsan karena efek obat bius, dan kedua pelaku pun langsung ditangkap dan dihukum oleh penegak hukum setempat. Mereka semua belum saling mengetahui identitas satu sama lain, namun saat Chun Ran siuman keesokan paginya, dia sontak membuat Huang Chao dan Wu Yuan kagum karena sikapnya tetap tenang biarpun setelah mengalami situasi segenting kemarin, dia bahkan masih sempat-sempatnya memperhatikan penampilannya yang kurang rapi dan langsung izin sebentar untuk merapikan penampilannya sebelum kemudian kembali menemui mereka.

Chun Ran mengaku bahwa itu karena dia harus selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak putus asa dalam menghadapi segala badai dalam hidupnya. Merapikan penampilan adalah wajib karena penampilan adalah cerminan aura dan kewibawaan.

Biarpun tidak mengetahui identitas mereka, namun dia bisa menebak bahwa mereka bukan orang Youzhou namun mereka dalam perjalanan menuju Youzhou. Penampilan mereka jelas menunjukkan kalau mereka bukan orang biasa, jadi Chun Ran menebak bahwa mereka mau ke Youzhou untuk mengikuti pemilihan suami Putri Chun Ran.

Karena itulah, Chun Ran langsung minta ikut nebeng ke Youzhou bersama mereka. Huang Chao kagum juga mendengar ketelitiannya dalam menilai situasi dan keadaan. Karena itulah, dia setuju untuk membawa Chun Ran bersamanya.

Xie Yue sudah kembali ke Qingzhou dan langsung melapor ke Raja tentang negosiasinya dengan Lan Xi dan juga hubungan spesial Lan Xi dengan adik kesayangannya, Xi Yun.

Raja Qingzhou ternyata sakit-sakitan, dan sepertinya penyakitnya cukup serius, namun ia sengaja merahasiakannya dari Xi Yun karena tidak ingin membuat putri kesayangannya itu cemas. Tentu saja ia senang mendengar putrinya memiliki seseorang yang bisa menjaganya. Namun ia agak khawatir juga mendengar dual identitas Lan Xi.

Apalagi mengingat bagaimana sifat Raja Yongzhou. Jika Raja Yongzhou sampai mengetahui dual identitas Lan Xi, Raja Yongzhou pasti takkan membiarkannya begitu saja. Namun asalkan Lan Xi baik pada putrinya, Qingzhou pasti akan menjadi sekutu terkuat Lan Xi.

Masalah Paviliun Ruyu ini membuat Lan Xi sengaja tidak mengumumkan kedatangannya secara resmi. Lan Xi dan Kepala Militer Ren sama sekali tidak punya ide tentang siapa dalang yang membuat semua orang di Paviliun Ruyu menghilang. Kepala Militer Ren juga sudah berusaha mencari mereka namun tidak bisa menemukannya di mana-mana.

Lan Xi tak yakin kalau ini perbuatan Feng Ju karena dia tidak memiliki cukup kemampuan dan kekuasaan untuk melakukan hal sejauh ini. Gayanya Feng Ju biasanya hanya akan membuat masalah secara diam-diam dan bukan menangkap orang secara terang-terangan di hadapan Raja seperti ini.

Siapa pun dalangnya, Lan Xi meyakini bahwa tujuan orang itu adalah untuk melakukan transaksi dengannya, makanya orang itu pasti akan membiarkan orang-orang Paviliun Air Yinquan tetap hidup. Dan satu-satunya orang terkuat di Yongzhou yang mampu melakukan itu... hanyalah Raja Yongzhou.

Mungkin ayahnya itu ingin dia maju sendiri untuk menyerahkan Paviliun Air Yinquan. Tapi mumpung Raja masih belum mengetahui identitasnya, berarti dia masih punya kesempatan.

Kepala Militer Ren khawatir, jika Raja sampai mengetahui kebenarannya, beliau pasti berpikir kalau Lan Xi mendirikan Paviliun itu untuk melakukan pemberontakan, dan Feng Ju pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk memperparah keadaan.

Karena itulah, Kepala Militer Ren berusaha meminta Lan Xi untuk menghindar dulu untuk sementara waktu. Tapi Lan Xi menolak mengorbankan nyawa orang-orangnya.

Lan Xi dan Bai membuat rencana membayar beberapa orang di pasar untuk membuat keributan mencari orang-orang yang hilang tersebut. Rencana mereka berhasil menarik perhatian para prajurit istana yang langsung menangkap orang-orang itu.

Bai membantu Lan Xi memata-matai para prajurit itu dan mendapati orang-orang yang mereka tangkap itu awalnya dibawa ke Kementerian Hukum, lalu secara diam-diam dikirim ke sebuah paviliun tersembunyi di hutan.

Kementerian Hukum dipimpin oleh Menteri Zhang dan Menteri Zhang adalah orang kepercayaan Raja, jadi jelas dalang semua kejadian ini adalah Raja Yongzhou.

Raja sendiri mendapatkan update informasi terbaru tentang Paviliun Air Yinquan. Mengingat betapa misteriusnya organisasi ini, cara si pemimpin dalam mengelolanya hingga menjadi organisasi yang begitu besar dan kuat, dan nama si pemimpin yang bermarga Feng, maka besar kemungkinan pemimpin organisasi ini adalah keturunan raja.

Raja jadi semakin bertekad untuk menjadikan Paviliun Air Yinquan sebagai miliknya karena jelas organisasi ini akan sangat amat berguna untuk negara. Jika si pemimpin menolak mengabdi padanya, maka orang itu harus dihancurkan.

Raja bahkan memerintahkan Feng Ju untuk memaksa si pemimpin Paviliun Air Yinquan untuk keluar menemuinya dalam kurun waktu 3 hari. Jika tidak, maka semua anak buahnya akan dieksekusi.

 

Lan Xi jadi galau saat dia mendapat kabar itu, dia tidak tahu harus bagaimana karena segalanya terasa aneh. Jika dia bertindak buru-buru, maka dia sudah pasti akan masuk jebakan.

Prihatin melihat kebingungan Lan Xi, Guru Bai langsung berinisiatif sendiri untuk membantu Lan Xi menyelamatkan orang-orang Paviliun Ruyu tanpa sepengetahuan Lan Xi atau Bai. Ia bahkan ingin Sekte Tianshuang menggantikan Lan Xi untuk bertanggung jawab sebagai orang-orang di balik Paviliun Air Yinquan.


Sayangnya, mereka tidak sadar bahwa Feng Ju dengan cepat mengetahui rencana mereka berkat mata-matanya. 

Dalam perjalanan menuju istana, kereta kudanya Feng Ju disabotase sama Zhong Li yang kemudian membawanya menemui Lan Xi. Begitu bertemu, Feng Ju langsung menyindir Lan Xi dan kebohongan yang disimpannya selama sepuluh tahun sejak dia menjadi Hei Feng Xi, dan bertanya-tanya apakah Lan Xi akan mengaku pada ayahanda mereka.

Lan Xi menyangkal, dia tidak akan mengaku karena dia yakin sekali kalau Feng Ju tidak punya bukti apa pun terkait identitasnya sebagai Hei Feng Xi. Namun sayangnya, kali ini Lan Xi salah perhitungan.

Dan lagi, dia sama sekali tidak tahu menahu tentang aksi Sekte Tianshuang yang menyelamatkan orang-orang Paviliun Ruyu dan jelas kaget saat mendengar kabar itu dari Feng Ju. Menyadari Lan Xi benar-benar tidak tahu tentang aksi Sekte Tianshuang itu, Feng Ju jadi semakin angkuh karena jelas kali ini Lan Xi akan kalah.

Benar saja. Akibat kenekatan mereka itu, alih-alih menyelamatkan orang-orang Paviliun Ruyu, sekarang Sekte Tianshuang malah terkepung oleh para prajurit Menteri Zhang. Untungnya Bai tidak ikut dalam aksi itu sehingga dia selamat, namun dia melihat segalanya dari kejauhan saat para anggota sektenya diseret ke penjara.

Karena sudah tidak ada cara lain lagi untuk meyembunyikan diri dan demi menyelamatkan nyawa semua orang, Lan Xi akhirnya memutuskan menyerahkan diri pada Raja dengan terus terang mengakui identitas keduanya.

Menteri Zhang dan Kasim berusaha membela Lan Xi di hadapan Raja dan meyakinkan Raja bahwa Lan Xi sudah secara tulus mengakui kesalahannya, namun Raja terlalu marah dengan semua ini, mengira putra keduanya itu sudah durhaka ingin melakukan pemberontakan.

Sepanjang malam Lan Xi berlutut di depan kediaman Raja, namun Raja benar-benar sangat keras. Ia malah menyuruh Lan Xi mendekat padanya, namun ia memerintahkan para pengawal kerajaan yang berjejer di samping kanan-kiri untuk memukuli punggung Lan Xi sekuat tenaga di setiap langkah Lan Xi mendekat padanya.

Lan Xi bahkan sampai muntah darah karenanya, namun Lan Xi tetap berusaha bertahan sekuat tenaga sampai akhirnya dia berhasil masuk ke kediaman Raja dalam kondisi lemah dan kesakitan.

Pun begitu, Raja sama sekali tidak punya belas kasihan padanya. Mengabaikan segala sindiran Raja, Lan Xi menjelaskan niat awalnya membangun Paviliun Air Yinquan adalah demi melindungi dirinya sendiri, kemudian berkembang demi melindungi lebih banyak orang. 

Dia pura-pura sakit pun sejatinya hanya demi melindungi dirinya sendiri. Dia diam-diam berlatih bela diri juga demi melindungi dirinya sendiri. Saat akhirnya dia memiliki prestasi di dunia silat dan Paviliun Air Yinquan semakin berkembang, niatannya berkembang demi melindungi rakyat banyak, sama sekali tidak ada niatan untuk memberontak.

Tapi Raja ngotot menolak mempercayainya, bahkan setelah Lan Xi memutuskan untuk menyerahkan Paviliun Air Yinquan, Raja tetap merasa terancam olehnya... sehingga kemudian Raja memaksa Lan Xi untuk meminum ramuan khusus untuk menghilangkan tenaga dalamnya.

Lan Xi dengan terpaksa meminum ramuan itu yang sontak membuatnya kesakitan hebat dan langsung pingsan karenanya. Pun begitu, Raja tetap tidak punya belas kasihan padanya, ia malah mencabut gelar pangeran Lan Xi sehingga sehingga status Lan Xi turun hanya sebagai Bangsawan Yongping.

Ia lalu memerintahkan Lan Xi untuk pergi ke Youzhou untuk mengikuti pemilihan suami Putri Chun Ran, dan sengaja menahan Sekte Tianshuang sebagai jaminan agar Lan Xi tidak macam-macam, dan berjanji akan membebaskan mereka kalau Lan Xi berhasil menikahi Chun Ran.

Tiga hari lamanya Lan Xi koma, Bai selalu setia menjaganya dan merawatnya di sisinya, menolak meninggalkannya barang sedetik pun, tak peduli berapa kali Zhong Li berusaha membujuknya untuk beristirahat.

Dia terus berusaha mengajak Lan Xi ngobrol dan membujuknya untuk bangun, dia bahkan menyatakan akan menyetujui apa pun permintaan Lan Xi asalkan dia bangun sekarang, namun Lan Xi masih tetap tertidur. 

Bai menangis diam-diam teringat segala kenangan indahnya bersama Lan Xi... Saat tiba-tiba saja dia menyadari pergerakan dari belakangnya, syukurlah, Lan Xi akhirnya siuman. Bai begitu bahagia dan langsung memeluknya sangat erat sambil berlinang air mata. Lan Xi pun bahagia walaupun dia harus sedikit protes karena Bai memeluknya terlalu kencang sampai dia sulit bernapas. 

Walaupun agak sedih harus kehilangan semua tenaga dalamnya, tapi Lan Xi sudah mengikhlaskannya, malah rasanya nyaman juga tanpa tenaga dalam. Dan juga, sekarang dia tidak perlu lagi menyembunyikannya dari orang lain.

Bai meyakinkan bahwa kehilangan tenaga dalam itu sama sekali bukan masalah besar karena selama ini andalan utama Hei Feng Xi bukan ilmu bela dirinya, melainkan otaknya.

Zhong Li datang tak lama kemudian membawakan obat, dan jelas saja dia senang melihat tuannya sudah bangun. Dia langsung melapor bahwa dia sudah menarik kekuatan utama Paviliun Air Yinquan, jadi yang dimiliki Raja hanya bagian permukaannya saja, kekuatan inti Paviliun Air Yinquan tetap berada di bawah kepemimpinan Lan Xi.

Tapi... Raja memerintahkan Lan Xi untuk segera pergi ke Youzhou untuk mengikuti pemilihan suami Putri Chun Ran. Lan Xi jadi tak enak hati pada Bai, takut Bai akan salah paham. 

Tapi Bai meyakinkan bahwa dia sangat mengerti, dia mengerti kalau Lan Xi harus menuruti kehendak Raja untuk melindungi dan menyelamatkan Sekte Tianshuang. Dia bahkan menyatakan akan menemani Lan Xi pergi ke sana, sekaligus untuk melindunginya. Lan Xi pun senang.

Huang Chao, Wu Yuan dan Chun Ran sudah tiba di Youzhou. Huang Chao pura-pura tidak tahu, padahal sejak awal dia sudah curiga kalau wanita yang bersamanya sepanjang perjalanan ke Youzhou itu Chun Ran. Intinya, dia hanya menunjukkan kesopansantunannya terhadap Chun Ran dan memberikan kesan baik tentang dirinya terhadap Chun Ran.


Wu Yuan mendapat update kabar dari ketua sekte Duanhun tentang Lan Xi. Walaupun hasilnya kurang sesuai yang dia harapkan karena ternyata Lan Xi lebih memilih melepaskan segalanya demi menjaga hubungan keluarga dan nyawanya sendiri, tapi tidak masalah, yang penting sekarang Wu Yuan sudah berhasil mematahkan sayapnya Lan Xi biar dia tidak bisa menjadi penerus tahta.

Karena sekarang Lan Xi sudah kehilangan tenaga dalamnya, jadi nanti kalau Lan Xi sudah tiba di Youzhou, dia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh Lan Xi.

Raja Youzhou murka saat mendengar kabar menghilangnya putrinya. Tapi tak lama kemudian, Chun Ran akhirnya pulang juga dalam keadaan aman dan selamat. Raja begitu senang dan lega, tapi tidak dengan Pangeran Chun Yuan.

Di penjara Yongzhou, Guru Bai tak sengaja bertemu dengan seorang narapidana yang ternyata pemahat asli dari gantungan giok milik pembunuh salah satu penjaga Pelat Xuanji. Dari si pemahat itulah, Guru Bai mengetahui bahwa gantungan giok ini dulunya dia buat untuk Keluarga Yu. Jelas saja Guru Bai langsung mencurigai Wu Yuan.

Bersambung ke episode 29

Post a Comment

0 Comments