Awalnya tidak mudah bagi Ning Fei untuk menemukan buku harian itu. Untungnya semenit kemudian Wu Xiao datang dan berkat bantuannya-lah, akhirnya Ning Fei menemukan buku harian itu. Dan berkat bantuan Wu Xiao juga, Ning Fei akhirnya bisa kabur dengan mudah.
Begitu Ning Fei sudah aman di luar, Wu Xiao memberi diam-diam memberi isyarat pada Fei Fei, maka Fei Fei pun segera mengakhiri aktingnya dan bergegas pergi.
Setelah itu, mereka memeriksakan Ning Fei ke Dokter Chen. Dari hasil diagnosis resminya, Dokter Chen menyatakan bahwa ingatan Ning Fei sudah pulih total, dia sudah bisa mengingat semua kebenaran masa lalu ayahnya, yang itu artinya, mereka bisa menggunakan bukti ini untuk melawan Xue Zi.
Saat mereka bicara berdua, Ning Fei mengaku bahwa bahkan sebelum dia pergi ke luar negeri dulu, dia sudah tahu bahwa Xue Zi memiliki sesuatu yang bisa membahayakan Wei Qing. Dia selalu ingin mengambilnya, tapi sulit karena Xue Zi selalu waspada terhadapnya. Di tambah lagi, dia kemudian mengalami insiden yang membuatnya kehilangan ingatan.
Dia mengaku bahwa dia sudah ingat sepenuhnya saat dia dirawat di rumah sakit terakhir kali. Dia mendengar pembicaraan mereka waktu itu, saat itulah dia sadar bahwa mereka semua membutuhkannya, saat itulah dia memutuskan untuk berhenti bersikap egois.
Makanya dia langsung menemui Xue Zi untuk membantu mereka melawan Xue Zi. Tapi karena dia sadar kalau dia tidak bisa melakukannya sendirian, makanya dia menemui Zhou Shi untuk minta bantuannya.
Wei Qing bisa menebak kelanjutannya, Zhou Shi sengaja merahasiakan ini darinya untuk balas dendam padanya dengan cara yang sama seperti bagaimana dia menyembunyikan masalah Xue Le dari Zhou Shi.
"Jadi kau sudah mengetahui rencanaku sejak awal, tapi pura-pura tidak tahu, begitu?" tukas Zhou Shi yang mendadak muncul dengan muka ngambek.
Waduh, Wei Qing langsung salting. Ning Fei langsung undur diri sambil diam-diam memberi isyarat penyemangat untuk Wei QIng.
Wei Qing buru-buru menjelaskan bahwa dia sama sekali tidak ada maksud untuk mengejek Zhou Shi dengan pura-pura tak tahu. Dia sungguh tidak tahu apa-apa, dia hanya menduga-duga. Kalau ada yang perlu disalahkan, salahkan saja otaknya yang terlalu pintar ini.
Orang bilang, pacaran bisa membuat orang jadi bodoh, jadi Zho Shi harus pacaran baik-baik dengannya, biar bisa menurunkan IQ-nya.
"Maksudmu aku membuatmu jadi bodoh?"
"Tidak, aku..."
"Tidak? Ah, sudahlah. Sebenarnya aku tahu kalau kau pasti sudah menyadarinya. Aku hanya... agak tidak rela."
"Kelak, aku tidak akan menyembunyikan apa pun darimu, menjadi pendukung terkuatmu, aku akan mendukung apa pun yang ingin kau lakukan," janji Wei Qing.
"Kelak, aku juga akan mempercayaimu. Kau boleh memiliki rahasiamu sendiri. Tapi jika berhubungan dengan hal penting, harus berdiskusi dulu denganku. Kita diskusikan baik-baik dan buat keputusan bersama."
"Sepakat."
Mereka lalu pergi menemui Xue Zi dengan membawa semua bukti yang mereka miliki. Dari buku harian ayahnya Ning Fei itu pula, didapati fakta untuk menyangga tuduhan terhadap ayahnya Wei Qing.
Walaupun mendiang ayahnya Ning Fei memang menulis tentang tuduhan terhadap mendiang ayahnya Wei Qing, namun sebenarnya dia menulis itu dalam kondisi mental yang tidak stabil karena depresi.
Namun kemudian ayahnya Wei Qing mengantarkannya untuk berobat hingga akhirnya dia mulai sadar dan menyadari kesalahannya terhadap ayahnya Wei Qing. Hal ini tertulis jelas di paruh kedua buku harian ayahnya Ning Fei.
Jika Wei Qing mem-publish semua isi buku itu, maka sudah pasti semua berita negatif tentang dirinya akan sirna. Ditambah lagi, ingatan Ning Fei sudah pulih sepenuhnya dan terbukti secara medis, jadi mereka bisa membuat konferensi pers kapan saja.
Tapi mereka memilih untuk tidak melakukan itu karena mereka ingin menawarkan kesepakatan dengan Xue Zi. Asalkan Xue Zi berhenti mengganggu Ning Fei mulai sekarang dan mengadakan konferensi pers untuk mengakui bahwa dia telah salah paham terhadap ayahnya Wei Qing, maka Yunma bersedia melanjutkan kerja sama dengan Snow untuk membuat pameran karya-karya ayah dan anak, Shan He dan Xun Ran. Wei Qing yang akan menyiapkan naskah untuk konferensi pers-nya, dan dia janji tidak akan merusak reputasi Snow.
Ketulusan mereka akhirnya meluluhkan hati Xue Zi hingga dia mau mengakui kesalahannya yang telah menggunakan trik licik pada mereka dan bersedia menerima kesepakatan mereka.
Xue Zi dan Xue Le juga akhirnya mulai saling membuka hati dan mengakhiri perseteruan mereka selama ini. Xue Le mengaku bahwa sebenarnya dia tidak pernah benci pada Xue Zi, dia hanya merasa iri dengan segala pencapaian Xue Zi selama ini. Dia ingin menjadi sehebat Xue Zi, sayangnya dia terlalu lemah.
Wei Qing akhirnya membawa Zhou Shi ke dokter untuk mengobati tangannya Xue Zi agar dia bisa melukis lagi. Dokter modern pesimis kalau dia bisa pulih, maka Wei Qing pun membawanya ke dokter pengobatan tradisional.
Di sana, Xue Zi diakupuntur dan disuruh untuk latihan melukis setiap hari, biarpun pengobatannya akan makan waktu lama, tapi dokter yakin kalau dia akan bisa pulih jika dia rutin latihan melukis dan akupuntur setiap minggu.
Ning Fei dan Fei Fei akhirnya bisa bersama dengan tenang sekarang, saling menggoda dan mesra seperti dulu. Suatu hari, Qiu Jing menemui Zhou Shi dan memberitahu bahwa Ning Fei diam-diam merencanakan sebuah acara lamaran dan minta Zhou Shi untuk membantunya. Zhou Shi dengan senang hati membantu dan menyarankan sebuah tempat lamaran outdoor yang lebih romantis.
Zhou Shi juga yang bertugas membawa Fei Fei ke lokasi acara. Tapi sesampainya di sana, malah Zhou Shi yang mendapat kejutan dilamar Wei Qing. Jadi ceritanya, karena Wei Qing ingin melamar sesuai keinginan Zhou Shi, makanya mereka semua saling bekerja sama untuk membuat Zhou Shi merencanakan sendiri konsep lamaran yang dia inginkan.
Dan akhirnya, setelah beberapa kali lamarannya gagal, kali ini lamaran Wei Qing berhasil saat Zhou Shi menerima lamarannya. Wei Qing pun akhirnya bisa menyelipkan cincinnya di jari Zhou Shi lalu menciumnya mesra.
Setengah tahun kemudian... Zhou Shi akhirnya kembali menjadi pelukis dan sekarang sibuk dengan pamerannya yang akan datang. Wei Qing juga sama sibuknya seperti biasanya.
Namun hari ini, mereka berdua akhirnya mendaftarkan pernikahan mereka di dukcapil. Tapi bahkan saat mereka mengambil foto pernikahan mereka, mereka tetap sibuk dengan telepon-telepon mereka masing-masing sampai-sampai si fotografer mengira kalau mereka menikah karena terpaksa, padahal mereka cuma lagi sibuk luar biasa dengan pekerjaan masing-masing.
Bahkan setelah menikah, mereka hampir mau pisah jalan karena mau kembali ke pekerjaan masing-masing. Tapi kemudian Zhou Shi mulai memikirkan ucapan si fotografer tadi, mereka seperti ini memang tidak seperti pasangan yang menikah. Dia jadi takut kalau mereka akan seperti ini terus di kemudian hari, partner kerja yang hidup bersama. Wei Qing tegas menyangkal, itu tidak mungkin!
Maka mereka pun sepakat untuk mematikan ponsel masing-masing, benar-benar mengkhususkan hari ini untuk satu sama lain. Tapi bukannya honeymoon, mereka malah main di arena arcade.
Namun ternyata hari ini bukan hanya hari bahagia mereka berdua saja. Ning Fei dan Fei Fei juga mendaftarkan pernikahan mereka hari ini, soalnya kebetulan hari ini hari spesial, hari ini adalah ultah Ning Fei yang ke-22 tahun, yang itu artinya, usianya sudah legal untuk menikah. Selain mereka, Qiu Jing dan Ming Cheng juga punya kabar baik, Qiu Jing akhirnya hamil.
Fei Fei usul, karena mereka sama-sama mendaftarkan pernikahan di hari yang sama, jadi bagaimana kalau mereka mengadakan upacara pernikahan di hari yang sama juga? Zhou Shi langsung setuju.
Jadilah kedua pasangan itu mengadakan upacara pernikahan double. Xue Zi dan Xue Le juga hadir dengan membawa hadiah lukisan mendiang ayahnya Ning Fei yang selama ini dia simpan. Tampak jelas sudah tidak ada lagi dendam di antara mereka semua.
Setelah berbagai lika-liku dan rintangan dalam hidup mereka, semua orang akhirnya bahagia dan bersatu dengan orang-orang yang mereka cintai masing-masing.
Beberapa waktu kemudian, pamerannya Zhou Shi akhirnya dibuka. Lukisan-lukisannya yang dipamerkannya ternyata adalah lukisan-lukisan tentang kisah cinta ketiga pasangan. Semua lukisan ini adalah kenangan mereka berenam yang sangat berharga bagi Zhou Shi.
"Terima kasih telah menemaniku selama bertahun-tahun ini. Semoga kalian selalu ada di sisiku sepanjang sisa hidupku," ucap Zhou Shi pada keempat sahabatnya dan suaminya. Mereka semua lalu mengakhiri hari itu dengan foto bersama.
~THE END~
Hmm... sebenarnya, aku kurang menikmati season dua ini. Season pertamanya dulu, biarpun plotnya all over the place, tapi masih bisa kunikmati. Tapi season duanya ini, rasanya flat aja. Aku juga semakin tidak suka dengan perkembangan karakter dan hubungan semua orang, kecuali Ning Fei dan Fei Fei yang menurutku agak lumayan menarik dibanding yang lain.
Qiu Jing dan Ming Cheng apalagi, flat banget, aku hampir selalu melewatkan adegan-adegan mereka karena menurutku, hampir tidak ada yang penting dari kisah mereka.
Masalah akting, aktingnya Yan Xi yang menurutku paling parah, kaku banget. Perasaan dulu season pertamanya dia nggak sekaku ini, kenapa aktingnya malah nggak ada perkembangan sama sekali sih? Delivery dialog-nya apalagi, berasa kayak mendengarkan anak SD yang baru belajar menghapal teks.
Intinya, yang paling kusuka dan kunikmati dari season dua ini cuma kisahnya Ning Fei dan Fei Fei, aktingnya mereka juga lebih bagus dan natural dari yang lain. Akhir kata, terima kasih teman-teman yang sudah membaca sinopsis drama ini sampai ending. Sampai jumpa di drama-drama lainnya. ^^
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam