Sinopsis Love is Sweet Episode 6

Jiang Jun jelas penasaran kenapa Yuan Shuai mengambil surat cintanya. Karena Yuan Shuai cemburu pastinya... tapi Yuan Shuai tentu saja tidak mau mengakui kebenarannya, gengsi gitu loh, jadi dia beralasan kalau dia melakukannya hanya demi gaji yang dibayarkan ayahnya Jiang Jun untuknya, dan demi kebaikan Jiang Jun sendiri. 

Dia yakin betul kalau tuh cowok sudah pasti bakalan menolak cintanya Jiang Jun. Makanya dia membuang jauh-jauh khayalan Jiang Jun daripada Jiang Jun menangis tersedu-sedu karena patah hati.

Bagaimanapun, Yuan Shuai menyesal atas kejadian waktu itu dan setulus hati meminta maaf pada Jiang Jun. Dan berhubung sekarang Jiang Jun sudah menerima permintaan maafnya, jadi mulai sekarang, Yuan Shuai tidak akan lagi berbelas kasihan pada Jiang Jun di kantor.

Cih! Jiang Jun tidak butuh belas kasihannya Yuan Shuai, karena dia sekarang memiliki seorang guru yang sangat hebat yang mendukungnya. Seorang guru yang masih muda, tampan, berkecimpung dalam perbankan investasi, berprestasi dan punya banyak ide. Jadi Jiang Jun tidak takut akan apa pun triknya Yuan Shuai.

BRAK! Yuan Shuai sontak membanting sumpitnya saking cemburunya, menolak makan lagi dan langsung pergi. Tapi di luar, Yuan Shuai melihat poster promosi sebuah studio foto. 

Studio foto tersebut mengadakan giveaway untuk para pasangan untuk berpose romantis di photo booth dengan hadiah berupa panci termos. Yuan Shuai langsung memaksa Jiang Jun ikut dengan berpura-pura seolah mereka sepasang kekasih.

Jelas dia hanya ingin foto berdua dengan Jiang Jun, tapi dia beralasan kalau dia hanya menginginkan hadiah panci termosnya. Jiang Jun percaya-percaya saja dengan alasannya dan terpaksa menuruti keinginannya.

Tapi foto pertama mereka sama sekali tidak terlihat romantis karena Yuan Shuai malah menjambak kuncir rambutnya Jiang Jun. Dan saat mereka mencoba untuk berpose romantis dengan membuat simbol heart, tangan-tangan mereka malah nggak sinkron. Hadeh!

Jiang Jun mau menyerah saja, tapi Yuan Shuai malah menariknya dengan kasar sehingga Jiang Jun tak sengaja menyenggol gelas air, airnya tumpah tepat mengenai stop kontak, listrik toko langsung korslet dan kedua orang itu pun langsung diusir setelah mereka bayar kompensasi dan diberi hadiah panci termos itu dan foto mereka berdua. Wkwkwk!

Yuan Shuai yang mengambil alih foto-foto mereka dan menyimpannya di sebuah kardus khusus tempat dia menyimpan barang-barang kenangannya bersama Jiang Jun, termasuk foto masa remaja mereka.

Dulu waktu masih SMA, Yuan Shuai juga pernah memaksa Jiang Jun untuk berfoto bersamanya di photo booth. Posenya sama seperti sekarang, Yuan Shuai menjambak kuncir rambutnya Jiang Jun. Foto-foto mereka itu, baik yang dulu maupun yang sekarang, sangatlah berharga bagi Yuan Shuai. Dia bahkan langsung mengomeli Wangcai saat Wangcai menduduki foto-foto itu.

Tapi memikirkan Jiang Jun memiliki seorang guru, membuat Yuan Shuai jadi stres. Bahkan saat Su Chang memohon pertolongannya dari acara minum-minum yang sulit dihindarinya, Yuan Shuai justru memanfaatkan saat itu untuk melampiaskan stresnya.

Dia bahkan terus minum setelah berhasil membuat semua orang teler. Su Chang langsung bisa menduga kalau bosnya itu lagi ada masalah. Hmm... apakah Yuan Shuai lagi tengkar sama Jiang Jun? Jiang Jun selingkuh?

Yuan Shuai akhirnya curhat tentang guru yang disebut-sebut Jiang Jun itu. Tapi dia tak percaya kalau orang itu ahli perbankan investasi betulan, ngotot meyakini kalau orang itu pasti cuma penipu. Jadi Yuan Shuai menolak menyelidiki siapa orangnya.

Su Chang tidak setuju dengan sikapnya ini. Siapa pun gurunya Jiang Jun, tapi orang itu memberikan kehangatan untuk Jiang Jun, sedangkan Yuan Shuai malah ingin mengusir Jiang Jun. Makanya Jiang Jun sekarang memandang Yuan Shuai sebagai musuhnya. 

Kalau Yuan Shuai terus seperti ini, maka Jiang Jun mungkin akan menjadi milik orang lain. Berhati-hatilah. Yang seharusnya Yuan Shuai lakukan sekarang adalah melakukan strategi serangan perasaan, buat Jiang Jun bersimpati padanya dengan sesuatu yang imut. Tapi bagaimana caranya? Sesuatu yang imut?... Ah! Wangcai! 

Maka keesokan harinya, Yuan Shuai sengaja menaruh Wangcai di balkon rumahnya Jiang Jun seolah dia tersesat di sana. Begitu Jiang Jun datang untuk mengantarkan Wangcai pulang, Yuan Shuai langsung menarik perhatian Jiang Jun dengan pura-pura sakit.

Dia diam-diam menempeli badannya dengan beberapa termos panas yang kontan saja membuat Jiang Jun kaget saat dia mengecek suhu tubuhnya, benar-benar mengira kalau dia lagi demam tinggi.

Dengan alasan sakitnya itu, Yuan Shuai langsung manja meminta Jiang Jun melakukan ini dan itu untuknya, bahkan menyuruh Jiang Jun untuk memasakkan makanan untuknya. Tapi request makanannya buuuaaanyak banget, Jiang Jun sampai heran, lagi sakit tapi nafsu makannya tinggi sekali.

Tapi karena mengira dia sakit beneran, Jiang Jun akhirnya cuma membuatkannya bubur, terserah Yuan Shuai mau makan atau tidak, pokoknya bubur lebih bagus untuk orang sakit daripada segala macam makanan berlemak yang Yuan Shuai request tadi.

Ya sudahlah, terpaksa Yuan Shuai harus memakannya, tapi dia manja minta disuapin dengan alasan badannya lagi lesu dan lemah. Hadeh! Jiang Jun benar-benar harus bersabar menghadapinya.

Yuan Shuai hampir saja ketahuan saat Jiang Jun duduk di sofa dan merasakan sofanya hangat. Untungnya Yuan Shuai sigap menyembunyikan termos panasnya dan beralasan kalau ini bukan sofa biasa, ada pemanasnya, diimpor dari Jerman.


Dia terus mencari berbagai alasan untuk membuat Jiang Jun tetap tinggal. Dan usai Jiang Jun menyuapinya bubur, Yuan Shuai langsung menyuruh Jiang Jun untuk mengambilkannya buku. Sengaja berlama-lama dengan memberi berbagai pengarahan nggak jelas tentang letak bukunya, padahal bisa dipermudah dengan menyebut judulnya doang.

Jiang Jun akhirnya menemukan buku yang diinginkan Yuan Shuai, judulnya Norwegian Wood (karya Haruki Murakami). Dia mau langsung pergi, tapi Yuan Shuai sengaja memprovokasinya dengan menuduhnya tidak mengerti isi buku yang sangat terkenal ini.

Wah! Jiang Jun jelas kesal dan jadilah mereka ribut membahas cerita novel itu, dan Jiang Jun akhirnya tinggal di sana sampai petang untuk membaca buku itu untuk Yuan Shuai. Tapi ada satu paragraf yang sengaja dia lewati, Yuan Shuai tidak terima dan menuntut Jiang Jun untuk membacanya.

Jiang Jun dengan canggung berusaha mengingatkannya untuk melewati bagian itu saja, tapi Yuan Shuai tidak mau dan ngotot memaksa Jiang Jun membacanya. Baiklah, Jiang Jun akhirnya menurutinya... yang pada akhirnya membuat Yuan Shuai jadi canggung sendiri karena bagian yang dia lewati itu sebenarnya adalah adegan 'begituan'. Wkwkwk! Yuan Shuai jadi salting dan akhirnya mengusir Jiang Jun.

Keesokan harinya, Yuan Shuai melihat statusnya Jiang Jun yang pergi ke suatu tempat untuk bertemu seseorang. Yuan Shuai jelas penasaran, tapi karena dia tidak bisa menanyakannya secara langsung, jadi dia akal-akalan belanja ke mini marketnya Xu Li, padahal aslinya sedang mencari informasi tentang ke mana Jiang Jun pergi dan bertemu siapa.

Xu Li tanpa curiga apa pun, santai saja memberitahu Yuan Shuai bahwa Jiang Jun hari ini bertemu dengan Guru Du. Xu Li bahkan berceloteh riang memuji-muji segala macam kehebatan Guru Du yang jelas saja membuat Yuan Shuai kesal dan cemburu berat.

Tak lama setelah Yuan Shuai pergi, si cowok cakep datang lagi. Sama seperti biasanya, dia langsung duduk, membuka laptopnya dan sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Bertekad untuk berkenalan dan mendapatkan nomornya, Xu Li akhirnya memberanikan diri mendekatinya dengan memberinya beberapa makanan dan minuman.

Pria itu awalnya berusaha bersabar, tapi lama-lama dia kesal juga karena kelakuan Xu Li ini terlalu mengganggunya padahal dia sedang fokus dengan pekerjaannya.

Pantang menyerah, Xu Li langsung berusaha meminta add friend di WeChat dengan alasan mau berterima kasih atas bantuannya sebelumnya dan menanyakan apa pekerjaan pria itu.

Pria itu tanpa ragu menunjukkan pekerjaannya yang ternyata membuat situs kencan buta. Tapi sekarang ini segalanya masih dalam tahap awal dan masih perlu banyak pengembangan. Melihat itu, Xu Li berkomentar bahwa proyeknya ini punya pasar yang bagus karena zaman sekarang memang banyak cowok-cewek yang masih single.

Komentar yang bagus, si cowok cakep mendadak jadi tertarik untuk berdiskusi dengannya lebih lanjut tentang proyek ini sehingga dia langsung add friend Xu Li di WeChat dan memperkenalkan namanya adalah Li Xiao Chuan. Akhirnya, Xu Li mendapatkan nomor kontak dan namanya.

Kali ini Du Lei mengajak Jiang Jun bertemu dan makan di restoran mewah. Setelah itu, dia membawa Jiang Jun ke toko parfum di mana mereka bisa meracik parfum mereka sendiri. Malah sebenarnya dia sudah membuatkan parfum khusus yang sesuai dengan kesan pertamanya terhadap Jiang Jun. Ini adalah hadiahnya untuk Jiang Jun.

Dia lalu mengajak Jiang Jun meracik parfum buatannya sendiri. Jiang Jun asyik saja membuat parfum sendiri tanpa menyadari tatapan penuh cinta Du Lei padanya. Bukan cuma Du Lei yang punya hadiah, Jiang Jun juga punya hadiah untuk Du Lei sebagai ungkapan terima kasih berupa sebuah dasi.

Jiang Jun belum pulang-pulang juga sampai petang, Yuan Shuai jadi sangat khawatir hingga dia terus menunggu Jiang Jun di jalan depan apartemen mereka sepanjang malam dengan membawa Wangcai.

Namun alangkah terkejutnya dia saat tak lama kemudian dia melihat Jiang Jun diantarkan pulang oleh teman kencannya yang ternyata musuh bebuyutannya, Du Lei. Jelas saja Yuan Shuai langsung kesal menyindir dan mengonfrontasi Du Lei karena jelas-jelas Du Lei mendekati Jiang Jun dengan maksud tersembunyi. Dari sinilah, Jiang Jun akhirnya mengetahui identitas Du Lei yang ternyata direktur eksekutif GE, perusahaan saingan MH.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments