Sinopsis My Little Happiness Episode 16

Shao Qing baru sadar kalau Cong Rong sudah keluar kantor saat dia kembali tapi malah melihat kantornya Cong Rong sudah gelap, teleponnya juga tidak bisa dihubungi. Tapi beberapa menit kemudian, Cong Rong akhirnya mengiriminya voicemail yang memberitahu bahwa dia sudah pulang diantarkan Shangguan.

 

Shao Qing pun bergegas pulang dan bertemu Cong Rong di depan. Dia langsung menggoda Cong Rong seperti biasanya, tapi Cong Rong sedang tidak mood. Dia benar-benar tidak senang dengan dirinya sendiri hari ini, padahal dia hanya ingin membantu meringankan pekerjaan semua orang, tapi pada akhirnya dia malah menyusahkan semua orang di kantor. Dia merasa tidak berguna.

Berusaha menghiburnya, Shao Qing mengaku bahwa dia juga pernah mengalami hal seperti itu. Dulu waktu masih magang, dia pernah ikut sebuah operasi. Sayangnya, pasiennya tak terselamatkan.


Tentu saja dia sangat menyesalinya, karena itulah dia berusaha lebih keras agar menjadi lebih baik. Di mana ada usaha, di situ pasti ada perkembangan. Semua kesedihan yang cong Rong rasakan saat ini hanya sementara.

"Kalau begitu, aku mau berkembang lebih cepat agar tidak merepotkan Guru Shangguan lagi lalu menjadi pengacara yang seehbat Guru Shangguan."

Shao Qing jadi cemburu mendengar Cong Rong terus menerus menyebut nama Guru Shangguan terus sedari tadi, dan langsung menghukumnya dengan 'nafas buatan'. Pfft!

Berkat semangat dari Shao Qing itu, Cong Rong jadi semangat untuk lembur dan mulai mengerjakan laporan kerjanya sesuai dengan ajaran dan arahan Shangguan.

Keesokan harinya di kantor, dia berhasil mengerjakan dan menyelesaikan laporan itu dengan benar lalu dengan bangga menyerahkannya ke Shangguan tanpa menyadari bahwa Shangguan semalam juga mengerjakan laporan itu untuk membantu Cong Rong, namun tak disangka ternyata USB berisi laporan yang hendak dia serahkan ke Cong Rong sekarang jadi tidak berguna, tapi dia senang juga dengan perkembangan Cong Rong.


Pulang kerja sore harinya, Shao Qing dan Cong Rong kencan di mall, mesra sepanjang jalan seperti pasangan romantis pada umumnya.

Cheng Cheng akhirnya memberanikan diri bertandang ke rumah orang tua Wen Rang dan bertemu dengan ibunya Wen Rang. Walaupun awalnya gugup, namun sebenarnya dia pintar mengambil hati ibunya Wen Rang, kata-katanya juga sangat manis.

Mereka jadi cepat akrab. Cheng Cheng bahkan dengan senang hati diajak melakukan apa saja yang ibunya Wen Rang inginkan. Saat dia diajak pergi ke pasar, penjual sayur langganan ibunya Wen Rang, mengira kalau Cheng Cheng adalah menantunya, Cheng Cheng langsung sumringah.

Ibunya Wen Rang jadi suka banget sama dia, apalagi Cheng Cheng juga pintar berbelanja sayur mayur di pasar berkat pengajaran dari Wen Rang. Bahkan setelah Cheng Chang pergi, ia langsung menelepon Shao Qing dan menyuruh Shao Qing untuk bekerja sama dengannya untuk menyatukan Cheng Cheng dan Wen Rang, dan agar Wen Rang bisa cepat kembali ke jalan yang benar, biar dia tidak lagi berseteru dengan ayahnya.


Di toko buku, Wen Rang heran karena penjualan bukunya mendadak melonjak naik. Anehnya lagi, pembelinya cuma satu, berinisial WJ. Dia pun langsung mendatangi alamat orang itu, tapi dia hanya bertemu satpam yang memberinya sebuah surat titipan seseorang. Dalam suratnya, jelas pengirimnya adalah wanita yang mengajaknya bertemu tanggal 31 Desember. Wen Rang langsung sadar kalau itu surat dari mantannya. 

Namun belum sempat memikirkannya lebih jauh, tiba-tiba dia ditelepon Wei Qing yang memberitahunya tentang kedatangan Cheng Cheng ke rumah keluarga mereka dan sudah berhasil mengambil hati ibunya Wen Rang. Tapi alih-alih melaksanakan perintah neneknya, Shao Qing menasehati Wen Rang untuk memperjelas segalanya dengan Cheng Cheng.

Jika Wen Rang tidak suka sama Cheng Cheng, maka sebaiknya Wen Rang berhenti membuatnya berharap. Maka atas saran Shao Qing itu, Wen Rang pun mulai menarik batas anatara dia dan Cheng Cheng dengan menegaskan pada Cheng Cheng bahwa dia sama sekali tidak ada niat untuk pacaran lagi lalu mengusir Cheng Cheng dari tokonya.Dia benar-benar galau sepanjang malam, menatap surat dari mantannya itu.

Dalam perjalanan pulang, Cong Rong mengeluh capek. Shao Qing pun langsung sigap membopong Cong Rong dengan romantis, tak peduli biarpun dilihat orang banyak. Cong Rong jadi semakin terpesona dan jatuh cinta padanya.

Namun setibanya di depan apartemen, mereka mendapati Cheng Cheng ada di sana dengan mata sembab habis menangis. Mereka berdua mencoba membujuknya untuk melupakan Wen Rang saja dan ganti cowok.

Namun Cheng Cheng kali ini serius sama Wen Rang dan bertekad tidak mau melepaskannya begitu saja. Dia bahkan langsung membuat rencana makan malam berempat dan membujuk Shao Qing untuk membuat Wen Rang menghadiri acara itu.

Saat Shao Qing menolak membantunya, Cheng Cheng langsung nge-drama mewek dan menjauhkan Cong Rong dari Shao Qing dengan alasan Cong Rong harus menemaninya 24 jam sampai luka hatinya sembuh.

Shao Qing jelas tidak mau berjauhan dengan Cong Rong, dan akhirnya dia mengalah juga. dia langsung menelepon Wen Rang saat itu juga dan berbohong bahwa Wen Rang disuruh Kakek untuk makan malam keluarga pada malam tahun baru nanti.

Pastinya Wen Rang langsung menolak. Maka Shao Qing langsung mendesak Wen Rang untuk memilih untuk makan malam tahun baru dengannya atau dengan keluarga mereka. Wen Rang awalnya tidak mau memilih keduanya, tapi saat Shao Qing menakut-nakutinya dengan pura-pura mau menghubungkan Wen Rang dengan Kakek, Wen Rang jadi panik dan akhirnya memilih makan malam bersama Shao Qing. 

Hari ini tanggal 31 Desember. Saat mengantarkan Cong Rong ke firma hukumnya, Shao Qing hampir saja menabrak seorang wanita yang barusan keluar dari firma hukum. Untungnya wanita itu tidak kenapa-kenapa.

Namun saat membantu memungut dokumen-dokumen wanita itu, Cong Rong mendapati wanita ternyata ingin melakukan gugatan perdata entah untuk kasus apa, dan datang ke firma untuk mencari pengacara. 

Tapi sayangnya, dia terkendala masalah uang, karena yah, pastinya menyewa pengacara itu biayanya mahal. Sebelum dia pergi, Cong Rong memberinya kartu namanya biar wanita itu bisa menghubunginya kalau butuh.

Cong Rong sebenarnya kasihan juga pada wanita itu, sepertinya dia sedang mengalami kesulitan besar. Mengalihkan pikirannya ke Shao Qing, Cong Rong mendadak punya ide agar mereka berdua merayakan malam tahun baru nanti dengan bersepeda bersama.

 

Shao Qing langsung saja mengiyakannya tanpa ragu, padahal sebenarnya dia galau juga soalnya dia tidak bisa bersepeda. Tapi saat dia tiba di rumah sakit, dia melihat Zhong Zhen datang dengan memakai sepeda baru.

Shao Qing langsung saja memaksa Zhong Zhen untuk meminjamkan sepeda itu padanya. Zhong Zhen sebenarnya tidak rela, tapi dia tidak berani menolak, jadi terpaksalah dia meminjamkan sepeda itu padanya.

Dia sebenarnya ingin menjelaskan segala hal tentang sepedanya ini dulu, tapi tiba-tiba ada pasien yang datang mencarinya. Perhatian Zhong Zhen jadi teralih dan Shao Qing langsung saja membawa pergi sepeda itu... untuk dia pakai belajar bersepeda sendiri. Wkwkwk!

Pastinya tidak mudah, sendirian lagi, beberapa kali dia menjatuhkan sepedanya sebelum akhirnya dia mulai bisa menyeimbangkannya. Namun saat dia bertemu jalan menurun, dia tidak bisa mengontrol lajunya dan tidak tahu bagaimana mengerem sepeda itu dan akhirnya sedikit menabrak Zhong Zhen yang kebetulan lagi nyantai di rerumputan, dan jelas saja Zhong Zhen jadi kesal mendapati sepedanya jadi lecet.


Tapi dia tidak berani marah juga sama bosnya sendiri. Lagian kalau Shao Qing ingin bersepeda dengan Cong Rong, maka dia salah pilih sepeda karena sepedanya ini tidak ada boncengannya, seharusnya Shao Qing pilih sepeda model lawas biar bisa berboncengan romantis sama Cong Rong.

Hmm, itu memang ide yang bagus yang baru Shao Qing sadari. Dia langsung pergi, tapi dia tetap bertanggung jawab atas perbuatannya dengan mengirim uang sangat banyak ke Zhong Zhen sebagai kompensasi.


Di kantor, Cong Rong mendengar dua orang seniornya sedang membicarakan berita paling hot hari ini, yaitu seorang remaja melakukan pinjaman online yang bunganya membludak selangit sehingga dia tidak mampu membayar dan akhirnya si remaja itu berakhir bunuh diri.

Pandangan kedua senior kurang-lebih sama dalam hal ini. Biarpun yang satu kasihan sama si remaja, namun jika keduanya disodorkan kasus ini, jelas mereka tidak akan mau menerima kasus ini karena kasus semacam ini sulit.


Cong Rong diam saja mendengarkan percakapan mereka, dan tampak jelas dia tidak setuju dengan sikap mereka dalam kasus ini. Dia dengan cepat menyelesaikan semua pekerjaan akhir tahun ini, memberikannya pada Shangguan dan memberinya hadiah tahun baru.

Shangguan jadi tidak enak karena dia sama sekali tidak menyiapkan hadiah apa pun untuk Cong Rong, dia bahkan lupa kalau hari ini adalah akhir tahun. Dia langsung berusaha mengajak Cong Rong makan malam hari ini dengan alasan sebagai balasan atas hadiahnya Cong Rong. Sayangnya Cong Rong menolak karena dia sudah ada janji makan malam dengan beberapa temannya.

Cong Rong baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan hendak menuju ke restonya Cheng Cheng saat tiba-tiba saja dia ditelepon wanita yang hampir ditabraknya tadi pagi yang meminta bantuannya. Dari suaranya yang gemetar, sepertinya wanita itu tidak sedang baik-baik saja.

Cong Rong bergegas pergi ke sebuah mini market dan mendapati wanita itu sedang menangis. Wanita itu langsung menangis menceritakan masalahnya yang ternyata terjerat pinjol dengan bunga yang sangat tinggi gara-gara ditipu seorang rekan kerjanya.

Cong Rong pun langsung membawa wanita itu menemui Shangguan dan menceritakan detil masalah wanita itu. Masalahnya sudah dilaporkan ke polisi, tapi rasanya tidak cukup. Terlebih lagi, korban pinjol bukan hanya wanita itu saja. Karena itulah, Cong Rong ingin membantunya.

Tapi Shangguan tidak setuju dan memperingatkan bahwa menangani kasus semacam ini biasanya sulit, usaha yang harus dia keluarkan, tidak akan sebanding dengan keuntungannya.


Cong Rong jadi galau. Tapi pada akhirnya dia tetap bertekad dan langsung membrowsing dan mempelajari segala hal tentang kasus pinjol. 

Bersambung ke episode 17

Post a Comment

1 Comments

  1. Makasih Mba imma
    Dilanjut sampai selesai ya... semangat

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam