Sinopsis My Unfortunate Boyfriend Episode 16 [END]

 File apakah yang diterima kedua kandidat sebelum rapat di mulai?...



Tae Woon membuka amplopnya dan isinya adalah resume Ji Na dan surat penyataan pengunduran diri. Ah, ternyata itulah rencana Hee Chul untuk membuat Tae Woon mengundurkan diri dari pencalonan CEO baru, mengancam Tae Woon dengan memanfaatkan kebohongan Ji Na.


Akan tetapi Hee Chul sendiri pun menerima sebuah file resume Ji Na asli yang pertama kali dia serahkan pada perusahaan dan masih tersisa sedikit noda darah laba-laba tapi tulisannya bisa terbaca jelas, tulisan yang menyebutkan bahwa Ji Na adalah lulusan Universitas Min Gook.

Dia juga menerima sebuah rekaman video interview Ji Na yang jelas memperlihatkan kalau Hee Chul lah yang sudah salah paham mengira Ji Na lulusan Universitas Han Gook gara-gara waktu itu resumenya Ji Na ketutupan laba-laba. Dan Ji Na tidak sempat menjelaskan karena waktu itu mereka terganggu oleh Tae Woon yang sedang mencari laba-laba peliharaannya yang dibunuh Ji Na. Intinya, walaupun Ji Na membodohi semua orang tapi sebenarnya sejak awal dia tidak pernah berbohong tentang pendidikannya.


Jika file yang diterima Tae Woon berasal dari Hee Chul, maka file yang diterima Hee Chul dikirim oleh Ketua. karena ia sudah menduga rencana licik Hee Chul. Sayangnya Hee Chul terlalu yakin dengan asumsinya sendiri padahal asumsi itu salah besar. Dia membeli saham sebenarnya bukan demi membantu Tae Woon.


Mal Sook baru pulang kerja keesokan harinya dan kaget mendapati Ji Na memasak sarapan untuknya. Sepertinya dia berencana untuk pindah tapi dia tidak memberitahu Mal Sook. Dia hanya meminta bantuan Mal Sook bahwa nanti akan datang delivery guy yang akan datang membawa kotak-kotak besar yang dia taruh di depan pintu tapi dia tidak bilang apa isi kotak-kotak itu.

Setelah menasehati Mal Sook untuk tidak bekerja terlalu keras, dia lalu pamit dan diam-diam meninggalkan lotion mahal yang selama ini Mal Sook inginkan.


Dalam perjalanan keluar, dia menelepon Hye Mi dan mengajaknya ketemuan. Dia lalu pergi ke pasar barang antik untuk mencari walkman dan yang tak disangkanya, barang lawas itu ternyata masih ada yang jual.


Dia bertemu Hye Mi setelah mendapatkan walkman-nya. Sepertinya Hye Mi belum pernah ke pasar itu dan cukup kagum melihat barang-barang jadul yang dijual di sana.

"Walaupun semua ini tampak seperti rongsokan tapi jika kau lihat baik-baik, ada banyak sekali barang-barang yang masih berguna. Kalau kau membuangnya maka akan jadi rongsokan, tapi jika kau menyimpannya maka akan menjadi benda berharga"


Tapi ngomong-ngomong untuk apa Ji Na memanggilnya kemari, bukankah kompetisinya masih belum selesai. Justru itu, dia ingin meminta bantuan Hye Mi sebelum hasil akhirnya keluar. Ji Na lalu membawa Hye Mi keluar dan memberinya sebuah surat pengunduran diri dan meminta Hye Mi untuk membantunya menyerahkan surat pengunduran dirinya itu ke kantor.

"Sebenarnya aku berniat untuk menyerahkannya sendiri dan pergi setelah mengakui kebohonganku. Tapi itu rasanya terlalu arogan bagiku. Mengakui kebenaran saja, kurasa itu bukan permintaan maaf yang tulus. Jika aku punya jalan, aku pasti akan kembali"

Hye Mi cukup tercengang dengan keputusan dadakan Ji Na ini. Tapi Ji Na merasa inilah yang terbaik untuk dia lakukan terlepas dari apapun hasil akhir dari kompetisi itu. Tapi dia berjanji bahwa suatu saat nanti, dia pasti akan kembali dan bertemu Hye Mi lagi.


Ji Na langsung pergi ke stasiun setelah itu. Saat tengah menunggu kereta, dia mematikan hapenya lalu mengeluarkan walkmannya dan kaset rekaman pemberian Tae Woon. Awalnya rekaman itu cuma ada lagu-lagu. Tapi kemudian terdengar suara Tae Woon menyapanya.

"Aku berpikir bagaimana caranya untuk memberimu kejutan. Aku bukan tipe orang yang bisa menguasai sesuatu dalam kurun waktu semalam. Karena itulah, ini cukup berat bagiku. Tapi aku akan menunjukkannya padamu setiap hari. Saat aku pertama kali belajar bersepeda, aku sering terjatuh dan rasanya sangat sakit. Tapi setelah belajar setiap hari, akhirnya aku bisa bersepeda dengan sangat baik. Dan begitulah, aku akan mencintaimu setiap hari dengan sepenuh hatiku. Ini pertama kalinya bagiku jadi mungkin aku tidak cukup baik. Tapi aku akan belajar setiap hari sampai aku bisa jadi sangat baik dalam cinta. Aku tidak akan menundanya ataupun menjadi malas. Kau bisa menungguku sampai saat itu kan?"


Kompetisi pun dimulai. Dan terlepas dari ancaman yang diterima masing-masing pihak, tapi tidak ada satupun yang bersedia mengundurkan diri. Tae Won akhirnya jadi pemenangnya. Setelah itu, satu per satu para direktur pergi meninggalkan Hee Chul yang hanya bisa membeku ditempat karena kekalahannya.

Tapi setelah semua direktur, Tae Woon malah memberinya surat pengunduran diri yang Hee Chul inginkan. Hee Chul tidak mengerti kenapa, bukankah Tae Woon sudah menang?

"Alasanku datang kemari adalah untuk melindungi Ji Na. Bukan untuk memiliki IM"


Tae Woon lalu pamit meninggalkan Hee Chul yang langsung terjatuh berlutut, dia benar-benar sudah kalah.


Saat Hye Mi datang tak lama kemudian dan mendapati rapat sudah selesai dan Hee Chul terduduk di lantai seorang diri. Perlahan dia mendekat dan berusaha menghiburnya. Hye Mi mengerti betapa beratnya kekalahan ini bagi Hee Chul. Tapi dia berharap Hee Chul akan mengenang saat ini sebagai momen yang berharga.

"Jika saatnya tiba, aku yakin saat ini akan menjadi momen berharga bagimu"


Begitu keluar kantor, Tae Woon berusaha menghubungi Ji Na tapi tidak diangkat. Cemas, dia langsung berlari pulang dan mendapati ada sebuah surat terselip di kotak suratnya. Surat dari Ji Na yang berkata bahwa saat Tae Woon membaca surat ini, mungkin dia sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya, tempat asalnya, dia memutuskan untuk kembali ke titik awal hidupnya.

Dia memutuskan untuk pergi tanpa pamit karena dia tidak mau Tae Woon bernasib sama sepertinya. Dia berharap Tae Woon akan terus maju. Dengan begitu, dia akan mulai melangkah mengikuti Tae Woon. Ji Na berjanji bahwa kali ini dia akan memulai segalanya dari awal dengan cara yang benar. Ji Na kemudian mengakhiri suratnya dengan menanyakan pertanyaan yang sama dengan yang ada dalam rekaman Tae Woon "Kau bisa menungguku sampai saat itu kan?"


Beberapa waktu setelah hari itu, Tae Woon mengajak Ketua keluar untuk memancing. Melihat pamannya tampak tidak bahagia, Tae Woon langsung memutarkan lagu jadul dengan walkmannya lalu mundur dan membiarkan Ketua merenung sedih.


Beberapa waktu berlalu, Ketua telah meninggal dunia dengan tenang dan Hee Chul datang mengunjungi makamnya. Tae Woon datang tak lama kemudian. Walaupun Hee Chul mengklaim kalau dia datang hanya karena kebetulan lewat saja. Tapi Tae Woon tahu betul kalau Hee Chul pernah kemari baru-baru ini dengan membawakan bunga untuk ketua.

Tae Woon datang dengan membawa sebuah amplop yang kemudian dia serahkan pada Hee Chul. Dia memang sengaja meminta Hee Chul ketemuan di makam ketua karena dia ingin menyerahkan dokumen itu di hadapan makam ketua.


"Sebelum beliau meninggal dunia. Kau tahu kan kalau dia membeli saham mayoritas?"

"Iya"

"Dia mewariskan semua saham itu untukmu"

Hee Chul shock mendengarnya, apalagi dia sempat mengira kalau ketua membeli saham-saham itu demi membantu Tae Woon. Tae Woon menjelaskan bahwa semua hal yang dilakukan ketua bahkan menjadikannya kandidat CEO baru, sebenarnya bukan demi dirinya tapi demi Hee Chul, ketua melakukan semua ini demi meluruskan Hee Chul. Selain itu, ketua juga meninggalkan surat untuk Hee Chul.

"Aku akan kembali ke toko bungaku. Orang yang paling mengenal IM lebih dari siapapun, orang yang paling mencintai IM... adalah kau. Tolong jaga IM baik-baik"


Setelah Tae Woon pergi, Hee Chul membuka surat dari ketua. Sebuah surat yang ditulisnya saat dia masih dirawat di rumah sakit dulu. Dalam suratnya, ketua berkata bahwa dia mewariskan semua saham mayoritas untuk Hee Chul karena dia ingin Hee Chul lah yang memiliki IM.

"Jangan biarkan kegagalan menjatuhkanmu dan jangan menjadi arogan hanya karena menang. Pahatlah langkah hidupmu dalam hatimu dan tetaplah setia di jalanmu. Hee Chul-ah, aku percaya padamu"

Hee Chul menangis sedih membaca surat terakhir ketua untuknya itu, menyesali segala perbuatan jahatnya pada ketua selama ini.


Beberapa waktu kemudian, dia membawa Hye Mi ke sebuah pantai. Begitu Hye Mi turun dan berjalan ke pantai, Hee Chul diam-diam mengeluarkan sebuah cincin pasangan dan memakai cincinnya sendiri dulu sebelum dia keluar menyusul Hye Mi.


"Yang ingin kau tunjukkan padaku, laut ini?" tanya Hye Mi.

"Yah begitulah. Laut ini bukan laut biasa. Ini kampung halamanku, disinilah aku tumbuh"

"Benarkah?"

"Karena itulah aku suka makan sashimi"

"Ah, begitu? Jadi kau suka sashimi karena kau tumbuh di pinggir laut. Aku selalu penasaran kenapa kau suka sekali makan sashimi, sekarang aku mengerti. Ottoke, bukankah ini romantis?"

"Ketika semua kekacauan sudah sirna dari pikiranku dan hanya tinggal kau seorang, saat itulah aku ingin menunjukkannya padamu"


Tapi Hee Chul mengaku bahwa sebenarnya selain Hye Mi, ada satu hal lain yang tidak bisa tersingkirkan biarpun dia sudah berusaha keras untuk menyingkirkannya. Hye Mi langsung sedih mendengarnya. Siapa orang itu? tanyanya cemas. Sambil mendesah sok dramatis, Hee Chul berkata "IM"


Hee Chul lalu berlutut dan memakaikan cincinnya di jari Hye Mi "Mulai sekarang, aku hanya akan memikirkanmu dan IM"


Ji Na sekarang bekerja di restoran orang tuanya dan sekarang dia suka mendengarkan lagu dengan memakai walkman. Suatu hari, tiba-tiba restorannya kedatangan panda yang dulu pernah dia temui saat dia mabuk. Ji Na sangat senang bertemu kembali dengan si panda. Saking senangnya, dia langsung menepuki kepala si panda... sebelum akhirnya dia ingat kalau dia tidak mengenal si panda.

"Siapa kau?"


Penasaran, Ji Na langsung memaksa si panda untuk membuka kepalanya tapi si panda terus berusaha melawannya sampai akhirnya dia berhasil menjauhkan tangan Ji Na darinya dan akhirnya membuka sendiri kepalanya... dan memperlihatkan dirinya adalah Tae Woon. Ji Na shock, jadi sejak awal Tae Woon sudah mengetahui segalanya berkat curhatannya saat mabuk waktu itu?


"Iya" jawab Tae Woon penuh semangat. Tapi jawabannya itu malah membuat Ji Na menjerit histeris dan langsung mengejarnya keliling pantai sambil memukulinya dengan sapu.


Setelah itu mereka duduk bersama di tepi pantai sambil menyaksikan matahari senja. Ji Na bertanya-tanya apakah Tae Woon datang jauh-jauh kemari dengan memakai kostum itu?

"Aku merindukanmu. Kau menyuruhku menunggu, tapi aku tidak bisa menunggu. Karena itulah aku sebenarnya hanya mau melihat wajahmu saja lalu pergi"

Tapi dia datang dengan membawa cincin khusus yang dipesannya waktu itu. Sebuah cincin berbentuk pot bunga dan didalamnya ada rumput hidup mini "Aku membuat cincin ini khusus untukmu. Ini benar-benar lumut asli. Kalau kau menyiraminya maka dia akan tumbuh"

"Kau benar-benar Tuan Malang"


Ah! satu lagi. Selain cincin, Tae Woon juga memberikan sebuah kalung untuk Ji Na. Ji Na jadi heran melihat semua itu, apa Tae Woon sedang melamarnya sekarang? Tae Woon langsung menjawabnya dengan anggukan kepala. Bukannya terharu, Ji Na malah menggerutu kesal. Walaupun dia tidak terlalu mengharapkan lamaran romantis tapi setidaknya dia ingin dilamar dengan memakai pakaian yang rapi, sementara saat ini dia hanya memakai baju rumah dan sandal "Ini lamaran macam apa?!!!"


Tae Woon santai-santai saja menanggapi gerutuan Ji Na sambil mengeluarkan kalungnya lalu membantu memakaikannya di leher Ji Na lalu mengakhirinya dengan mencium Ji Na.

Ji Na akhirnya kembali ke Seoul. Dia berjalan menuju suatu tempat sementara di belakangnya, tampak iklan IM yang dibintangi oleh Hee Chul yang mengajak para pencari kerja untuk bergabung di IM.


Tapi tempat yang dituju Ji Na bukanlah IM, melainkan sebuah perusahaan kecil bernama Maru. Dan orang yang mewawancarainya adalah err... Manager Oh? Tapi saat Ji Na menyapanya, wanita itu malah bingung. Apa dia bukan Manager Oh?

Tapi kemudian wanita itu mengerti siapa yang disapa Ji Na lalu memperkenalkan dirinya adalah Unnie-nya Manager Oh. Ji Na tidak menyangka, karena mereka berdua benar-benar sangat amat mirip. Kembaran Manager Oh memberitahu Ji Na bahwa sekarang Manager Oh sudah melahirkan anak perempuan yang besar dan kuat. Ji Na ikut senang mendengarnya.

Kali ini Ji Na melamar kerja tanpa menutupi apapun tentang pendidikannya dan walaupun dia pernah bekerja di perusahaan besar seperti IM tapi sekarang dia sama sekali tidak keberatan untuk bekerja di sebuah perusahaan kecil.


Dalam perjalanan keluar, Ji Na tiba-tiba dapat sms dari Tae Woon yang mengabarkan bahwa taman terbuka yang dibangunnya sekarang akan dibuka dan dia meminta Ji Na untuk datang dan menjadi orang pertama yang membuka pintunya dan memasukinya.

Tak lama kemudian, Ji Na akhirnya tiba di taman bunganya Tae Woon (tamannya bagus). Dia benar-benar membuat taman terbuka yang sesuai saran Ji Na dulu yang dia namai "Sweet Potato Flowers Have Bloomed Again".


"Orang bilang bahwa kebahagiaan itu seperti sebuah pintu yang kau temukan secara tak sengaja. Sebuah pintu yang gampang dilewati dalam sebuah perjalanan yang panjang. Didalam pintu itu, ada angin yang hangat, matahari dan bintang yang bersinar terang. Pacarku yang malang membuatku menyadari hal itu. Aku mencintainya"

~THE END~

Post a Comment

0 Comments