Sinopsis Something about 1% Episode 13 - Part 1

Episode 13: Akhir Kontrak, Jangan Bertemu Orang Baik.


Jae In menggenggam tangan Da Hyun yang tertidur. Dia meminta maaf atas kejadian yang menimpa Da Hyun dan bersumpah bahwa kejadian itu tidak akan terulang lagi.


Da Hyun terbangun tak lama kemudian dan bingung mendapati dirinya sendiri ada di rumah Jae In dan apa yang sebenarnya terjadi padanya hingga dia bisa sampai di rumah ini. Jae In menolak menjawabnya sekarang dan meyakinkan Da Hyun tidak terjadi sesuatu yang serius jadi dia tidak usah khawatir.

"Apa kau baik-baik saja? Kau tidak terluka, kan?" tanya Jae In

"Iya, aku baik-baik saja. Tapi aku tidak tahu apa yang terjadi"

"Tidurlah lagi. Kita akan membicarakan hal-hal penting besok saja"

Da Hyun tidak mau tidur lagi, tapi Jae In melarangnya bangun dan memaksanya untuk istirahat. Ia meyakinkan Da Hyun bahwa segalanya sudah baik-baik saja sekarang.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuhmu lagi" janji Jae In lalu mengecup lembut bibir Da Hyun


Dia lalu meninggalkan Da Hyun sebentar untuk membuka pintu. Hyun Jin datang dan langsung melabrak Jae In. Jae In berusaha meyakinkan Hyun Jin bahwa Da Hyun baik-baik saja. Tapi Hyun Jin menolak mempercayai omongan Jae In sampai dia melihat Da Hyun dengan mata kepalanya sendiri.


Jae In akhirnya membawa Hyun Jin naik ke kamarnya. Da Hyun bangun dengan kelimpungan saat Hyun Jin datang hingga membuat mereka berdua jadi cemas tapi Da Hyun meyakinkan kalau dia baik-baik saja.

"Tentu saja kau harus baik-baik saja. Jika tidak maka akan kumusnahkan tempat ini sampai rata" ancam Hyun Jin sambil menatap Jae In dengan kesal.


Dia ingin membawa Da Hyun pulang ke rumahnya. Tapi Jae In tak setuju dan ngotot menyatakan kalau Da Hyun akan bermalam di sini bersamanya. Saat Hyun Jin tidak mau menerima pendapatnya, Jae In langsung membujuk Da Hyun untuk bermalam di sini saja, dia tidak akan bisa merasa tenang jika Da Hyun tinggal di tempat lain.

Da Hyun jadi galau. Tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk menuruti Jae In dan meyakinkan Hyun Jin untuk tidak mengkhawatirkannya dan dia akan kembali kerja besok. Hyun Jin mendesah kesal mendengarnya, tapi apa boleh buat, akhirnya dia mengalah.


Da Hyun gelisah dalam tidurnya sampai berkeringat dingin. Jae In yang tidur bersamanya, langsung membangunkannya dengan cemas dan meyakinkan Da Hyun bahwa dia baik-baik saja lalu mendekap Da Hyun dan meninabobokannya.


Da Hyun terbangun keesokan paginya dan mendapati Jae In ada di sisinya. Jae In masih mencemaskan keadaannya, tapi Da Hyun sudah merasa baikan sekarang. Dia penasaran akan apa yang terjadi kemarin. Jae In meyakinkan tak terjadi apapun dan berusaha menyuruh da Hyun untuk tidur lagi.

Tapi Da Hyun bersikeras bangun dan mau pergi kerja. Jae In tak setuju dan terus berusaha membujuk Da Hyun untuk libur saja dan istirahat. Tapi Da Hyun ngotot mengklaim dirinya sudah baikan sekarang. Lagipula sekarang hari jumat jadi dia bisa istirahat besok. Jae In sebenarnya masih tak setuju, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain mengalah.


Sesampainya di kantor, pegawainya melapor bahwa Jae In kedatangan tamu. Tamu itu tenryata Sun Woo yang datang untuk mengkonfrontasi Jae In. Jae In meminta Sun Woo untuk merahasiakan kejadian ini dari keluarganya Da Hyun, tapi Sun Woo mengklaim kalau semua ini bisa sepenuhnya jadi rahasia kalau Jae In sudah benar-benar mengakhiri hubungannya dengan Da Hyun.

"Jangan membuat situasi Da Hyun jadi semakin sulit. Lagipula, kau tahu lebih baik dari siapapun kalau kalian berdua tidak akan pernah bisa menikah"

"Kurasa itu bukan urusanmu"

"Apa kau tahu kenapa aku dan Hyun Jin tidak bisa mengatakan apapun pada Da Hyun? Saat Hyun Jin diasingkan dan aku dibulli, Da Hyun adalah orang yang paling tidak bisa mengabaikan penderitaan orang lain. Bahkan sejak dia masih muda. Dia gadis bak malaikat yang belum pernah melawan kehendak orang tua. Sejak awal dia tidak cocok untuk pria sepertimu"

"Biasanya pria jahat lah yang paling membutuhkan seorang malaikat" balas Jae In, membuat Sun Woo jadi kesal.


Tak lama kemudian, Pengacara Park dan Tae Ha datang dan keempat pria itu pun rapat bersama. Pengacara Park bertanya apa yang akan Jae In lakukan pada Joo Hee.

"Menurutmu apa yang akan kulakukan padanya? Dia menculik orang. Terlebih lagi, orang yang dia culik itu adalah pacarku. Lalu apa kau mau aku berdiam diri saja? Aku berniat untuk balas dendam"

Pengacara Park bertanya-tanya, Jae In memanggilnya kemari apakah karena dia ingin melakukan gugatan hukum. Tapi jika dia melakukan itu, Pengacara Park cemas kalau masalah ini akan diketahui publik. Jae In menyangkalnya, dia tidak akan mengambil tindakan hukum.

Mengklaim dirinya sebagai oppa-nya Da Hyun, Sun Woo juga menyatakan kalau dia tidak setuju jika masalah ini diperkarakan ke pengadilan. Jika masalah ini sampai diketahui umum maka hubungan palsu Da Hyun dan Jae In juga akan diketahui publik. Jika itu sampai terjadi maka Jae In akan sulit menikah nantinya.

Jae In akhirnya memutuskan memerintahkan Pangecara Park untuk bicara dengan Ketua Han (ayahnya Joo Hee) agar Ketua Han menghentikan putrinya itu. Dan Tae Ha dia perintahkan untuk bicara pada ayahnya dan bilang pada ayahnya untuk tidak macam-macam dengan perusahaan. Tae Ha menerima perintahnya, tapi dia tidak bisa menjanjikan hasilnya.

"Aku memberinya kesempatan karena dia pamanku. Apa boleh buat jika kau tidak bisa menghentikannya" ancam Jae In.


Da Hyun berusaha bekerja. Tapi di kelas tari, dia mulai pusing dan akhirnya tidak bisa lagi ikut nge-dance bersama murid-muridnya. Saat hendak pulang, dia terkejut melihat Jae In sudah ada di depan unntuk menjemputnya.


Da Hyun terus murung sepanjang perjalanan, dia bahkan tidak terdengar bersemangat saat dia bertanya kenapa Jae In malah menjemputnya saat dia sedang sibuk. Jae In cemas melihat wajah pucat Da Hyun dan meminta maaf sekali lagi.

Da Hyun langsung menghela nafas berat mendengar ucapan maaf Jae In itu. Dia sudah capek mendengar Jae In bilang maaf dan baik-baik saja terus menerus. Dia lebih suka melihat Jae In marah-marah karena dia sudah terbiasa dengan itu.

Mengalihkan pandangannya keluar, Da Hyun baru menyadari kalau Jae In hendak membawanya ke rumahnya lagi. Da Hyun ingin pulang ke rumahnya sendiri. Tapi Jae In tidak setuju, dia masih sangat mencemaskan Da Hyun dan tidak mau meninggalkan Da Hyun seorang diri. Saat Da Hyun masih saja protes, Jae In berjanji kalau dia tidak akan menelan Da Hyun mentah-mentah.

"Tapi, aku mungkin akan mempertimbangkannya kalau kau terus menangis dan menempel padaku" canda Jae In.


Setibanya di rumah Jae In, Da Hyun sekali lagi menanyakan apa yang terjadi semalam. Dia tidak percaya dengan omongan Jae In yang mengklaim kalau dia cuma menderita anemia. Seharusnya Jae In memilih kalimat yang lebih baik kalau dia berniat berbohong, dan sebaiknya Jae In jangan membohonginya.

Jae In ragu, tapi saat Da Hyun masih bersikeras menuntut jawaban, akhirnya dia mengalah dan memberitahu Da Hyun bahwa Joo Hee lah pelakunya.

Setelah mendengarkan cerita Jae In, Da Hyun tetap berbaik hati meminta Jae In untuk tidak menghukum Joo Hee terlalu keras. Dia meminta Jae In untuk mengkhukum Joo Hee sesuai kejahatan yang dilakukannya. Jae In langsung memalingkan wajah tak setuju. Tapi Da Hyun dengan lembut memalingkan pandangan Jae In kembali padanya.

"Itu adalah caranya melakukan sesuatu. Aku punya caraku sendiri" ujar Jae In bersikeras.

"Jae In-ssi, aku lah korbannya. Jadi lakukna saja sesuai yang kuminta, mengerti?"

"Akan kupikirkan"


Tepat saat itu, ponselnya Jae In berbunyi. Da Hyun meyakinkannya untuk pergi saja dan tidak usah terus mencemaskannya. Jae In membujuk Da Hyun untuk tinggal di sini. Saat Da Hyun memlingkan wajah kurang setuju, Jae In langsung menarik Da Hyun kedalam pelukannya.

"Sekarang weekend. Tinggal saja di sini. Aku tidak akan bisa tenang jika kau tidak tinggal di sini"

"Aku yang diculik kenapa kau yang sangat ketakutan?"

"Aku ini lebih penakut daripada penampilanku. Tinggallah di sini, aku akan segera kembali"

Da Hyun akhirnya setuju, jae In pun bisa pergi dengan tenang.


Pengacara Park menemui Ketua Han untuk membicarakan masalah ini. Tapi Ketua Han malah bersikeras menuntut untuk menyelesaikan masalah ini dengan uang. Pokoknya dia tidak mau ada pihak hukum yang terlibat dalam masalah ini.

Jae In mendapat laporan dari Pengacara Park tak lama kemudian. Kesal mendengar sikap Ketua Han, Jae In memerintahkan paengacara Park untuk mengancam Ketua Han bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum.


Setelah menutup teleponnya, dia mendapat laporan dari Ketua Tim Kang bahwa Han Joo Chemicals telah membeli saham-sahamnya SH Mall secara diam-diam.

Ketua Tim Kang mengusulkan agar masalah ini ditangani oleh kantor pusat. Jae In yakin kalau masalah ini akan mendapat perhatian pihak kejaksaan dan badan pengawasan saham. SH Group juga mungkin akan kena imbas gara-gara ulah pamannya ini.

Karena itulah mereka harus menghentikannya sebelum terlambat. Perusahaan mereka harus menyelidiki masalah ini sendiri sekaligus menghadapi prosekusi dari pihak kejaksaan dan bersedia bekerja sama dengan investigasi.


Da Hyun senang melihat tanaman-tanaman yang dia tinggalkan di rumah Jae In, dirawat dengan baik oleh Jae In. Bel pintu berbunyi dan Da Hyun melihat Jae In lah yang datang dengan senyum lebar. Begitu Da Hyun membuka pintu, Jae In langsung menanyainya dengan cemas, apakah terjadi sesuatu? Apa dia sudah makan?

"Aku mau membuat sesuatu. Tapi tidak ada apa pun di dalam kulkas. Kenapa juga kau punya kulkas? Buat dekorasi?"

"Karena itulah aku mampir ke supermarket" kata Jae In sambil menunjukkan kantong belanjaannya.



Jae In mulai memotong sayurannya tapi Da Hyun ragu apakah dia bisa masak. Jae In dengan penuh percaya diri menyatakan kalau keahliannya memasak jauh lebih baik daripada Da Hyun. Dia sering memasak sendiri waktu dia di Amerika.

"Ah, apa aku harus membuatkanmu steak? Kau harus makan makanan bernutrisi untuk mengembalikan tenagamu"

"Kau bilang aku anemia."

"Karena itulah kau harus makan makanan yang bernutrisi tinggi"


Tak lama kemudian, masakan Jae In akhirnya jadi juga. Da Hyun mencicipi rasanya dan langsung kagum, ternyata memang enak.

Bersambung ke part 2 

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam